Cari Kampus
kampus_pintar_v3
Informasi Seputar Berita Kampus
Informasi spesial untuk menambah wawasan Sobat Pintar tentang Universitas Gadjah Mada (UGM)
Kartika Putri, 22 May 2024
Tingkatkan Mutu Pendidikan, LPTNU Gelar Seminar dan FGD
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) menggelar seminar dan Forum Group Discussion (FGD) pada Jumat (17/5) pagi. Inisiasi yang dilakukan, berfokus pada sinergitas LPTNU dalam publikasi internasional dengan melibatkan peran penting dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Pengelola Jurnal (ARJUNU), dan Perpustakaan (APPTNU). Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan dihadiri oleh berbagai perwakilan dari LPTNU se-Jawa Timur. Ini merupakan langkah strategis yang diambil oleh LPTNU untuk menciptakan wadah kolaborasi dan pertukaran ide di antara para akademisi dan praktisi pendidikan di lingkungan PTNU. Dalam sambutannya, Ketua LPTNU Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menekankan pentingnya kolaborasi antar LPTNU dalam mengelola dan menghadapi tantangan perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Diadakannya kegiatan ini berfokus pada sinergitas PTNU untuk mendukung capaian mutu pendidikan atau akreditasi. Adanya akreditasi sebetulnya tidak lain untuk mendorong perguruan tinggi menjadi lebih baik dari tahun ke tahun, dan aspek yang dinilai telah mencakup seluruh kriteria yang dibutuhkan dalam pengelolaan perguruan tinggi,” ujarnya. Pada kesempatan yang sama, Sekjen LPT-PBNU, Dr.rer.pol. M. Faishal Aminuddin, S.S, M.Si, turut menyampaikan rasa terima kasih kepada Unusa atas inisiasi dalam menggelar kegiatan Sinergi PTNU. “Total 282 PTNU yang ada di Indonesia ini menunjukkan bukti nyata keseriusan Nahdlatul Ulama (NU) dalam mencetak generasi terbaik. Dan diperlukan kolaborasi secara terus menerus dan keberlanjutan antar lembaga untuk mencapai tujuan tersebut,” tukasnya. Ia juga menambahkan bahwa LPT-PBNU telah melakukan empat upaya guna mendorong pengembangan LPTNU di Indonesia. Diantaranya yakni mendukung pelaksanaan riset dan memberikan akses dan jaringan (Partnership and Research Flagship), memfasilitasi para peneliti untuk menghasilkan publikasi di outlet prestisius (Publish and Flourished), bekerjasama dengan lembaga penyedia sumber data dan referensi digital (Trusted dan Reliable), dan membangun konektivitas antar civitas akademika perguruan tinggi dengan menciptakan sistem informasi berupa software SIUNU. Membahas mengenai strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, Achmad Syafiuddin, S.Si., M.Phil., Ph.D selaku Ketua LPPM Unusa menyampaikan ada empat hal yang perlu dipersiapkan dengan matang bagi perguruan tinggi. Diantaranya Renstra atau arah dan tujuan, Fishbone atau kontribusi program studi, Roadmap atau kontribusi dosen pada program studi, serta Payung Riset atau kesesuaian keahlian dosen. “Dengan menerapkan keempat strategi ini secara terpadu dan berkelanjutan, perguruan tinggi dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang unggul, responsif terhadap dinamika global, serta mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” tukasnya.Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang terbagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan divisi masing-masing. Dengan semangat kolaborasi dan sinergi, acara seminar dan diskusi LPTNU di Unusa ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat publikasi internasional dari PTNU seluruh Indonesia. UNUSA terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan menggelar kegiatan ini, Unusa berharap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Indonesia. (Humas Unusa) Sumber : Berita Terkini UNUSA
Baca SelengkapnyaKartika Putri, 17 May 2024
Unusa Bersama UNICEF dan Fatayat NU Dukung Generasi Bebas Wasting di Jawa Timur
Permasalahan gizi balita di Indonesia masih perlu perhatian serius dari berbagai pihak. Berdasarkan data Bappenas (2019), underweight (berat badan menurut umur) di bawah standar masih mempengaruhi 17,7% balita di Indonesia, dan permasalahan wasting di Jawa Timur masih dikategorikan akut dengan kasus ≥5%. Menyoroti permasalahan tersebut, United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) menggandeng Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan Fatayat NU menggelar acara Temu 101 Ning Dukung Gizi Optimal Balita pada Rabu (15/5) pagi. Tak hanya dihadiri 101 Ning, acara ini turut menghadirkan perwakilan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, praktisi, Komunitas Posyandu Surabaya, dan 1000 balita beserta pendampingnya. Balita yang terindikasi wasting beresiko tiga kali lebih besar terkena stunting atau gagal tumbuh kembang. Situasi ini menunjukkan bahwa masalah gizi balita bukanlah isu yang bisa dianggap remeh atau diselesaikan dalam waktu singkat, melainkan memerlukan upaya yang berkelanjutan dan kolaboratif. Rektor Unusa, Prof Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., mengungkapkan rasa terima kasihnya karena Unusa kembali dipercaya UNICEF untuk bekerjasama dan mendukung upaya penurunan angka wasting di Jawa Timur. “Kami sebagai institusi pendidikan sangat berbangga dapat terlibat dalam kerjasama upaya penurunan wasting ini. Dan kami akan selalu turut serta dalam merealisasikan program-program kerjasama ini, utamanya pada mahasiswa yang kami upayakan untuk selalu bisa terlibat mengambil peran dalam pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya pada sambutan yang disampaikan. Ketua Tim Kerja Balita dan Anak Pra-sekolah Direktorat Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan, Yunita Restu Safitri S.Kep. MKM., mengungkapkan bahwa permasalahan gizi kurang dan gizi buruk pada balita dapat membawa dampak buruk pada pembangunan sumber daya manusia. Hal tersebut dapat menghambat upaya pemerintah dalam rangka mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045. “Indonesia punya target menurunkan prevalensi stunting sampai 14 persen di tahun 2024. Solusi akan wasting dan stunting perlu merujuk sedini mungkin, melakukan percepatan penurunan stunting, meningkatkan kesadaran orang tua, dan pemantauan rutin dari posyandu. Dan kita perlu berikan pemahaman itu,” ujarnya. Ditambahkannya, penerapan solusi pada kasus gizi balita membutuhkan dukungan tidak hanya pada sektor kesehatan, melainkan organisasi wanita dan anak. Pemberdayaan masyarakat melalui program-program kesehatan berbasis komunitas juga menjadi salah satu strategi penurunan kasus wasting. “Kehadiran 101 Ning dalam acara ini menjadi kegiatan pendeklarasian pertama terhadap upaya penanganan wasting. Dengan mengundang para Ning, diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan informasi dan edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang untuk anak-anak,” tukasnya. Pada acara ini juga dilakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) pada 1000 balita secara serentak, yang berhasil memecahkan rekor MURI sebagai pengukuran LILA terbanyak dan serentak. Hal ini bukan hanya sebuah pencapaian simbolis, tetapi juga upaya nyata dalam mengumpulkan data dan upaya langsung untuk intervensi gizi lebih lanjut. Kepala Kantor UNICEF untuk Wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara, menyampaikan program intervensi gizi harus didesain secara komprehensif dengan pendekatan multisektoral agar dapat memberikan hasil yang signifikan. “Dalam jangka panjang, edukasi gizi kepada masyarakat, terutama para ibu, perlu diperkuat untuk memastikan pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang dan praktik pemberian makanan yang benar bisa diterapkan secara luas. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi non-pemerintah, serta komunitas lokal menjadi kunci sukses dalam upaya ini,” ujarnya. Unusa bersama UNICEF dan Fatayat NU menunjukkan komitmen serta kepeduliannya terhadap permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia. Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak yang terlibat, acara “Dukung Gizi Optimal Balita” ini diharapkan dapat menjadi katalisator perubahan positif dalam penanganan wasting di Indonesia. Sumber : Berita UNUSA
Baca SelengkapnyaKartika Putri, 17 May 2024
D-IV Analis Kesehatan Unusa Jalani Visitasi Akreditasi dari LAM-PTKes
Program Studi D-IV Analis Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (D-IV Ankes Unusa) baru saja menjalani visitasi akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, yakni pada 14-16 Mei 2024. Visitasi akreditasi ini merupakan bagian dari proses penilaian kualitas dan standar pendidikan yang dijalankan oleh LAM-PTKes. Para asesor yang terlibat antara lain Siti Fatimah S.Si., M.Sc., Apt., dan Herlisa Anggraini, SKM, M.Si.Med. Asesmen yang dilakukan ini mencakup hal-hal seperti tata pamong, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, lulusan, mahasiswa, penelitian, serta kerjasama. Ketua Prodi D-IV Analis Kesehatan Unusa, Andreas Putro Ragil Santoso, S.ST., M.Si., mengungkapkan bahwa ia bersama timnya telah melakukan persiapan untuk kelengkapan akreditasi selama tiga bulan. “Kami sangat berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan prodi D-IV Ankes Unusa. Selama tiga bulan persiapan sempat ada beberapa tim yang terkendala kesehatan, tapi kita selalu bekerja sama satu sama lain hingga waktu penilaian saat ini, dan alhamdulillah semua proses selalu dilancarkan,” tukasnya. Proses akreditasi ini melibatkan wawancara dengan staf pengajar, mahasiswa, dan alumni. Selain itu, tim asesor juga melakukan observasi langsung ke laboratorium dan fasilitas lain yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Semua data yang dikumpulkan akan dianalisis dan menjadi dasar penilaian akhir dari LAM-PTKes. Andreas berharap, segala upaya optimal yang telah ia lakukan bersama tim memperoleh penilaian yang baik, utamanya D-IV Ankes Unusa dapat terakreditasi Unggul. Ia menganggap kegiatan ini menjadi bentuk upaya menjadikan D-IV Ankes Unusa untuk terus menjaga kualitas pendidikan yang diberikan. “Hasil dari akreditasi ini akan menjadi acuan bagi kami untuk terus berbenah dan memberikan pendidikan yang berkualitas, tentunya target kami yakni meningkatkan status akreditasi D-IV Ankes Unusa, yakni terakreditasi unggul, sehingga lulusan kami dapat bersaing di dunia kerja dan memberikan kontribusi nyata di bidang Analis Kesehatan,” ucapnya dengan penuh optimis. Sumber : Berita UNUSA
Baca SelengkapnyaAnggi Maulinda, 25 August 2018
PWNU Jatim Gandeng Unusa Berangkatkan Relawan Mahasiswa Gempa Lombok NTB
PWNU Jatim Gandeng Unusa Berangkatkan Relawan Mahasiswa Gempa Lombok NTB Duka mendalam masih menyelimuti warga Indonesia pasca Gempa Lombok yang bermagnitudo 7. Kamis, (9/8) suasana khidmat terlihat saat upacara pelepasan Tim Relawan dan Donasi Kemanusiaan di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim). PWNU Jatim menggerakkan beberapa elemen dengan cepat untuk membantu para korban yang ada di Lombok, terutama elemen Nahdlatul Ulama (NU) salah satunya adalah Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dalam memberangkatkan Tim Relawan beserta Donasi Kemanusiaan ke Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Sampai saat ini kamis, (9/8/2018) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban tewas mencapai 259 orang, sedangkan 1033 korban mengalami luka berat. Oleh karena itu Unusa bergerak cepat dalam mengirim Tim Medis Kemanusiaan. Masih ada 2 Tim Medis yang diberangkatkan tahap pertama oleh Unusa. Mereka adalah Alfi Nur Hanifah dan Sofia Kamala dari Program Studi (Prodi) S1 Keperawatan semester 7. Nantinya Unusa akan mengirim Tim Relawan lebih banyak lagi sesuai dengan kondisi lokasi bencana. Alfi pemilik nama lengkap Alfi Nur Hanifah mengungkapkan bahwa ini adalah pertama kalinya dirinya bergabung sebagai Tim Relawan Kemanusiaan dan diberangkatkan langsung untuk mengabdi dan membantu saudara-saudara yang sedang terkena musibah gempa di Lombok. “Harapan dari dikirimnya kita sebagai Tim Relawan Kemanusiaan, agar setidaknya kita dapat mengurangi beban saudara-saudara kita yang ada disana, apapun akan kita bantu” tuturnya. Tahap pertama ini, Tim Relawan Kemanusiaan akan berda dilokasi sekitar 1-2 minggu kedepan dan kemudian akan disusul oleh tim berikutnya sesui dengan kebutuhan di lokasi bencana. Berikut merupakan data yang diberangkatkan ke Lombok olehPWNU pagi hari ini, 1 Tim Teknis Lapangan terdiri dari Dapur umum dan Rescue, 1 Tim Kesehatan terdiri dari Dokter, Paramedis dan Tim Assassement, 1 Ambulance, dan 1 Truck mengangkut kebutuhan pokok seperti beras, mie, air minum, selimut, terpal dan lain sebagainya. Galang dana yang dilakukan oleh Unusa ini dibantu oleh mahasiswanya terutama oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Siaga Bencana (Magana). Donasi ini dapat berupa barang ataupun uang yangmana donasi ini kemudian diserahkan ke PWNU Jatim agar segera disalurkan ke korban. Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dalam sambutannya saat pelepasan pengiriman bantuan dihalaman kantor PWNU Jatim dan dihadiri beberapa mahasiswa Unusa menuturkan bahwa PWNU sangat terbuka untuk menyalurkan donasi kemanusiaan ini, dari kelompok manapun, dari muslim maupun non muslim, dari suku apapun PWNU siap mengelola sekaligus menyalurkan. “Kami harap kepedulian ini karena dari manusia untuk manusia, dari bangsa Indonesia untuk bangsa Indonesia yang lain, maka kami sangat terbuka dari elemen manapun, dari kelompok manapun yang ingin ikut peduli bersama kami, dari madura, dari jawa, dari Chinese, mari kita sama-sama peduli atas nama sesama anak bangsa” pungkasnya. http://unusa.ac.id/pwnu-jatim-gandeng-unusa-berangkatkan-relawan-mahasiswa-gempa-lombok-ntb/
Baca Selengkapnyafooter_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved