Materi Bahasa Indonesia (Wajib) - Cerpen Kelas 11 - Belajar Pintar
BelajarPintarV3
Peta Belajar Bersama
Sobat, ini nih, ada Peta Belajar Bersama bahasa Indonesia bab Cerpen.
Yuk, mulai belajar bersama!
Pengertian Cerpen
Menurut Suroto (1989:18), cerpen ialah suatu karangan prosa yang berisi cerita sebuah peristiwa kehidupan manusia pelaku/tokoh dalam cerita tersebut. Dalam karangan tersebut dapat pula peristiwa lain tetapi peristiwa tersebut tidak dikembangkan sehingga kehadirannya hanya sekedar sebagai pendukung peristiwa pokok agar cerita tampak wajar. Ini berarti cerita hanya dikonsentrasikan pada satu peristiwa yang menjadi pokok cerita.
Tidak jauh berbeda dengan pengertian tersebut, berikut ada pengertian lain menurut ahli mengenai pengertian cerpen. Cerita pendek apabila diuraikan menurut kata yang membentuknya berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut, cerita artinya tuturan yang membentang bagaimana terjadinya suatu hal, sedangkan pendek berarti kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam situasi atau suatu ketika.
Jadi, dari beberapa pendapat ahli di atas penulis dapat menyimpulkan pengertian dari cerpen. Para ahli telah mengemukakan pendapatnya masing-masing mengenai pengertian cerpen. Dengan hal itu pula, maka didapatkan kesimpulan tersendiri dari pengertian cerpen tersebut, yaitu cerpen merupakan suatu karangan pendek, yang pada dasarnya hanya memiliki satu peristiwa, pertikaian serta penyelesaiannya. Dalam cerpen juga hanya menceritakan satu orang tokoh saja, yaitu yang dinamaakan dengan tokoh utama.
Struktur Cerpen
Sumber : google.com
Dalam pembuatan cerpen kita juga harus mengetahui tentang kerangka atau struktur dari sebuah cerpen. Adapun struktur cerpen itu sendiri terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas kerangka tersebut satu persatu:
1. Abstrak
Abstrak adalah ringkasan dari sebuah cerita. Abstrak merupakan inti dari cerita yang akan dikembangkan menjadi beberapa rangkaian kejadian. Abstrak juga bisa disebut sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional yang mana dalam sebuah cerpen, kita boleh tidak menggunakan abstrak.
2. Orientasi
Orientasi adalah hal-hal yang berhubungan dengan suasana, tempat dan waktu yang ada dalam cerita tersebut. Biasanya orientasi tidak hanya terpaku pada satu tempat, suasana dan waktu. Karena dalam sebuah cerita terdapat banyak kejadian dan tokoh yang berbeda-beda.
3. Komplikasi
Komplikasi merupakan rangkaian kejadian-kejadian yang berhubungan dan berisikan tentang sebab akibat kejadian sebuah cerita. Dalam struktur ini kamu bisa menentukan watak atau karakter dari tokoh cerita. Watak atau karakter dari tokoh dapat muncul karena kerumitan permasalahan yang mulai terlihat.
4. Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur dari konflik-konflik yang terjadi dalam cerita yang mengarah pada titik klimaks atau puncak permasalahan dan mulai mendapatkan gambaran penyelesaian dari konflik tersebut. Struktur ini merupakan struktur yang sangat penting. Karena struktur ini sangat menetukan menarik tidaknya suatu cerita. Dalam struktur ini penulis dapat menyajikan konflik-konflik yang mampu mebuat hati pembaca terbawa suasana. Sehingga pembaca lebih menghayati dan menjiwai karakter yang ada dalam cerita ini.
5. Resolusi
Resolusi merupakan penyelesaian dari evaluasi. Biasanya resolusi sangat dinanti-nati oleh pembaca, karena pada struktur ini pengarang memberikan solusi mengenai permasalahan yang dialami seorang tokoh atau pelaku dalam cerita.
6. Koda
Koda ialah nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari suatu cerita. Koda merupaka hikmah yang terkandung dalam cerita. Koda biasanya dapat diketaui setelah pembaca semua cerita dalam cerpen yakni dari permulaan hingga ahir dari cerita. Koda dapat berupa nasehat, pelajaran dan peringatan bagi pembacanya.
Yuk, Sobat Pintar, kita lanjut ke materi berikutnya.
Unsur Intrinsik Cerpen
Dalam sebuah cerpen terdapat unsur-unsur interinsik yang wajib kamu ketahui. Unsur-unsur ini sangat penting dalam pembuatan sebuah cerpen. Unsur intrinsik tersebut antara lain tema, alur/plot, seting/latar, tokoh/pelaku, penokohan/perwatakan, sudut pandang dan amanat. Adapun uraiannya dapat kamu pahami sebagai berikut:
1. Tema
Tema merupakan gagasan pokok atau ide pokok sebuah cerita. Pada umumnya tema dapat di bagi menjadi dua. Yakni tema yang dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita (tersurat) tanpa harus menghayati ceritanya dan tema yang tidak langsung terlihat jelas , yakni pembaca harus bisa menyimpulkan sendiri tema yang terkandung dalam cerita tersebut (tersirat). Misalkan, tema tentang asmara, pendidikan, kesehatan, kepahlawanan dll.
2. Alur (Plot)
Alur atau plot adalah jalan cerita sebuah cerpen. Secara garis alur dalam sebuah cerita dapat di gambarkan sebagi berikut:
a. Perkenalan tokoh
b. Mucul konflik atau permasalahan yang dihadapi tokoh
c. Peningkatan konflik hingga puncak konflik atau klimaks
d. Penurunan konflik
e. Penyelesaian dari masalah
Dalam membuat alur atau plot penulis harus memperhatikan karakter tokoh yang akan di ceritakan. Biasanya semakin baik karakter tokoh maka semakin besar konflik yang akan timbul.
3. Setting atau latar
Setting atau latar merupakan hal-hal yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana dalam cerita tersebut. Seting atau latar biasanya berhubungan erat dengan tema cerpen misalnya jika cerpen bertemakan pendidikan maka settingnya berada di sekolahan, jika cerpen bertemakan agama maka settingnya berada di tempat ibadah.
4. Tokoh atau Pelaku
Tokoh merupakan pelaku pada sebuah cerita. Setiap tokoh biasanya mempunyai karakter tersendiri mulai dari watak, sikap, sifat dan fisik. Karakter tokoh dalam sebuah cerpen dapat pula disebut dengan perwatakan. Dalam sebuah cerita kita dapat mengolongkan karakter tokoh dalam 3 jenis yaitu:
a. Tokoh protagonis (tokoh utama dalam sebuah cerita atau tokoh yang memerankan peran menjadi orang baik),
b. Tokoh antagonis (lawan dari tokoh utama atau tokoh yang memerankan peran menjadi orang jahat)
c. Tokoh figuran (tokoh pendukung untuk cerita atau tokoh yang mendampingi tokoh protagonis).
5. Penokohan (perwatakan)
Penokohan adalah pemberian karakter pada setiap tokoh dalam cerita. Karakter yang telah ditentukan akan tercermin pada pikiran, tindakan, ucapan, serta pandangan tokoh terhadap peristiwa yang terjadi. Metode yang digunakan untuk menetukan karakter suatu tokoh ada 2 (dua) macam yaitu:
a. Metode analitik, adalah metode yang digunakan untuk menetukan karakter tokoh dengan cara memaparkan ataupun menyebutkan sifat tokoh secara langsung. Contoh : penyayang, lemah lembut, pemberani, tegas, pemalu, egois, ringan tangan, ramah, ceria, lugu, kreatif.
b. Metode dramatik, adalah suatu metode yang digunakan untuk menetukan karakter tokoh dengan cara tidak langsung menggambarkan sifat tokoh. Penggambaran tokoh dilakukan melalui percakapan yang dilakukan oleh tokoh lain. Metode ini dapat juga disebut sebagai metode reaksi tokoh lain (berupa pandangan, pendapat, sikap, dsb).
6. Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam sebuah cerita. Ada beberapa macam sudut pandang, diantaranya yaitu:
a. Sudut pandang orang pertama. Yakni pengarang memposisikan dirinya sebagai tokoh utama yang berbicara dalam kisah tersebut. Sudut pandang orang pertama juga di sebut sebagai kata ganti orang pertama (orang yang berbicara), dimana jika dalam bentuk tunggal, maka mengunakan kata ganti “aku , saya” dll. Dan jika dalam bentuk jamak, maka mengunakan kata ganti “kami dan kita”.
b. Sudut pandang orang kedua. Yakni pengarang memposisikan dirinya sebagai tokoh yang diajak bicara. Sudut pandang orang kedua juga disebut sebagai kata ganti orang kedua (orang yang di ajak bicara), dimana jika dalam bentuk tunggal, maka mengunakan kata ganti “kamu, engkau, saudara, anda” dll. Dan jika dalam bentuk jamak, maka mengunakan kata ganti “kalian”.
c. Sudut pandang campuaran. Yakni pengarang memposisikan dirinya sebagai tokoh yang membicarakan tokoh utama. Juga disebut sebagai kata ganti orang ketiga (orang yang dibicarakan), dimana jika dalam bentuk tunggal, maka mengunakan kata ganti “ia, dia, beliau” dll. Dan jika dalam bentuk jamak, maka mengunakan kata ganti “mereka”.
7. Amanat atau pesan
Yakni pesan yang ingin disampaikan oleh seorang pengarang melalui karya tulisnya kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, dan sebagainya. Pesan merupakan hal penting dalam sebuah cerpen, karena dengan pesan yang baik pengarang dapat menyajikan cerita yang baik sehingga tokoh-tokoh dalam ceritanya pun dapat diteladani.
Yuk, Sobat Pintar. Kita lanjut ke pembahasan unsur lainnya yaitu unsur ekstrinsik.
Materi Bahasa Indonesia (Wajib) SMA - 11 Lainnya
footer_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved