APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Biologi

Sistem Peredaran Darah

MATERI

Eritrosit (Sel Darah Merah)


​​​​​​​

Eritrosit disebut juga sebagai sel darah merah. Warna merah pada eritrosit disebabkan oleh adanya hemoglobin. Hemoglobin tersusun dari senyawa besi hemin dan globin (suatu jenis protein).

Peranan utama eritrosit adalah sebagai pengangkut keseimbangan asam-basa cairan darah dan juga mengangkut O2  di dalam tubuh. Setiap molekul hemoglobin (Hb) mengandung 4 atom besi dan setiap atom besi dapat mengangkut 1 molekul oksigen (O2). Molekul-molekul oksigen tersebut diangkut oleh Hb dalam bentuk oksihemoglobin.

Jumlah eritrosit pada seorang pria dewasa sekitar 5.400.000 sel per mm3 dan pada seorang wanita dewasa ± 4.800.000 sel per mm3. Diameter sel-sel ini sekitar 7 mikron dengan ketebalan 2 mikron, sedangkan kadar hemoglobin normal berkisar antara 14 sampai 16 gram per 100 milimeter darah.

Pembentukan eritrosit terjadi di dalam sumsum tulang pipih (tulang belakang) dan tulang pipa. Umur eritrosit rata-rata 120 hari, setelah itu akan dihancurkan di dalam limpa dan hati. Kurang lebih 3 juta sel yang dihancurkan setiap detiknya dan sebanyak itu pula harus dihasilkan eritrosit yang baru. Senyawa hemin dari hemoglobin yang sudah dihancurkan diubah menjadi pigmen empedu berupa biliverdin dan bilirubin. Sebagian besar zat besi dari penghancuran hemoglobin tersebut diangkut kembali ke dalam sumsum tulang untuk pembentukan eritrosit baru.

Preparat smear eritrosit dengan pewarnaan Giemsa

Leukosit (Sel Darah Putih)


​​​​​​​

Macam-macam sel darah putih

Leukosit atau sel darah putih tidak mengandung pigmen, diameternya rata-rata lebih besar daripada eritrosit, yaitu berkisar antara 8 sampai 15 mikron dan masing-masing mengandung inti sel. Pembentukan leukosit terjadi pada limfa, kelenjar-kelenjar limfoid, dan sumsum merah pada tulang. Pada seorang dewasa dalam keadaan normal, jumlahnya lebih kurang 5.000 sampai 10.000 sel per mm3  darah.

Jumlah leukosit dapat meningkat dengan cepat pada penderita penyakit tertentu, keadaan ini disebut  leukositosis, misalnya pada penderita radang paru-paru.

Pada penderita leukemia, jumlah leukosit dapat mencapai 1 juta per mm3 atau lebih dan ini sangat berbahaya karena sel-sel pada sumsum tulang yang menghasilkan eritrosit digantikan oleh sel-sel leukemia sehingga menghambat pembentukan eritrosit. Lain halnya dengan penyakit tipes, jumlah leukosit menurun karena penyakit ini merusak jaringan-jaringan limfoid yang banyak terdapat pada dinding usus. Kekurangan sel-sel darah putih ini disebut  leukopenia.

Leukosit dikelompokkan berdasarkan keberadaan butiran-butiran yang terdapat pada cairan selnya menjadi dua.

  1. Agranulosit, yaitu leukosit yang tidak memiliki butiran-butiran sehingga cairan sel jernih, tetapi memiliki satu inti yang besar. Jenis sel darah putih ini dihasilkan oleh jaringan-jaringan limfoid dan dapat dibedakan menjadi  limfosit dan monosit.
  2. Granulosit, pada cairan sel terdapat butiran-butiran yang menyerap zat warna tertentu dan inti sel berlekuk-lekuk. Granulosit dihasilkan oleh sumsum merah pada tulang dan dapat dibeda-bedakan lagi berdasarkan kemampuannya menyerap zat warna menjadi neutrofil, eosinofil, dan basofil.

Keping-Keping Darah (Trombosit)

​​​​​​​
​​​​​​​

Keping-keping darah bentuknya tidak beraturan dengan ukuran lebih kecil daripada eritrosit serta tidak berwarna dan juga tidak dapat bergerak sendiri, tetapi hanya mengikuti aliran darah. Dalam keadaan normal jumlahnya sekitar 250.000 keping per mm kubik. Keping darah ini berasal dari megakariosit di dalam sumsum merah pada tulang dan berperan dalam proses pembekuan darah.

Proses pembekuan darah merupakan suatu proses yang rumit dan melibatkan banyak faktor antihemofilia, yaitu faktor-faktor yang berperan untuk menghentikan perdarahan.

Proses pembekuan darah dimulai ketika terjadi kerusakan pada pembuluh darah yang menyebabkan keping-keping darah keluar dari pembuluh bersama-sama dengan komponen darah lainnya. Keping-keping darah mudah pecah setelah bersinggungan dengan udara atau permukaan yang kasar sehingga enzim tromboplastinogenase yang terdapat di dalamnya keluar dan bercampur dengan plasma darah.

Pada plasma darah terdapat tromboplastinogen yang merupakan salah satu komponen globulin, zat ini diaktifkan oleh enzim tromboplastinogenase menjadi tromboplastin. Sementara itu pada plasma darah terdapat pula protrombin yang dihasilkan hati dengan bantuan vitamin K.

Protrombin hanya dapat berperan dalam proses pembekuan darah jika telah diaktifkan menjadi enzim trombin. Untuk mengaktifkannya dibutuhkan pula tromboplastin dan ion kalsium (Ca2+).

Peranan enzim trombin adalah mengubah fibrinogen, yaitu salah satu protein darah yang larut dalam plasma darah menjadi fibrin berbentuk jalinan serat-serat halus yang akan menjaring sel-sel darah. Dengan demikian, terjadilah gumpalan darah pada bagian pembuluh darah yang rusak dan gumpalan ini menghalangi darah agar tidak keluar dari pembuluh tersebut.

Proses pembekuan darah

Plasma Darah


​​​​​​​


sumber: school.eb.co.uk
Komponen terbesar plasma darah adalah air yang di dalamnya terlarut berbagai macam zat organik maupun anorganik. Zat yang terlarut dalam plasma darah dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut.

  1. Zat makanan dan mineral, seperti glukosa asam amino asam lemak, kolesterol, serta ion garam garam mineral. Ion-ion yang banyak terdapat di dalam cairan darah adalah Na+ dan Cl-.
  2. Zat-zat yang diproduksi sel, seperti enzim, hormon dan antibodi.
  3. Protein darah yang tersusun atas beberapa asam amino:
    • Albumin, yang sangat penting untuk menjaga tekanan osmotik darah
    • Fibrinogen, sangat penting untuk proses pembekuan darah
    • Globulin, untuk membentuk Gamma globulin, yaitu komponen zat kebal yang amat penting.
  4. Zat-zat sisa metabolisme seperti urea asam urat dan zat-zat sisa lainnya.
  5. Gas-gas pernapasan yang larut dalam plasma, seperti O2, CO2 dan N2.
     

1.

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Berikut ini adalah fungsi sel darah merah :

  1. Menghindarkan tubuh dari infeksi
  2. Melakukan proses pembekuan darah
  3. Mengikat CO2 dari jaringan menuju paru – paru
  4. Mengedarkan O2 dari paru – paru ke seluruh tubuh
  5. Mengangkut sari – sari makanan ke seluruh tubuh

Fungsi eritrosit ditunjukkan oleh nomor....


A. 1 dan 3
B. 4 dan 5
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 1 dan 2

JAWABAN BENAR

D.

3 dan 4

PEMBAHASAN

Fungsi sel darah merah:

  1. Menghindarkan tubuh dari infeksi: leukosit
  2. Melakukan proses pembekuan darah: trombosit
  3. Mengikat CO2 dari jaringan menuju paru-paru: eritrosit
  4. Mengedarkan O2 dari paru – paru ke seluruh tubuh: eritrosit
  5. Mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh: plasma darah

2.

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Sel darah putih pada tubuh kita yang mempunyai peranan dalam keadaan alergi adalah …


A. Granulosit
B. Basofil
C. Limfosit
D. Eosinofil
E. Neutrofil

JAWABAN BENAR

B.

Basofil

PEMBAHASAN

Sel darah putih pada tubuh kita yang mempunyai peranan dalam keadaan alergi adalah basofil. Fungsi basofil adalah melepaskan zat pencegah alergi, mengandung heparin.

3.

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Di antara pernyataan-pernyataan berikut, yang benar adalah ....


A. sirkulasi darah dan limfa tidak berhubungan
B. pembuluh limfa tidak ikut berperan dalam peredaran zat-zat makanan
C. duktus torasikus bermuara ke dalam aorta
D. kelenjar limfa merupakan tempat penyaringan kuman
E. limpa tidak termasuk sistem peredaran

JAWABAN BENAR

D.

kelenjar limfa merupakan tempat penyaringan kuman

PEMBAHASAN

Kelenjar limfa berhubungan dengan peredaran darah yang berfungsi antara lain sebagai tempat penyaringan kuman.

4.

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Hemoglobin sebagai senyawa protein penyusun eritrosit memiliki kemampuan mengikat....


A. Oksigen
B. Oksigen dan zat lemas
C. Oksigen dan karbondioksida
D. Oksigen dan karbon monoksida
E. Oksigen, karbondioksida, dan karbonmonoksida

JAWABAN BENAR

C.

Oksigen dan karbondioksida

PEMBAHASAN

Hemoglobin (Hb) merupakan protein yang dikandung eritrosit. Sel ini mampu mengangkut oksigen dan karbondioksida.
Hemoglobin berikatan dengan oksigen dan membentuk oksihemoglobin 4Hb + 4 O2 -> 4 HbO2
Hemoglobin berikatan dengan gugus amiNA membentuk karbominohemoglobin.   

5.

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Jika dalam darah seseorang terdapat aglutinogen B dan aglutinin A, orang tersebut mempunyai golongan darah....


A. A
B. B
C. O
D. AB
E. A atau AB

JAWABAN BENAR

B.

B

PEMBAHASAN

Golongan darah dibedakan atas aglutinogen yang dikandungnya. Darah dengan kandungan aglutinogen B dan aglutinin A berarti darah tersebut bergolongan B.

6.

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Jenis leukosit yang tidak bergranula, antara lain....


A. Neutrofil dan eosinofil
B. Eosinofil dan limfosit T
C. Basofil dan limfosit
D. Limfosit dan monosit
E. Neutrofil dan limfosit B

JAWABAN BENAR

D.

Limfosit dan monosit

PEMBAHASAN

Agranulosit, yaitu leukosit yang tidak memiliki butiran-butiran sehingga cairan sel jernih, tetapi memiliki satu inti yang besar. Jenis sel darah putih ini dihasilkan oleh jaringan-jaringan limfoid dan dapat dibedakan menjadi  limfosit dan monosit.

7.

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Bahan organik, garam mineral, hormon dan enzim, secara umum dapat ditemukan di bagian….


A. leukosit
B. trombosit
C. eritrosit
D. keping darah
E. plasma darah

JAWABAN BENAR

E.

plasma darah

PEMBAHASAN

Plasma darah mengandung komponen air yang di dalamnya terdapat air dan berbagai zat organik maupun anorganik. Selain itu, pada plasma darah terdapat zat makanan dan mineral, zat yang diproduksi seperti enzim dan hormon, protein darah, zat metabolisme, dan gas pernapasan.  

redesain-navbar Portlet