Sosiologi

Respons Masyarakat Terhadap Globalisasi dan Era Digital

Sumber: https://www.gramedia.com

Globalisasi dan era digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita berkomunikasi, berdagang, dan berinteraksi. Dampak ini tidak hanya terasa di tingkat global tetapi juga mempengaruhi dinamika sosial, ekonomi, dan budaya di tingkat lokal. Masyarakat umumnya terbagi dalam dua kelompok besar dalam merespons fenomena ini: kelompok yang mendukung globalisasi dan kelompok yang skeptis atau menentang globalisasi.

Kelompok yang Mendukung Proglobalisasi

Kelompok ini melihat globalisasi sebagai kesempatan untuk meningkatkan efisiensi ekonomi, pertukaran budaya, dan kolaborasi internasional. Mereka berargumen bahwa globalisasi:

• Membuka Pasar Baru: Dengan globalisasi, perusahaan dapat memperluas operasinya ke pasar internasional, meningkatkan potensi pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
• Memperkaya Kebudayaan: Pertukaran budaya melalui media digital dan interaksi langsung memperkaya pengalaman sosial dan memperluas pemahaman antarbudaya.
• Meningkatkan Inovasi: Globalisasi memacu inovasi melalui kompetisi dan kolaborasi internasional, yang menghasilkan teknologi baru dan peningkatan kualitas hidup.

Dukungan terhadap globalisasi sering kali datang dari kalangan bisnis, akademisi, dan masyarakat yang mendapat manfaat langsung dari integrasi ekonomi global dan teknologi baru.

Kelompok yang Skeptis/Menentang Globalisasi (Antiglobalisasi)

Kelompok antiglobalisasi melihat sisi negatif dari globalisasi, seperti:

• Ketidaksetaraan Ekonomi: Mereka berpendapat bahwa globalisasi telah meningkatkan kesenjangan antara negara kaya dan negara miskin, serta antara kelas atas dan kelas bawah di dalam negara.
• Pengikisan Budaya Lokal: Globalisasi dituduh merusak keunikan budaya lokal karena dominasi budaya populer dari Barat, terutama melalui media dan produk konsumsi.
• Kerusakan Lingkungan: Eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan pasar global seringkali tidak memperhatikan dampak lingkungan, menyebabkan degradasi lingkungan di banyak wilayah.

Pendukung antiglobalisasi umumnya berasal dari kelompok aktivis lingkungan, beberapa fraksi politik yang nasionalis, dan individu yang merasa tidak mendapat manfaat dari proses globalisasi.