Belajar Pintar Materi SMP, SMA, SMK
BelajarPintarV3
Biologi
Sistem Imun
MATERI
Imun Non Spesifik
Sobat, virus influenza merupakan jenis penyerang tubuh yang paling umum. Virus ini sudah banyak menimbulkan korban sejak ratusan tahun yang lalu, bahkan pada saat sekarang jarang sekali orang yang tidak pernah diserang oleh virus ini. Seorang yang terkena serangan virus influenza sering kali mengalami demam, tubuh menjadi lemah atau batuk.
Di manakah sistem imunitas kita sewaktu terserang flu? Mengapa virus influenza menyebabkan demam?
Lalu apakah yang dilakukan oleh tubuh untuk melenyapkan penyerang itu?
Sobat Pintar, tubuh kita memiliki dua sistem imun utama, spesifik dan nonspesifik. Kita pelajari satu-persatu yuk....
Sistem imun non spesifik merupakan pertahanan tubuh bawaan yang telah kita miliki sejak lahir, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- selalu siap dan memiliki respon langsung serta cepat terhadap adanya patogen
- bertindak sebagai lini pertama dalam menghadapi infeksi
- bersifat tidak spesifik karena tidak ditunjukkan terhadap patogen atau mikroba tertentu
- manifestasi respon imun alamiah dapat berupa kulit, epitel mukosa, selaput lendir, gerakan silia saluran nafas, batuk dan bersin
Apa saja komponennya dan bagaimana sistem kerjanya? Kita lanjut yuk....
Garis Pertahanan Pertama
Sobat Pintar, garis pertahanan pertama melakukan penyaringan dan pemusnahan terhadap benda-benda asing yang berusaha memasuki tubuh dilakukan oleh kulit, membran mukosa, dan sekresi kulit dan membran.
a. Kulit
- Kulit ditutupi sel-sel epitel yang sangat rapat
- Kulit yang normal tidak dapat ditembus oleh bakteri dan virus. Mikroorganisme hanya dapat masuk melalui kulit jika sudah terluka.
- Kulit memiliki kondisi sedikit asam dengan pH 5 dan temperatur kurang dari 370C. Kondisi tersebut menyulitkan bakteri dan virus untuk dapat tetap hidup di permukaan kulit
- lapisan sel-sel yang mati membuat permukaan kulit selalu berganti sehingga bakteri yang berada di permukaan kulit tersebut juga selalu terbuang dengan sel yang mati.
b. Membran mukosa
- Membran mukosa melapisi saluran pencernaan, saluran respirasi, saluran kelamin dan saluran ekskresi
- membran mukosa tidak dapat ditembus oleh bakteri dan virus karena antara satu membran dan membran lain sangat rapat
- membran mukosa juga melawan bakteri dengan pertahanan kimiawi.
Membran mukosa menghasilkan mukus yang merupakan cairan kental untuk mengikat dan menggumpalkan bakteri. Gumpalan ini kemudian akan dibuang oleh tubuh dalam bentuk cairan kental.
c. Sekresi Kulit
Kulit mampu mensekresikan protein antimikroba seperti lisozim. Selain itu, kulit dilengkapi saliva pada daerah mulut, air mata di daerah mata dan sekresi mukosa pada bagian-bagian lain. Semua sekresi ini mampu mencuci dan merusak dinding sel bakteri.
Garis Pertahanan Kedua
Sobat Pintar, tidak banyak mikroorganisme yang mampu melewati garis pertahanan pertama. Jika mikroorganisme mampu melewati garis pertahanan pertama ini maka ia akan berhadapan dengan garis pertahanan kedua.
Pertahanan tubuh kedua dilakukan oleh:
Pertahanan Humoral
- Komplemen, terdiri atas sejumlah besar protein yang bila diaktifkan akan memberikan proteksi terhadap infeksi dan berperan dalam respon inflamasi. Komplemen juga berperan sebagai opsonin yang meningkatkan fagositosis yang dapat menimbulkan lisis bakteri dan parasit.
- Interferon, sitokin berupa glikoprotein yang diproduksi oleh makrofag yang diaktifkan.
- Kolektin, protein yang berfungsi sebagai opsonin yang dapat mengikat hidrat arang pada permukaan kuman.
Pertahanan Seluler
- Neutrofil, salah satu fagosit polimorfonuklear dengan granula azurophilic yang mengandung enzime hidrolitik serta substansi bakterisidal seperti defensins dan cathelicidin.
- Monosit, mononuklear fagosit yang berasal dari sel primordial dan beredar di sel darah tepi.
- Makrofag, sistem saraf pusat disebut sebagai sel mikroglia, saat berada di sinusoid hepar disebut sel Kupffer, di saluran pernafasan disebut makrofag alveolar dan di tulang disebut sebagai osteoklas.
- Sel Natural Killer (NK), merupakan sel limfosit yang berfungsi dalam imunitas nonspesifik terhadap virus dan sel tumor.
- Sel mast, berperan dalam reaksi alergi dan imunitas terhadap parasit dalam usus serta invasi bakteri
Sel-sel fagositosit selalu beredar dalam jaringan, pembuluh darah dan sistem limfa. Setelah beredar ke jaringan, sel-sel fagositosit tidak kembali ke pembuluh darah, tetapi ke sistem limfa. Sistem limfa merupakan suatu sistem pembuluh terbuka. Gambar dibawah ini memperlihatkan sistem limfa.
Pembuluh-pembuluh limfa membuat simpul pada beberapa tempat seperti lipatan paha, ketiak, lipatan siku dan leher. Di tempat ini mikroba yang menginfeksi tubuh akan dicerna oleh sel fagositosis.
1.
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Garis pertahanan pertama pada sistem pertahanan tubuh nonspesifik adalah....
A. kulit dan membrane mukosa
B. kulit dan sel fagosit
C. protein anti mikroba dan membrane mukosa
D. limfosit dan antibodi
E. kulit dan antibodi
JAWABAN BENAR
A.
kulit dan membrane mukosa
PEMBAHASAN
Kulit dan membran mukosa merupakan garis pertahanan pertama pada sistem tubuh nonspesifik.
2.
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Sistem kekebalan tubuh nonspesifik internal sangat tergantung pada....
A. sel limfosit B
B. limfosit T
C. antibodi
D. lisozim
E. sel fagosit
JAWABAN BENAR
E.
sel fagosit
PEMBAHASAN
Sel fagosit berguna untuk menelan patogen dalam sistem kekebalan tubuh.
3.
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Sel-sel makrofag melindungi tubuh dengan ….
A. kekebalan
B. toksin
C. antigen
D. interferon
E. antibiotik
JAWABAN BENAR
D.
interferon
PEMBAHASAN
Interferon merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh makrofag sebagai respons adanya serangan virus yang masuk ke dalam tubuh. Interferon merupakan senyawa antivirus yang bekerja menghancurkan virus dengan cara menghambat perbanyakan virus dalam sel-sel tubuh. Dengan demikian, penyebaran virus yang lebih luas dapat dicegah.
4.
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Perhatikanlah ciri-ciri leukosit di bawah ini:
- Diproduksi dalam jaringan limfa
- Berinti satu, bulat atau bulat panjang
- Bersifat amuboid
- Jika telah dewasa dapat membentuk makrofag
Berdasarkan keterangan di atas, leukosit yang dimaksud adalah…
A. Monosit
B. Basofil
C. Eosinofil
D. Neutrofil
E. limfosit
JAWABAN BENAR
A.
Monosit
PEMBAHASAN
Monosit memiliki sifat amuboid dan apabila telah dewasa dapat berubah menjadi makrofag yang akan menelan benda asing yang masuk tubuh.
5.
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Granulosit memiliki sifat-sifat fagositik, granula-granula dalam granulosit merupakan…
A. Lisosom
B. Antibody
C. Opsonin
D. Presipitin
E. peroksisom
JAWABAN BENAR
A.
Lisosom
PEMBAHASAN
Granula-granula dalam granulosit merupakan lisosom yang berisi enzim-enzim hidrolitik.
Oops!!!
Yah, jawaban kamu meleset nih. Ingin melihat pembahasan soal ini?
BENAR!!!
Selamat!
Jawaban kamu benar. Ingin lihat pembahasan soal ini?
footer_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved