Belajar Pintar Materi SMP, SMA, SMK
BelajarPintarV3
Biologi
Perubahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
MATERI
Aktivitas Manusia Penyebab Perubahan Lingkungan

Pengaruh manusia terhadap lingkungan telah menjadi perhatian utama dalam beberapa dekade terakhir. Aktivitas manusia telah berkontribusi secara signifikan terhadap perubahan lingkungan yang merugikan dan berpotensi mengancam keberlanjutan planet ini. Dalam pembahasan ini, kita akan mengeksplorasi beberapa aktivitas manusia yang menjadi penyebab perubahan lingkungan.
Penebangan Hutan
Penebangan hutan yang tidak terkendali adalah salah satu penyebab utama perubahan lingkungan. Penebangan hutan yang berlebihan mengurangi habitat alami bagi flora dan fauna, menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati. Selain itu, penebangan hutan juga menyebabkan peningkatan emisi karbon ke atmosfer, karena pohon-pohon yang ditebang tidak lagi dapat menyerap karbon melalui proses fotosintesis.

Gambar Infografis Peran Hutan Indonesia (Sumber: katadata.co.id)
Pencemaran Udara
Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, industri, dan transportasi menghasilkan emisi yang mencemari udara. Gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) meningkatkan efek rumah kaca dan menyebabkan perubahan iklim global. Selain itu, partikel-partikel berbahaya yang dihasilkan oleh industri dan kendaraan bermotor dapat menyebabkan polusi udara dan masalah kesehatan masyarakat.

Gambar Akibat Polusi Udara (Sumber: tempo.co)
Pencemaran Air
Penggunaan bahan kimia dan limbah industri yang tidak terkendali merupakan penyebab utama pencemaran air. Limbah industri, limbah pertanian, dan limbah domestik yang dibuang ke sungai dan danau dapat merusak ekosistem air, mengurangi kualitas air minum, dan mengancam kehidupan akuatik. Peningkatan penggunaan pupuk dan pestisida di sektor pertanian juga dapat menyebabkan eutrofikasi, yaitu peningkatan nutrisi dalam air yang berlebihan, yang dapat menyebabkan "mati lemas" perairan dan hilangnya kehidupan akuatik.
Perubahan Penggunaan Lahan
Perubahan penggunaan lahan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti urbanisasi yang cepat, pertanian intensif, dan deforestasi, memiliki dampak serius pada lingkungan. Penyusutan lahan yang luas menyebabkan hilangnya habitat alami, menghancurkan ekosistem, dan mengurangi keanekaragaman hayati. Selain itu, konversi hutan menjadi lahan pertanian juga berkontribusi pada peningkatan emisi CO2 dan mengurangi kemampuan planet untuk menyerap karbon.
Penggunaan Sumber Daya Alam yang Berlebihan
Penggunaan berlebihan terhadap sumber daya alam seperti air, tanah, mineral, dan bahan bakar fosil juga menjadi penyebab perubahan lingkungan. Eksploitasi yang tidak terkendali dapat menyebabkan penipisan dan kehabisan sumber daya alam yang penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem. Selain itu, proses ekstraksi dan produksi sumber daya alam juga dapat menghasilkan polusi dan limbah yang merusak lingkungan.
Kesimpulannya, aktivitas manusia telah menjadi penyebab utama perubahan lingkungan yang merugikan. Untuk menjaga keberlanjutan planet ini, penting bagi kita untuk memahami dampak negatif dari aktivitas kita dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi dan melestarikan lingkungan kita.
Penanganan Limbah

Penanganan limbah adalah serangkaian proses yang melibatkan pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, dan pembuangan limbah dengan aman dan bertanggung jawab. Limbah merupakan hasil samping dari kegiatan manusia yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak ditangani dengan benar.
Limbah dihasilkan sebagai produk sampingan dari berbagai aktivitas manusia, baik industri, rumah tangga, pertanian, maupun sektor lainnya. Limbah dapat berupa padat, cair, atau gas, dan memiliki berbagai karakteristik fisik, kimia, dan biologis yang perlu diperhatikan dalam penanganannya.
1. Pengurangan Limbah
- Penerapan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle): Mengurangi jumlah limbah dengan cara mengurangi konsumsi, memanfaatkan kembali barang, dan mendaur ulang material yang dapat diproses kembali.
- Penggunaan Teknologi Bersih: Menggunakan teknologi yang lebih efisien untuk mengurangi limbah yang dihasilkan pada sumbernya
2. Pengumpulan dan Pemisahan Limbah
- Penempatan Tempat Sampah yang Tepat: Memasang tempat sampah dengan tujuan pengumpulan yang jelas dan mudah diakses.
- Pemisahan Limbah: Memisahkan limbah berdasarkan jenisnya, seperti kertas, plastik, logam, dan limbah berbahaya, untuk memfasilitasi daur ulang atau perlakuan khusus.
3. Pengolahan dan Pemrosesan Limbah
- Metode Fisik: Menggunakan teknologi fisik, seperti pengayakan, pemisahan gravitasi, atau pemisahan magnetik untuk memproses limbah padat.
- Metode Kimia: Menggunakan proses kimia, seperti pengendapan, oksidasi, atau reaksi kimiawi untuk mengolah limbah cair atau padat tertentu.
- Metode Biologi: Menggunakan mikroorganisme atau proses biologi lainnya, seperti kompos, pengolahan anaerobik, atau fitoremediasi untuk mengolah limbah organik atau mengurangi polutan.
4. Pembuangan Akhir
- Tempat Pembuangan Akhir (TPA): Membuang limbah yang tidak dapat didaur ulang atau diolah ke TPA yang sesuai, dengan memperhatikan standar sanitasi dan lingkungan.
- Pengolahan Lanjutan: Limbah yang membutuhkan perlakuan khusus, seperti limbah berbahaya, dapat diolah dengan metode yang sesuai sebelum dibuang atau dihancurkan.
5. Pengawasan dan Regulasi
- Pentingnya penerapan regulasi dan standar penanganan limbah yang ketat untuk melindungi lingkungan dan kesehatan manusia.
- Organisasi dan lembaga pemerintah bertanggung jawab untuk mengawasi, mengatur, dan memberikan izin terkait penanganan limbah.
6. Inovasi dalam Penanganan Limbah
- Pengembangan teknologi dan metode baru untuk mengelola limbah dengan lebih efisien dan ramah lingkungan. Contoh inovasi termasuk daur ulang yang lebih maju, penggunaan energi terbarukan, atau pengolahan limbah menjadi sumber daya yang bernilai.
Pelestarian Lingkungan

Pelestarian lingkungan adalah upaya yang dilakukan untuk menjaga dan melestarikan keberlanjutan ekosistem alam serta menjaga kualitas lingkungan hidup manusia. Hal ini melibatkan perlindungan sumber daya alam, pengurangan dampak negatif aktivitas manusia, dan promosi gaya hidup yang berkelanjutan.
Apa Pentingnya Pelestarian Lingkungan?
Pelestarian lingkungan penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam. Ekosistem yang seimbang menghasilkan keanekaragaman hayati, menjaga siklus nutrisi, serta menyediakan layanan ekosistem yang penting bagi kehidupan manusia.
Pelestarian lingkungan juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup manusia. Udara bersih, air bersih, dan lingkungan yang sehat mendukung kesehatan fisik dan mental, serta mengurangi risiko penyakit dan gangguan kesehatan.
Upaya pelestarian lingkungan memastikan keberlanjutan sumber daya alam yang terbatas. Dengan mengelola sumber daya secara berkelanjutan, kita dapat memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pelestarian Lingkungan vs Ancaman terhadap Lingkungan
Pencemaran udara, air, dan tanah merupakan ancaman serius terhadap lingkungan. Emisi gas rumah kaca, limbah industri, dan penggunaan bahan kimia berbahaya dapat mengganggu kualitas lingkungan dan menyebabkan kerusakan ekosistem.
Deforestasi atau penggundulan hutan secara besar-besaran mengakibatkan hilangnya habitat bagi banyak spesies dan mengurangi kemampuan hutan dalam menyerap karbon. Hal ini berkontribusi pada perubahan iklim global.
Kegiatan manusia seperti perusakan habitat alami, eksploitasi sumber daya alam, dan perubahan iklim menyebabkan kepunahan spesies secara massal. Kehilangan keanekaragaman hayati dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengurangi sumber daya alam yang berharga.
Langkah-langkah Pelestarian Lingkungan
- Melakukan konservasi sumber daya alam seperti air, energi, dan material. Mengurangi konsumsi yang berlebihan, mendaur ulang, dan menggunakan sumber daya secara efisien dapat membantu meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.
- Mendorong penggunaan energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan biomassa. Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan meredam perubahan iklim.
- Melindungi habitat alami dan spesies yang terancam punah melalui pembentukan kawasan konservasi, taman nasional, dan kebijakan perlindungan lingkungan. Menjaga keanekaragaman hayati penting untuk menjaga fungsi ekosistem dan menjaga keseimbangan alam.
- Menerapkan praktik pengelolaan limbah yang aman, mengurangi emisi dan pembuangan limbah berbahaya. Mengembangkan sistem pengolahan air limbah yang efektif dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya untuk mengurangi dampak pencemaran.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan melalui pendidikan dan kampanye informasi. Memotivasi individu dan komunitas untuk mengambil tindakan kecil yang berkelanjutan dapat memiliki dampak positif yang signifikan.
1.
Jawablah soal di bawah ini!
Penghijauan yang dilakukan di kota besar adalah salah satu cara dalam menanggulangi pencemaran yang bertujuan untuk ….
A. Mencegah terjadinya penguapan
B. Meningkatkan kadar oksigen di udara
C. Meningkatkan keindahan dan kesejukan kota
D. Meningkatkan kelembapan lingkungan
E. Meningkatkan suhu udara
JAWABAN BENAR
B.
Meningkatkan kadar oksigen di udara
PEMBAHASAN
Penghijauan yang dilakukan di kota besar adalah salah satu cara dalam menanggulangi pencemaran yang bertujuan untuk meningkatkan kadar oksigen di udara.
2.
Jawablah soal di bawah ini!
Usaha-usaha manusia untuk melestarikan lingkungan agar serasi dan seimbang adalah ….
A. penebangan hutan secara ekonomis
B. pemakaian sumber daya alam secara berlebihan
C. perburuan satwa tanpa memperdulikan jumlah populasi
D. pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
E. pemberantasan hama dengan pestisida
JAWABAN BENAR
D.
pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
PEMBAHASAN
Lingkungan yang serasi merupakan lingkungan yang mengandung berbagai komponen ekosistem secara seimbang. Terdapat komponen ekosistem yang senantiasa saling bergantung satu sama lain. Untuk menjaganya manusia perlu melakukan berbagai upaya, salah satunya melakukan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
3.
Jawablah soal di bawah ini!
Berikut yang merupakan upaya pelestarian lingkungan adalah ….
A. denitrifikasi
B. transmigrasi
C. urbanisasi
D. reboisasi
E. sanitasi
JAWABAN BENAR
D.
reboisasi
PEMBAHASAN
Reboisasi merupakan salah satu upaya dalam pelestarian lingkungan. Reboisasi merupakan penanaman kembali hutan yang telah gundul.
4.
Jawablah soal di bawah ini!
Terjadinya efek rumah kaca disebabkan oleh ….
A. digunakan AC dan listrik
B. banyaknya rumah yang berkaca
C. panas matahari terperangkap oleh selubung gas pencemar yang menyelimuti bumi
D. panas matahari yang terperangkap di dalam gedung-gedung berkaca
E. semua jawaban benar
JAWABAN BENAR
C.
panas matahari terperangkap oleh selubung gas pencemar yang menyelimuti bumi
PEMBAHASAN
Penyebab efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca yaitu gas-gas dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas. Gas rumah kaca yang terpenting adalah karbon dioksida (gas pencemar). Efek gas rumah kaca mengakibatkan gelombang panas Matahari terperangkap dan menyelimuti bumi.
5.
Jawablah soal di bawah ini!
Air yang tercemar bisa diolah dengan cara berikut ini, kecuall ….
A. pewarnaan
B. penyaringan
C. pengendapan
D. penyerapan baru
E. penyaringan dan pengendapan
JAWABAN BENAR
A.
pewarnaan
PEMBAHASAN
Air yang tercemar tidak bisa diolah dengan cara pewarnaan.
Oops!!!
Yah, jawaban kamu meleset nih. Ingin melihat pembahasan soal ini?
BENAR!!!
Selamat!
Jawaban kamu benar. Ingin lihat pembahasan soal ini?
footer_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved