APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Incar Pasar Arab Saudi, UNSYIAH Akan Bangun Usaha Garmen

avatar penulis

Azrul Prayoga

9 March 2020

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dalam waktu dekat akan mendirikan unit usaha garmen di kawasan Lampeunerut, Banda Aceh. Hal ini dipastikan setelah Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal. M.Eng. IPU melakukan penandatangan MoU kerja sama dengan perusahaan Rasyid Ulong Enterprises SDN. BHD Penang Malaysia di Gedung Rektorat Unsyiah, Rabu (5/2/2020).

Managing Director of The Rasyid Ulong Enterprises, Tuan Haji Muhammad Rasyid Ulong mengatakan, perusahaan yang ia pimpin ini telah bergelut di industri tekstil sejak 40 tahun lalu. Menurutnya industri tekstil sangat menjanjikan dan banyak negara yang menjadi tujuan ekspor.

Selama ini, perusahaan yang dipimpinnya fokus memproduksi berbagai perlengkapan tidur yang dipasarkan ke berbagai negara, termasuk ke kawasan Timur Tengah. Arab Saudi merupakan salah satu target pasar yang menjanjikan. Untuk itu, ia berharap mahasiswa Unsyiah dan masyarakat Aceh dapat mengambil peluang tersebut.

“Teknologi yang kita miliki di sana (Penang) akan dibawa ke sini. Targetnya untuk pasar Mekkah dan Madinah, jadi souvenir internasional. Bayangkan, nanti akan tertulis ‘Made in Unsyiah’ atau ‘Made in Aceh’ ini akan sangat membanggakan.” ujarnya.

Untuk langkah awal, sebanyak 30 orang akan dikirim ke Penang untuk mengikuti proses magang selama 10 minggu. Nantinya mereka akan diajarkan seluruh proses produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, managemen, hingga pemasaran produk. Segala kebutuhan selama magang ucap Rasyid, akan ditanggung oleh perusahaan.

Rektor Unsyiah, Prof. Samsul menyambut baik kerja sama ini. Ini merupakan bagian dari pengentasan kemiskinan di Aceh sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dan alumni Unsyiah. Nantinya usaha garmen ini akan masuk dalam unit pengembangan bisnis Unsyiah dan menjadi laboratorium pratikum bagi mahasiswa jurusan tata busana.

“Ketika proses ini berjalan baik, kita juga akan melibatkan masyarakat sehingga dampak ekonominya akan lebih terasa,” ujar Rektor.

Sebagai permulaan, proses produksi menggunakan aula program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unsyiah di Lampeunerut. Sementara aktifitas mahasiswa PGSD nantinya akan dipindahkan ke kampus utama Unsyiah di Darussalam. Ini sesuai dengan master plan Unsyiah yang tahun ini akan membangun gedung baru untuk perkuliahan FKIP, tempat prodi PGSD bernaung, di kawasan Sektor Timur, Darussalam.

(usyiah.ac.id)