APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Bahasa Indonesia

Fabel

MATERI

Struktur Fabel

Struktur Teks Terita Fabel

Apakah sobat pintar sudah tau dan atau masih ingat pengertian struktur seperti yang telah dijelaskan pada teks cerita lainnya yang telah dibahas sebelumnya ?. Jika sobat pintar lupa, maka pengertian struktur adalah sesuatu rangkaian yang terdapat pada sebuah teks yang sifatnya membangun. Adapun struktur teks cerita fabel adalah antara lain seperti orientasi, komplikasi, resolusi serta koda. Berikut penjelasan lebih lengkapnya :

1. Orientasi

Orientasi adalah Bagian awal yang biasanya berupa pengenalan tokoh yang meliputi tempat tinggal, suasana lingkungannya dan karakter tokoh (latar tempat dan waktu). Bagian orientasi adalah bagian yang sangat penting. Hal yang harus diperhatikan adalah, orientasi harus dibuat semenarik mungkin supaya tidak menimbulkan kesan monoton, sehingga pembaca akan terus mengikuti alur ceritanya.

2. Komplikasi

Komplikasi adalah bagian yang merupakan pertemuan tokoh dengan konflik-konflik yang terdapat dalam cerita. Konflik-konflik inilah yang akan membuat cerita semakin menegangkan dan menarik untuk terus mengikuti alurnya hingga akhir cerita. Konflik yang dialami tokoh hewan dalam fabel biasanya seperti konflik yang dialami oleh manusia.

3. Resolusi

Resolusi merupakan bagian yang merupakan penyelesaian masalah yang dialami tokoh pada bagian komplikasi. Resolusi merupakan bagian yang biasanya penuh dengan kejutan-kejutan yang sangat menarik untuk dibaca.

4. Koda

Koda adalah bagian yang paling akhir dari cerita fabel biasanya berisi pesan-pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut. Pesan moral tersebut disampaikan secara ringan, namun mudah untuk dimengerti. Bahasa yang digunakan fabel cenderung bersifat tidak terlalu formal, seperti bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Kaidah Kebahasaan Fabel

 


 

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fabel


 

Kaidah kebahasaan (dengan kata lain unsur kebahasaan) adalah ciri-ciri berdasarkan dari bahasa yang digunakan pada sebuah teks cerita fabel. Berikut ini adalah 4 unsur kebahasaan (kaidah kebahasaan) pada teks cerita fabel yaitu sebagai berikut :

1. Kata kerja

Kata kerja adalah satu dari beberapa unsur (kaidah) kebahasaan pada teks cerita fabel. Adapun di dalam kata kerja pada teks cerita fabel dibagi menjadi dua bagian. Adapun #2 bagian kata kerja yang dimaksud yakni :

a. Kata kerja aktif transitif

Kata kerja aktif transitif adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek dalam kalimat. Contoh kata kerja aktif transitif adalah memegang, mengangkat, memikul, mengendarai mendorong dan lain sebagainya.

b. Kata kerja aktif intransitif

Kata kerja aktif intransitif adalah kata kerja aktif yang tidak memerlukan objek dalam kalimat. Contoh kata kerja aktif intransitif adalah diam, merenung, berfikir dan lain sebagainya.

2. Penggunaan kata sandang si dan sang

Didalam teks cerita fabel sangat sering dijumpai dan ditemukan penggunaan kata sandang si dan kata sandang sang. Adapun penjelasan mengenai penggunaan kata sandang si dan kata sandang sang di dalam teks cerita fabel akan dijelaskan secara lengkap dengan contohnya sebagai berikut :

Contoh kata sandang Si dan Sang:

a. Sang kerbau berkeliling hutan sambil menyapa binatang-binatang lain yang berada dihutan tersebut.

b. Sang kerbau mengejek kepompong yang buruk yang tidak dapat pergi kemana-mana.

c. Sang kerbau selalu membanggakan dirinya yang dapat pergi ketempat yang dia sukai.

d. Si kepompong hanya dapat berdiam saja saat mendengarkan ejekan itu.

e. “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu.

Berdasarkan contoh diatas maka kaidah pada penulisan si dan sang yakni secara terpisah dengan kata-kata yang mengikuti ataupun kata-kata yang diikuti serta ditulis dengan menggunakan huruf kecil. Setelah kalian menyimak dan memperhatikan contoh seperti yang telah dijelaskan diatas, maka coba kalian bedakan dengan beberapa contoh dibawah :

a. “Mengapa si kecil menjadi sangat pemalu?” tanya ayah.

b. Kedua orang itu, si Kecil dan si Kancil adalah orang yang terpandang di kampungnya.

Perhatikan pada kata “kecil” di dalam kalimat nomor 1 di atas yang dituliskan dengan menggunakan huruf kecil saja, hal tersebut dikarenakan bukan sebuah nama. Dan kemudian perhatikan pada kalimat kedua dalam kata “Kecil dan Kancil” yang dituliskan dengan menggunakan huruf kapital (besar), hal tersebut dikarenakan guna sebagai sebuah panggilan dan atau dengan kata lain disebut juga nama julukan.

3. Penggunaan kata keterangan tempat dan waktu

Untuk menghidupkan suasana pada teks cerita fabel, biasanya selalu menggunakan kata keterangan tempat dan juga kata keterangan waktu. Pada keterangan tempat sering menggunakan kata depan “Di” dan pada keterangan waktu sering menggunakan kata depan “Pada, Informasi waktu dan lain-lain”.

Contoh kata keterangan tempat dan waktu

a. Diceritakan pada suatu malam yang gelap gulita, ada seekor harimau berburu di hutan.

b. Pada suatu malam sang harimau kembali berburu ke hutan tersebut. Karena cuaca sedang turun hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur dan air.

c. Si kelinci mengangkat wortel tersebut dan menaruhnya ditempat yang tinggi yang lebih aman.

d. Kamu hanya bisa menaruh wortel tersebut di pohon itu.

4. Penggunaan kata hubung lalu, kemudian dan akhirnya

Kata dari “lalu” dan “kemudian” mempunyai arti yang sama, dimana kata-kata tersebut sering digunakan sebagai kata penghubung antar-kalimat dan juga sebagai penghubung intra-kalimat. Berbeda dengan kata “akhirnya” yang sering digunakan dalam penyimpulan serta pengakhiran informasi pada paragraf maupun pada teks, baik itu teks cerita fabel ataupun teks cerita lainnya. Contoh kata hubung lalu, kemudian dan akhirnya

a. Setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri, Aisyah berlari dengan cepat, kemudian menghampirinya, lalu memeluk ibunya dengan erat karena telah lama tidak berjumpa.

b. Lalu, sang gajah menginjak ranting pohon tersebut.

c. Kemudian, sang semut berlari tanpa arah karena takut dipijak.

d. Akhirnya, sang semut memanjat sebuah pohon besar yang sekiranya aman.

Contoh Fabel

Singa dan Beruang


 

Orientasi

Suatu hari singa mengajak beruang untuk berburu bersama. Beruang setuju karena dia juga sedang lapar. Mereka segera menuju padang rumput karena di sana banyak mangsa.
Tiba di padang rumput, singa dan beruang bersembunyi di antara semak-semak. Masing-masing mengincar mangsa yang akan mereka kejar.

Komplikasi

Setelah mengamati mangsa yang ada, singa dan beruang keluar dari tempat persembunyian secara bersamaan. Mereka mulai mengejar mangsa. Tanpa disadari, mereka mengejar mangsa yang sama, seekor anak rusa.
Dengan mudah, anak rusa itu bisa tertangkap. Singa dan beruang langsung bertengkar memperebutkan anak rusa itu.
“Ini Mangsaku. Aku menangkapnya dengan gigitanku yang kuat,” kata singa.
Beruang tidak mau kalah, “Tidak, ini rusaku. Aku juga menangkapnya .”
Mereka terus memperebutkan anak rusa itu. Saat hari sudah sore, singa dan beruang akhirnya berhenti berebut. Mereka lelah dan hanya duduk tanpa bisa menggerakan badan.
Rupanya, dari tadi serigala mengamati pertengkaran mereka. Mengetahui kalau saat ini singa dan beruang sudah lelah.
“Ah, ini kesempatanku untuk merebut anak rusa itu,” pikir serigala.
Serigala segera berlari dan merebut anak rusa. “Terima kasih ya. Kalian baik sekali memberiku anak rusa yang lezat ini,” kata serigala sambil tersenyum.

Resolusi

Dengan sisa tenaga, singa dan beruang berusaha merebut kembali mangsa mereka. Namun, mereka sudah telalu lelah. Akhirnya, anak rusa itu dibawa kabur serigala.

Koda

“Semua salah kita. Kalau saja kita mau berbagi, pasti kita sama-sama kenyang sekarang,” kata mereka dengan wajah yang terlihat menyesal.

1.

Pilihlah jawaban di bawah ini dengan tepat!

Bagian yang paling akhir dari cerita fabel biasanya berisi pesan-pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut. Disebut dengan?


A. Orientasi
B. Komplikasi
C. Resolusi
D. Koda

JAWABAN BENAR

D.

Koda

PEMBAHASAN

Koda adalah bagian yang paling akhir dari cerita fabel biasanya berisi pesan-pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut. Pesan moral tersebut disampaikan secara ringan, namun mudah untuk dimengerti. Bahasa yang digunakan fabel cenderung bersifat tidak terlalu formal, seperti bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2.

Bacalah teks berikut dan pilihlah jawaban di bawah ini dengan tepat!

(1) Sang mentari menampakkan diri dengan senyum terindahnya. Nuri bersama sahabat-sahabatnya bernyanyi riang. (2) Sementara Katak Putih bertepuk tangan dengan ceria. (3) Sudah terkenal di seluruh hutan bahwa si Nuri dan si Katak Putih bersahabat karib. (4) Saling menopang dan saling menolong dalam suka dan duka.

Cuplikan cerita fabel tersebut menunjukkan peristiwa pada siang hari. Kalimat yang berisi latar waktu siang hari ditandai nomor ....


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

JAWABAN BENAR

A.

(1)

PEMBAHASAN

Kalimat (1) adalah kalimat yang berisi latar waktu siang hari. Ditandai oleh  redaksi “Sang mentari menampakkan diri dengan senyum terindahnya.” Kalimat tersebut merupakan kalimat dengan majas personafikasi (bahasa kiasan yang digunakan untuk menggambarkan benda tidak bernyawa atau makhluk selain manusia seolah-olah mempunyai sifat dan karakteristik seperti manusia) dengan arti “matahari muncul”, dan matahari muncul pada siang hari.

3.

Bacalah teks berikut dan pilihlah jawaban di bawah ini dengan tepat!

(1) Pada suatu pagi sang Semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, genangan lumpur terdapat di mana-mana. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir dan jatuh ke dalam Lumpur. Sang Semut hampir tenggelam dalam genangan lumpur itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan.

“Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong..., tolong...!”

Kutipan teks cerita bernomor (1) tersebut termasuk ke dalam struktur teks fabel pada bagian…...


A. Komplikasi
B. Resolusi
C. Koda
D. Orientasi

JAWABAN BENAR

D.

Orientasi

PEMBAHASAN

Orientasi adalah bagian awal yang biasanya berupa pengenalan tokoh yang meliputi tempat tinggal, suasana lingkungannya dan karakter tokoh (latar tempat dan waktu). Bagian orientasi adalah bagian yang sangat penting. Dan kutipan tersebut merupakan bagian dari orientasi

redesain-navbar Portlet