APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

UPH mewakili Indonesia Raih Juara Technology Infusion 2020, La Trobe University-Australia.

avatar penulis

UPH IMPACTS LIVES

23 June 2021

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Berita membanggakan dibawa oleh tim gabungan mahasiswa Program Studi (Prodi) Bioteknologi dan Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan (UPH), atas keberhasilannya meraih 1st runner-up dan 2nd runner-up dari lomba ide kota cerdas “Technology Infusion Grand Challenge 2020” yang diadakan oleh La Trobe University Australia, pada 27 November 2020. Tim UPH juga menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia yang masuk ke dalam tahap final dan meraih juara.

Pada kompetisi ini, UPH mengirimkan 2 tim yaitu “Team Hiroep” yang terdiri dari Andrew Dwijanto, Josavan Ezekhiel (Teknik Elektro UPH), Livi Anastasia, dan Sania City (Bioteknologi UPH) yang meraih 1st runner-up, dan juga “Team SmartStep” yang terdiri dari Athiyyarizka Farbila Rachmah, Suawa Natania Abigail Christy, Jesselyn Tanoto (Bioteknologi UPH), Winly Williamdi, dan Owen (Teknik Elektro UPH) yang meraih 2nd runner-up.

Team Hiroep mengusung ide AirAid, masker cerdas terhubung Information of Technology (IoT) yang membantu mengumpulkan data polusi untuk peta polusi kota, sekaligus memperingatkan kalau si pemakai berada di daerah dengan polusi tinggi dan filter sudah saatnya diganti.

“Semakin banyak orang yang memakai AirAid, maka semakin banyak data yang terkumpul sehingga bisa membantu pemerintah untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam menyelesaikan permasalahan polusi udara. Selain itu, kita dapat mengetahui kualitas udara lingkungan sekitar kita, guna melindungi diri untuk bernapas lebih baik,” jelas Livi Anastasia.

Sedangkan Team Smartstep mengusung ide tegel-tegel (ubin) cerdas yang memprediksi pergerakan penumpang dalam kereta Commuter Line Jabodetabek yang terhubung IoT sehingga dapat memberikan wawasan bagi pengelola jasa angkutan kereta untuk mengatur jumlah penumpang agar lebih nyaman dan physical distancing terjaga. SmartStep juga bertujuan untuk mengevaluasi jadwal dan jumlah gerbong kereta pada jam sibuk.

“Tujuan lainnya dari SmartStep adalah mendorong orang untuk bepergian lebih banyak tetapi dengan menggunakan lebih sedikit kendaraan pribadi sehingga polusi dapat dikurangi dan turut meningkatkan kualitas udara di Jakarta,” tutur Owen.

Proses mengikuti kompetisi ini dilakukan selama 1 tahun, mulai dari submit proposal di akhir tahun 2019, submisi pitching video, funding dari La Trobe University, pembuatan prototype, pembuatan video final, dan penjurian di akhir tahun 2020. Dalam kompetisi ini, tim UPH harus bersaing dengan 14 universitas dari India, China, Indonesia, dan Srilanka.

Selamat atas kerja keras, kerja kreatif, dan kerja cerdas dari tim mahasiswa UPH serta untuk tetap berprestasi di tengah pandemi ini. UPH berkomitmen untuk mendidik para mahasiswa menjadi profesional yang mengadaptasi inovasi teknologi digital. Mari bergabung bersama UPH, dan manfaatkan program “Beasiswa 100 Miliar” bagi siswa/i kelas 12. Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant UPH di 0811-1709-901 atau daftar  di sini