Cari Kampus
kampus_pintar_v3
Informasi Seputar Berita Kampus
Informasi spesial untuk menambah wawasan Sobat Pintar tentang Universitas Gadjah Mada (UGM)
UIN Sunan Kalijaga, 31 May 2022
Konferensi Penyiaran Indonesia 2022, Kolaborasi Sukses KPI dan UIN Sunan Kalijaga
Menyongsong era penyiaran digital, dan dalam rangka membangun etika penyiaran yang baik, guna mewujudkan masyarakat yang lebih beradab, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menggandeng UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang melibatkan dua fakultas (Fakultas Sosial dan Humaniora, dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi) menyelenggarakan Konferensi Penyiaran Indonesia, 22 s/d 24/5/2022. Kegiatan ini juga didukung sepenuhnya oleh KPID DIY. Kegiatan yang diawali dengan Diseminasi Indeks Kualitas Siaran Religi di aula Fakultas Sosial dan Humaniora, kampus UIN Sunan Kalijaga ini dibuka oleh Rektor UIN Suka, Prof. Al Makin. Hadir pada pembukaan konferensi kali ini antara lain; Ketua Komisi DPR RI, Meutya Hafid, Komisioner KPI Pusat, Yuliandre Darwis, Ph.D., Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora, Dr. Mochamad Sodik, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Prof. Ema Marhumah (yang mengikuti secara Daring), pengendali lapangan riset indeks kualitas siaran televisi, Dr. Bono Setyo, parapeneliti yang terdiri dari para Dosen Fakultas Sosial dan Humaniora, dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Suka, sertapengamat siaran televisi Indonesia. Dalam laporannya, Ketua Panitia, Tariq Yasid, MA., menyampaikan, Konferensi Penyiaran Indonesia tahun 2022 kali ini mengusung tema dari Dari Yogyakarta Menerangi Indonesia. Agenda diawali dengan Diseminasi Potret Siaran Religi di Televisi. Potret siaran religi menjadi salah satu rangkaian dari pelaksanaan penelitian indeks kualitas siaran televisi sepanjang tahun 2022 ini, yang melibatkan para dosen dan peneliti dari 12 universitas ternama di Indonesia, termasuk UIN Sunan Kalijaga dengan pengendali riset lapangan, Dr. Bono Setyo. Kegiatan berlangsung secara Luring dan Daring, melibatkan 100 peserta Luring dan lebih dari 300 peserta Daring. Bono Setyoselaku pengendali riset lapangan menambahkan, dengan melibatkan para dosen dan peneliti dari perguruan tinggi diharapkan dapat mengkritisi siaran religi, dan mendapatkan pengkayaan konsep-konsep komunikasi yang baik untuk memperbaiki siaran religi di televisi. Baca juga: Forum Diskusi Publik Partisipasi Masyarakat Menyongsong TV Digital Masyarakat Harus Tahu, Siaran TV Analog Akan Mati beralih ke Siaran TV Digital Prof Al Makin dalam sambutan pembukaannya antara lain menyampaikan catatan garis besar hasil riset siaran religi. Menurut Prof. Al Makin, studi antropologi dan sosiologi Ibnu Khaldun antara lain mengungkap bahwa manusia adalah hewan yang berbicara dan berpikir. Sekaligus sebagai Homoritus. Makhluk yang lekat dengan ritual. Namun sesungguhnya bukan hanya manusia yang lekat dengan ritual. Hewan, seperti cendrawasih, harimau, biri biri dan yang lainnya juga lekat dengan ritual. Cendrawasih akan mengepakkan bulunya jika jatuh cinta atau dalam bahaya. Harimau atau biri biri akan beradu tanduk saat bercinta atau menghadapi musuh. Itu ritual. Manusia juga akan melakukan ritual yang berlebihan atau beragama yang berlebihan jika merasa tak baik-baik saja. Seperti saat berkonflik, berebut kekuasaan, berebut ladang ekonomi atau sosial, dia akan melakukan ritual memanfaatkan simbol simbol agama yang berlebihan. Maka jika kita mengamati konten-konten medsos, youtube, ataupun televisi yang dipenuhi konten-konten agama atau simbol simbol agama yang berlebihan, itu tandanya kita sedang tidak baik-baik saja, sedang berkonflik atau berebut kekuasaan atau berebut yang lainnya. Itu semua menjadi cermin cara beragama yang bukan intinya beragama. Agama menjadi candu, dan bukan menjadi penuntun akhlak. Hasil riset menunjukkan bahwa medsos, youtube, televisi dipenuhi simbol-simbol agama yang berlebihan, ritual agama yang berlebihan, siaran televisi religi menjadi sangat religius. Ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia sedang berkonflik. Demikian juga hasil riset yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia melakukan umroh atau haji berkali kali, juga banyak membangun masjid tetapi tidak memakmurkannya, itu artinya masyarakat Indonesia sedang tidak baik –baik saja. Jika tidak segera disadari dan melakukan pembenahan, justru akan membahayakan eksistensi bangsa Indonesia. Baca juga: Seminar KPI-UIN Suka, Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Melalui Media Penyiaran Menuju Peradaban Baru Prof. Al Makin mengajak masyarakat Indonesia untuk merenungkan kembali bagaimana beragama yang lebih baik, dan lebih santun. Kembali ke tengah dalam beragama. Seperti ajaran Siddharta Gautama “Majhima Patipada-kembali ke tengah.” Banyak sekali yang lebih penting, yang bisa dikemas menjadi pesan-pesan keagamaan, seperti; mengajak untuk berbuat kebaikan, pemanasan global, kerusakan lingkungan, isu Pulau Jawa yang akan tenggelam, kerukunan dalam perbedaaan, moderasi beragama, mari terus diingatkan melalui konten-konten keagamaan, demikian ajak Prof. Al Makin. Meutya Hafid menyampaikan sepakat dengan ajakan Rektor UIN Suka tersebut. Disampaikan Meutya Hafid, tujuan Siaran televisi menurut UU penyiaran, adalah untuk memperkokoh Jati diri bangsa, membentuk karakter bangsa yang beriman, mencerdaskan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat Indonesia yang mandiri, sejahtera, dan memajukan siaran. Oleh karenanya pihaknya berharap siaran televisi mengacu pada rambu-rambu yang diamanatkan UU penyiaran. Sementara itu kedepan dengan regulasi siaran televisi digital, akan semakin tumbuh siaran televisi digital. Pihaknya berharap, KPI sebagai pengontrol siaran televisi untuk semakin banyak melibatkan perguruan tinggi dalam mengamati dan mengontrol siaran televisi. Kerja-sama literasi masyarakat antara KPI dengan perguruan tinggi sangat diharapkan dalam upaya melahirkan konten-konten siaran televisi dan mengisi ruang-ruang internet dengan siaran atau konten yang berisi hal-hal yang baik dan membangun. KPI perlu melakukan upaya-upaya perbaikan siaran berdasarkan hasil riset yang dilakukan perguruan tinggi. Kepada Rektor UIN Suka, Meutya Hafid berharap bisa mengajak para Rektor di seluruh Indonesia untuk peduli terhadap kualitas siaran televisi melalui keterlibatannya dalam riset dan diseminasi riset kepada masyarakat sebagai upaya membangun literasi masyarakat Indonesia terhadap kualitas konten siaran televisi, ruang ruang internet dan medsos. “Saya respek kepada Rektor UIN Suka yang gaul dan asyik, yang dapat merangkul banyak elemen masyarakat untuk membangun literasi bermedia. Hal ini perlu ditularkan kepada Rektor-Rektor yang lainnya,” demikian harap Meutya Hafid. Sementara itu agenda konferensi; (22/5) Diseminasi “Potret Siaran Religi di Televisi” oleh Prof. Emma Marhumah (Guru Besar Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suka) dan Dr. Mochammad Sodik (Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora), serta pemaparan hasil riset oleh Dr. Bono Setyo, Sesi Diskusi dan Tantangan oleh Direktur Produksi Trans 7, Andi Chairil, dan Ketua Masyarakat Peduli Penyiaran, Isa Kurniawan. (23/5) Sosialisasi Menyongsong Siaran Digital Indonesia menampilkan pembicara Stafsus Menteri Kominfo, Dr. Rosarita Niken Widiastuti, Komisioner KPI Pusat, Hardly Stefano Pariela, Kepala Diskominfo DIY, Drs. Tri Saktiyana. (24/5) Seminar utama dibuka Sri Sultan Hamengkubuwono XI, Menampilkan Keynote Speaker Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, dan Prof. Yudian Wahyudi yang menyampaikan Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Melalui Media Komunikasi dan penyiaran di Indonesia menuju Peradaban Baru. Sesi panel menampilkan, Komisi I DPR RI, Sukamto, Ph.D., Guru Besar Ham dan Gender, Prof. Siti Ruhaini Dzuhayatin, Komisioner KPI Pusat, Yuliandre Darwis Ph.D.,dan Wakil Ketua Umum ATVSI, Neil Tobing. (Ihza, Alfan, Weni)
Baca SelengkapnyaUIN Sunan Kalijaga, 10 June 2021
Seleksi Beasiswa dan Non-Beasiswa S1 Perguruan Tinggi Luar Negeri Timur Tengah (Mesir dan Maroko)
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja-sama dengan Kementerian RI menyelenggarakan Seleksi Beasiswa dan Non-Beasiswa S1 Perguruan Tinggi Luar Negeri Timur Tengah (Mesir dan Maroko), 28-29/4 dan 4/5/2021. Ujian Tertulis dilaksanakan Rabu dan Kamis, 28 dan 29/4/2021 secara online. Penyelenggara : Konsorsium 15 Pusat Bahasa PTKIN. Informasi detail buka http://diktis.kemenag.go.id/timteng12/021/. Rekap peserta. Total peserta 423 orang, Total peserta aktif 347 orang, peserta konfirmasi bayar 347 orang, peserta sudah divalidasi 326 orang, peserta tidak diterima 21 orang. Sementara Negara tujuan belajar 85% memilih Mesir, 15% memilih Maroko. Pelaksanaan Ujian; 28 dan 29/4/2021. Hasil seleksi; nilai tertinggin 86, nilai terendah 0, susulan nilai tertinggi 72, nilai terendah 0. Karena terkendala 3 hal. Support Laptop, jaringan internet peserta terhadap aplikasi, peserta yang kurang teliti membaca petunjuk, banyak peserta belum familiar terhadap aplikasi ujian online. Dari jumlah peserta ujian tulis berjumlah 326 orang, yang Lolos dan berhak mengikuti ujian wawancara berjumlah 103 peserta Ujian wawancara dilaksanakan hari Selasa, 4/5/2021 dengan daring, dengan materi ujian ; Tahfidz Al-quran dan baca kitab dan Wawasan keislaman dan kebangsaan Tim penguji berjumlah 10 penguji yaitu; Prof. Dr. Syihabuddin Qolyubi dengan materi; Qiroatul Kutub dan Hafalan al-Qur’an dari fak FADIB. Prof. Dr. Abdul Mustaqim Qiroatul Kutub dan Hafalan al-Qur’an dari fak FUPI. Dr. Tulus Musthofa Qiroatul Kutub dan Hafalan al-Qur’an dari fak FITK. Dr. Munirul Ikhwan Qiroatul Kutub dan Hafalan al-Qur’an dari PPs. Dr. Marjoko Idris dengan materi Wawasan Keislaman dan Keindonesiaan FADIB. Dr. Nurain Wawasan Keislaman dan Keindonesiaan dari fak FADIB. Dr. Muhajir Wawasan Keislaman dan Keindonesiaan dari fak FITK. Dr. Fathurrahman Wawasan Keislaman dan Keindonesiaan dari fak FST. Dr. Zainuddin Wawasan Keislaman dan Keindonesiaan dari fak FDK. Dr. Moh. Yunus Marsukhin Qiroatul Kutub dan Hafalan al-Qur’an dari PPs. Dalam ujian wawancara Peserta dibagi dalam 3 sesi yang dimulai pukul 09.00 s.d. 12.30 WIB. Sumber: UIN Sunan Kalijaga
Baca SelengkapnyaUIN Sunan Kalijaga, 10 June 2021
Saintek UIN Suka Merambah Penelitian Teknologi Nuklir
Dalam rangka mengembangkan pendidikan dan penelitian Reaktor Nuklir berbasisInternet Reactor Laboratory (IRL)di kampus UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggandeng BATAN dengan melakukan penandatangan MoU. Penandatanganan naskah kerja sama kali ini dilakukan di kantor PSTA dan diikuti secara daring melalui aplikasizoom.Penandatanganan dilakukan oleh Plt. Kepala PSTA, Prof. Syarip sebagai pihak pertama dan dari pihak UIN Sunan Kalijaga sebagai pihak kedua ditandatangani oleh Dr. Khurul Wardati, M.Si. Turut menyaksikan penandatanganan MoU, Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan dan Kerja-sama UIN Sunan Kalijaga, Dr. Abdul Rozaki, 7/5/2021. Baca juga:Penandatanganan PKS antara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan PSTA BATAN Dalam sambutannya usai penandatanganan MoU, Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan dan Kerja-sama, UIN Suka, Dr. Abdur Rozaki, M.Si., menyampaikan, tidak akan ada kemajuan bagi suatu bangsa jika tidak menguasai teknologi nuklir ini. Dikatakan lebih lanjut bahwa dirinya merasa sangat bangga ketika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga ingin mengadakan kerja sama dengan PSTA BATAN. “Bagi kami ini kerja sama yang sangat strategis untuk memajukan sumber daya manusia di Indonesia,” lanjut Rozaki. Dari kerja sama ini Rozaki berharap intensitas kerja sama akan semakin tinggi sehingga bisa disemai sumberdaya manusia di kalangan mahasiswanya, semakin mencintai teknologi dan menghasilkan temuan-temuan yang inovatif bagi kedua pihak. “Melalui MoU ini akan memberikan kemudahan bagi Prodi Fisika, Kimia, dan Biologi, Fakultas Saintek UIN Suka, untuk berkegiatan pemagangan mahasiswa, riset, dan pengembangan SDM lainnya,” kata Dr. Abdur Rozaki. Sementara itu, Plt. Deputi BATAN bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nukril, Rozik Himawan, M.Eng., mengungkapkan, sejak 1979 Yogyakarta telah mengoperasikan reaktor nuklir yang diberi nama reaktor Kartini. “Sejak itulah reaktor mulai banyak memberikan kontribusi di bidang pendidikan,” kata Rozik Humawan. Lebih jauh disampaikan, Reaktor Kartini itu berada dikawasan nuklir Yogyakarta. Tepatnya di Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA) BATAN, jalan Babarsari, Yogyakarta. PSTA adalah salah satu unit kerja BATAN yang mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis, pelaksanaan, pembinaan dan bimbingan di bidang penelitian dan pengembangan fisika partikel, teknologi proses, dan pengelolaan reaktor riset. Dengan inovasiInternet Reactor Laboratory (IRL)akan meningkatkan peran serta BATAN dalam mendorong tingginya pendidikan dan hasil riset iptek nuklir di bidang fisika khususnya teknologi reaktor. “Kerja sama ini akan meningkatkan pengembangan sumber daya manusia menjadi unggul,” Melalui kerja-sama ini, Fakultas Saintek UIN Suka nantinya akan banyak mensuport berbagai riset dalam mengembangan PLTN. Pembangunan PLTN adalah salah satu opsi yang dapat digunakan mendukung tingginya permintaan listrik di masa mendatang, sekaligus berperan untuk menurunkan emisi pencemaran lingkungan. Dibutuhkan dukungan teknologi dan sumberdaya manusia. Pelaksana Tugas Kepala PSTA, Prof. Syarip menyambut baik kerja sama ini. Dikatakan Syarip bahwa PSTA selama ini telah banyak melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga, namun kali ini lebih khusus tentang pemanfaatanInternet Reactor Laboratory (IRL).Syarip berharap agar kerja sama ini berlanjut dan bisa dilaksanakan secara terus menerus secara konsisten sampai terbukti. Selain kerja sama pemanfaatan IRL, Syarip juga menawarkan kerja sama litbang yang lain yang ada di PSTA, termasuk terbitnya tulisan di jurnal internasional terindeks global. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga, Dr. Khurul Wardati, M.Si. menyambut baik dan menyatakan siap berkolaborasi melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam usaha pemahaman tentang aplikasi nuklir untuk energi dalam rangka persiapan pembangunan PLTN pertama bagi Indonesia. Khurul mengakui bahwa selama ini banyak mahasiswanya sudah melakukan bimbingan skripsi di BATAN Yogyakarta. Selaku Dekan, Khurul merasa puas dengan kerja sama ini karena selain kerja samaIRLuntuk mahasiswa fisika, ternyata lingkup kerja sama ini juga sangat luas, termasuk litbang kimia dan biologi. Maksud dan tujuan kerja sama ini kedua pihak dalam batas kemampuannya tanpa mengurangi tugas pokok masing-masing bermaksud untuk bekerja sama saling menguntungkan dalam memberikan sumbangsih pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) nuklir, dengan tujuan agar iptek nuklir dapat dimanfaatkan untuk masyarakat. Ruang lingkup perjanjian ini meliputi kegiatan penelitian bersama di bidang sains dan teknologi nuklir, pemanfaatan sarana dan prasarana, peningkatan kompetensi sumberdaya manusia, Pembuatan publikasi ilmiah bersama, pertukaran data dan informasi, jelas Khurul Wardati. (Tim Humas UIN Sunan Kalijaga)
Baca SelengkapnyaUIN Sunan Kalijaga, 10 June 2021
Akreditasi Unggul Program Studi Sastra Inggris UIN Sunan Kalijaga
Program Studi Sastra Inggris (Prodi S1) Fakultas Adab dan Ilmu Budaya (FADIB) UIN Sunan Kalijaga meraih peringkat Tertinggi (Unggul) Akreditasi Perguruan Tinggi dari BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi). Perolehan Akreditasi Unggul ditetapkan berdasarkan keputusan BAN-PT No. 2990/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2021, tanggal 18 Mei 2021 dan akan berlaku sampai dengan 18 Mei 2026. Sesuai dengan Peraturan BAN-PT Nomor 1 Tahun 2020 Pasal 1 Nomor 8, perguruan tinggi yang sudah melakukan akreditasi dengan IAPS 4.0 dan IAPT 3.0 status akreditasinya bukan lagi “A”, “B”, dan “C”, melainkan berubah menjadi Tidak Terakreditasi, Akreditasi Baik, Sangat Baik, dan Unggul. “Ini prestasi yang patut disyukuri,” kata Ketua Prodi Sastra Inggris, Ulyati Retno Sari, S.S., M. Hum. Pasalnya, Prodi S1 Sastra Inggris ini baru lahir pada tahun 2009. Walaupun masih berusia relatif muda dibandingkan prodi yang sama di kampus lain, Prodi S1 UIN Sunan Kalijaga langsung membangun landasan governance yang kuat baik dalam tata kelola kependidikan, kurikulum, dan sumber daya tenaga pengajar maupun tenaga kependidikan. Menurut Ulyati, konsep fundamental Prodi S1 UIN Sunan Kalijaga adalah konvergensi peradaban dunia yang akan mencetak sumber daya manusia unggul Indonesia di berbagai arena profesional dengan memiliki keahlian dan kemampuan membangun melalui kegiatan akademis bidang sastra dan linguistik Inggris dalam peradaban Islam. Hal tersebut termaktub dalam visi-misi Prodi S1, yaitu unggul dan terkemuka dalam pengembangan kebahasaan dan kesusastraan Inggris yang terpadu dengan nilai-nilai keislaman. Pencapaian status akreditasi unggul juga merupakan cerminan telah dilaksanakan standar mutu sebagai implementasi core values dari UIN Sunan Kalijaga yaitu 'integratif-interkonektif, dedikatif-inovatif, inklusif-continuous improvement'. Baca juga:Kurikulum UIN Sunan Kalijaga Harus Dapat Melahirkan Alumni dengan Multi Kompetensi Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UIN Sunan Kalijaga, Dr. H. Muhammad Fakhri Husein, SE., M. Si., menegaskan, Akreditasi Unggul dari BAN-PT menggunakan indikator penilaian yang lebih ketat dan rumit (komprehensif) dengan penggunaan instrumen APS 4.0 berdasar Permendikbud No. 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi. APS 4.0 memberi status Unggul dengan penilaian terhadap sistem penjaminan mutu, akreditasi program studi, dan publikasi ilmiah. Syarat dokumen yang mampu dipenuhi oleh Prodi S1 UIN Sunan Kalijaga termasuk Dokumen Laporan Evaluasi Diri Program Studi dan Dokumen Laporan Kinerja Akademik Program Studi menghasilkan Prodi S1 UIN Sunan Kalijaga mendapatkan skor tertinggi (Akreditasi Unggul) setelah lolos pada 9 kriteria APS 4.0. Sedangkan Prodi Sastra Inggris (S1), Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Suka memenuhi seluruh persyaratan dalam 9 kriteria APS 4.0 itu. Sehingga sudah semestinya meraih peringkat Tertinggi (Unggul), ungkap Fakhri. Ulyati menambahkan, pencapaian Akreditasi Unggul Prodi S1 Sastra Inggris, UIN Sunan Kalijaga dari BAN-PT Tahun 2021 ini juga merupakan hasil kerja keras dan kerja sama baik dari jajaran rektorat, Ketua LPM dan jajarannya, dekanat FADIB, tim dosen, para alumni dan mahasiswa, orang tua/wali mahasiswa dan alumni, stakeholder serta seluruh staf penunjang akademik di unit Tata Usaha, Perpustakaan, PTIPD, LPPM, Pusat Layanan Difabel, Admisi, Pusat Pengembangan Bahasa, Pusat Pengembangan Bisnis, Klinik Pratama dan lain lain. Kerjasama ini juga merupakan bukti Prodi S1 Sastra Inggris berhasil membangun landasan governance yang siap melakukan proses pendidikan sumber daya manusia Unggul berkelas internasional. (Tim Humas UIN Sunan Kalijaga)
Baca SelengkapnyaAlhamdulillah! Jurnal Al-Jami'ah Raih Quartile 1 Versi SJR
Kabar gembira datang dari Jurnal Al-Jami'ah, akhirnya berhasil meraih predikat Q1 (Quartile 1) dari SCImago Journal Rank (SJR). SJR telah melakukan perangkingan jurnal-jurnal terindeks di Scopus yang dikategorikan berdasarkan kelompok bidang ilmu yang dinaungi jurnal. Scopus dalam menilai sebuah jurnal dengan membuat klasifikasi klusterisasi kualitas jurnal ilmiah dengan istilah yang sering disebut Quartile. Scopus ini memiliki 4 Quartile, yaitu Q1, Q2, Q3 dan Q4. Di mana Q1 adalah kluster paling tinggi atau paling utama dari sisi kualitas jurnal dikuti Q2, Q3 dan Q4 di bawahnya. Jurnal Al-Jami'ah adalah Jurnal Kajian Islam terbitan Pusat Penelitian Al Jami'ah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sejak tahun 1962. Bisa dikatakan sebagai jurnal akademik tertua yang mengangkat tema Islam, masyarakat muslim, sejarah Islam, dan sastra dilihat dari berbagai perspektif. Baca juga : Sabet Dua Prestasi Bergengsi, Hadiah Lebaran untuk UIN SUKA. Jurnal tersebut telah diakreditasi oleh Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dengan predikat A sebagai jurnal internasional. Al-Jami'ah juga telah diindeks oleh Proquest, Ebsco, Scopus dan indeks nasional: Portalgaruda dan Moraref. Di bidang Ilmu Sosial dan Humaniora, Al-Jami'ah bukan hanya jurnal tertua di tanah air, tapi juga jurnal pertama yang terindeks Scopus. Rektor mewakili seluruh civitas akademika UIN Sunan Kalijaga mengaku bangga dan bersyukur atas pencapaian ini. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Tim Jurnal Al Jami'ah yang digawangi oleh Prof. Drs. H. Ratno Lukito, M.A., DCL. "Prestasi ini merupakan hasil kerja keras Tim Jurnal yang akhirnya membuahkan hasil, saya dengan bangga mengucapkan selamat kepada pengelola jurnal yang penuh dedikasi telah melakukan yang terbaik," ucap Rektor, Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A. saat menyampaikan sambutan pada acara Syawalan Keluarga Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa (18/05/21). (Nurul) Baca juga: Perayaan Syawalan di UIN Suka Tokoh Semua Agama Gelorakan Kebersamaan dalam Keragaman Agama.
Baca SelengkapnyaPembangunan Kampus II UIN Suka, Kedepankan Spiritualitas agar Berkah
UIN Sunan Kalijaga bertekad segera membangun kampus II yang berlokasi di tanah Pajangan, Kabupaten Bantul. Namun meskipun terkesan harus segera, pembangunan kampus II UIN Sunan Kalijaga harus terencana dengan matang. Pengembangan kampus bukan hanya soal ketersediaan dana. Tetapi perlu didahului doa-doa yang tulus dari semua. Perlu juga dipertimbangan semua unsur alam (air, udara, api, angin dan seterusnya), sehingga pembangunan tidak menyalahi keseimbangan alam. Lalu semangat mengedepankan kelestarian lingkungan, ekosistem, situs-situs kepahlawanan yang ada di lokasi kampus agar kampus memiliki nilai sejarah dan simbul kepahlawanan, mata air, juga perhitungan bintang sirius. Sehingga pembangunan kampus II nanti tidak salah langkah dan membawa berkah untuk semua. Baca juga: Warga Bantul Nantikan Kampus II UIN Sunan Kalijaga Hal tersebut disampaikan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Al Makin, saat membuka Seminar bertajuk “Spiritualitas Pembangunan Kampus II,” di gedung Prof. Saifuddin Zuhri, 24/5/2021. Seminar kali ini mengundang para sesepuh kampus untuk menyampaikan arahannya kepada tim pengembangan kampus yang akan segera dibentuk, diketuai oleh Rektor, dan beranggotakan semua unsur pimpinan di kampus ini. Nara sumber kali ini yakni; Rektor UIN Sunan Kalijaga periode 2015 s/d 2020, yang saat ini menjabat sebagai Kepala BPIP, Prof. K.H. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., dan Ketua Senat UIN Sunan Kalijaga, Prof. Siswanto Masruri, MA. Lebih lanjut Prof. Al Makin menyampaikan, seminar ini menjadi forum penting untuk mendengarkan nasehat dan spirit dari para pemimpin UIN Sunan Kalijaga terdahulu, agar semua yang terlibat dalam tim pengembangan kampus II memahami apa yang harus dipersiapkan dan dilakukan sebelum pembangunan dimulai. Seminar kali ini dimoderatori oleh Achmad Uzair, S.IP., M.A, Ph.D., Dosen Fakultas Sosial Humaniora, yang saat ini menjadi staf ahli Kepala BPIP. Dalam arahannya, Prof. K.H. Yudian Wahyudi antara lain mengajak hadirin untuk memaknai ulang tafsir tentang Ibadah ritual shalat. Setidaknya ada dua hal yang perlu diberi pemaknaan ulang: Sholat dan Surga. Menurut Prof. Yudian Wahyudi, Sholat beserta wudlu sesungguhnya bukan hanya bermakna sebagai ibadah vertikal. Sholat merupakan simbul ketaatan kepada Allah SWT dan berimplementasi akidah. Shalat wajib sehari-semalan yang setidaknya mengharuskan sujud sebanyak 35 kali, mengantarkan Muslim harus paling mencintai tanah dan air. Sementara wudlu selain sebagai simbul untuk mensucikan diri sebelum shalat, juga bermakna sebagai panggilan ekonomi karena mensyaratkan Muslim untuk dekat dengan sumber–sumber air sebagai simbol kemakmuran ekonomi agraris. Prof. Yudian Wahyudi juga mengorientasikan surga / jannah ke bumi (fi al-ardh), tidak semata imajinasi selepas kematian. Fasilitas negara yang kita nikmati merupakan bukti bagian dari nikmat surga yang tidak boleh diingkari. Pencapaian-pencapaian konkrit di dunia inilah yang juga harus dikejar sebagai orientasi hidup dan kerja kita, agar bisa memakmurkan bumi dan memberi kemakmuran hidup bagi banyak orang sebagai pencapaian surga di bumi ini. Keberhasilan pencapaian-pencapaian tersebut tidak melulu dicapai dengan pendekatan linear. Sejarah perjuangan bangsa yang hanya bermodal bambu runcing namun mendapatkan kemerdekaan menunjukkan bahwa keberhasilan juga membutuhkan spiritualitas: doa dan sholat hajat. Demikian juga dalam lingkup pengembangan kampus II UIN Sunan Kalijaga. Persiapkan dulu doa-doanya. Termasuk mendoakan para pendahulu, yang karena perjuangan mereka, masih dapat memberi penghidupan bagi generasi sekarang. Maka dokumen pertama untuk melakukan pembangunan kampus II adalah kuburan. Kenapa kuburan, agar semua yang ada di lingkup UIN Sunan Kalijaga setiap saat bisa mendoakan para syuhada kampus ini. Maka dalam pengembangan kampus nanti, makam, masjid, danau, pusat kuliner, dan pusat pembelanjaan harus menyatu dengan kampus. Kenapa Pusat perbelanjaan dan kuliner? agar kampus bisa memberi penghidupan bagi masyarakat sekitar kampus, kata Prof. Yudian Wahyudi. Berbarengan dengan spiritualitas pembangunan kampus, perlu direncanakan dengan matang pengembangan SDM untuk melahirkan “nama-nama" sebagai wujud riil keberhasilan. Nama-nama yang dimaksud adalah kualifikasi institusi dan civitas akademikanya seperti yang dtetapkan peraturan perundangan. Dalam hal ini Prof. Yudian Wahyudi menawarkan Program Mahasantri. Konsepnya, dalam 7 semester awal sebelum belajar ilmu di bidangnya masing masing, para mahasiswa dibekali dulu ilmu agama, bahasa nasional dan internasional, serta kompetensi dasar yang harus dimiliki sebagai bagian dari Bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia. Tiga hal ini ditambah ketekunan dalam memanjatkan doa kepada Allah SWT, akan melahirkan para alumni yang dapat memiliki kekuasaan, rizqi, posisi, pekerjaan karena doa dan taqwanya, dan karena taat kepada negara, bukan dengan cara-cara yang tidak baik. Karena Taqwa dan taat pada negara-lah para alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dikaruniai al Jannah fil Ardh. “Kita ini Muslim paling beruntung yang hidup di negara Pancasila. Maka Nggak boleh melawan Negara. Tugas UIN Sunan Kalijaga melahirkan nama-nama yang bisa menguatkan negara. Kalau melawan negara, Allah juga akan murka,” demikian jelas Prof. Yudian Wahyudi. Baca juga: Dari Bedah Buku Biografi Prof. Yudian Wahyudi; Pancasila itu Mukjizat Ideologi dari Allah SWT untuk Bangsa Indonesia Prof. Yudian mengingatkan bahwa dalam mengelola "jannah" dan privilege, perlu dicamkan agar mematuhi rambu-rambu. agar tidak terjadi "yufsidu fi al-ardh," seperti Adam dan Hawa yang melanggar hukum Allah di surga sehingga dikeluarkan dari “Surga,” tambahnya dengan memberi perumpamaan agar Muslim di Indonesia bisa memperoleh surga di bumi sekaligus di tempatkan di Surganya Allah di akherat kelak. Pembangunan Gedung dibarengi Pembangunan SDM (Kolaborasi Intelektual dan Spiritual) Sementara itu dalam arahannya Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, M.A., menyampaikan, pembangunan gedung secara fisik harus dibarengi dengan pembangunan non fisik yakni SDM. Terkait dengan pembangunan kampus II, SDM harus kolaboratif antara sisi intelektual dan spiritual antara otak dan hati. Proses intelektualisasi UIN harus tetap berjalan sesuai tuntutan kualitas, tuntutan dunia akademik tuntutan dunia kerja, tuntutan BAN-PT, tuntutan webometrik dsb. Tetapi spiritualisasi UIN khususnya kampus II UIN Sunan Kalijaga harus juga berjalan berkelindan dengan proses intelektualisasinya. Prof. Siswanto mengajak hadirin untuk melihat kondisi saat 5 November 2012 dimana terjadi pertemuan konsultasi pembangunan kampus II UIN Sunan Kalijaga dengan Ngarso dalem Sri Sultan Hamengkubuwono di GedhongWilis,KompleksKepatihan. Saat itu yang hadir ada 19 orang dan menghasilkan 7 kesimpulan. Tapi ketujuhnya tidak dibacakan, hanya menyoroti pada poin nomor dua, yakni Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X mengarahkan lokasi yang lebih baik dan strategis yaitu Pajangan, Bantul. Ada empat hal yang menjadi pertimbangan Gubernur atau Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X ketika itu. Pertama, menumbuhkembangkan ekonomi masyarakat di kawasan Jogja Selatan. Kemudian akses ke jalur selatan lebih mudah dan akan ramai. Akses bandara lebih mudah, dan akan dikembangkan Bantul Kota Mandiri. Prof. Siswanto melihat dari Sapen ke Pajangan jika disingkat menjadi Sapa. Maka, saat pembangunan, semua sivitas akademika diharap selalu saling menyapa antara satu dengan lainnya, sebab, komunikasi dan koordinasi dalam pengadaan tanah ataupun dalam pembangunan kampus II sangat penting, maka yang perlu disampaikan adalah harus saling menyapa dan tidak perlu saling padu antar elemen di UIN Sunan Kalijaga, agar tercipta keadaan yang harmonis. Kampus II diharapkan betul-betul menjadi bangunan yang megah baik dari sisi gedung maupun SDMnya, kalau bisa menjadi objek wisata di Yogyakarta bagi masyarakat luas namun tetap memperhatikan aspek spiritualitas. “Jika kita sepakat bahwa spiritualitas menjadi jantung di UIN Sunan Kalijaga, maka masjid harus menjadi center point pembangunan. Enak dipandang dan nyaman digunakan, adaptif dengan lingkungan sekitar, namun jangan terjebak pada adagium we have religion but no spiritualism,” demikian harap Prof. Siswanto. (Tim Humas UIN Sunan Kalijaga)
Baca SelengkapnyaCurahkan Isi Hati Melalui Puisi Hujan, Azza Kantongi Predikat Penyair Terbaik Nasional
Azza Ibraisama Ersyada, Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, berhasil meraih predikat sebagai Penyair Terbaik Nasional dalam lomba menulis puisi bertajuk “Hujan.” Ditemui di kampusnya, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga belum lama ini, Azza menjelaskan, kompetisi penulisan puisi secara online yang dihelat Pramedia pada November-Desember lalu ini bersifat umum. “Jadi lomba ini diikuti oleh masyarakat umum dan tidak ada batasan usia, dengan tema “Hujan” Genre bebas, ”kata Azza. Dalam kompetisi ini, Azza berhasil menyisihkan 1.400-an pesainnya. Sebagai penyair terbaik, Azza memperoleh medali dan piagam penghargaan. Karyanya juga diterbitkan dalam buku Antologi Puisi oleh Pramedia bersama para peserta terpilih lainnya. Buku Antologi Puisi yang diterbitkan Pramedia ini terddiri dari empat buku: Hujan, Sajak Hujan, Rinai Hujan, dan Hujan-Hujan. Karya Azza masuk dalam Antologi Puisi “Hujan” yakni dalam buku Antologi Puisi yang pertama. Menurut Azza bakatnya menulis puisi sudah ada sejak duduk di bangku SMP. Waktu SMP dia juga pernah meraih penghargaan menulis puisi tingkat SMP di wilayah setempat. (uin-suka.ac.id)
Baca SelengkapnyaMahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Berhasil Juara 3 Dan Berkas Terbaik Kejuaraan Moot Court Tingkat Nasional 2020.
Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berhasil menorehkan tinta emas dalam kompetisi Moot Court yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) mengangkat tema “Peradilan Semu Tata Usaha Negara Berbasise-litigationpertama kali di Indonesia. Tim UIN Sunan Kalijaga berhasil mendapatkan Juara 3 dan berkas terbaik dalam kejuaraan tersebut. Setelah melewati seleksi berkas gugatan yang diikuti oleh 34 Tim dari setiap universitas, delegasi FSH berhasil keluar sebagai tim yang memiliki nilai tertinggi di Chamber A dan berhak untuk melaju ke babak selanjutnya yaitu pengumpulan berkas sidang dan simulasi persidangan yang berlangsung pada tanggal 7 sampai 9 Februari 2020 di Jakarta. Tidak hanya UIN Sunan Kalijaga yang berhak melaju ke babak tersebut, ada 11 tim lain dari setiap perguruan tinggi. Tim FSH dibimbing sekaligus dilatih oleh salah satu Hakim Pengadilan Tinggi Umum Negeri (PTUN) Yogyakartayang juga merupakan Dosen Hukum Acara PTUN di FSH UIN Sunan Kalijaga yaitu Ibu Andriyani Masyitoh. Hari pertama kompetisi diawali dengan kegiatan Opening Ceremony kemudian dilanjutkan dengan Technical Meeting yang membahas bagaimana rules yang digunakan dalam bersidang sekaligus penentuan chamber yang akan diisi tiap-tiap perwakilan universitas. Keesokan harinya seluruh delegasi FSH bersiap untuk mensimulasikan persidangan PTUN pada jam 16.00 bertempat di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (tidak di PTUN Jakarta karena dalam tahap renovasi). Tim FSH berhasil menuntaskan persidangan dengan waktu 94 menit 33 detik dan mendapatkan golden time yang memberikan nilai tambah sebanyak 100 poin. Setelah menyelsaikan simulasi persidangan, tibalah pada tahap yang mendebarkan yaitu pengumuman delegasi mana saja yang akan melaju ke babak final. Pada saat penghitungan nilai yang diwakili oleh ketua delegasi dan didampingi salah satu rekan delegasi, Prusut Papandrio dan Firdiansyah Hidayatullah menangis haru karena tidak menyangka delegasi FSH lolos ke babak final dengan menyingkirkan tim UNS, USU dan Universitas Airlangga pada chamber A atau biasa disebut oleh delegasi lain yaitu chamber neraka. Mengingat setiap tim dari perguruan tinggi tersebut merupakan Tim Senior dalam dunia Moot Court. Kemudian untuk Chamber B dan C yang lolos ke babak final yaitu UNNES dan UMY. Babak final dimulai pada hari Minggu, 9 Februari 2020 pada pukul 08.00 WIB. Delegasi FSH mendapatkan nomor urut pertama untuk mensimulasikan persidangan. Simulasi persidangan berjalan khidmat dan penuh percaya diri. Terlebih simulasi tersebut disaksikan oleh beberapa sanak keluarga dari setiap delegasi, yang tentunya mampu memberikan energi positif bagi delegasi. Delegasi FSH berhasil menyelsaikan simulasi persidangan dengan waktu 94 menit 15 detik yang artinya secara otomatis mendapatkan poin 100 karena masih di ruang lingkup golden time. Setelah babak final selesai, tibalah saatnyaclosing ceremonysekaligus pengumuman juara-juara, peran-peran terbaik dan berkas terbaik. Pengumuman babak final dibacakan dan menyatakan tim UIN Sunan Kalijaga berhasil mendapatkan Juara 3 dan berkas terbaik, Unnes mendapatkan juara 2 dan UMY mendapatkan Juara 1 beserta seluruh peran terbaik dan berhak membawa pulang piala bergilir PERADI. Tim Moot Court FSH UIN Sunan Kalijaga yaitu Prusut Papandrio (Prodi Ilmu Hukum 2016), Firdiansyah Hidayatullah (Prodi Ilmu Hukum 2016), Anindya Rizqi Widodo (Prodi Ilmu Hukum 2016), Ramlah Icha Vidani (Prodi Ilmu Hukum 2016), Astri Isima (Prodi Ilmu Hukum 2016), Siti Maila Nurhasanah (Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah 2016), Liulinnuha Hanafi (Prodi Hukum Tata Negara 2016), M. Farhan Fuadi (Prodi Hukum Keluarga Islam 2016), Ikhya Ulumudin (Prodi Ilmu Hukum 2017), Devi Riyani (Prodi Ilmu Hukum 2017), Prasetyo Dhimas (Prodi Ilmu Hukum 2017), Prima Tedi (Prodi Ilmu Hukum 2017), Handika F. Nugroho (Prodi Ilmu Hukum 2017), Pangesa Jati P. (Prodi Ilmu Hukum 2017), Zaqil Widad (Prodi Hukum Keluarga Islam 2017), Wildatul Jannah (Prodi Hukum Tata Negara 2017) dan Lalu Rizqi Ramdani Alfaen. (Prodi Ilmu Hukum 2018). (uin-suka.ac.id)
Baca SelengkapnyaUIN Sunan Kalijaga Kirimkan 6 Delegasi Students Mobility Program ke Tiga Negara
UIN Sunan Kalijaga mengirimkan 6 (enam) orang mahasiswa delegasi untuk mengikuti Students Mobility Program ke tiga negara ASEAN, yakni ke Singapura, Malaysia dan Thailand pada 24-30 November 2019. Mereka adalah Ferdiansah, Abdurrahman Fauzi, Mariana Libra Rambe, Siti Ulfah Fadilah, Fachri HP, dan Adji Pratama, beserta 4 pendamping dari Bagian Kemahasiswaan dan Alumni UIN Sunan Kalijaga. Kegiatan bertemakan 'Dari PTKIN untuk Indonesia dan Dunia' yang bertujuan untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta dalam rangka menuju World Class University ini diikuti oleh para perwakilan mahasiswa dari 50 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia yang dalam hal ini direpresentasikan oleh SEMA dan DEMA dari STAIN, IAIN, dan UIN serta dihadiri oleh 35 Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia. Para delegasi nantinya akan mempresentasikan karyanya yang sudah dikirimkan dan terseleksi di berbagai kampus tersebut untuk memberikan kontribusi keilmuan untuk membangun moderasi beragama serta untuk membangun kualitas PTKIN yang lebih baik. Selain itu, acara ini sebagai sarana pengembangan akademik bagi mahasiswa khususnya SEMA dan DEMA PTKIN se-Indonesia agar dapat mengetahui iklim akademik berbagai kampus di Asia tenggara dan berfokus pada kegiatan pengembangan dan transformasi kelembagaan di PTKIN di bawah naungan Kementerian Agama untuk menjadi World Class University. Ketua Forum WR III PTKIN se-Indonesia, Dr. H. Waryono, M.Ag. yang merupakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, UIN Sunan Kalijaga menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan berbagai instansi di tiga negara tersebut, seperti Al-Zuhri Singapore, Kolej University Islam Antar Bangsa Selangor Malaysia, International Islamic University of Malaysia, serta Fatoni University Thailand.Pada tahun 2020, SMP akan diselenggarakan di Australia. Untuk itu, kampus PTKIN masing-masing harus menyeleksi dengan lebih ketat lagi untuk para mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan SMP di tahun berikutnya. "Selain itu, kegiatan ini juga sebagai upaya untuk membahas MoU antara kampus PTKIN di Indonesia dengan berbagai instansi tersebut untuk bisa berkolaborasi dan mengadakan students exchange ke Indonesia, sebagai salah satu syarat PTKIN untuk mencapai World Class University,"pungkas Waryono. (uin-suka.ac.id)
Baca SelengkapnyaUPZ UIN Sunan Kalijaga Salurkan Air Bersih Ke Gunungkidul dan Kulonprogo
Musim kemarau yang melanda wilayah Yogyakarta mengakibatkan kekeringan di beberapa daerah. Tidak hanya lahan pertanian, waduk atau sumber air bersih lain di sekitar warga juga menyusut kapasitasnya. Dampak itu semua berakibat kepada kebutuhan air bersih masyarakat yang sulit di dapat dan terbatas untuk mendapatkannya. Problem sosial ini mendapat perhatian dari Unit Penyalur Zakat (UPZ) UIN SunanKalijaga Yogyakarta untuk ambil bagian meringankan beban masyarakat dampak dari musim kemarau panjang. Melalui mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga, UPZ menyalurkan air bersih ke daerah terdampak kemarau yakni di Kecamatan Purwosari dan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul serta Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo, Rabu (31/7) kemarin. Ketua UPZ UIN Sunan Kalijaga Dr.Sukamta Said, M.A. mengatakan UPZ kampus sebagai perpanjangan tangan BAZNAS ikut serta mengumpulkan dana dari masyarakat untuk masyarakat. “Dari kami mengalokasikan dana 10 juta untuk bantuan air bersih. Dan kita hidup bermasyarakat harus saling membantu satu sama lain bagi yang membutuhkan.”kata Sukamta. “Kita selaku umat muslim mencoba menjalankan perintah agama. Allah SWT akan membantu hambanya ketika kita juga membantu makhluknya yang sedang membutuhkan bantuan. Bagi yang kuat membantu yang lemah, dan yang mampu membantu masyarakat yang sedang kekurangan.”tutur Sukamta. Sukamta menambahkan kami juga menyalurkan bantuan bagi mahasiswa tidak mampu secara ekonomi untuk bisa melanjutkan kuliah dengan meringankan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT), kepada pegawai kampus yang kepala keluarganya atau anggota keluarga meninggal dunia serta bakti sosial lainnya.”Tentu penyalurannya melalui musyawarah dan pertimbangan pengurus UPZ UIN Sunan Kalijaga.”tambah Sukamta. Sementara Sekertaris LPPM Dr. Soehadha menjelaskan selama ini masyarakat wilayah Gunungkidul dan Kulonprogo merupakan wilayah mitra pengabdian LPPM, karena sebagai lokasi mahasiswa KKN. Peran mahasiswa KKN di bawah bimbingan para DPL sangat besar dalam memetakan wilayah yang mengalami kekeringan, dan mencari solusi dalam memenuhi air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.” Kami berharap inisiatif dan kolaborasi UPZ dan LPPM yang terus terjalin dengan baik, akan berkontributi dalam menyelesaikan problem kekeringan dan ekonomi sosial di DIY dan Indonesia.”tutur Soehada. Sambutan dari warga setempat penerima bantuan air bersih juga sangat senang, karena salah satu kebutuhan mereka untuk mandi, memasak dan mencuci terpenuhi untuk sementara waktu. Padahal menurut BMKG Yogyakarta diperkirakan musim kemarau puncaknya akhir bulan Agustus dan mereka masih membutuhkan uluran tangan bagi donator untuk memenuhi kebutuhan air bersih dalam menjalani kehidupannya.(khabib/humas) sumber:https://www.uin-suka.ac.id
Baca Selengkapnyafooter_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved