APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Kimia

Koloid

MATERI

Sifat Koloid

Sifat-sifat koloid antara lain:

Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.


Contoh efek Tyndall:

  1. Sorot lampu mobil ketika berkabut.
  2. Sorot lampu proyektor film dalam bioskop yang diberi asap.
  3. Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon di pagi yang berkabut.

Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerak acak zig-zag partikel koloid yang disebabkan oleh tumbukan tak setimbang antara partikel terdispersi dengan pendispersi.
Gerak Brown menstabilkan koloid karena mengimbangi gaya gravitasi yang dapat menyebabkan pengendapan.

Muatan koloid
Muatan koloid terbentuk karena koloid dapat mengalami adsorpsi, elektroforesis dan koagulasi.
Muatan koloid menstabilkan koloid karena partikel-partikel koloid bermuatan sama sehingga saling tolak-menolak, sehingga menghindari penggumpalan.

Adsorpsi (penyerapan pada permukaan)

Adsorpsi adalah sifat partikel koloid yang dapat menyerap ion atau molekul netral pada permukaannya.

  • Koloid positif mengadsorpsi kation.
    Contoh: sol Fe(OH)3, sol Al(OH)3, pigmen pewarna, hemoglobin.
  • Koloid negatif mengadsorpsi anion.
    Contoh: sol emas, sol perak, sol fosfor, sol As2S3, tepung, tanah liat.

Contoh adsorpsi:

  1. Sol Fe(OH)3 bermuatan positif dan mengadsorpsi ion H+ dan Fe3+.
  2. Sol As2S3 bermuatan negatif dan mengadsorpsi ion S2-.
  3. Sol AgCl bermuatan positif bila mengadsorpsi ion Ag+, bermuatan negatif bila mengadsorpsi ion Cl-.

Elektroforesis
Elektroforesis adalah sifat partikel koloid yang dapat bergerak dalam medan listrik.
Muatan koloid dapat ditentukan dengan memberi medan listrik di sekitar koloid.

  • Koloid positif akan bergerak ke katoda atau elektroda negatif.
  • Koloid negatif akan bergerak ke anoda atau elektroda positif.

Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan koloid akibat hilangnya muatan koloid.
Koagulasi kimiawi dapat terjadi akibat:

  • Percampuran koloid beda muatan
    Menyebabkan koloid saling menetralkan satu sama lain dan menggumpal.
  • Penambahan elektrolit
    Elektrolit dapat menetralkan koloid dan menyebabkan koagulasi.
    Koagulasi terjadi bila koloid positif ditambah elektrolit yang lebih negatif, dan koloid negatif ditambah elektrolit yang lebih positif.
  • Elektroforesis
    Terjadi ketika koloid mencapai elektroda.

Contoh koagulasi:

  1. Delta terbentuk akibat tanah liat terkoagulasi ketika bercampur dengan air laut.
  2. Asap pabrik digumpalkan dengan alat koagulasi listrik Cottrel.

Bentuk Koloid

Koloid dengan medium dispersi cair dibedakan menjadi koloid liofil (suka cairan) dan koloid liofob (benci cairan). Jika medium dispersi air, maka dibedakan menjadi koloid hidrofil (suka air) dan koloid hidrofob (benci air).

Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan (Yunani : lio = cairan, philia = suka). Sebaliknya, suatu koloid dikatakan koloid liofob apabila gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti takut cairan (Yunani = phobia = takut/benci).

Ciri-ciri koloid hidrofil:

  1. Mengadsorpsi medium.
  2. Gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan pendispersi besar.
  3. Efek Tyndall terlihat lemah.
  4. Dapat kembali ke bentuk semula setelah mengalami dehidrasi air (reversibel).
  5. Stabil baik konsentrasi zat terdispersi kecil maupun besar.
  6. Tidak mudah mengendap dengan penambahan elektrolit.
  7. Viskositas koloid lebih besar daripada medium.

Contoh: sabun, detergen, gelatin, kanji, protein.

Ciri-ciri koloid hidrofob:

  1. Tidak mengadsorpsi medium.
  2. Gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan pendispersi kecil.
  3. Efek Tyndall terlihat jelas.
  4. Tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah mengalami dehidrasi air (irreversibel).
  5. Stabil jika konsentrasi zat terdispersi kecil.
  6. Mudah mengendap dengan penambahan elektrolit.
  7. Viskositas koloid relatif sama dengan medium.

Contoh: sol logam, sol belerang, sol sulfida, sol Fe(OH)3, susu, mayonnaise.

Koloid asosiasi
Koloid asosiasi adalah koloid yang terbentuk ketika dilarutkan dalam air. Koloid asosiasi tersusun atas partikel yang terdiri atas:

  1. Gugus kepala, bersifat hidrofil dan polar.
  2. Gugus ekor, bersifat hidrofob dan non-polar.

Sabun/detergen membentuk koloid asosiasi dalam air yang terdiri atas ion stearat (C18H35O2).

Ketika dilarutkan dalam air, ekor asam stearat (hidrofob) saling berkumpul ke arah dalam air, dan kepala asam stearat (hidrofil) menghadap ke air.

Koloid asosiasi pada sabun dan detergen di air membuatnya menjadi pengemulsi kotoran dalam air. Gugus hidrofob akan menarik partikel kotoran lalu mendispersikannya ke air.

Pembuatan Koloid

Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.

Kondensasi
Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid. Proses kondensasi ini didasarkan atas reaksi kimia; yaitu melalui reaksi redoks, reaksi hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut.

  • Reaksi Redoks
    Pembuatan sol belerang dari reaksi redoks antara gas H2S dengan larutan SO2.
    2H2S(g) + SO2(aq) --> 2H2O(l) + 3S(s)
    Pembuatan sol emas dari larutan AuCl3 dengan larutan encer formalin (HCHO).
    2AuCl3(aq) + 3HCHO(aq) + 3H2O(l) --> 2Au(s) + 6HCl(aq) + 3HCOOH(aq)
  • Reaksi Hidrolisis
    Pembuatan sol Fe(OH)3 dengan penguraian garam FeCl3 (menggunakan air mendidih).
    FeCl3(aq) + 3H2O(l) --> Fe(OH)3(s) + 3HCl( aq)
  • Reaksi Dekomposisi Rangkap
    Pembuatan sol As2S3, dibuat dengan mengalirkan gas H2S dan asam arsenit (H3AsO3) yang encer.
    2H3AsO3(aq) + 3H2S(g) --> As2S3(s) + 6H2O(l)
    Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO3 dengan larutan NaCl encer.
    AgNO3(aq) + NaCl(aq) --> AgCl(s) + NaNO3(aq)
  • Reaksi Pergantian Pelarut
    Pembuatan sol belerang dari larutan belerang dalam alkohol ditambah dengan air.
    S(aq) + alkohol + air --> S(s)

Dispersi
Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi). Pembuatan koloid dengan dispersi meliputi: cara mekanik, peptisasi, busur Bredig, dan ultrasonik.

  • Proses Mekanik
    Proses mekanik adalah proses pembuatan koloid melalui penggerusan butir-butir kasar dengan alat penggerus, lalu diaduk dengan medium pendispersi.
    Contoh: pembuatan sol belerang.
  • Peptisasi
    Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat elektrolit untuk memecah partikel besar menjadi partikel koloid.
    Contoh: Agar-agar dipeptisasi air, Nitroselulosa dipeptisasi aseton, Karet dipeptisasi bensin.
  • Busur Bredig
    Busur Bredig ialah alat pemecah zat padatan (logam) menjadi partikel koloid dengan menggunakan arus listrik tegangan tinggi. 

    Contoh, pembuatan sol logam.
  • Suara Ultrasonik
    Cara ini hampir sama dengan cara busur Bredig (pembuatan sol logam). maka cara ultrasonik menggunakan energi bunyi dengan frekuensi sangat tinggi, yaitu di atas 20.000 Hz.

Penggunaan Koloid

Koloid banyak digunakan di industri karena:

  • Tidak melarutkan campuran secara homogen.
  • Keadaannya stabil.
  • Tidak mudah rusak.

Penggunaan koloid dalam industri:

  1. Industri kosmetik
    Banyak menggunakan emulsi dan buih, misalnya foundation, shampoo, pembersih wajah, deodoran, pelembab badan.
  2. Industri tekstil
    Pewarna tekstil dalam bentuk sol membuat warna menyerap dengan baik.
  3. Industri farmasi
    Obat-obatan banyak dibuat dalam bentuk sol.
  4. Industri sabun dan detergen
    Sabun dan detergen adalah pengemulsi kotoran dan air pada pakaian yang membuat bersih pakaian.
  5. Industri makanan dan minuman
    Makanan dan minuman seperti kecap, saus, susu, mayonnaise, dan mentega termasuk koloid.

Koloid juga menggunakan sifat-sifat koloid yang menguntungkan.

  1. Sifat efek Tyndall
    Sorot lampu proyektor film dalam bioskop.
    Kap lampu dapat menghamburkan cahaya.
  2. Sifat elektroforesis
    Koloid digunakan untuk identifikasi DNA.
  3. Sifat adsorpsi
    Pemutihan gula tebu.
    Penjernihan air (tawas, karbon aktif).
  4. Koagulasi
    Penggumpalan karet.
    Penjernihan air (tawas).

Koloid juga digunakan sebagai pelindung yang disebut koloid pelindung. Koloid pelindung menstabilkan koloid yang dilindunginya dengan membungkus partikel terdispersi agar tidak mengalami agregasi. Koloid yang dapat menjadi koloid pelindung adalah zat-zat pengemulsi, dan Koloid hidrofil.
Penerapan koloid pelindung:

  • Air susu dilindungi oleh kasein yang mencegah penggumpalan lemak.
  • Mentega dilindungi oleh lesitin yang mencegah penggumpalan lemak.
  • Es krim dilindungi gelatin yang mencegah pembentukan kristal gula atau es batu.
  • Tinta dan cat dilindungi oleh minyak silikon yang membuat tinta dan cat bertahan lama.

1.

Kerjakan dengan tepat!

Yang bukan merupakan sifat dari koloid adalah....


A. Gerak Brown
B. Kondensasi
C. Efek Tyndall
D. Koagulasi
E. Adsorpsi

JAWABAN BENAR

B.

Kondensasi

PEMBAHASAN

Sifat koloid meliputi:

  1. Efek tyndall
  2. Gerak brown
  3. Muatan koloid
  4. Adsorpsi
  5. Elektroforensis
  6. Koagulasi

2.

Perhatikan soal berikut!

Berikut ini yang merupakan koloid hidrofob adalah....


A. Sabun
B. Detergen
C. Kanji
D. Gelatin
E. Mayonnaise

JAWABAN BENAR

E.

Mayonnaise

PEMBAHASAN

Koloid hidrofob adalah koloid yang tidak suka air. contoh: sol logam, sol belerang, sol sulfida, sol Fe(OH)3, susu, mayonnaise.

3.

Perhatikan soal berikut!

Di bawah ini terdapat berbagai contoh koloid, manakah dari contoh tersebut yang tergolong sol liofil ?


A. Kabut
B. Susu
C. Uap NH4Cl
D. Agar-agar
E. Busa sabun

JAWABAN BENAR

D.

Agar-agar

PEMBAHASAN

Sol liofil adalah partikel-partikel padat dari koloid yang mengadsorpsi molekul-molekul cairan dan terbentuk selubung di sekitar patikel padat, contoh: agar-agar, sol agar-agar ini jika dipanaskan akan menjadi gel.

4.

Perhatikan soal berikut!

Pemberian tawas dalam proses air minum dimaksudkan untuk....


A. mengendapkan partikel-partikel koloid agar air menjadi jernih
B. membunuh kuman yang berbahaya
C. menghilangkan bahan-bahan yang menyebabkan pencemaran air
D. menghilangkan bau tak sedap
E. memberikan rasa segar pada air

JAWABAN BENAR

A.

mengendapkan partikel-partikel koloid agar air menjadi jernih

PEMBAHASAN

Air yang keruh dapat dijernihkan dengan menambahkan tawas (K2SO4.Al2(SO4)3). Koloid Fe(OH)3 yang terbentuk akan mengadsorpsi, menggumpalkan dan mengendapkan kotoran-kotoran dalam air.

5.

Jawablah soal berikut ini!

Diberikan reaksi pembuatan koloid sebagai berikut....

  1. FeCl3(aq) + 3H2O(l) --> Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
  2. 2H2(g) + SO2(g) --> 3S(s) + 2H2O(l)
  3. 2AuCl3(aq) + 3SnCl2(aq) --> 3SnCl4(aq) + 2Au(s)
  4. As2O3(aq) + 3H2S(g) --> As2S3(s) + 3H2O(l)
  5. AgNO3(aq) + HCl(aq) --> AgCl(s) + HNO3(aq)

Dari reaksi di atas yang merupakan reaksi hidrolisis adalah.....


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

JAWABAN BENAR

A.

1

PEMBAHASAN

Reaksi hidrolisis pada pembuatan koloid yaitu menambahkan air dengan tujuan mengubah partikel-partikel larutan sejati menjadi partikel-partikel koloid.
FeCl3(aq) + 3H2O(l) --> Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)

6.

Kerjakan dengan tepat!

Beberapa sifat koloid :

  1. Elektroforesis
  2. Efek Tyndall
  3. Adsorpsi
  4. Koagulasi
  5. Dialisis

Pengobatan diare dengan norit dan proses cuci darah merupakan contoh penerapan sifat koloid nomor ….
 


A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 3 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5

JAWABAN BENAR

D.

3 dan 5

PEMBAHASAN

Pengobatan diare dengan norit menggunakan sifat koloid adsorbsi , yaitu penyerapan partikel (ion, molekul) pada permukaan koloid. Proses cuci darah menggunakan sifat koloid dialisis yaitu pemurnian koloid dari partikel-partikel (ion, molekul) pengotor yang dapat mengganggu kestabilan koloid.

7.

Kerjakan dengan cermat!

Peristiwa koagulasi dapat ditemukan pada  …
 


A. Pembusukan air  susu
B. Pembuatan agar – agar
C. Terjadinya berkas sinar
D. Pembuatan cat
E. Terjadinya delta di muara sungai

JAWABAN BENAR

E.

Terjadinya delta di muara sungai

PEMBAHASAN

Koagulasi koloid adalah peristiwa pengendapan koloid. Terbentuknya delta di muara sungai merupakan peristiwa koagulasi yang terjadi bertahun-tahun.
Partikel tanah liat dalam air sungai yang bercampur dengan air laut atau sungai lain terjadi koagulasi karena air laut atau sungai yang lain merupakan suatu elektrolit.
 

redesain-navbar Portlet