APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Peta Belajar Bersama

Halo Sobat Pintar, ini nih ada Peta Belajar Bersama materi Sejarah bab pertama.

Yuk kita belajar bersama!

Konsep Dasar Ilmu Sejarah



Kalau Sobat lihat dari gambar, sebenarnya apa hubungan antara sejarah dan pohon beringin?

Ternyata, kata sejarah berasal dari bahasa arab yaitu syajaratun, artinya pohon. sebuah pohon terdiri dari akar, dahan, ranting dan daun sehingga sejarah diartikan sebagai asal usul, riwayat dan silsilah yang menyerupai sebuah pohon dalam bahasa arab ilmu yang mempelajari kisah masa lalu dikenal  dengan istilah Tarikh. Di Eropa , sejarah dikenal dengan istilah history (Inggris) , histoire (Perancis) , storia (Italia) , semuanya berasal dari bahasa yunani yaitu historia yang artinya orang pandai sementara dalam bahasa Belanda sejarah disebut dengan geschiedenis (terjadi), dalam bahasa jerman disebut geschichate (sesuatu yang terjadi) dengan demikian sejarah dapat diartikan  sebagai  kejadian masa lampau dari kehidupan manusia. Akan tetapi tidak semua kejadian masa lampau dapat masuk kedalam ruang lingkup sejarah, hanya kejadian-kejadian yang mempunyai pengaruh besar pada masanya dan masa-masa berikutnya.

Sejarah dapat dilihat sebagai sebuah peristiwa, yang hanya terjadi 1 kali di masa lampau. Sejarah dapat dilihat sebagai kisah, yang terjadi sebagai rekonstruksi  peristiwa masa lampau oleh manusia masa kini melalui berbagai fakta dan penafsiran. Sejarah dapat dilihat sebagai seni, yang berperan sebagai seni yang mengedepankan nilai estetika. Sejarah juga dapat dilihat sebagai ilmu, karena sejarah merupakan peristiwa masa lampau manusia, maka ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau manusia. Dalam sejarah terdapat unsur penting yaitu waktu (time), ruang (space), perubahan (change), aktivitas manusia (man), kesinambungan (continuity).

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Teori Penciptaan Bumi


 


Apa yang sobat pintar ketahui tentang Teori Penciptaan Bumi?

Ada banyak teori dan penjelasan tentang penciptaan bumi, mulai dari mitos sampai penjelasan agama dan ilmu pengetahuan. Kali ini kamu belajar sejarah sebagai cabang keilmuan, pembahasannya adalah pendekatan ilmu pengetahuan, yakni asumsi-asumsi ilmiah, yang kiranya juga tidak perlu bertentangan dengan ajaran agama.


Teori yang pertama adalah “Dentuman Besar” (Big Bang), yang dikemukakan oleh sejumlah ilmuwan, misalnya ilmuwan besar Inggris, Stephen Hawking. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagat raya. Jika digunakan teleskop besar Mount Wilson untuk mengamatinya akan terlihat ruang jagat raya itu luasnya mencapai radius 500 juta tahun cahaya. Gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat. Setelah itu, materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa energi berupa proton, neutron dan elektron, yang bertebaran ke seluruh arah.


Ledakan dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru, sehingga membentuk galaksi, bintang-bintang, matahari, planet-planet, bumi, bulan dan meteorit. Bumi kita hanyalah salah satu titik kecil saja di antara tata surya yang mengisi jagat semesta. Di samping itu banyak planet lain termasuk bintang-bintang yang menghiasi langit yang tak terhitung jumlahnya. Boleh jadi ukurannya jauh lebih besar dari planet bumi. Bintang-bintang berkumpul dalam suatu gugusan, meskipun antarbintang berjauhan letaknya di angkasa. Ada juga ilmuwan astronomi yang mengibaratkan galaksi bintang-bintang itu tak ubahnya seperti sekumpulan anak ayam, yang tak mungkin dipisahkan dari induknya. Jadi di mana ada anak ayam di situ pasti ada induknya. Seperti halnya dengan anak-anak ayam, bintang-bintang di angkasa tak mungkin gemerlap sendirian tanpa bintang lainnya. Sistem alam semesta dengan semua benda langit sudah tersusun secara menakjubkan dan masing-masing beredar secara teratur dan rapi pada sumbunya masing-masing.


Teori yang kedua adalah teori pasang surut gas pertama kali dikenalkan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys tahun 1918. Menurut mereka, sebuah bintang besar mendekati Matahari dalam jarak dekat dan menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh Matahari yang saat itu masih berupa gas. Saat bintang tersebut mendekat, akan terbentuk gelombang raksasa pada tubuh Matahari yang disebabkan oleh gaya tarik bintang. Gelombang tersebut mencapai ketinggian yang luar biasa dan menjauh dari inti Matahari menuju bintang tersebut. Gelombang yang membentuk lidah pijar akan mengalami perapatan gas hingga terpecah menjadi planet-planet.


Teori yang ketiga adalah teori kabut nebula. Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant di tahun 1755 yang kemudian disempurnakan oleh Piere de Laplace di tahun 1796. Karena itu, teori ini juga sering dikenal sebagai teori kabut Kant-Laplace. Teori ini menyebutkan bahwa di alam semesta terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut nebula. Gaya tarik-menarik antargas membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Proses perputaran ini mengakibatkan materi kabut di bagian khatulistiwa terlempar dan berpisah, kemudian memadat karena pendinginan.


Teori yang keempat adalah teori planetesimal. Di awal abad ke-20, seorang ahli astronomi Amerika Forest Ray Moulton beserta ahli geologi Thomas C. Chamberlain mengemukakan teori planetesimal. Teori ini menyebutkan bahwa Matahari tersusun dari gas yang bermassa besar. Pada satu titik, bintang lain yang berukuran hampir sama melintas dekat dengan Matahari sehingga hampir menjadi tabrakan. Akibatnya, gas dan materi ringan di bagian tepi Matahari dan bintang tersebut menjadi tertarik. Materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang dinamakan dengan planetesimal. Planetesimal tersebut mendingin dan memadat hingga akhirnya menjadi planet-planet yang mengelilingi Matahari.


Teori kelima adalah teori bintang kembar. Teori ini dicetuskan oleh ahli astronomi Raymond Arthur Lyttleton. Menurutnya, galaksi merupakan kombinasi dari bintang kembar. Salah satu bintang tersebut meledak dan menyebabkan banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak memiliki gaya gravitasi yang kuat, sebaran pecahan ledakan bintang lainnya mengelilingi bintang tersebut. Bintang yang tidak meledak kemudian dikenal dengan Matahari, sementara pecahan-pecahannya adalah planet yang mengelilinginya.

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

redesain-navbar Portlet