APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Informasi Seputar Berita Kampus

Informasi spesial untuk menambah wawasan Sobat Pintar tentang Universitas Gadjah Mada (UGM)

Berita Kampus

Azrul Prayoga, 06 February 2020

UNJ Siap Menjalankan Kampus Merdeka dan Akuntabel

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Seminar “Kampus Merdeka dan Akuntabel” di Aula Latief, Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus A UNJ (Kamis, 06/02/2020). Seminar ini menghadirkan tamu kehormatan, yaitu Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Prof. Dr. Muchlis R. Luddin, M.A., dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ainun Na’im, Ph.D., yang keduanya sekaligus menjadi narasumber utama pada kegiatan ini. Rektor UNJ, Dr. Komarudin, M.Si., Ketua Senat, Prof. Hafid Abbas, para Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Dekan Fakultas, Dosen, Ikatan Alumni UNJ, juga hadir dalam seminar ini dan sekaligus menjadi peserta di antara semua peserta yang berjumlah 250 orang. Komarudin, mengatakan bahwa ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI meluncurkan empat kebijakan, UNJ sudah bersiap menjalankannya. Dalam rangka menyamakan persepsi serta membangun kesadaran dan komitmen bersama tentang kampus merdeka, UNJ menghadirkan langsung Irjen dan Sekjen Kemdikbud untuk memberikan berbagai hal tentang Kampus Merdeka. “UNJ mendukung semua kebijakan yang dikeluarkan Menteri, baik itu pembukaan program studi, sistem akreditasi perguruan tinggi, peruguruan tinggi negeri badan hukum, dan hak belajar tiga semester di luar program studi. Bagi UNJ, yang paling bergairah yaitu menjadi PTNBH. Karena PTNBH adalah perguruan tinggi dewasa. Kalau sudah dewasa dengan PTNBH, tentu kita punya keleluasaan yang lebih banyak daripada sekedar BLU atau Satker,” jelas Komarudin. Sekjen Kemdikbud, Prof. Ainun Na’im, menjelaskan bahwa Kampus Merdeka merupakan satu konsep untuk pengembangan SDM, sehingga segala bentuk potensi yang ada di dalam diri mahasiswa bias dikembangkan. “Kampus Merdeka mengusahakan membangun suatu sistem sedemikian rupa sehingga segala potensi yang ada pada diri siswa dan mahasiswa bisa kita gali, munculkan, dan dikembangkan sehingga bisa berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia.” jelasnya Bicara Universitas, sambungnya, satu karakter unik tentang universitas ini adalah otonomi. Universitas sebagai satu pusat yang punya misi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus diberi kebabasan/otonomi, sehingga bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi terlepas dari intervensi tidak produktif untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Seperti yang sudah diketahui, pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka ada empat butir, yaitu (1) pembukaan program studi baru,(2) sistem akreditasi perguruan tinggi, (4) perguruan tinggi negeri badan hukum, dan (4) hak belajar tiga semester di luar program studi. Menariknya, pendirian prodi baru bagi PTN dan PTS dengan akreditasi A dan B, dapat diajukan jika ada kerja sama dengan mitra perusahaan, organisasi nirlaba, institusi multilateral, atau universitas Top 100 ranking QS. Contoh dan rekomendasi mitra yang dapat bekerja sama meliputi: perusahaam multinasional yang masuk dalam daftar fortune 500; perusahaan teknologi yang memiliki reputasi sangat baik; perusahaa startup yang telah mengumpulkan dana sebesar minimum USD $50 juta; organisasi multilateral dan nirlaba kelas dunia; serta BUMN tingkat nasional dan BUMD tingkat provinsi. Irjen Kemdikbud Prof. Muchlis, dalam paparannya menjelaskan tentang akuntabilitas dari kebijakan Kampus Merdeka. Muchlis mengatakan bahwa tugas Inpektorat Jenderal meliputi: mengawal program dan kegiatan dalam pencapaian tujuan; memastikan efisensi dan efektivitas pelaksanaan program dan anggaran; menghentikan aspek-aspek yang mengganggu pencapaian tujuan dan target; dan sinergi pengawasan yang dilakukan dengan berbagai lembaga pemerintahan. Tujuan pengawasan yang dilakukan Inspektorat Jenderal Kemdikbud tidak untuk mecari kesalahan, namun untuk memperlancar kegiatan, meningkatkan pelayanan, meningkatkan disiplin dan prestasi kerja, menekan sekecil mungkin penyalahgunaan wewenang, serta menekan sekecil mungkin kebocoran dan pemborosan. Untuk membuat sistem pendidikan yang dapat diberikan pada kebutuhan masa depan siswa, dibutuhkan skill dan metode pembelajaran baru. Muchlis mengutip dari World Economic Forum 2020, antara lain global citizenship skills, innovation and creativity, technology/digital skills, interpersonal skills, personalized and self-paced learning, accessible and inclusive learning, problem-based and colaborative learning, dan lifelong and student-driven learning. Muchlis juga menyampaikan sembilan peringatan tidak ada ampun dari Menteri Nadiem Makarim, antara lain: perilaku anti-Pancasila, pelanggar integritas, tindakan pidana korupsi, perilaku kolusi, perilaku nepotisme, pelaku gratifikasi, pelaku plagiasi, tindakan jual-beli gelar, dan tindakan radikalisme. “Tidak ada negosiasi apabila ada yang melakukan hal tersebut” tegasnya. (unj.ac.id)

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Azrul Prayoga, 02 February 2020

GOR UNJ Diresmikan, Anies Berharap Dapat Menjadi Tempat Pembinaan Atlet DKI Jakarta Maupun Nasional

Rektor Universitas Negeri Jakarta Dr Komarudin, M.Si dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Kampus B UNJ (Minggu, 02/02/2020). Rektor UNJ, Dr. Komarudin, M.Si., serta Para Wakil Rektor, Dekan, dan jajarannya melakukan kegiatan peresmian GOR UNJ. Hadir pula Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Prof. Ir. Nizam, Kepala Dinas Olahraga, Achmad Firdaus, serta para pejabat tinggi pemerintahan lainnya. Acara ini juga dihadiri oleh para alumni Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ. Dalam kesempatan ini Anies menyampaikan empat pesan penting untuk civitas Universitas Negeri Jakarta. Pertama, Anies meminta agar kampus memerhatikan perawatan GOR UNJ. “Aspek perawatan kerap diabaikan. Kita ingin agar kebersihannya terus terjaga, artinya ketika orang datang tahun depan, maka kebersihannya masih sama dengan tahun ini,” ujar Anies. Pasalnya, selama ini secara umum aspek perawatan (maintenance) kerap kali terabaikan. Kedua ialah pemanfaatan. Anies mengimbau agar GOR UNJ yang tampak megah ini tidak hanya menjadi penghias presentasi maupun audiovisual, melainkan menjadi tempat pembibitan atlet kelas dunia. "Saya harap dialokasikan sumber daya yang cukup supaya pemanfaatannya optimal," ujarnya. Sementara yang ketiga soal prestasi. Dia berharap GOR UNJ mampu membidani lahirnya atlet-atlet yang akan meraih juara di berbagai macam kejuaraan. "Lalu keempat target prestasi harus jadi pemahaman kolektif di tempat ini. Kalau bisa dipasang besar-besar di sini," pungkasnya. Anies meminta kampus memasang target yang tinggi, jika GOR digunakan latihan basket, maka kampus hendaknya menuliskan target, begitu juga untuk cabang olahraga lainnya. Rektor UNJ, Dr. Komarudin, M.Si., menyampaikan bahwa GOR UNJ merupakan hibah dari Pemprov DKI Jakarta. GOR ini memiliki luas 3.360 meter persegi dibangun dalam jangka waktu 218 hari. “Gedung Olahraga ini merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta senilai Rp 89 miliar. Hibah diberikan pada 2017 dan selesai dibangun pada 2019,” ujar Komarudin. “Nantinya, tempat ini akan menjadi tempat pembinaan atlet DKI Jakarta dan nasional. Sudah ada permintaan juga dari beberapa cabang olahraga untuk melakukan pemusatan latihan nasional di sini,” sambungnya. UNJ merupakan satu-satunya kampus yang memiliki fakultas olahraga di Jakarta. Dengan keberadaan GOR ini, maka akan semakin memudahkan kampus untuk pembibitan atlet. Gedung Olahraga UNJ tidak hanya menyedikan tempat latihan, tapi juga ada sport science. “Memang tidak hanya untuk olahraga, tetapi ada unsur pengembangan IPTEK juga. Ilmu olahraga akan berkembang di sini. Dengan adanya GOR ini, kami berharap semakin banyak atlet-atlet nasional yang berasal dari UNJ”, jelas Komarudin. Gedung Olahraga UNJ mempunyai 3 lantai; di lantai 1 terdapat lahan parkir, lab fisioterapi, ruang kelas/multimedia. Lantai 2 merupakan area ball games, terdapat lapangan basket, futsal, bulu tangkis, gym, dll. Lantai 3 berisi tribun dengan kapasitas 1000 orang dan ruang serbaguna yang bisa digunakan untuk ruang pertemuan dan seminar. Dalam peresmian gedung GOR UNJ, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga menandatangani prasasti peresmian gedung GOR UNJ. (unj.ac.id)

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Azrul Prayoga, 11 December 2019

National Seminar on Global Education and Environment for Sustainable Development Oleh KAPPAJI-21 di UNJ

Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia-Jepang Abad 21 (KAPPIJA-21) bersama Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan National Seminar (II) on Global Education and Environment for Sustainable Development di Aula UTC, Lantai 8, Gedung UTC Kampus A UNJ (11/12/2019). Hadir dalam seminar Chief Representative Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia, Sinichi Yamanaka, Embassy of Japan, Wakabayashi dan Jinno Kosuke, Rektor UNJ, Dr. Komarudin, M.Si., Presiden KAPPIJA-21, Mulyono Lodji, Sekjen KAPPIJA-21, Wilson Lalengke, serta para Wakil Rektor UNJ, dan sivitas akademika UNJ. Acara diawali dengan penanaman pohon Pucuk Merah (Syzygium Paniculatum) sebagai simbol persahabatan Indonesia – Jepang di halaman Gedung UTC UNJ oleh Dr. Komarudin, Wakabayashi, dan Sinichi Yamanaka. Presiden KAPPIJA-21, Mulyono Lodji, mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh sivitas akademika UNJ sehingga seminar ini dapat terwujud. “Program ini didesain khusus oleh JICA dan bertujuan untuk membangun kerjasama dan berbagi pengalaman serta ilmu pengetahuan terkait dengan pendidikan dan isu-isu lingkungan saat ini. Dan membangun hubungan yang baik antara Indonesia dengan Jepang” jelasnya. Ini merupakan program unggulan JICA yang berupupa pertukaran budaya Indonesia – Jepang sejak tahun 1984 dengan anggota saat ini mencapai 4200 yang tersebar di seluruh Indonesia. Chief Representative JICA, Shinichi Yamanaka mengatakan JICA bertujuan untuk bekerjasama dengan negara berkembang dalam berbagai proyek pembangunan, dan menurutnya Indonesia adalah negara yang penting untuk diajak bekerjasama. Rektor UNJ Dr. Komarudin, M.Si., dalam sambutannya sekaligus membuka seminar nasional ini menyampaikan bahwa kerjasama yang sudah terjalin lama ini semoga bisa berlanjut dengan berbagai ragam kegiatan lainnya. “Mudah-mudahan penanaman pohon itu menjadi simbol persahabatan dan akan dipelihara supaya bisa tumbuh besar sebagai tanda bertambah tumbuh besarnya pula hubungan antara UNJ dengan Jepang dan Indonesia dengan Jepang” Agenda utama pada seminar ini dengan pemaparan materi dari tiga narasumber, antara lain: Dr. Samadi, M.Si yang membahas dan mendiskusikan topik mengenai Isu – Isu yang menginspirasi dalam pendidikan; Perwakilan alumni JICA, Sri Widyastuti, membahas dan mendiskusikan topik tentang Isu – Isu yang menginspirasi dalam lingkungan; dan perwakilan dari KAPPIJA-21, Saifuddin Simon yang membawakan topik mengenai Isu – Isu sosial dan kebudayaan untuk milenial. Seminar nasional ini memberikan berbagi pengalaman kepada para peserta terkait ilmu pengetahuan dan pendidikan mengenai isu-isu lingkungan yang terjadi saat ini. Dengan harapan kegiatan ini dapat berlanjut pada berbagai kegiatan lainnya. Konferensi ini juga merupakan media untuk bekerjasama antara Universitas Negeri Jakarta dengan JICA dan Kappija-21. (unj.ac.id)

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Azrul Prayoga, 02 December 2019

Penyerahan Apresiasi Pemeringkatan Perguruan Tinggi Berbasis Kinerja Penelitian Tahun 2019, UNJ Meraih Klaster Mandiri

Rektor Universitas Negeri Jakarta, Dr. Komarudin, M.Si., menerima Piagam Penghargaan Klasterisasi Mandiri dalam Hal Kinerja Penelitian di Tahun 2016 – 2018 dari Lembaga Layanan Pendidikan Tingi (LLDIKTI) Wilayah III. Acara ini diselenggarakan pada Senin, 2 Desember 2019 di Auditorium Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta. Penghargaan Klaster Mandiri dan Utama diberikan oleh Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, Dr. M. Samsuri kepada 29 Perguruan Tinggi Wilayah III. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menerima penghargaan Klaster Mandiri Kinerja Penelitian bersama dengan 7 (tujuh) perguruan tinggi negeri maupun swasta di wilayah Jabodetabek, diantaranya Universitas Bina Nusantara, Universitas Gunadarma, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Pancasila, Universitas Tarumanegara, dan Universitas Indonesia. Selain itu, 22 Perguruan Tinggi lainnya juga menerima Klaster Utama Penelitian. Agenda utama pada acara ini adalah Evaluasi Kinerja Tridharma Pendidikan Tinggi Tahun 2019 dan Penyampaian Komitmen Kinerja Tahun 2020 oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III. Acara ini merupakan tindaklanjut dari Pengisian Aplikasi Lumbung Data Perguruan Tinggi yaitu Early Warning System (EWS) pada tanggal 4 Oktober 2019 lalu dan dihadiri oleh 291 Pimpinan Perguruan Tinggi. Rangkaian kegiatan terdiri dari paparan pencapaian kinerja Tridharma Perguruan Tinggi yang disampaikan oleh Setditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti, Drs. Agus Susilohadi, M.Si., Setditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Edi Mulyono, SE, MM., serta Implementasi Pendidikan Anti Korupsi oleh Tim Satgas Pendidikan, M. Indra Furqon. (unj.ac.id)

Baca Selengkapnya

Berita Kampus

Lokerlink Menggelar Career Fair di Universitas Negeri Jakarta

Lokerlink kembali menggelar acara Career Fair di tanggal 23 dan 24 Maret 2017 bertempat di Gedung Dewi Sartika, tepatnya di Aula Latief Universitas Negeri Jakarta. Dihadiri oleh kurang lebih 500 pengunjung dan diikuti oleh 27 perusahaan yang berasal dari berbagai Industri. Acara dibuka pada pukul 09.00 wib oleh Ibu Titin Supiani, MPd selaku Ketua BKK UNJ disusul dengan sambutan oleh Wakil Rektor IV yakni Bp. Dr. Ahmad Ridwan, Msi. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa untuk keberhasilan di dunia kerja tidak hanya mementingkan technical skill saja, namun lebih banyak dititikberatkan pada soft skill. Mengambil tema REACH THE BRIGHT FUTURE diharapkan para pencari kerja dapat meraih mimpinya untuk dapat bekerja dalam suatu perusahaan tanpa menunggu lama saat mereka lulus dari Universitas, dan juga bagi para pemberi kerja dapat menemukan talent yang tepat. Sehingga tujuan kedua belah pihak dapat tercapai. Berbagai acara ditampilkan di acara ini misalnya seminar yang diadakan oleh HIJUP, mengambil tema Professional Look with Hijab membuat antusiasme para pengunjung menjadi bertambah. Mereka diajarkan bagaimana tampil secara professional di dunia kerja dengan menggunakan hijab. Disusul dengan Persiapan menghadapi dunia kerja oleh Lokerlink dibawakan dengan sangat komunikatif oleh Business Development Manager Lokerlink, Ibu Andriati E Pratiwi. Acara ini diharapkan dapat berfungsi sebagai jembatan terhadap para lulusan universitas, khususnya dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan perusahaan pencari tenaga kerja. Lokerlink berharap potensi-potensi SDM terbaik bisa diperoleh melalui Lokerlink Career Fair sebagai strategi rekrutmen yang efektif dan efisien bagi perusahaan. Sehingga target rekrutmen dapat terpenuhi. (www.news.liputan6.com)

Baca Selengkapnya