APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Bahasa Indonesia (Wajib)

Hikayat

MATERI

Struktur Hikayat

Apa Saja Struktur dalam Hikayat ?

Dalam pembuatan hikayat kita juga harus mengetahui tentang kerangka atau struktur dari sebuah hikayat. Adapun diantaranya yaitu (1) tema, (2) penokohan, (3) latar, dan (4) sudut pandang. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas kerangka tersebut satu persatu:

1. Tema hikayat intinya menyangkut masalah agama, kepercayaan, adat istiadat, pandangan hidup, pendidikan sosial dan pencitraan.

2. Dalam hal penokohan hikayat tidak jauh berbeda dengan roman karena pada dasarnya terdapat beberapa peristiwa yang merupakan wadah pertentangan antara tokoh yang baik dan tokoh yang jahat. Umumnya tokoh yang baik yang akan memperoleh kemenangan, dan yang jahat akan kalah.

3. Setting/ lattar yaitu lingkungan yang berhubungan dengan aspek yang luas. Latar dapat berupa tempat dan waktu dimana sebuah peristiwa itu terjadi.

4. Sudut pandang adalah menceritakan sebuah peristiwa. Seorang pengarang dalam menceritakan cerita diperbolehkan memilih dari sudut pandang mana ia akan menceritakan sebuah cerita. Apakah pengarang akan turut dalam cerita atau hanya sebagai orang di luar saja.

Apa Saja Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Cerpen ?

Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Hikayat Selanjutnya mari kita belajar mengidentifikasi nilai-nilai dalam Hikayat. Setelah membaca cerita Hikayat pembaca tentu dapat memetik berbagai nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat berupa nilai religius (agama), moral, sosial, budaya, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan).

1. Nilai Agama

Dalam Hikayat Indera Bangsawan ditemukan penggalan kalimat "Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin". Pesan agamanya adalah Memohonlah kepada Allah dengan berdoa dan bersedekah agar dimudahkan segala urusan.

2. Nilai Sosial

Dalam Hikayat Indera Bangsawan ditemukan penggalan kalimat "Si Kembar menolak dengan mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina. Tetapi, tuan puteri menerimanya dengan senang hati". Pesan sosialnya adalah dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak boleh melihat perbedaan status sosial. Artinya, mesti saling menghargai dan menghormati. Kemudian di penggalan lain "Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya". Pesannya adalah dalam kehidupan mestinya kita tidak segan-segan untuk membantu orang-orang yang berada dalam posisi kesulitan. Si kuat membantu yang lemah, si kaya membantu si miskin, dsb.

3. Nilai Budaya

Dalam Hikayat Indera Bangsawan juga ditemukan penggalan kalimat "Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri". Pesan budaya-nya adalah Raja ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki putra lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya. Penggalan berikutnya - Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.” Dari segi budaya, raja-raja dahulu biasanya melakukan sayembara untuk mencarikan suami terbaik untuk putri-putrinya. Dalam hikayat Indera Bangsawan juga terdapat hal serupa.

4. Nilai Moral

Dalam Hikayat Indera Bangsawan terdapat penggalan "Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu". Pesan moralnya adalah dalam kehidupan ini ada saja orang-orang yang mau memperoleh hasil tetapi tidak mau berusaha. Jika dipersingkat, ini adalah sindiran agar orang-orang mau berusaha. Penggalan berikutnya "Indera Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat". Pesannya adalah orang yang tidak mau berusaha perlu diberi teguran, sindiran, atau nasehat agar ia mau berubah.

5. Nilai Pendidikan (Edukasi)

Terakhir, Dalam Hikayat Indera Bangsawan, terdapat penggalan "Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya." Pesan edukasinya adalah belajarlah ilmu agama sejak kecil agar jika telah besar dapat lebih bijak mengarungi kehidupan yang fana.

1.

Jawablah soal di bawah ini!

Yang tidak termasuk dalam struktur hikayat adalah ....


A. Abstrak
B. orientasi
C. revolusi
D. simpulan
E. koda

JAWABAN BENAR

D.

simpulan

PEMBAHASAN

Dalam struktur hikayat, tidak terdapat unsur berupa simpulan.

2.

Manakah yang merupakan struktur dari teks hikayat yang menceritakan terjadinya suatu peristiwa dari teks ?


A. Tema
B. Sudut pandang
C. Latar
D. Cerita tokoh
E. Penokohan

JAWABAN BENAR

B.

Sudut pandang

PEMBAHASAN

Pembahasan :

Sudut pandang adalah menceritakan sebuah peristiwa. Seorang pengarang dalam menceritakan cerita diperbolehkan memilih dari sudut pandang mana ia akan menceritakan sebuah cerita. Apakah pengarang akan turut dalam cerita atau hanya sebagai orang di luar saja.

redesain-navbar Portlet