Belajar Pintar Materi SMP, SMA, SMK
BelajarPintarV3
Geografi
Mitigasi dan Adaptasi Kebencanaan
MATERI
Edukasi
Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Melalui Edukasi
Setiap bencana yang terjadi perlu adanya pencegahan dan penanggulangan. Hal tersebut perlu dilakukan agar kita lebih waspada dan berhati-hati dalam mengurangi resiko bencana. Pencegahan adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana.
Sementara, itu Penanggulangan bencana menurut UU No.24 Tahun 2007, adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi.
Kegiatan penanggulangan bencana dapat dilakukan melalui pengetahuan, penyuluhan, dan pelatihan tentang kebencanaan di sekolah-sekolah, universitas, dan juga masyarakat.
Penanggulangan bencana dapat dimasukan menjadi kompetensi dasar yang harus dipelajari oleh peserta didik di sekolah, mulai dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi, mengingat kondisi Indonesia yang memang tergolong rentan terhadap terjadinya bencana. Materi tentang mitigasi bencana sangat penting, agar ketika terjadi bencana tidak terjadi kepanikan yang berlebih. Selain itu melalui pembelajaran mitigasi bencana di sekolah-sekolah diharapkan dapat mengurangi resiko yang diakibatkan oleh bencana.
Kearifan Lokal
Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Melalui Kearifan Lokal
Kearifan lokal merupakan pandangan dan pengetahuan tradisional yang menjadi acuan dalam berperilaku yang telah dipraktekan secara turun temurun untuk memenuhi kebutuhan serta tantangan dalam kehidupan masyarakat.
Kearifan lokal juga dapat diartikan sebagai kebijakan yang dibuat oleh masyarakat sejak zaman dahulu yang bersumber pada adat istiadat,nilai-nilai, agama dan budaya setempat serta telah diwariskan secara turun temurun.
Berikut contoh beberapa kearifan lokal yang berperan sebagai pencegahan dan penanggulangan bencana :
- Kearifan lokal suku Mentawai Sumatera Barat, yaitu menyakralkan pohon beringin dan pohon jawi-jawi. Kearifan lokal ini berperan dalam penanggulangan bencana banjir dan kekeringan di wilayah tersebut. Jika pohon-pohon besar seperti beringin dan jawi-jawi itu lestari, maka cadangan air tanah ketika musim kemarau akan tetap ada dan ketika musim hujan, air yang turun ke bumi tidak serta merta dialirkan ke sungai, tetapi diserap terlebih dahulu oleh pohon-pohon tersebut.
- Rumah masyarakat Badui berupa rumah panggung sederhana dari bahan kayu, bambu, ijuk, dan rumbia dengan ukuran yang hampir sama. Hal ini berkaitan dengan mitigasi bencana gempa bumi. Hal ini karena bangunan rumah panggung yang terbuat dari kayu dengan teknik sambung dan ikat bangunan sangat tahan terhadap gempa.
- Kebiasaaan menanam mangrove masyarakat pulau Simeulue Aceh adalah salah satu kearifan lokal yang dapat melindungi masyarakat dari bencana tsunami. Hal ini terbukti, ketika terjadi tsunami pada tahun 2004, air yang mencapai daratan pulau Simeulu hanya sekitar 2 hingga 4 meter saja. Karena hampir seluruh pantai tertutup oleh mangrove.
- Adanya istilah “smong” sebagai peringatan dini tsunami di pulau Simeulue Aceh. Istilah smong adalah sebuah peringatan yang diteriakkan oleh masyarakat ketika terjadi tsunami tahun 2004 lalu. Istilah ini memberikan pesan kepada seluruh warga untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi.
Teknologi Modern
Penanggulangan Bencana Melalui Teknologi Modern
Di era globalisasi, perkembangan teknologi dan informasi semakin cepat. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk sistem pencegahan dan penanggulangan bencana. Teknologi informasi mempunyai peran yang sangat penting dalam pengambilan keputusan ketika terjadi bencana. Melalui teknologi informasi yang tepat, jatuhnya korban, kerusakan infrastruktur dan kerugian dapat diminimalisir.
Teknologi modern yang dapat digunakan dalam mitigasi bencana diantaranya dengan penggunaan alat seismograf untuk mengukur getaran gempa bumi. Selain itu, penggunaan alat pengukur tekanan di dasar laut sangat diperlukan karena alat ini bisa mendeteksi pergerakan gelombang tsunami.
Lembaga-Lembaga yang Berperan dalam Penanggulangan Bencana
Lembaga-Lembaga yang Berperan Dalam Penanggulangan Bencana
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
BNPB adalah lembaga pemerintah nondepartemen yang dibentuk berdasarkan peraturan presiden nomor 8 Tahun 2008. Tugas BNPB adalah membantu presiden dalam mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana serta melaksanakan penanganan tersebut mulai dari sebelum bencana, pada saat terjadi bencana, dan setelah terjadi bencana.
Tugas BNPB yaitu :
- Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi secara adil dan setara;
- Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
- Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat;
- Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
- Menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional dan internasional;
- Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
- Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
- dan Menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
BNPB Mempunyai Fungsi
1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan efisien; dan Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.
2. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) PVMBG merupakan salah satu unit kerja Badan Geologi. Badan geologi sendiri merupakan salah satu unit di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). PVMPG berkantor pusat di Bandung dan mempunyai tugas melaksanakan penelitian, penyelidikan, perekayasaan dan pelayanan di bidang vulkanologi dan mitigasi bencana geologi.
3. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, lembaga ini bertugas untuk mendeteksi dini anomali cuaca yang bisa memicu terjadinya, banjir, tanah longsor, kekeringan dll.
1.
Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.
Tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi gempa-gempa disaat berada di luar gedung adalah....
A. memberitahu orang lain terjadi gempa
B. meminta pertolongan orang lain
C. menjauhi bangunan atau pohon
D. mengutamakan keselamatan sendiri
E. mengabadikan peristiwa tersebut
JAWABAN BENAR
C.
menjauhi bangunan atau pohon
PEMBAHASAN
apabila terjadi gempa di luar gedung maka carilah ruang terbuka misalnya lapangan dan hindari bangunan juga pepohonan.
2.
Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.
Lembaga yang menanggulangi bencana adalah....
A. BPBD
B. BPBN
C. BMKG
D. BKN
E. BTPN
JAWABAN BENAR
A.
BPBD
PEMBAHASAN
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan BPBN (Badan Penanggulangan Bencana Nasional).
3.
Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.
Negara Indonesia memiliki kerentanan bencana geologis tinggi di dunia karena berada di pertemuan 3 lempeng tektonik aktif. Salah satu bentuk adaptasi dan mitigasi masyarakat Indonesia sejak zaman nenek moyang terhadap kerentanan bencana geologis tersebut adalah….
A. membuat rumah dengan struktur panggung
B. membangun bunker di bawah lereng gunung api
C. membuat tanggul di pinggir pantai
D. membuat terasering untuk pertanian
E. melakukan ritual setelah terjadi bencana alam
JAWABAN BENAR
A.
membuat rumah dengan struktur panggung
PEMBAHASAN
Nenek moyang Indonesia sejak zaman dahulu sudah beradaptasi dan memiliki mitigasi bencana yang baik, salah satunya dengan membuat struktur rumah panggung. Struktur panggung berfungsi mengurangi/meredam getaran saat gempa bumi terjadi sehingga daya rusak gempa terhadap bangunan berkurang.
4.
Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.
Wilayah stabil yaitu wilayah yang tidak pernah mengalami gempa (tidak ada catatan sejarah gempa). Berikut ini yang termasuk stabil di Indonesia adalah….
A. Sumatera
B. Jawa
C. Nusa Tenggara
D. Papua
E. Kalimantan
JAWABAN BENAR
E.
Kalimantan
PEMBAHASAN
Kalimantan merupakan salah satu pulau di Indonesia yang tidak dilalui jalur pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.
5.
Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.
Apabila seseorang berada di ruang gedung kemudian terjadi gempa, upaya penyelamatan yang tepat adalah….
A. mencari jalan keluar bangunan
B. berdiam di dalam ruangan
C. berteriak minta tolong
D. mencari perlindungan
E. berpegangan pada benda yang kukuh
JAWABAN BENAR
E.
berpegangan pada benda yang kukuh
PEMBAHASAN
Ketika berada di dalam ruang cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa adalah bersembunyi di kolong meja atau kasur ataupun berpegangan pada benda yang kuat.
6.
Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.
Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh merupakan fungsi dari…
A. BPBD
B. BPBN
C. BNPB
D. PVMBG
E. PEMDA
JAWABAN BENAR
C.
BNPB
PEMBAHASAN
BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) memiliki fungsi untuk :
Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan efisien; dan Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.
7.
Tentukan jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini.
Kearifan lokal dapat berperan sebagai penanggulangan bencana karena…
A. mengandung banyak konsekuensi jika dilanggar
B. disusun oleh pihak-pihak yang peduli lingkungan hidup
C. berisi nilai-nilai luhur yang melindungi kelestarian alam
D. mudah dimengerti dan dilakukan oleh semua orang di berbagai daerah
E. memberikan arahan yang jelas dan terperinci mengenai cara-cara penanggulangan bencana
JAWABAN BENAR
C.
berisi nilai-nilai luhur yang melindungi kelestarian alam
PEMBAHASAN
Letak Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yaitu Pasifik, Eurasia dan Indo-Australia berdampak terhadap tingginya potensi bencana.
Tingginya potensi bencana ini memaksa nenek moyang kita untuk belajar bagaimana cara menghadapi atau mitigasi bencana dan saat ini cara tersebut menjadi satu budaya yang terbalut dalam kearifan lokal bangsa Indonesia yang hingga saat ini masih dipelihara oleh masyarakat lokal di Indonesia.
Kearifan lokal yang terdapat dalam UU Nomor 32 Tahun 2009 memiliki arti sebagai nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat, antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.
Oops!!!
Yah, jawaban kamu meleset nih. Ingin melihat pembahasan soal ini?
BENAR!!!
Selamat!
Jawaban kamu benar. Ingin lihat pembahasan soal ini?
footer_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved