redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Informatika

Berpikir Kritis dan Dampak Sosial Informatika

MATERI

Apa itu Berfikir Kritis

Berpikir Kritis Mengapa Penting?

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyusun argumen secara logis dan rasional. Di tengah ledakan informasi yang disebabkan oleh teknologi informatika, keterampilan berpikir kritis menjadi semakin penting. Beberapa alasan mengapa berpikir kritis sangat relevan di era informatika adalah sebagai berikut:

  • Fluktuasi Informasi: Dalam dunia digital, informasi dapat menyebar dengan cepat dan beragam. Berpikir kritis membantu individu dalam memfilter dan memverifikasi kebenaran informasi yang diperoleh dari berbagai sumber. Sebagai contoh, ketika seseorang menemukan berita atau informasi di media sosial, kemampuan berpikir kritis akan membantu mereka untuk mengidentifikasi apakah sumbernya dapat dipercaya atau tidak sebelum membagikannya lebih lanjut.
  • Kemampuan Analisis: Data dan statistik melimpah dalam era informatika. Berpikir kritis memungkinkan seseorang untuk menguraikan data tersebut, menemukan pola, dan mendapatkan wawasan yang berharga. Sebagai contoh, di bidang bisnis, analisis data yang cermat dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih baik dan memprediksi tren pasar.
  • Pemecahan Masalah: Permasalahan yang kompleks sering kali muncul bersamaan dengan kemajuan teknologi. Berpikir kritis membantu dalam mengidentifikasi akar permasalahan dan mengembangkan solusi yang efektif. Sebagai contoh, dalam mengatasi masalah keamanan siber, ahli keamanan harus menggunakan berpikir kritis untuk mendeteksi dan mengatasi potensi kerentanannya.
  • Pengembangan Pengetahuan: Dalam era informasi, belajar bukanlah tugas yang selesai. Berpikir kritis memungkinkan individu untuk terus belajar, menyaring informasi yang baru, dan menyesuaikan pengetahuan mereka sesuai dengan perubahan zaman. Sebagai contoh, ilmuwan dan peneliti harus selalu menerapkan berpikir kritis dalam menghadapi temuan baru atau teori yang kontroversial.

Berpikir Kritis dan Pengambilan Keputusan

Semakin penting keputusan yang perlu diambil, semakin penting pula keterampilan berpikir kritis diterapkan. Apa yang harus dilakukan saat orang harus mengambil keputusan? Berikut ini merupakan langkah umum orang saat mengambil keputusan, mulai dari identifikasi masalah hingga evaluasi keputusan dan akibatnya. Tidak semua keputusan harus secara kaku mengikuti langkah umum ini karena bisa saja menyesuaikan kasus yang dihadapi. 

Berikut ini merupakan penjelasan lebih mendetail dari proses pengambilan keputusan:

  1. Identifikasi Masalah 
    Rumuskan dengan jelas masalah yang harus diambil keputusannya, apa tujuannya, serta batasan-batasan yang ada.
  2. Identifikasi Kriteria
    Tetapkan kriteria yang akan dipergunakan untuk mengambil keputusan.  Jika diperlukan, dapat ditetapkan sub kriteria untuk merinci setiap kriteria.
  3. Tetapkan Bobot Kriteria
    Tiap kriteria maupun sub kriteria bisa memiliki tingkat kepentingan yang berbeda sehingga diberikan bobot. Semakin penting kriteria/sub kriteria tersebut maka dapat diberikan bobot yang lebih besar daripada kriteria/sub kriteria lainnya.
  4. Identifikasi Alternatif
    Pada tahap ini diidentifikasi beberapa alternatif yang mungkin dipilih sebagai alternatif solusi, konsekuensi dari setiap alternatif, serta informasi lain terkait alternatif tersebut misalnya tentang efektivitas alternatif tersebut.
  5. Evaluasi Alternatif
    Evaluasilah setiap alternatif berdasar kriteria dan bobot yang ditetapkan. Gunakan informasi yang didapatkan untuk mengevaluasi. 
  6. Pilih Alternatif Terbaik
    Pada tahap ini dapat dipilih berbagai macam metode formal untuk mendukung pengambilan keputusan. Dapat juga digunakan metode pengambilan keputusan yang dibuat sendiri berdasar kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Hasil dari tahap ini umumnya adalah urutan prioritas (ranking) alternatif untuk dipilih sebagai keputusan.
  7. Implementasi Keputusan
    Pilih salah satu alternatif yang terbaik sesuai kriteria yang ditentukan, dari antara alternatif yang sudah dievaluasi pada tahap sebelumnya.
  8. Evaluasi Keputusan
    Lakukan aksi sesuai keputusan yang diambil. Dalam tahap terakhir ini, cermati hasil dari aksi yang dilakukan berdasar keputusan yang diambil. Evaluasi apakah keputusan tersebut berhasil mengatasi persoalan yang dihadapi. Jika keputusan belum berhasil mengatasi persoalan maka mungkin perlu mengulangi langkahlangkah sebelumnya sambil berpikir apa yang perlu diperbaiki untuk membuat keputusan baru. 

Elemen Berpikir, Standar Intelektual, dan Karakter Intelektual

Elemen Berfikir
Bagaimanakah cara membangun kebiasaan berpikir kritis tersebut? Terlebih dahulu perlu dikenali 8 elemen berpikir seperti berikut ini:

Ketika seseorang berpikir, ia melakukan beberapa hal berikut:

  • Mengambil sudut pandang tertentu
  • Menetapkan tujuan tertentu
  • Mempersoalkan suatu hal tertentu
  • Memanfaatkan informasi (dapat berupa data, fakta, observasi, maupun pengalaman) 
  • Melakukan interpretasi dan inferensi untuk mengambil kesimpulan dan solusi
  • Menerapkan teori atau konsep yang berkaitan
  • Menggunakan beberapa asumsi
  • Mengidentifikasi implikasi dan konsekuensinya. 

Standar Intelektual
Berikut ini adalah standar intelektual yang dimaksud, serta contoh pertanyaan yang berkaitan dengan masing-masing standar.

  1. Kejelasan: Bisa dipahami maknanya
    Bisakah dijelaskan lebih lanjut? Bisakah diberikan contoh? Bisakah digambarkan apa yang dimaksud?
  2. Akurasi: Benar, tidak ada kesalahan
    Bagaimana hal itu akan dicek? Bagaimana tahu bahwa hal itu benar? Bagaimana mengujinya?
  3. Presisi: Tepat, rinci hingga level tertentu
    Bisakah lebih spesifik? Bisakah lebih rinci? Bisakah lebih tepat?
  4. Relevansi: Terkait dengan hal yang dibahas
    Apa hubungannya dengan masalah? Apa hubungannya dengan pertanyaan? Bagaimana hal itu dapat membantu menghadapi persoalan?
  5. Kedalaman: Adanya keterkaitan antara banyak elemen, yang akibatnya membutuhkan kecermatan berpikir melalui banyak variabel, berbagai konteks, ide atau pertanyaan
    Apa yang menyebabkan masalahnya sulit? Apa kompleksitas pertanyaannya? Apa saja kesulitan yang perlu diatasi?
  6. Keluasan: Mencakup berbagai sudut pandang dan perspektif yang luas, komprehensif
    Apakah perlu melihat perspektif lain? Apakah perlu mempertimbangkan sudut pandang lain? Apakah perlu melihat dengan cara lain?
  7. Logika: Secara keseluruhan masuk akal, tidak ada kontradiksi
    Apakah semuanya masuk akal? Apakah awal dan akhirnya sejalan? Apakah yang disampaikan sesuai bukti nyata?
  8. Signifikansi: Penting, menjadi konsekuensi
    Apakah hal tersebut adalah problem terpenting yang harus dipertimbangkan? Apakah hal tersebut merupakan ide pokok yang perlu dijadikan fokus perhatian? Manakah yang paling penting dari antara faktafakta yang ada?
  9. Keadilan: Tidak memuat hal-hal berikut: bias, ketidakjujuran, pilih kasih, kepentingan diri sendiri, kebohongan, atau ketidakadilan
    Apakah saya punya kepentingan pribadi terhadap masalah ini? Apakah saya merepresentasikan sudut pandang orang lain secara simpatik?
  10. Kelengkapan: Mencakup semua aspek
    Apakah semua informasi yang dibutuhkan sudah didapat? Apakah ada hal fakta yang masih belum terungkap? Apakah data yang terkumpul sudah mewakili keseluruhan?

Karakter Intelektual
Dengan berpikir kritis, kalian akan membangun karakter intelektual seperti integritas intelektual, otonomi intelektual, empati intelektual, kerendahan hati intelektual, keyakinan dalam bernalar, keberanian intelektual, ketekunan intelektual, dan pikiran yang adil. Hubungan antara elemen berpikir, standar, dan karakter intelektual dapat dirangkum dalam gambar berikut:

1.

Jawablah soal berikut ini!

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk....


A. Mengumpulkan data dengan cepat
B. Mengevaluasi informasi secara logis dan rasional
C. Menerapkan keputusan secara impulsif
D. Menerima pendapat orang lain tanpa pertanyaan
E. Memahami informasi dengan mudah

JAWABAN BENAR

B.

Mengevaluasi informasi secara logis dan rasional

PEMBAHASAN

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyusun argumen secara logis dan rasional.

2.

Jawablah soal berikut ini!

Elemen berpikir yang melibatkan perhatian terhadap informasi atau situasi dengan cermat adalah....


A. Pengamatan
B. Interpretasi
C. Analisis
D. Evaluasi
E. Penjelasan

JAWABAN BENAR

A.

Pengamatan

PEMBAHASAN

Elemen berpikir yang melibatkan perhatian terhadap informasi atau situasi dengan cermat adalah pengamatan.

3.

Jawablah soal berikut ini!

Elemen berpikir yang mencakup kemampuan untuk menyimpulkan atau mengambil kesimpulan berdasarkan informasi dan analisis adalah....


A. Pengamatan
B. Interpretasi
C. Analisis
D. Evaluasi
E. Inferensi

JAWABAN BENAR

E.

Inferensi

PEMBAHASAN

Elemen berpikir yang mencakup kemampuan untuk menyimpulkan atau mengambil kesimpulan berdasarkan informasi dan analisis adalah inferensi.

4.

Jawablah soal berikut ini!

Standar intelektual yang mengharuskan argumen memiliki alur logis yang konsisten dan tidak bertentangan adalah....


A. Konsistensi Logis
B. Kekuatan Bukti
C. Ketepatan dan Akurasi
D. Relevansi
E. Kegunaan

JAWABAN BENAR

A.

Konsistensi Logis

PEMBAHASAN

Standar intelektual yang mengharuskan argumen memiliki alur logis yang konsisten dan tidak bertentangan adalah konsistensi logis.

5.

Jawablah soal berikut ini!

Standar intelektual yang mengevaluasi validitas, kekuatan, dan kelemahan informasi yang telah dikumpulkan adalah....


A. Konsistensi Logis
B. Kekuatan Bukti
C. Ketepatan dan Akurasi
D. Relevansi
E. Kegunaan

JAWABAN BENAR

B.

Kekuatan Bukti

PEMBAHASAN

Standar intelektual yang mengevaluasi validitas, kekuatan, dan kelemahan informasi yang telah dikumpulkan adalah kekuatan bukti.

redesain-navbar Portlet