APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Geografi

Potensi Sumber Daya Alam

MATERI

Klasifikasi Bahan Tambang

 Pengelolaan Bahan Tambang Berdasarkan Kegunaannya dan Pemanfaatannya

Usaha pertambangan tentu saja tidak boleh dilakukan sembarangan mengingat ada bahan-bahan tambang yang tidak dapat diperbarui, maksudnya bahan tambang tersebut akan habis apabila diambil sekali dan dalam jumlah yang besar.

Berdasarkan kegunaannya, bahan tambang dapat dibagi menjadi pertambangan bijih, energi, dan mineral.

Pertambangan Bijih/Logam 
Pertambangan ini meliputi bijih besi, bauksit, timah, nikel, tembaga, emas, dan perak.

Bijih Besi 
Beberapa macam bijih besi antara lain sebagai berikut.

  • Bijih besi lateritik terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
  • Bijih besi magnetik hematit terdapat di Kalimantan Tengah.
  • Bijih besi titan terdapat di Pantai Cilacap, Pantai Pelabuhan Ratu, Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Setelah digali dan disemprot dengan air, akan dihasilkan konsentrat besi. Pabrik pelebur besi baja Indonesia terdapat di Cilegon, yaitu PT Krakatau Steel.

Bauksit (Biji Aluminium)
Bauksit merupakan mineral yang ringan, kuat, dan tidak berkarat. Tambang bauksit dihasilkan di Kepulauan Riau, Pulau Bintan, Pulau Bintan, dan Singkawang.

Timah 
Timah termasuk salah satu hasil mineral yang terpenting di Indonesia. Manfaat timah, yaitu untuk kaleng, patri, huruf cetak, tube, kertas timah, dan lain-lain. Tambang timah terdapat di pulau Singkep, Bangka, Belitung, dan lepas pantai di sekitarnya.

Hasil tambang timah di darat disebut timah primer, sedangkan yang di lepas pantai disebut timah sekunder. Di Indonesia banyak dihasilkan timah sekunder dan menjadi pabrik peleburan timah terbesar ketiga setelah Bolivia dan Malaysia.

Nikel
Bijih nikel terdapat dalam tanah hasil pelapukan peridotit atau serpentin. Daerah-daerah pertambangan nikel di Indonesia antara lain Pulau Mantang di Teluk Bone, Pulau Halmahera, Pulau Gag di Irian Jaya, di sekitar Kolaka (Sulawesi Tenggara) berpusat di Ponalo, dan Pegunungan Verbeek berpusat di Soroako

Tembaga
Tembaga terdapat di Cikotok (Banten Selatan), Songkarapi (Sulawesi Selatan), dan Kompara (Irian Jaya). Tembaga yang sudah ditambang baru terdapat di Irian Jaya, diusahakan dengan modal Jepang dan Amerika.

Bijih tembaga tersebut diolah di pabrik (di Kota Tembagapura) yang didirikan pada ketinggian 2.600 m dan menghasilkan konsentrat dengan kadar 26%. Konsentrat itu diangkut ke pelabuhan dekat muara Sungai Tipuka dengan saluran pipa yang panjangnya 100 km. Tembaga banyak diekspor ke Jepang.

Emas dan Perak
Tambang emas dan perak terdapat di Rejang Lebong (Bengkulu) dan Banten Selatan (Jawa Barat). Penambangannya dilakukan oleh PN Aneka Tambang di Cikotok, kemudian diangkut ke Jakarta, dan diolah oleh PN Logam Mulia menjadi emas/perak batang.

Pertambangan yang Menghasilkan Energi
Pertambangan ini terdapat pada minyak bumi, gas alam, dan batu bara. 

Minyak Bumi 
Minyak bumi menurut Sujiran Resosudarmo terbentuk dari plankton atau mikroorganisme yang tertimbun berjuta-juta tahun di dasar laut. Hal ini terjadi karena penguraian secara kimia yang tidak sempurna. Mikro organisme yang banyak mengandung lemak berubah menjadi lumpur busuk yang berada di antara lapisan pasir dan tanah kedap yang disebut sapropelium.

Akibat tekanan yang semakin besar dan temperatur yang semakin tinggi maka sapropelium berubah menjadi minyak bumi. Pada peta berikut kita dapat mengamati lokasi ladang minyak bumi di Indonesia yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua. 

Peta Persebaran Ladang Minyak Indonesia


Gas Alam
Gas alam dapat ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi. Gas alam didapatkan di lapangan minyak Arun (Aceh), Badak (di Bontang, Kalimantan Timur), dan di Kepulauan Natuna. Sesudah dicairkan disebut LPG (Liquid Petroleum Gas) dan LNG (Liquid Natural Gas) yang kemudian diekspor ke Jepang, USA, dan Singapura.

Batu Bara 
Batu bara Indonesia menurut Sujiran Resosudarmo terbentuk pada zaman tersier. Batu bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun. Semakin tua umur batu bara kadar bakarnya juga semakin tinggi. Batu bara yang terbentuk pada zaman karbon merupakan batu bara yang bermutu tinggi, sedangkan yang terbentuk pada zaman tersier mutunya kurang baik dan disebut batu bara muda.

Daerah-daerah pertambangan batu bara di Indonesia, yaitu sebagai berikut.

  • Pertambangan Bukit Asam (Sumatera Selatan), di sepanjang Sungai Lematang, Pusatnya Tanjung Enim.
  • Pertambangan Umbilin (Sumatera Barat) dengan pusatnya di Sawahlunto. Cadangan batu bara ditemukan pula di Sungai Berau (Kalimantan Timur), Pulau Laut, Lampung, dan muara Bungo (Jambi).

Pertambangan Mineral Industri
Macam-macam pertambangan mineral industri di antaranya sebagai berikut.

  1. Batu kapur, terdapat pada pegunungan kapur di Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali bagian selatan, dan Irian Jaya bagian selatan. Batu kapur juga dapat diambil dari batu-batu karang di dasar laut dangkal di dekat pantai. Cara pengambilan batu kapur dan karang pantai digali, kemudian diangkut hasilnya. Batu kapur yang digunakan sebagai bahan bangunan harus dibakar lebih dahulu.
  2. Yodium terdapat di dekat Mojokerto dan Semarang.
  3. Belerang terdapat di Gunung Welirang (Jawa Timur) dan Gunung Patuha (Jawa Barat).
  4. Tanah liat, yaitu tanah yang banyak mengandung liat (65%). Butir-butiranya sangat halus sehingga rapat dan sulit merembeskan air. Tanah ini banyak terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa dan Sumatera.

Yuk lanjut belajar di materi berikutnya !
 

1.

Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.

Contoh komoditas ekspor hasil non migas Indonesia antara lain....


A. keju, susu, dan daging sapi
B. kain wool, kain batik dan pakaian jadi
C. ukiran kayu, kayu lapis, dan kerajinan anyaman
D. mesin kendaraan, alat elektronik dan makanan kaleng
E. karet, damar, jati

JAWABAN BENAR

C.

ukiran kayu, kayu lapis, dan kerajinan anyaman

PEMBAHASAN

Komoditas ekspor non migas Indonesia adalah ukiran kayu, kayu lapis dan kerajinan anyaman.

  • ukiran kayu berasal dari Jepara (Jawa Tengah),
  • kayu lapis dari Kalimantan dan kerajinan anyaman dari berbagai daerah di Indonesia.
  • anyaman rotan (Lombok),
  • anyaman bambu (Jawa Tengah)
  • dan anyaman manik-manik (Kalimantan).

2.

Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.

Tujuan utama pengelolaan SDA, yaitu...


A. memusnahkan dan memperluas kawasan reboisasi
B. meningkatkan mutu impor
C. menekan dan mengurangi resiko bencana
D. melestarikan dan menjamin resiko ketersediaan
E. meningkatkan dan melestarikan mutu kehidupan

JAWABAN BENAR

D.

melestarikan dan menjamin resiko ketersediaan

PEMBAHASAN

Tujuan utama pengelolaan Sumber Daya Alam adalah :

  • Untuk mensejahterakan masyarakat indonesia
  • Untuk menambah modal dalam negeri
  • Untuk menambah devisa negara (apabila di ekspor ke luar negeri)
  • Untuk biaya pembangunan Indonesia
  • Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia

3.

Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.

Proses yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kandungan suatu barang tambang serta kualitas barang tambang disebut ....


A. prospeksi
B. eksplorasi
C. eksploitasi
D. biokimia
E. hidrotermal

JAWABAN BENAR

B.

eksplorasi

PEMBAHASAN

Eksplorasi, yaitu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata, dan besarnya cadangan serta studi kelayakan dari endapan bahan galian yang telah ditemukan.

4.

Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.

Urutan dalam proses penambangan suatu bahan galian yang benar adalah ....


A. prospeksi, eksplorasi, eksploitasi
B. eksplorasi, eksploitasi, prospeksi
C. eksploitasi, eksplorasi, dan prospeksi
D. prospeksi, eksploitasi, eksplorasi
E. eksploitasi, prospeksi, eksplorasi

JAWABAN BENAR

A.

prospeksi, eksplorasi, eksploitasi

PEMBAHASAN

Tahapan kegiatan pertambangan meliputi:

  1. Prospeksi, yaitu kegiatan penyelidikan dan pencarian untuk menemukan endapan bahan galian atau mineral berharga.
  2. Eksplorasi, yaitu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata, dan besarnya cadangan serta studi kelayakan dari endapa bahan galian yang telah ditemukan.
  3. Eksploitasi, yaitu kegiatan penambangan yang meliputi pekerjaan-pekerjaan pengambilan dan pengangkutan endapan bahan galian.

5.

Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.

Kegunaan utama belerang untuk industri .…


A. kaolin
B. obat-obatan
C. tekstil
D. rumah tangga
E. makanan

JAWABAN BENAR

B.

obat-obatan

PEMBAHASAN

Belerang merupakan salah satu jenis bahan galian C dan berfungsi untuk bahan obat-obatan karena dapat menyembuhkan ber- bagai penyakit salah satunya penyakit kulit.

6.

Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.

Pertambangan bijih besi magnetik hematit terdapat di Provinsi…


A. Jawa Barat
B. Sumatera Selatan
C. Bangka Belitung
D. Kalimantan Tengah
E. Papua Barat

JAWABAN BENAR

D.

Kalimantan Tengah

PEMBAHASAN

Pertambangan bijih besi magnetik hematit terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah.
 

7.

Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.

Berikut ini yang tidak termasuk jenis pertambangan mineral industri di Indonesia adalah…


A. yodium
B. bauksit
C. batu kapur
D. belerang
E. tanah liat

JAWABAN BENAR

B.

bauksit

PEMBAHASAN

Macam-macam pertambangan mineral industri di Indonesia diantaranya : yodium (Mojokerto dan Semarang), belerang (Gunung welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha Jawa Barat), tanah liat (Pulau Jawa dan Sumatera), dan batu kapur (Pulau Jawa, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Papua)
 

redesain-navbar Portlet