APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Dosen Unwahas Sulap Limbah Kulit Pisang dan Kulit Singkong Jadi Keripik Renyah

avatar penulis

Anggi Maulinda

26 August 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Dosen Unwahas Sulap Limbah Kulit Pisang dan Kulit Singkong Jadi Keripik Renyah   

Bagi kebanyakan orang, ketika mengolah pisang maupun singkong, kulitnya akan jadi limbah dan dibuang. Namun tidak dalam pandangan dosen Universitas Wahid Hasyim Semarang, Linda Indiyarti Putri.

Dosen muda ini menemukan konsep olahan yang menyulap kulit pisang dan kulit singkong menjadi sajian keripik renyah sebagai pendamping makan atau camilan.

Linda mengatakan, awal pemikiran mengolah limbah kulit pisang dan kulit singkong adalah dari kegelisahannya saat menjumpai para pedagang gorengan yang membuang kulit pisang dan kulit singkong. Padahal menurutnya, kulit pisang dan kulit singkong memiliki nilai gizi dan dapat dikonsumsi.

"Kelihatannya itu (kulit pisang dan kulit singkong--red) sampah, namun apa salahnya kita olah lagi karena mengandung gizi juga," kata Linda kepada Tribun Jateng, Senin (6/8/2018).

Linda yang juga dibantu rekannya sesama dosen di Unwahas melakukan observasi dan ujicoba berulang-ulang untuk menemukan metode olahan dan bumbu yang pas untuk menghasilkan produksi yang maksimal.

"Observasi dan uji coba sekitar dua minggu, kita all out untuk penelitian ini, sampai packaging juga kita perhatikan, agar diterima pasar," jelas Linda.

Linda berharap hasil temuannya ini dapat diterima di masyarakat luas. Ia beralasan, temuan ini sebagai bentuk socioecopreneurship yaitu konsep kewirausahaan yang tidak hanya berorientasi terhadap profit saja melainkan juga perduli terhadap aspek sosial dan lingkungan.

Pada awalnya Linda tidak percaya kalau hasil temuannya tersebut akan mendapat respons dari masyarakat. Ketika hasil temuannya tersebut disosialisasikan pada anggota Fatayat Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Semarang, mendapat respons yang postif.

"Cara membuatnya mudah, mendapatkan bahannya murah, dan hasil keripiknya enak," tutur Puji selaku ketua Fatayat setempat.

Selain itu, hasil temuan tersebut juga mendapat apresiasi dari Kementerian Agama Republik Indonesia berupa bantuan dana untuk pengembangan penelitian dan tindak lanjut.

“Model penelitian yang dilakukan ini perlu didukung, selain merupakan sebuah penelitian tetapi juga memberikan solusi pemanfaatan limbah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenag RI, Muhammad Aziz Hakim. (Nal)


http://jateng.tribunnews.com/2018/08/06/dosen-unwahas-sulap-limbah-kulit-pisang-dan-kulit-singkong-jadi-keripik-renyah