APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Kimia

Laju Reaksi

MATERI

Hukum Laju Reaksi

Hukum laju reaksi adalah persamaan yang menghubungkan laju reaksi dengan konstanta laju dan konsentrasi reaktan. Salah satu cara untuk mengkaji pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi ialah dengan menentukan bagaimana laju awal bergantung pada konsentrasi awal.

Pengukuran laju secara percobaan nantinya akan menghasilkan hukum laju untuk reaksi yang menyatakan laju dalam konstanta laju dan konsentrasi reaktan. Ketergantungan laju pada konsentrasi menghasilkan orde reaksi.

Konstanta laju reaksi atau tetapan laju reaksi adalah tetapan yang harganya bergantung pada jenis pereaksi, suhu dan katalis.

Suatu reaksi dapat dinyatakan berorde nol jika laju tidak bergantung pada konsentrasi reaktan dan berorde pertama jika lajunya bergantung pada konsentrasi reaktan dipangkatkan satu. Selain orde nol dan satu, juga terdapat orde yang lebih tinggi dan orde pecahan.

Satu ciri penting dari laju reaksi ialah waktu yang diperlukan untuk menurunkan konsentrasi suatu reaktan menjadi setengah dari konsentrasi awalnya, atau biasa disebut waktu paruh. Untuk reaksi orde pertama, waktu paruh tidak bergantung pada konsentrasi awal.

Secara umum untuk reaksi :

Keterangan :
v = Laju reaksi (M.det-1)
k = Tetapan Laju Reaksi
m = Tingkat reaksi (orde reaksi) terhadap A
n = Tingkat reaksi (orde reaksi) terhadap B
[A]= Konsentrasi awal A
[B]= Konsentrasi awal B

Orde Reaksi

Orde Reaksi

Pangkat perubahan konsentrasi terhadap perubahan laju disebut orde reaksi

  • Ada reaksi berorde 0, dimana tidak terjadi perubahan laju reaksi berapapun perubahan konsentrasi pereaksi. Pada orde reaksi nol, laju reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi zat (konstan). Laju reaksinya sama dengan tetapan laju reaksi (k). Grafiknya adalah sebagai berikut:
  • Ada reaksi berorde 1, dimana perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 2 kali. Pada orde reaksi satu, pertambahan laju reaksi sama dengan perubahan konsentrasi zat. Apabila konsentrasi reaktan reaksi orde satu dikali faktor n, maka nilai laju reaksinya adalah n1 lebih besar. Grafiknya adalah sebagai berikut:
  • Ada reaksi berorde 2, dimana laju perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 4 kali, dst. Apabila konsentrasi reaktan reaksi orde satu dikali faktor n, maka nilai laju reaksinya adalah n2 lebih besar. Grafiknya adalah sebagai berikut:

 

Orde Reaksi Total adalah penjumlahan orde reaksi seluruh zat reaktan.

Contoh:

 

Langkah-langkah penentuan orde reaksi adalah sebagai berikut.

  1. Memilih 2 data percobaan yang salah satunya mempunyai konsentrasi yang sama.
  2. Bandingkan 2 data percobaan tersebut dengan memasukkannya ke dalam persamaan umum laju reaksi.

Contoh:
Pada reaksi 2NO + Br2 --> 2NOBr diperoleh data reaksi sebagai berikut:

Tentukan orde reaksi dari NO!

Jawab:
Untuk mencari orde reaksi NO, gunakan data eksperimen yang memuat konsentrasi Br2 dengan nilai tetap (eksperimen 1 dan 2).

 

1.

Jawablah soal berikut ini!

Persamaan laju dari reaksi aA --> bB dapat dituliskan:

r = k [A]a

Dari eksperimen diperoleh data sebagai berikut:

Tentukan orde pada reaksi tersebut!


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

JAWABAN BENAR

B.

2

PEMBAHASAN

Orde reaksi dapat dicari dengan cara membandingkan laju reaksi dari masing-masing.

 

2.

Jawablah soal berikut ini!

Gas A dan gas B bereaksi menurut persamaan berikut:

A(g) + B(g) --> C(g) + D(g)

Pengaruh konsentrasi A dan B terhadap laju reaksi ditemukan sebagai berikut:

Orde reaksi terhadap A adalah....


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

JAWABAN BENAR

B.

2

PEMBAHASAN

Untuk menentukan orde reaksi A maka [B] harus tetap, karena itu diambil data percobaan 1 dan 2.

 

3.

Jawablah soal berikut ini!

Pada reaksi P + Q --> P2Q diketahui bahwa reaksi berorde satu terhadap konsentrasi Q. Hubungan laju reaksi awal zat Q ditunjukkan oleh grafik....


A.
B.
C.
D.
E.

JAWABAN BENAR

D.

PEMBAHASAN

Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap suatu pereaksi apabila laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi tersebut.

4.

Jawablah soal berikut ini!

Untuk reaksi A + B --> AB diperoleh data sebagai berikut.

Jika konsentrasi A dinaikkan tiga kali pada konsentrasi B tetap, laju reaksi menjadi sembilan kali lebih cepat. Jika konsentrasi A dan B dinaikkan tiga kali, laju reaksi menjadi 27 kali lebih cepat. Persamaan laju reaksinya adalah....


A. v = k [A]2 [B]
B. v = k [A] [B]2
C. v = k [A] [B]
D. v = k [A]2 [B]2
E. v = k [A]

JAWABAN BENAR

A.

v = k [A]2 [B]

PEMBAHASAN

 

5.

Jawablah soal berikut ini!

Suatu reaksi A + B hasil reaksi, persamaan laju reaksinya v = k [A]2 [B]2. Bila pada suhu tetap konsentrasi A dan B masing-masing dua kali dari semula, laju reaksi adalah....


A. tidak berubah
B. empat kali lebih besar
C. delapan kali lebih besar
D. enam belas lebih besar
E. dua kali lebih besar

JAWABAN BENAR

D.

enam belas lebih besar

PEMBAHASAN

Misal pada kondisi mula-mula konsentrasi A adalah a dan konsentrasi B adalah b dan laju reaksinya adalah vo. nilai va dapat ditentukan melalui perbandingan.

 

6.

Jawablah soal berikut ini!

Jika pada reaksi 3/2N2 + 3/2H2 --> NH3, kecepatan reaksi berdasarkan N2 dinyatakan sebagai xN dan berdasarkan H2 dinyatakan sebagai xH maka persamaan yang tepat adalah….


A. xN = xH
B. xN = 1/2 xH
C. xN = 1/3 xH
D. xN = 3/2 xH
E. xN = 3 xH

JAWABAN BENAR

A.

xN = xH

PEMBAHASAN


 

7.

Jawablah soal berikut ini!

Suatu reaksi berlangsung dua kali lebih cepat setiap suhunya dinaikkan 10oC. Jika laju reaksi pada saat suhu 20oC adalah x M/detik, tentukan laju reaksi pada saat suhu dinaikkan menjadi 60oC...
 


A. 2x
B. 4x
C. 8x
D. 16x
E. 32x

JAWABAN BENAR

D.

16x

PEMBAHASAN


 

redesain-navbar Portlet