Belajar Pintar Materi SMP, SMA, SMK
BelajarPintarV3
UTBK - SNBT
Pengetahuan dan Pemahaman Umum
MATERI
Frasa
Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau tidak memiliki predikat. Berdasarkan kedudukannya, frasa dibedakan menjadi dua, yakni frasa setara dan bertingkat.
Frasa Setara
Frasa setara merupakan jenis frasa yang memiliki unsur setara. Biasanya, frasa ini ditandai dengan gabungan kata yang dapat disisipi kata dan atau diberikan tanda hubung, misalnya hitam-putih pada kalimat zaman dahulu, televisi berwarna hitam-putih.
Pada kalimat di atas frasa hitam-putih berkedudukan sebagai pelengkap. Jika sebuah kelompok kata tergolong frasa setara, unsur pembentuknya tidak dapat dipisah.
Frasa Bertingkat
Sementara itu, frasa bertingkat merupakan frasa yang satu bagiannya akan menempati posisi sebagai inti atau kata yang diterangkan (D), sedangkan salah satu katanya lagi berposisi sebagai kata yang menerangkan (M). Jika salah satu bagian dari frasa ini dihilangkan, maknanya tidak jauh berbeda, misalnya frasa sedang pergi dalam kalimat ayah sedang pergi. Kata sedang berposisi sebagai kata yang menerangkan (M) sementara kata pergi berposisi sebagai kata yang diterangkan (D). Kata sedang dapat saja dihilangkan pada kalimat di atas tanpa mengubah maknanya secara signifikan.
Frasa bertingkat juga dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan kelas kata yang menempati unsur intinya, yaitu
Frasa Nominal
Frasa nominal merupakan frasa yang memiliki inti berupa nomina atau kata benda, misalnya buah apel. Inti dari frasa buah apel adalah buah yang merupakan kata benda sehingga frasa buah apel termasuk frasa nomina.
Frasa Verbal
Frasa verbal merupakan frasa yang memiliki inti berupa verba atau kata kerja, misalnya telah tiba. Inti dari frasa telah tiba adalah kata tiba yang merupakan kata kerja sehingga frasa telah tiba termasuk frasa verba.
Frasa Adjektiva
Frasa adjektiva merupakan frasa yang memiliki inti berupa adjektiva atau kata sifat, misalnya sangat panas. Inti dari frasa sangat panas adalah panas yang merupakan kata sifat sehingga frasa sangat panas termasuk frasa adjektiva.
Frasa Numeralia
Frasa numeralia merupakan frasa yang memiliki inti berupa kata numeralia atau kata bilangan, misalnya tiga helai. Inti dari frasa tiga helai adalah tiga yang merupakan kelas kata bilangan sehingga frasa tiga helai termasuk frasa numeralia.
Klausa
Klausa merupakan kumpulan kata yang terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi sebuah kalimat. Namun, klausa tidak memiliki intonasi akhir, seperti tanda tanya, seru, maupun titik. Selain frasa, klausa juga memiliki jenis, lho, Sobat.
Klausa Bebas
Klausa jenis ini memiliki unsur lengkap dengan mengandung subjek dan predikat sehingga klausa ini berpotensi menjadi kalimat yang masing-masing dapat berdiri sendiri.
Contoh : Adik bermain dan saya belajar.
- Klausa 1 : Adik bermain
- Klausa 2 : saya belajar
Klausa Terikat
Dikatakan terikat karena klausa jenis ini tidak mengandung subjek dan predikat yang lengkap atau utuh. Klausa terikat sering disebut juga dengan anak kalimat atau keterangan. Keberadaannya ditandai dengan adanya konjungsi subordinatif.
Contoh : Soleh terbangun saat ibu sedang memasak”
- Klausa 1 : Soleh terbangun
- Klausa 2 : ibu sedang memasak (anak kalimat)
Klausa yang berposisi sebagai anak kalimat atau keterangan, umumnya memiliki ciri-ciri berupa posisinya yang dapat diubah-ubah (di awal atau akhir kalimat). Misalnya, jika kita ubah kalimat di atas menjadi Saat ibu sedang memasak, Soleh terbangun
Makna kalimatnya tetap, tidak berubah.
Kalimat
Kalimat merupakan gabungan kata, frasa, atau klausa yang memiliki struktur subjek (S) dan predikat (P) serta mempunyai intonasi final, baik berupa tanda titik, seru, maupun tanya. Fungsi di dalam kalimat berupa subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Subjek
Subjek (S) merupakan salah satu fungsi dalam kalimat yang menunjukkan makna pelaku. Subjek dapat berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Subjek dapat dicari dengan menggunakan kata tanya siapa atau apa.
Predikat
Predikat (P) merupakan salah satu fungsi di dalam kalimat yang menjelaskan unsur subjek. Predikat dalam bahasa Indonesia dapat berupa kata kerja (verba) atau kelompok kata kerja (frasa verbal), kata sifat (adjektiva) atau kelompok kata sifat (frasa adjektival), atau kata benda (nomina) atau kelompok kata benda (frasa nominal)
Objek
Objek (O) merupakan salah satu fungsi di dalam kalimat yang kehadirannya bergantung pada jenis predikatnya. Artinya, jika predikatnya berupa verba transitif, kehadiran objek bersifat wajib. Objek biasanya berupa nomina, frasa nominal, atau klausa yang selalu muncul di sebelah kanan predikat.
Pelengkap
Pelengkap (Pel) adalah unsur kalimat yang kehadirannya juga bergantung pada predikat. Jika predikat berupa kata kerja transitif, pelengkap terletak di sebelah kanan objek. Namun, jika predikat bukan berupa kata kerja transitif, mungkin berupa kata kerja intransitif atau berupa kata kerja pasif, pelengkap terletak langsung di sebelah kanan predikat. Pelengkap dapat berupa nomina atau frasa nominal, verba atau frasa verbal, dan adjektiva atau frasa adjektival.
Keterangan
Keterangan (K) adalah unsur kalimat yang kehadirannya bersifat tidak wajib (opsional). Keterangan dapat berupa nomina (frasa nominal), frasa numeral, atau klausa, jika letaknya berada setelah konjungsi subordinatif.
Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya
Kalimat Tunggal
kalimat tunggal biasanya juga disebut dengan kalimat simpleks, yaitu kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa, misalnya saya belajar di sekolah.
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri lebih dari dua klausa. Jika klausa yang berada di dalamnya adalah klausa bertingkat, kalimat tersebut dinamakan kalimat majemuk bertingkat.
1.
Tentukan jawaban yang benar!
Frasa berikut yang termasuk frasa verbal adalah …
A. sangat sulit
B. buku sejarah
C. latihan membaca
D. di tepi sungai
E. akan berjalan
JAWABAN BENAR
E.
akan berjalan
PEMBAHASAN
Frasa verbal adalah kelompok kata yang memiliki inti berupa kata kerja. Kelompok kata akan berjalan memiliki inti berupa kata berjalan. Kata tersebut termasuk ke dalam jenis kata kerja.
2.
Jawablah soal di bawah ini dengan tepat!
Frasa berikut yang termasuk dalam frasa adjektiva adalah ….
A. menyenangkan hati
B. pemandangan yang indah
C. sangat mahal
D. bermain di taman
E. kerja keras
JAWABAN BENAR
C.
sangat mahal
PEMBAHASAN
Frasa adjektiva adalah frasa yang inti katanya berupa kata sifat (adjektiva). "Sangat mahal" adalah frasa adjektival dengan inti berupa "mahal".
3.
Jawablah soal di bawah ini dengan benar!
Kalimat yang berpola S-P-O-K adalah ….
A. Dia makan di ruang tamu.
B. Ibu membeli roti di toko.
C. Anak-anak bermain bola.
D. Kami akan pulang.
E. Burung terbang di langit.
JAWABAN BENAR
B.
Ibu membeli roti di toko.
PEMBAHASAN
Struktur kalimat pada opsi B adalah
- Subjek (S): "Ibu"
- Predikat (P): "membeli"
- Objek (O): "roti"
- Keterangan (K): "di toko"
4.
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
Pola kalimat "Anak itu sedang membaca buku di perpustakaan”, yang paling tepat adalah …
A. S – P – O
B. S – P – O – K
C. S – P – Pel – K
D. S – P – K – O
E. S – P – Pel
JAWABAN BENAR
B.
S – P – O – K
PEMBAHASAN
Jika dianalisis, kalimat pada opsi B memiliki pola
- Subjek (S): "Anak itu"
- Predikat (P): "sedang membaca"
- Objek (O): "buku"
- Keterangan (K): "di perpustakaan"
Pola kalimat ini terdiri dari Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan, sehingga pola yang tepat adalah S – P – O – K.
5.
Tentukan jawaban yang benar!
Kalimat majemuk di bawah ini yang menunjukkan hubungan sebab-akibat adalah …
A. Diandra menyapu halaman rumah dan Shafira membersihkan ruang tamu.
B. Semua sungai menjadi kering sehingga para petani mengalami gagal panen.
C. Nia sedang belajar ketika hujan turun.
D. Andi dan Fatah bermain bulu tangkis di Lapangan.
E. Zaluna belajar untuk persiapan UTBK.
JAWABAN BENAR
B.
Semua sungai menjadi kering sehingga para petani mengalami gagal panen.
PEMBAHASAN
Kalimat pada opsi B “Semua sungai menjadi kering sehingga para petani mengalami gagal panen” merupakan kalimat majemuk bertingkat yang menunjukkan hubungan sebab-akibat. Para petani mengalami gagal panen merupakan akibat dari sungai yang mengering.
Oops!!!
Yah, jawaban kamu meleset nih. Ingin melihat pembahasan soal ini?
BENAR!!!
Selamat!
Jawaban kamu benar. Ingin lihat pembahasan soal ini?
footer_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved