APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Informasi Seputar Berita Kampus

Informasi spesial untuk menambah wawasan Sobat Pintar tentang Universitas Gadjah Mada (UGM)

Berita Kampus

Kartika Putri, 02 May 2024

Kesempatan Emas, ITS Buka Jalur Seleksi Mandiri Beasiswa

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menyambut periode Penerimaan Mahasiswa Baru 2024/2025 dengan membuka pendaftaran seleksi jalur mandiri. Pengumuman ini disampaikan melalui acara ITS Edutalk Series, Jumat (28/4), di mana ITS juga membahas secara mendalam seleksi mandiri beasiswa serta persyaratan yang harus dipenuhi calon pendaftar. Setelah proses pendaftaran calon mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) selesai dibuka, ITS kini membuka jalur seleksi mandiri dengan tawaran beasiswa. Kepala Subdirektorat Admisi, Dr Eng Unggul Wasiwitono ST MEng Sc, menegaskan bahwa seleksi ini adalah peluang emas bagi para calon mahasiswa berprestasi yang ingin menempuh pendidikan di ITS. Program seleksi ini bertujuan untuk menjaring putra-putri terbaik bangsa yang memiliki prestasi di berbagai bidang. Selain mengakomodasi siswa yang unggul dalam bidang akademik, program ini juga terbuka untuk siswa yang menonjol dalam bidang non-akademik, seperti robotika, olahraga, atau hafalan Al-Quran. Tak hanya itu, program mandiri beasiswa ini menetapkan syarat bagi peserta untuk memiliki prestasi minimal setingkat provinsi. Selain itu, jabatan sebagai ketua organisasi juga dapat menambah nilai dalam seleksi ini. Lain halnya dengan calon mahasiswa baru yang ingin mendaftar pada rumpun desain dapat mengirimkan portofolio karya terbaik mereka dalam seleksi mandiri beasiswa kali ini.  Tidak ada persyaratan khusus yang diberlakukan sehingga peserta memiliki kesempatan yang lebih luas untuk menunjukkan kreativitas dan keahlian mereka melalui portofolio tersebut. “Untuk memastikan keaslian dokumen yang disertakan, tim verifikasi khusus akan dibentuk guna memeriksa sertifikat dan bukti prestasi yang diberikan oleh para peserta,” tambahnya. Laman admisi ITS yang berisikan informasi mengenai seluruh jalur seleksi mahasiswa baru Terkait dengan penilaian prestasi mahasiswa, evaluasi yang akan digunakan tidak hanya berdasarkan prestasi yang dilampirkan, tetapi juga nilai rapor yang akan memberikan pengaruh besar dalam proses seleksi. Oleh karena itu, nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) para alumni, serta indeks sekolah, juga menjadi faktor penting. “Dapat dikatakan bahwa pembobotan rapor dan prestasi cukup seimbang,” jelas dosen Departemen Teknik Mesin. Lebih lanjut, Unggul mengungkapkan bahwa siswa yang berhasil lolos dalam seleksi mandiri beasiswa tidak diwajibkan membayar Iuran Pengembangan Institut (IPI), berbeda dengan jalur masuk mandiri lainnya. Pendaftaran ini juga tidak hanya terbatas pada mahasiswa yang menerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK), tetapi juga terbuka untuk mahasiswa non-KIPK. ITS bahkan memberi kesempatan kepada lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) maksimal dua tahun sebelumnya untuk mengikuti seleksi ini. “Tidak ada prioritas khusus dalam seleksi mandiri beasiswa,” tambahnya. Selama sesi tanya jawab, Unggul menjelaskan bahwa calon mahasiswa baru hanya boleh memilih program studi yang telah terakreditasi A untuk memastikan kualitas pendidikan yang tinggi. Program studi tersebut tersebar di delapan fakultas ITS, memberikan calon mahasiswa banyak pilihan sesuai minat mereka. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program studi yang tersedia, calon mahasiswa dapat mengunjungi situs laman resmi ITS di https://www.its.ac.id/admission/.  Terakhir, Unggul menyebutkan bahwa seleksi mandiri untuk program beasiswa telah dibuka sejak 23 April lalu dan akan berakhir pada 31 Mei mendatang. Selanjutnya, penerima beasiswa jalur mandiri akan diumumkan pada 15 Juni bertepatan dengan selesainya proses pendaftaran ulang untuk jalur SNBT. “ITS menawarkan kualitas pendidikan yang sangat baik, dan jalur ini memberikan kesempatan besar yang tidak boleh disia-siakan,” pungkasnya tersenyum ramah. (*)   Reporter: Andra Eka Wijayanti Redaktur: Fauzan Fakhrizal Azmi Sumber : ITS News

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Kartika Putri, 26 April 2024

ITS Naik Peringkat II Pendanaan PKM Terbanyak Nasional

Mengukuhkan tekad di bidang keilmiahan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan tinggi dengan proposal yang mendapatkan pendanaan dalam gelaran Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024. Dalam program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu berhasil meloloskan 147 proposal dari ITS. Kepala Seksi Pengembangan Talenta Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS Hakun Wirawasista Aparamarta ST MMT PhD mengungkapkan, total dana yang diterima oleh 147 tim ITS dari badan pengelola PKM di Kemendikbudristek, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) sebesar Rp 1,17 miliar. “Hal ini merupakan sebuah peningkatan, mengingat tahun lalu ITS masih menempati posisi ketiga,” tandasnya bangga. Proposal yang didanai tersebut berasal dari delapan bidang PKM, yakni 42 proposal PKM Kewirausahaan (PKM-K), 21 proposal PKM Karsa Cipta (PKM-KC), 8 proposal PKM Karya Inovatif (PKM-KI), 10 proposal PKM Penerapan Iptek (PKM-PI), 7 proposal PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-PM), 37 proposal PKM Riset Eksakta (PKM-RE), 11 Proposal PKM Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), dan 11 proposal PKM Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK). ITS menempati posisi kedua sebagai perguruan tinggi dengan pendanaan terbanyak untuk PKM 2024 Lebih lanjut, lelaki asal Surabaya itu menjelaskan bahwa terdapat penurunan kuota pengajuan proposal ke Sistem Informasi Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Simbelmawa) untuk Liga PKM 2024. Menempati klaster I perguruan tinggi, proposal yang dapat diunggah ITS pada laman Simbelmawa sebanyak 400 proposal, berkurang 100 kuota dibanding tahun lalu. “Pembatasan ini dilakukan untuk pemerataan pendanaan riset di seluruh wilayah Indonesia,” terang Hakun. Kendati demikian, dosen Departemen Teknik Kimia ITS itu berpendapat pembatasan kuota ini tidak menurunkan semangat mahasiswa untuk mengasah kemampuannya dalam menggagas inovasi. Meski menurun secara statistik, persentase kelulusan pendanaan PKM meningkat menjadi 37 persen dari total proposal yang diajukan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas proposal dan gagasan mahasiswa. Peningkatan produktivitas mahasiswa yang ikut serta dalam ajang ini tidak luput dari dukungan dari berbagai pihak. Ditmawa bersama dengan Satgas PKM ITS terus berupaya menyediakan fasilitas guna mendukung penelitian mahasiswa, serta memperhatikan kesiapan dosen Penalaran yang akan mengawal prosesnya. Selain itu, juga kesiapan dari Kesatria Sepuluh Nopember (KSN) dan Tim Kawal dari tiap Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) yang mengambil peran sejak persiapan Liga PKM ITS 2024. Perbandingan jumlah proposal yang di unggah ITS ke Simbelmawa dengan proposal yang didanai periode 2022-2024 Setelah mendapatkan pendanaan, setiap tim akan mengeksekusi ide yang tertuang dalam proposal dibantu oleh seorang dosen pembimbing. Berbagai upaya seperti bimbingan komunal (bikom) dan camp PKM disediakan untuk memantau dan mengevaluasi progres penelitian mahasiswa. Hakun dan tim berupaya untuk memaksimalkan proposal yang terdanai agar dapat diikutsertakan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-37 mendatang. Mengingat besarnya skala dari ajang ini, Hakun menekankan bahwa dukungan dari pihak ITS tidak akan berhenti mengalir. Harapannya agar ajang ini dapat menumbuhkan semangat berkompetisi dan kreativitas mahasiswa, sehingga ilmu yang dipelajari dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Dari mahasiswa untuk almamater, kami optimistis bisa menghadirkan kembali gelar juara umum Pimnas untuk ITS,” tegas Hakun. (HUMAS ITS) Reporter: A Rifda Yuni Artika Sumber : Berita ITS

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Kartika Putri, 19 April 2024

Tingkatkan Kesehatan Mental melalui Halal Bihalal ITS 1445 Hijriah

Menyambut datangnya Bulan Syawal, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar acara Halal Bihalal 1445 Hijriah. Kegiatan ini dihadiri secara langsung oleh segenap keluarga besar ITS, baik yang masih aktif mengabdi maupun telah purna tugas. Kegiatan ini dihelat secara luring di Graha Sepuluh Nopember ITS dan disiarkan secara langsung melalui kanal youtube ITS TV, Selasa (16/4). Dalam sambutannya, Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menyatakan bahwa kegiatan halal bihalal menjadi penutup dari rangkaian kegiatan Ramadan di Kampus (RDK) ke-45 di ITS. Kegiatan halal bihalal ini mengusung tema Hidup Sehat dan Bekerja Sebagai Wujud Syukur. “Tema tersebut dipilih karena ITS ingin fokus menyeimbangkan antara kesehatan fisik dan psikis,” paparnya. Menurut Ashari, kondisi mental generasi saat ini (generasi Z, red) cenderung rapuh dan sensitif. Dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya, generasi sekarang lebih peduli pentingnya menjaga kondisi mental setiap individu. “Meski generasi sebelumnya memiliki mentalitas yang kuat, generasi sekarang lebih menghargai dan peduli pentingnya kesehatan mental,” bebernya. Untuk menanggapi keresahan terkait kesehatan mental, guru besar Departemen Teknik Elektro ITS tersebut menjelaskan bahwa sejak 2023 lalu, ITS telah mendirikan Student Health Care Center (SHCC) sebagai fasilitas sivitas akademika ITS untuk berdiskusi terkait kesehatan mental. Disamping itu, kegiatan RDK tahun ini juga menjadi upaya ITS dalam meningkatkan kesehatan mental melalui pendekatan agama Islam. Kegiatan halal bihalal ini juga turut mengundang dr H Agus Ali Fauzi PGD PallMed (ECU), seorang ahli paliatif RSUD Dr Soetomo untuk menyampaikan tausiyah agama. Dalam tausiyahnya, dokter tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar penyakit selalu berakar dari dalam diri manusia itu sendiri, tepatnya pada pemikiran manusia yang selalu rumit. “Daripada berpikir untungnya apa untuk saya, sebaiknya diubah menjadi apa yang bisa saya lakukan untuk orang lain,” papar Agus. Melanjutkan tausiahnya, dokter Alumni Universitas Airlangga ini mengungkapkan bahwa pemikiran yang positif merupakan kunci untuk mencapai kebahagiaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan selalu bersyukur atas apa pun yang terjadi. “Tetaplah bersyukur apa pun yang terjadi, Tuhan selalu memiliki rencana yang lebih baik daripada kita semua,” pesannya. Terakhir, Agus menegaskan bahwa kesehatan merupakan berkah yang telah diamanahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk umat manusia. Maka, sudah seharusnya manusia harus berlega hati karena telah diberikan kenikmatan berupa hidup sehat dan senantiasa menjaganya. “Kenikmatan ini tidak dapat dibandingkan dan dibeli oleh uang sepeser pun,” tutup Agus mengakhiri tausiyahnya. (*)   Reporter: Khaila Bening Amanda Putri Redaktur: Bima Surya Samudra Sumber : ITS News

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Kartika Putri, 03 April 2024

Dosen ITS Menangkan Female Science Talents Intensive Tracks 2024 dari Jerman

Dedikasi Sri Fatmawati SSi MSc PhD dalam pengembangan riset kimia bahan alam kembali membawanya meraih penghargaan internasional bergengsi. Kali ini, dosen dari Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini dinyatakan menjadi pemenang di ajang Female Science Talents Intensive Tracks 2024. Female Science Talents Intensive Track sendiri merupakan penghargaan yang diberikan oleh yayasan asal Jerman, The Falling Walls Foundation, kepada 20 perempuan berbakat lulusan doktor dari seluruh dunia di berbagai disiplin ilmu. Melalui penghargaan ini, para pemenang diberikan pendampingan karir, kesempatan berpartisipasi dalam acara tingkat tinggi di Berlin, Jerman serta perluasan relasi di taraf internasional dan meningkatkan pengakuan global. Pada edisi kali ini, perempuan yang akrab disapa Fatma ini berhasil menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia di antara 20 pemenang yang datang dari 15 negara berbeda. Menariknya, ia sekaligus menjadi ilmuwan perempuan Indonesia pertama yang berhasil menyabet gelar prestisius ini. “Untuk penganugerahan pemenang secara langsung akan diserahkan di Berlin, Jerman, Mei mendatang,” ungkap dosen Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Sintesis (KIBAS) Departemen Kimia ITS ini. Peraih Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award 2023 tersebut menuturkan bahwa penghargaan ini tidak menitikberatkan pada satu topik riset saja. Menurut Fatma, intensive track ini lebih menilai dedikasi yang diberikan oleh para ilmuwan di bidangnya secara umum. Meski demikian, pada seleksi penghargaan ini Fatma sendiri masih membawa konsentrasinya pada riset produk lokal Indonesia yang telah digelutinya selama 22 tahun, yakni jamu. Dijelaskan Fatma, dalam riset yang termasuk ke dalam topik kimia bahan alam ini mempelajari berbagai hal terkait peningkatan kualitas bahan, bioaktivitas teknologi pembuatan jamu, pemberdayaan sumber daya petani hingga kolaborasi industri. Peraih lebih dari 30 penghargaan dan anugerah kehormatan ini menilai bahwa melalui riset jamu ini, ia menemukan banyak fakta menarik yang menepis stigma bahwa jamu hanya sekadar minuman tradisional yang kuno. Fatma mengungkapkan salah satu produk jamu yang dikembangkannya adalah jamu MeniTemu. Produk yang menjadi unggulan dari ITS Djamoe ini merupakan gabungan tanaman meniran dan temulawak. Dengan kandungan filantin serta xantorizol dari kombinasi dua tanaman tersebut, MeniTemu mampu meningkatkan imunitas tubuh serta menjaga fungsi hati dari penikmatnya. “Selain MeniTemu, masih banyak produk jamu dengan bahan lainnya juga yang kami riset,” tambah perempuan asal Madura ini. Dalam perjalanan ini, Fatma mengakui bahwa tak jarang juga menemui berbagai tantangan, termasuk infrastruktur fundamental riset yang belum memadai. Meski demikian, dengan tekad yang kuat dan kolaborasi dengan berbagai pihak, Fatma dapat terus melanjutkan riset dan menghadirkan beragam terobosan baru. “Termasuk bantuan dari ITS lewat Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS,” ucap perempuan yang juga pernah dinobatkan sebagai salah satu peneliti wanita terbaik di dunia tahun 2016 lalu tersebut. Ke depan, Wakil Kepala Pusat Penelitian Agri-pangan dan Bioteknologi ITS ini berharap riset jamu akan terus berkembang dengan teknologi yang lebih maju dan mampu memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Bagi Fatma, jamu bukan hanya sekadar warisan tetapi terdapat fakta ilmiah yang bisa dibuktikan. “Semoga lewat penghargaan ini akan menjadi batu loncatan yang signifikan bagi perluasan riset jamu dan tanaman herbal Indonesia,” tutup Fatma penuh harap. Sumber : Humas ITS

Baca Selengkapnya

Berita Kampus

Analisis Peneliti ITS Soal Gempa Tuban yang Mengguncang Sampai Surabaya

Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Ir Amien Widodo MSi mengatakan bahwa guncangan yang terjadi pada daerah laut itu dipicu oleh sesar aktif di Laut Jawa. Gempa dengan kedalaman 10 kilometer ini pun membuat jangkauan daerah guncangan semakin meluas hingga daratan Pulau Jawa. Menurut Amien, gempa dengan kedalaman dangkal yang disebabkan oleh sesar aktif ini ialah peristiwa yang jarang terjadi. Adanya pergeseran dan tekanan dari dua permukaan pada Laut Jawa ini menimbulkan getaran dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI) III-IV. Intensitas tersebut dapat mengakibatkan guncangan dan retakan pada daerah permukaan. “Semakin kuat skala intensitasnya, dampak yang dirasakan akan semakin berbahaya,” jelasnya. Ia pun menjelaskan bahwa pergeseran permukaan pada gempa Tuban terjadi secara horizontal sehingga tidak berpotensi tsunami. Namun, gempa ini akan menghasilkan beberapa gempa susulan dengan skala magnitudo yang lebih rendah dari gempa pertama. “Untuk mitigasinya, gempa tersebut perlu dimonitoring guna mengetahui apakah ada tekanan yang masih aktif atau tidak,” tutur dosen Departemen Teknik Geofisika ITS itu. Pakar Geologi ITS ini pun mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) telah merilis sebanyak 295 sesar aktif di Indonesia yang berpotensi gempa. Maka dari itu, sudah seharusnya pemerintah daerah yang berdekatan dengan sesar aktif itu harus melakukan pemeriksaan seperti pengecekan kondisi bangunan, permukaan, dan sejenisnya. Hingga berita ini dirilis, belum ada informasi lebih lanjut mengenai dampak dari gempa berskala sedang itu. Amien pun mengharapkan masyarakat dapat lebih waspada dengan fenomena gempa yang terjadi karena sesar aktif ini. “Masyarakat perlu menyiapkan diri apabila terjadi gempa-gempa ke depannya,” tuturnya mengingatkan. Sumber : Humas ITS

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Gencarkan Kolaborasi Iklim dan Teknologi, CIA Hadir di ITS

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Drs Dedik Irianto MM, menyoroti pentingnya sikap serius dalam menghadapi perubahan iklim ekstrim yang tengah terjadi. Ia menyampaikan keprihatinan terhadap fenomena seperti angin tornado, hujan es, dan banjir yang belakangan ini dapat mengancam keselamatan ekosistem bumi. Dedik menekankan perlunya langkah-langkah proaktif untuk melindungi lingkungan dari dampak buruk perubahan iklim yang semakin nyata. Lebih lanjut, Dedik menegaskan bahwa menanggulangi masalah iklim memerlukan kolaborasi dan usaha bersama dari berbagai pihak. “Pemerintah kota telah berkomitmen dengan upaya konkrit, seperti pembangunan instalasi pembangkit listrik dari sampah serta pengembangan taman-taman aktif di Surabaya,” tambahnya, menekankan perlunya solusi terpadu untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Mendukung percepatan solusi masalah lingkungan tersebut, sesi talkshow ini turut dihadiri oleh para startup dan ahli, termasuk dosen ITS, Prof Adjie Pamungkas ST MDevPlg PhD, Chief Executive Officer (CEO) Garda Pangan, Eva Bachtiar, CEO Crustea, Roikhanatun Nafi’ah, dan Rheza Varianto Yudhistira yang menjabat sebagai CEO Buang Disini. Dengan melibatkan para pemangku kepentingan ini, diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi dalam menanggulangi permasalahan lingkungan. Keempat narasumber ini mengungkapkan bahwa konsep yang mereka usung bermula dari perhatian terhadap isu lingkungan sekitar. Menurut mereka, peluang bisnis sejatinya muncul dari tekad untuk mengatasi masalah iklim. “Pada saat itu, kami sama-sama menyadari dan satu suara bahwa penanganan sampah dapat menjadi sektor yang sangat berpotensi jika dikelola dengan optimal,” ungkap Rheza. Dicky Ahmad saat memberikan sambutan pada Roadshow Climate Innovation Acceleration CEO Buang Disini tersebut menekankan pentingnya strategi khusus dalam menerapkan bisnis berbasis lingkungan. Dalam pandangannya, untuk menarik perhatian pelanggan, diperlukan langkah-langkah konkret seperti pembangunan sistem yang aman bagi pelanggan. Hal ini tidak hanya mencakup kenyamanan pelanggan, tetapi juga menjadikan keberlanjutan lingkungan sebagai nilai tambah. Para ecopreneur, menurut CEO tersebut, telah berhasil menerapkan pendekatan efisien dalam menggaet pelanggan. Salah satu strategi yang terbukti efektif adalah memberikan insentif atau hadiah kepada konsumen yang mendukung bisnis berkelanjutan. Rheza dan para ahli lain percaya bahwa melalui strategi-strategi seperti ini, bisnis dapat tidak hanya berfokus pada profitabilitas tetapi juga berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Lebih dari itu, roadshow ini bukan hanya sekadar sesi talkshow, melainkan juga merupakan salah satu bagian dari rangkaian acara yang merayakan Climate Innovation Acceleration (CIA). CIA sendiri merupakan program akselerasi untuk startup yang menghubungkan para talenta di bidang teknologi iklim (climate-tech) dengan inovasi yang memiliki potensi untuk mempercepat penyelesaian tantangan iklim. Program ini memiliki target yang ambisius, mencakup lebih dari 3.000 mahasiswa yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia. Selain memberikan manfaat bagi mahasiswa, program ini juga berupaya mendukung pertumbuhan 30 startup atau ecopreneur dengan memberikan pendampingan serta akses ke pasar yang lebih luas. Kolaborasi ini diharapkan mampu membuka pintu bagi partisipasi lebih luas dari mahasiswa dan pelaku bisnis berbasis lingkungan. Dengan melibatkan HSBC Indonesia sebagai mitra, program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para pesertanya, tetapi juga menciptakan sinergi yang kuat antara sektor pendidikan, bisnis, dan keuangan. Dengan demikian, diharapkan bahwa program ini bukan hanya sekadar inisiatif terisolasi, melainkan sebuah langkah nyata menuju kolaborasi lintas sektor yang dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam menjawab tantangan perubahan iklim. (*)   Reporter: Hani Aqilah Safitri      Redaktur: Fauzan Fakhrizal Azmi Sumber : Berita ITS

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Kedaireka ITS x PT ASSI Luncurkan Wahana Apung Multiguna Navigasi

Menjawab berbagai permasalahan kemaritiman, kolaborasi Matching Fund (MF) Kedaireka Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia (ASSI) membangun purwarupa Wahana Apung Multiguna Navigasi. Alat inovatif kemaritiman tersebut resmi diluncurkan di Bangkalan, Madura, Senin (26/2). Wahana Apung Multiguna Navigasi, hasil kolaborasi Kedaireka ITS x PT ASSI yang diluncurkan ke tengah laut di perairan Madura Ketua MF Kedaireka ITS x PT ASSI Prof Ir Raden Sjarief Widjaja PhD menjelaskan, peluncuran ini merupakan buah hasil kerja sama yang telah dikerjakan selama empat bulan. “Proses pengerjaan ini melibatkan peneliti dari multidisiplin dengan delapan dosen dan 15 mahasiswa,” terangnya. Lebih lanjut dijelaskan oleh Sjarief, alat ini tersusun dari enam knock down trapezoid pontoon yang dilengkapi dengan marine renewable energy devices berbasis tenaga surya dan angin. Susunan tersebut nantinya bekerja sebagai buoy multi guna (multipurpose buoy) dan navigasi kapal. Salah satu fungsi utama yang disinggung oleh Sjarief adalah kapasitas energi listrik yang dapat dihasilkan hingga 9.600 watt. “Alat ini juga dapat menjadi solusi untuk energi terbarukan melalui pemanfaatan panel surya dan turbin angin,” tutur guru besar Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Perkapalan (FTK) ITS ini. Diluncurkan ke tengah laut, Sjarief memastikan bahwa keamanan alat ini dapat dijamin dengan ketersediaan Closed-Circuit Television (CCTV ) yang terhubung dengan keamanan yang ada di PT ASSI. “Walaupun baru digarap satu prototype (purwarupa), alat ini tetap dapat dibawa bahkan ke tempat terpencil yang membutuhkan penyelesaian masalah,” paparnya. Ketua MF Kedaireka ITS x PT ASSI Prof Ir Raden Sjarief Widjaja PhD saat memberikan sambutan pada acara peresmian dan peluncuran Wahana Apung Multiguna Navigasi Melalui pengadaan alat ini, Sjarief menegaskan bahwa banyak lini yang dapat menerima manfaatnya. Sebab, alat tersebut mampu menghasilkan air tawar melalui proses desalinasi, pengadaan pasokan listrik, memberikan tanda adanya aktivitas keluar masuk kapal ke galangan, hingga menjawab kebutuhan mendesak navigasi akibat kondisi pendangkalan laut. Sjarief juga menyebutkan bahwa kegiatan peresmian ini merupakan suatu langkah awal dari kerja sama antara ITS dengan PT ASSI. “Tidak perlu risau dengan keterbatasan fungsi, alat ini dirancang dengan susunan yang masih sangat fleksibel untuk dapat menerima pengembangan,” ungkapnya. Memberikan sambutan dalam acara peresmian, Direktur Utama PT ASSI Ir Anita Puji Utami ST IPM mengaku bangga dapat dipercaya sebagai mitra dunia usaha dunia industri (DUDI) dalam kolaborasi ini oleh ITS. “Kami berharap agar kolaborasi ini tidak berhenti sampai di sini untuk menghasilkan lebih banyak solusi, baik berupa fisik maupun kebijakan,” tuturnya. Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng saat memberikan sambutan pada peresmian dan peluncuran Wahana Apung Multiguna Navigasi Turut meresmikan, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng yang mengungkapkan keyakinannya bahwa produk ini dapat memberikan manfaat luar biasa bagi masyarakat. “Ke depannya, perlu dipikirkan adanya pembaruan agar bisa terjangkau bagi semua kalangan secara lebih luas,” tandasnya mengingatkan.  Reporter: Faadhillah Syhab Azzahra Sumber : Humas ITS

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Abmas ITS Wujudkan Sertifikasi Halal UMKM di Lereng Gunung Wilis

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkomitmen untuk terus mendukung promosi produk serta menjamin produk halal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kali ini ITS melalui tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) berbasis produk, melakukan sosialisasi dan pendampingan sertifikasi halal pada UMKM di Desa Kare, Lereng Gunung Wilis, Kabupaten Madiun. Salah satu mahasiswa yang tergabung dalam tim Abmas, Sabira Azzahra, menuturkan kegiatan yang sempat beberapa kali dilakukan ini diberi tajuk GEMESH (Gerakan Menuju Sertifikasi Halal). Jelasnya lebih lanjut, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan serta pembuatan sertifikasi halal bagi produk-produk UMKM di daerah tersebut. Lebih lanjut, kegiatan yang diketuai oleh dosen Departemen Kimia ITS, Herdayanto Sulistyo Putro SSi MSi ini diawali dengan kegiatan sosialisasi dan pengenalan sertifikasi halal pada bulan Agustus lalu. Sabira menerangkan bahwa masyarakat di Desa Kare, Kabupaten Madiun tersebut sebenarnya sudah cukup sadar akan pentingnya sertifikat halal ini. “Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengerti cara pembuatan serta pengajuannya,” jelasnya.  Berangkat dari hal tersebut, sebanyak sepuluh mahasiswa ITS yang berasal dari Departemen Kimia, Manajemen Bisnis, Sistem Informasi, dan Matematika diajukan untuk dapat menjadi pendamping halal UMKM. Adapun proses pengajuan menjadi pendamping halal tersebut meliputi serangkaian tes dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) RI. Bazar produk Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang diselenggarakan oleh tim Abmas untuk penguatan pemasaran produk Usai proses sosialisasi dilakukan, tim mendampingi sejumlah 12 pelaku UMKM untuk memproses pendaftaran sertifikasi halal. Sabira menjelaskan produk UMKM tersebut terdiri dari beberapa produk khas dari daerah tersebut seperti sambel pecel, ayam bakar, jamu, dan keripik. “Saat ini masih dalam proses pengajuannya, tetapi alhamdulillah sudah terdapat dua produk yang telah mendapatkan sertifikat halalnya,” tutur Sabira. Selain sosialisasi dan pendampingan sertifikasi halal, tim Abmas juga melaksanakan bazar produk UMKM, dibarengi dengan gelaran pentas Tari Reog Ponorogo. Agenda tersebut didukung oleh Lurah Desa Kare, Sunarno, dan masyarakat setempat. “Semoga dengan berbagai program yang telah dilaksanakan dapat membantu menguatkan usaha para pelaku UMKM ke depannya,” pungkasnya.   Sumber : Berita ITS

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

ITS Resmi Luncurkan EVITS, Motor Listrik Unggulan Berkualitas Tinggi

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengatakan bahwa EVITS TS-1 yang digadang-gadang siap bersaing di pasar otomotif nasional ini merupakan produk motor listrik yang didesain ergonomis dengan kemampuan akselerasi yang baik. Lelaki yang kerap disapa Ashari ini mengungkapkan, produk ini adalah hasil kolaborasi ITS melalui PT ITS Tekno Sains dengan PT Panggung Electric Citrabuana. Dalam penjelasannya, Ashari menjabarkan bahwa EVITS TS-1 dapat menempuh jarak hingga 110 kilometer dengan kecepatan maksimal 55 kilometer per jam. Lebih lanjut, Guru Besar Teknik Elektro ITS tersebut menjelaskan bahwa motor ini dilengkapi dengan dua baterai lithium berkapasitas 60 Volt 26 Ah. “Kalau akselerasinya sendiri, untuk menempuh jarak 55 kilometer, akselerasinya membutuhkan tujuh sampai delapan detik,” paparnya di hadapan awak media dalam konferensi pers. Sebagai kelanjutan inovasi dari GESITS yang merupakan motor listrik generasi pertama ITS, Direktur PT ITS Tekno Sains Dr Ir I Ketut Gunarta MT menyampaikan bahwa EVITS ini telah berkembang dari berbagai lini. Menurut lelaki yang kerap disapa Gunarta ini, sistem integrasi yang menjadi otak dari EVITS TS-1 juga lebih canggih. “Integrasi dari controller ke motor serta sistem manajemen baterainya jauh lebih baik,” klaimnya. Lebih lanjut, Gunarta mengatakan, EVITS TS-1 memiliki tampilan yang lebih gagah dan sporty. Dengan desain body yang lebih menarik, menurutnya, EVITS tipe pertama ini memiliki kualitas material yang lebih kokoh. Selain itu, motor ini juga menggunakan ban langsung tanpa belt yang tidak menimbulkan suara bising yang mengganggu saat digunakan. “Terbukti saat uji coba tadi, EVITS ini nyaman sekali saat dinaiki,” tuturnya usai melakukan uji kendara motor EVITS TS-1 ini. Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (kiri) bersama Direktur PT ITS Tekno Sains Dr Ir I Ketut Gunarta saat peluncuran EVITS di Graha Sepuluh Nopember ITS Menyinggung terkait komitmen penggunaan elemen lokal dalam produksinya, Gunarta menginformasikan bahwa Total Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk ini diperhitungkan mencapai sekitar 60 persen. Dengan capaian ini, Gunarta mengatakan bahwa ITS telah berupaya maksimal mendukung perkembangan teknologi dan inovasi dalam negeri. Gunarta menambahkan, pada tahap awal ini EVITS TS-1 telah diproduksi sebanyak 1.000 unit. “Sebanyak 250 unit sudah sold out,” tegasnya. Gunarta mengungkapkan bahwa EVITS akan terus dikembangkan dengan berbagai fitur yang disempurnakan. Ke depannya, Gunarta membocorkan bahwa produk ini juga akan dikembangkan menjadi motor tiga roda, roda empat, hingga minibus. Terakhir, dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS ini berharap agar kehadiran EVITS dapat diterima oleh masyarakat luas. “Tentunya bisa menjadi produk unggulan yang dampaknya dapat dirasakan oleh semua kalangan,” tandasnya optimistis.   Sumber : Humas ITS

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

TDC ITS Maksimalkan Distribusi Produk Olahan Laut

Direktur Utama UKM TDC ITS, Riga Aryadi Pratama mengungkapkan bahwa program ini merupakan tindak lanjut pihaknya setelah mendapatkan pendanaan Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Mahasiswa (Ormawa). Langkah pertama yang dilakukan adalah membentuk tim PPK Ormawa ITS dan menggandeng Desa Gisik Cemandi, Sidoarjo sebagai fokus utamanya. Menurut Riga, potensi produk yang ada di Desa Gisik Cemandi  belum dibarengi dengan sistem distribusi yang optimal. Oleh karena itu, tim PPK Ormawa ITS menjalin kerja sama dengan Akang Antar, sebuah startup mahasiswa ITS yang fokus pada layanan antar dan distribusi barang. “Tujuannya untuk memaksimalkan distribusi produk agar dijangkau oleh masyarakat di luar desa,” tuturnya. Guna mencapai tujuan program, tim PPK Ormawa ITS telah mengimplementasikan sejumlah langkah strategis. Salah satunya adalah memperkuat produk olahan laut dengan meningkatkan kualitas dan kemasan produk. “Selain itu, kami juga membangun sistem distribusi ride-hailing service dengan bantuan Akang Antar sebagai mitra,” jelas mahasiswa Departemen Matematika ITS tersebut. Selain membantu distribusi produk, tim juga memperhatikan aspek pemasaran dan branding. Melalui akun Instagram Akang Antar dan TDC ITS, tim berupaya memaksimalkan pemasaran produk secara daring. “Selain itu, kami juga menyelenggarakan lokakarya untuk memberikan pemahaman tentang pemasaran, branding, dan sistem distribusi kepada pelaku UMKM di desa ini,” terangnya. Selaras dengan yang disampaikan sebelumnya, Ketua Tim PPK Ormawa ITS, Maulidiya Meilani menuturkan bahwa timnya melakukan seleksi UMKM yang akan menjadi mitra. Terdapat enam UMKM yang terpilih dengan kriteria kualitas olahan laut yang unik. Selanjutnya, keenam UMKM ini diberi pelatihan membuat, mendesain, dan mencetak kemasan yang menarik. “Hal ini agar mereka dapat terus meningkatkan kualitas produknya walaupun program sudah selesai,” imbuh Meilani.   Tim PPK Ormawa bersama pelaku UMKM saat pelaksanaan lokakarya branding dan pemasaran Terakhir, Meilani mengungkapkan bahwa melalui program ini, kualitas dan kuantitas penjualan produk olahan laut Desa Gisik Cemandi dapat meningkat. Hal ini dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi kreatif di desa tersebut. “Harapannya, produk olahan laut Desa Gisik Cemandi dapat terus terdistribusi dengan baik dan semakin dikenal di luar daerah,” pungkasnya. (*) Reporter: Thariq Agfi Hermawan Redaktur: Nurul Lathifah

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Dosen ITS Analisa Kerentanan Kawasan Pesisir untuk Antisipasi Bencana

Fenomena naiknya permukaan air laut yang sering meresahkan masyarakat dapat menjadi permasalahan serius di masa mendatang, mengingat Indonesia didominasi pesisir yang landai dan luas. Melihat hal tersebut, dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Dr Eko Yuli Handoko ST MT, melakukan penelitian mengenai analisa kerentanan kawasan pesisir utara Jawa sebagai dampak kenaikan permukaan laut. Dijelaskan Eko, kenaikan permukaan air laut dominan disebabkan oleh naiknya suhu pada permukaan laut serta mencairnya es pada glasial dan es di kutub, yang mana merupakan kontribusi akibat perubahan iklim. Selain itu, naiknya permukaan air laut bisa juga diakibatkan oleh pergerakan lempeng. “Bahkan letak Indonesia yang berada di antara Samudra Pasifik dan Hindia juga dapat menyebabkan adanya variasi kenaikan permukaan laut atau biasa dikenal dengan fenomena El Niño,” paparnya. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) telah memproyeksikan bahwa kenaikan permukaan air laut dapat mencapai 44 hingga 47 centimeter (cm). “Prediksi tersebut sangat penting bagi kita karena bisa memberikan dampak negatif yang signifikan ke depannya, mengingat banyak kegiatan masyarakat Indonesia dan aktivitas ekonomi-sosial di pesisir,” ujar dosen Teknik Geomatika ini. Dampaknya bisa berupa banjir yang diakibatkan pasang air laut (rob) dan intrusi air laut ke dalam air permukaan dan aquifer. Eko bersama rekan-rekannya mengambil kawasan pesisir utara Jawa, khususnya Semarang dan Demak untuk dianalisa. Ia mengungkapkan, kota-kota besar di Pulau Jawa biasanya terletak di pesisir utara seperti Jakarta, Pekalongan, Semarang, Tuban, dan Surabaya. “Umumnya kota besar di pantai utara Jawa mengalami penurunan permukaan tanah, sehingga semakin rentan terhadap pengaruh kenaikan permukaan laut,” ungkap Eko. Secara umum, lanjut Eko, kenaikan permukaan laut di wilayah Indonesia berkisar dari 2 hingga 10 milimeter (mm) tiap tahun. “Di pesisir utara Pulau Jawa, kenaikannya mencapai 5 mm per tahun,” tambahnya. Pada penelitian ini, menurut Eko, metode yang digunakan untuk menganalisis kerentanan wilayah pesisir menggunakan algoritma Coastal Vulnerability Index (CVI). Dalam CVI ini ada beberapa parameter penting yang digunakan untuk menentukan indeks antara lain geomorfologi, elevasi, perubahan garis pantai, pasang surut, tinggi gelombang, dan kenaikan permukaan laut. “Setelah memasukan nilai kerentanan CVI, dilakukan pemodelan tiga dimensi (3D, red) terkait wilayah yang mungkin terdampak dalam 100 tahun ke depan jika tidak dilakukan penanganan yang signifikan oleh Pemerintah Kota Semarang,” beber Eko mengingatkan. Eko menjelaskan lagi, data kenaikan permukaan laut diperoleh dengan mengolah data dari Satelit Altimetri Multi Missions, yaitu Topex/Poseidon, Jason-1, dan Jason-2. “Data yang diambil dari periode awal tahun 1993 hingga akhir tahun 2016 atau kurang lebih 23 tahun,” tuturnya. Perhitungan data altimetri dilakukan setelah melakukan koreksi jarak dan geofisika, kemudian dilakukan interkalibrasi pada setiap misinya untuk menjaga kontinuitas. Analisanya dihitung menggunakan model Seasonal, Trend decomposition based on LOESS (STL), dan linear trend menggunakan Original Linear Square (OLS) fitting. Dari hasil penelitian, dengan kondisi awal penggunaan lahan diprediksi bahwa 100 tahun mendatang 11.380 hektare tergenang, di mana 9.127 hektare adalah daerah terbangun dengan kerugian mencapai Rp 313 miliar. “Kondisi eksisting pada pesisir Semarang menunjukkan bahwa kenaikan muka air laut lebih tinggi daripada permukaan daratan, sehingga air laut masuk menggenangi daratan, baik secara langsung maupun melalui alur sungai,” urai Eko. Daerah yang tergenang tersebut, menurut Eko lagi, memiliki lahan terbangun yang sangat padat apabila dibandingkan dengan daerah yang lebih tinggi. Namun nyatanya, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang yang ada saat ini belum mengakomodasi kerentanan yang ada. Sehingga banyak daerah terbangun yang difungsikan sebagai pergudangan, perdagangan, dan jasa bahkan bandara diprediksi dalam wilayah yang sangat rentan tergenang. “Dengan hasil penelitian ini, saya harap dapat menjadi masukan untuk pemerintah daerah agar mempersiapkan mitigasi bencana terhadap kerentanan wilayah pesisir,” ujar Eko berharap. Sejauh ini, kata Eko, pemerintah kota juga telah melaksanakan persiapan dan antisipasi terhadap bencana, seperti pembangunan dan revitalisasi daerah aliran sungai (DAS) dan saluran banjir, serta membuat rumah pompa pada aliran dan wilayah yang potensi banjir. “Dukungan pemerintah melalui peraturan daerah dan perencanaan wilayah sangat diperlukan, selain itu tak kalah penting yaitu sosialisasi pemerintah daerah terhadap warganya agar menjaga lingkungan sekitarnya,” pungkas Eko. (meg/HUMAS ITS) (its.ac.id)

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Pengawet Buah Alami Karya Mahasiswa ITS Sabet Juara di ISTEC

Satu lagi prestasi internasional membanggakan di awal tahun ini berhasil diukir oleh mahasiswa dari Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Yaitu Ferdi Saepulah dan Filo Sofia Kamila Mukmin yang berhasil menyabet silver medal (medali perak) kategori Science College dalam ajang International Science Technology Engineering and Competition (ISTEC) di Graha Pos Indonesia, Bandung selama tiga hari hingga Rabu (15/1) lalu. Berkat inovasinya Kitoshelium, berupa pengawet alami untuk buah-buahan, mereka berhasil menyabet peringkat kedua pada ajang bergengsi tersebut. Kompetisi ISTEC yang diadakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) ini mengusung tiga kategori yang diperlombakan, yaitu Sains, Engineering, dan Teknologi. Dikarenakan pernah mengikuti ajang serupa yang diadakan oleh IYSA, membuat Ferdi dan rekannya disarankan untuk mengikuti acara yang juga diikuti oleh beberapa peserta dari jenjang pendidikan mulai SD sampai perguruan tinggi tersebut. Sebagai perwakilan dari ITS, Ferdi mengungkapkan, setiap tim atau peserta diberikan stan dan memasang poster untuk memamerkan produknya semenarik mungkin. Lalu juri akan memberikan penilaian kepada masing-masing produknya. “Produk kami berupa pengawet buah-buahan dan kebetulan kita dapat juri dari Afrika Selatan dan Thailand,” ungkapnya. Pemuda kelahiran Bandung ini memaparkan, inspirasinya muncul dari teman ibunya yang mempunyai usaha salad buah. Namun mempunyai kendala buahnya yang mudah membusuk walaupun dimasukkan ke dalam pendingin, malahan buah akan berkurang kesegarannya. “Teman mama waktu itu menantang saya buat mencari solusi ini, karena saya dari teknik kimia maka dari itu saya menyanggupi dan mencobanya,” cerita Ferdi. Dengan adanya Kitoshelium, lanjut mahasiswa angkatan 2019 ini, buah yang tadinya hanya bertahan dua sampai tiga hari, bisa sampai seminggu kesegarannya. Konsep ini seperti formalin, yang bisa mengawetkan makanan, tetapi bedanya Kitoshelium ini berbahan dasar alami. Dari ekstrak minyak bawang dan cangkang kerang hijau yang biasanya menjadi limbah begitu saja. Dari bahan dasar ini dicampur dengan pelarut asam sitrat. Setelah jadi sebuah larutan, buah yang diperlukan direndam selama tiga menit lalu ditiriskan. “Sebelum digunakan atau dikonsumsi, buah yang sudah ditiriskan tadi masih mengandung bau bawang, namun bisa dihilangkan dengan dicuci terlebih dahulu,” jelasnya. Tim yang dibimbing oleh Setiyo Gunawan ST PhD ini juga mengatakan, kalau penilaian juri yang bisa membuat mereka meraih silver medal adalah produk yang mereka hasilkan belum pernah ditemukan oleh peneliti lainnya. “Penelitian ini merupakan inovasi terbaru yang kami hasilkan, dan kami berencana membuat jurnalnya agar bisa terpatenkan,” tutur Ferdi. Tak hanya sampai di situ, imbuhnya, mereka juga membuat roadmap skala pabrik, rancangan penjualan, dan juga sudah dikomersialkan. “Penjualan dari Kitoshelium ini masih dipromosikan ke mahasiswa sini-sini (ITS, red) aja sih, semoga ke depannya bisa lebih banyak peminatnya,” ujar mahasiswa kelahiran 29 April 1999 ini. Meraih medali perak sendiri merupakan sesuatu di luar perkiraan mereka. Pasalnya, mereka juga bersaing dengan tim-tim lawan yang mempunyai inovasi lebih bagus dan menarik, terlebih saingan dari Negara luar seperti Brazil. “Ada dari Universitas Andalas yang juga mengeluarkan produk serupa bentuknya pengawet makanan bakso, namun inovasinya mengembangkan dari jurnal sebelumnya, bukan benar-benar baru,” jelasnya. Ferdi berharap hasil dari karyanya bersama tim tersebut bisa dikembangkan lagi. “Semoga lebih banyak yang minat dengan produk kami, dan ke depannya ingin menemukan terobosan baru yang fokus pada bidang teknologi,” tutup Ferdi. (its.ac.id)

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

ITS Beri Penghargaan Mahasiswa Hafiz

Hari kerja pertama setelah libur Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah dimanfaatkan sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk menggelar silaturahmi dan halal bihalal di Graha Sepuluh Nopember ITS, Senin (10/6). Untuk memberikan siraman rohani, dihadirkan penceramah kondang Ustaz H Muhammad Nur Maulana atau yang biasa dikenal dengan panggilan Ustaz Maulana. Acara yang dihadiri oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan (karyawan) ITS ini menjadi ajang saling bertemu kembali dan bermaaf-maafan. Acara rutin tiap tahun ini terasa lebih spesial dari sebelumnya, karena adanya suguhan ceramah agama dari Ustaz Maulana yang mampu menghidupkan suasana guyub. Ustaz yang dikenal humoris ini sangat mengapresiasi diadakannya halal bihalal dalam lingkup perguruan tinggi. Menurutnya, silaturahmi sangatlah penting untuk dijaga. Bahkan budaya silaturahmi sudah dari dulu ada dan berkembang di masyarakat Indonesia pada momen Idul Fitri. “Hal itu dapat terlihat dari fenomena mudik lebaran yang setiap tahun selalu ada dan ramai diberitakan,” cerita ustaz asal Makassar ini. Ia juga menjelaskan bahwa ada empat dosa yang tidak diampuni selama bulan Ramadan. Pertama adalah mengonsumsi makanan dan minuman haram dengan sengaja, anak yang durhaka pada orang tua, orang yang menyimpan dendam, dan orang yang memutus tali silaturahmi. “Maka dari itu adanya momen halal bihalal ini menjadi langkah untuk mengikat lagi tali silaturahmi dengan sesama,” tutur ustaz pengisi acara Islam Itu Indah di TransTV ini mengingatkan. Pada kesempatan ini, juga dilakukan pemberian penghargaan kepada 23 mahasiswa ITS penghafal Alquran atau hafiz. Penghargaan diberikan diberikan langsung secara simbolis oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng kepada 10 perwakilan hafiz. Selama Ramadan ini, para mahasiswa penghafal Alquran tersebut juga sudah menjadi imam salat tarawih dan salat malam yang rutin diadakan di Masjid Manarul Ilmi ITS. Rektor yang akrab disapa Ashari ini mengungkapkan, dengan diberikannya penghargaan tersebut diharapkan dapat lebih memotivasi mahasiswa lain untuk menghafal dan mencintai Alquran. Ia juga mengatakan bahwa para penghafal Alquran ini menunjukkan bahwa ITS juga berkontribusi menciptakan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa. “Ke depannya kami (ITS, red) juga pasti memberikan penghargaan kepada mahasiswa penghafal Alquran selanjutnya setiap tahunnya,” tandasnya. Guru besar Teknik Elektro ini juga berharap gelaran halal bihala sivitas akademika ITS ini bisa memberikan banyak manfaat bagi semua. “Acara ini diharapkan tidak hanya jadi momen silaturahmi tapi juga untuk menuntut ilmu agama,” ujarnya. (sep/HUMAS ITS) Source : www.its.ac.id

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Dosen Teknik Sipil ITS Surabaya Raih Penghargaan Emas di Jepang (ed)

Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meraih penghargaan tingkat internasional. Adalah Dr Eng Januarti Jaya Ekaputri ST MT, dosen jurusan Teknik Sipil ITS yang melakukannya. Januarti selama beberapa pekan terakhir ini mempresentasikan inovasinya di bidang industri sipil pada Japan Design and Invention Expo 2016 di Jepang. Berkat inovasinya itu, ia meraih penghargaan emas pada event yang diselenggarakan oleh World Invention Intellectual Property Association (WIIPA) tersebut. Januarti menampakkan kebanggaannya telah merebut emas pada eksibisi internasional tersebut. Ia berhasil mewakili ITS dan Indonesia dalam membuat inovasi di bidang industri sipil. "Ini bukan sebuah kompetisi, tapi lebih tepatnya sebuah penghargaan dari inovasi yang kami usulkan," kata Januarti dalam siaran pers yang diterima detikcom, Senin (5/9/2016). Perempuan yang akrab disapa Yani ini memaparkan terobosan manfaat limbah batu bara yang ditelitinya. Dalam papernya, limbah batu bara tersebut dapat disulap menjadi salah satu bahan dalam membuat paving non-portland cement. Penelitian Geopav Non-Portland Paving Block, yakni paving dari bahan limbah batu bara ini telah dipatenkan, dan patennya dipegang oleh Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD. Dalam kasus ini, Yani telah mengalahkan ratusan peserta lain dari berbagai negara di seluruh dunia yang telah diseleksi. Antara lain berasal dari Rumania, United Kingdom (UK), Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Korea, Polandia, Tiongkok dan masih banyak lagi. "Mengadakan event di Tokyo itu mahal, jadi kami harus melewati seleksi administrasi terlebih dahulu," ujar perempuan kelahiran Papua, 12 Januari 1974 ini. Hasilnya, Tiongkok menjadi negara yang memegang nilai tertinggi pada expo ini. Acara Japan Design and Invention Expo ini diikuti oleh pelajar tingkat SMP hingga umum dari seluruh dunia. "Ini suatu kebanggaan tersendiri bisa mewakili Indonesia di ajang bergengsi ini, hingga meraih penghargaan emas," tutur perempuan berjilbab ini. (www.news.detik.com)

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Kampus Baru ITS

Pada ajang yang diselenggarakan pada 9-13 November lalu, ITS mampu merebut lima dari enam kategori di KBGI, yaitu juara umum, juara kategori estetika, juara kategori metode pelaksanaan konstruksi terbaik, juara kategori kinerja struktural terbaik, dan juara kategori kreativitas. Panen gelar tersebut tentu tidak dibangun dalam sekejap mata. Dibalik itu semua, terdapat kerja keras dan sikap pantang menyerah yang dimiliki oleh mahasiswa ITS. “Sebelum KBGI dilaksanakan, tim kami sudah melakukan persiapan di jauh hari. Berawal dari penyeleksian dari jurusan, kemudian membangun ide, beradu keahlian dalam bidang menulis dan desain,” tutur Muhammad Wildan. Bahkan, Wildan rela melakukan bimbingan ke dosen setiap hari agar dapat mewakili ITS di ajang KGBI ini. Usaha tidak akan mengkhianati hasil merupakan ungkapan yang pantas menggambarkan Wildan dan rekannya. Bersama Kohar Yudoprasetyo dan Muharom Gani, Wildan membentuk tim CT Mutiara Karya dan sukses mewakili ITS diajang KBGI kesembilan.   Dalam kompetisi tersebut, Tim CT Mutiara Karya mengangkat rumah desain adat batak yang bernama bolon. Arti nama bolon sendiri adalah agung/besar. Rumah bolon mempunyai bentuk tanduk unik  yang melambangkan  kedinamisan dan keindahan budaya. Agar tahan gempa, rumah ini didesain sedemikian rupa dengan menggunakan material baja canai dingin. Baja dipasang pada bagian kolom balok dan rangka atap, sementara bagian alas dan penutup rumah menggunakan material triplek tipis. Rumah yang berbentuk miniatur dengan perbandingan skala ketinggaan 1:6 ini berhasil lolos uji ketahanan terhadap gempa. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pegas. Pegas dipasang pada salah satu sisi rumah lalu digetarkan. Hasilnya, rumah desain tidak runtuh dan sedikit mengalami kerusakan pada rangkaian. Hasil inilah yang mengantarkan Wildan, Kohar, dan Gani berhasil menyumbangkan medali untuk kemenangan ITS dalam ajang KGBI ke-9. Kemenangan ini juga mengantarkan ITS sebagai juara umum dalam KGBI IX yang diadakan di Polinema. (rio/bal)

Baca Selengkapnya