APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

IPA

Lapisan Bumi

MATERI

Pengertian Litosfer

Sobat pintar!, kali ini kita akan belajar tentang Litosfer

Dalam ilmu pengetahuan alam (IPA) tentang kebumian, tanah atau bebatuan yang ada di Bumi disebut Litosfer.

Litosfer berasal dari bahasa Yunani yakni lithos (batuan) dan sphaira (lapisan). Jadi, litosfer merupakan lapisan batuan yang ada di Bumi. Dalam pengertian luas, litosfer diartikan sebagai seluruh bagian padat Bumi, termasuk intinya. Struktur padat Bumi terdiri atas kerak Bumi, mantel, dan inti Bumi.

Masing-masing struktur padat Bumi tersebut dibedakan lagi menjadi bagiannya masing-masing. Kerak Bumi dibedakan menjadi kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua merupakan kerak Bumi yang berada di daratan. Kerak samudra merupakan kerak Bumi yang berada di dalam laut.

Mantel Bumi terdiri atas mantel atas dan mantel bawah. Inti Bumi dibedakan menjadi 2, yakni:

  1. inti luar yang berupa cairan pekat dan
  2. inti dalam yang bersifat pekat hampir menyerupai padatan.

Berdasarkan struktur Bumi, ada dua teori mendasar yang perlu kamu pelajari, yaitu teori tektonik lempeng serta teori gempa bumi, dan gunung berapi.

Lapisan Bumi

Bumi adalah planet tempat kita tinggal, dan ia terdiri dari beberapa lapisan yang berbeda. Setiap lapisan Bumi memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi kondisi permukaan dan kehidupan di planet ini. Kita akan menjelajahi tiga lapisan utama Bumi: kerak, mantel, dan inti.

Kerak Bumi:
Kerak adalah lapisan terluar Bumi dan merupakan bagian yang paling dekat dengan kita. Ada dua jenis kerak: kerak samudra yang terletak di bawah samudra dan kerak benua yang membentuk benua dan pulau-pulau besar. Berikut adalah beberapa poin penting tentang kerak Bumi:

  • Ketebalan: Kerak samudra memiliki ketebalan sekitar 5 hingga 10 kilometer, sementara kerak benua memiliki ketebalan sekitar 30 hingga 50 kilometer.
  • Komposisi: Kerak Bumi terdiri dari berbagai jenis batuan, termasuk granit di kerak benua dan basalt di kerak samudra.
  • Litosfer: Kerak Bumi bersama dengan bagian atas mantel membentuk lapisan yang disebut litosfer. Litosfer terpecah menjadi lempeng-lempeng tektonik yang bergerak di atas lapisan yang lebih dalam.
  • Aktivitas Geologis: Di kerak Bumi, terjadi sejumlah fenomena geologis seperti gempa bumi, pembentukan pegunungan, dan aktivitas vulkanik.

Mantel Bumi:
Mantel adalah lapisan tengah Bumi yang terletak di bawah kerak. Mantel memiliki karakteristik berikut:

  • Ketebalan: Mantel memiliki ketebalan sekitar 2.900 kilometer.
  • Komposisi: Mantel terdiri dari batuan padat yang sebagian besar terdiri dari silikat besi-magnesium, yang memberikan batuan karakteristik kental.
  • Astenosfer: Di bagian atas mantel, ada lapisan yang disebut astenosfer. Astenosfer memiliki kelebihan panas dan plastisitas yang memungkinkannya berperan dalam pergerakan lempeng tektonik.
  • Konveksi Mantel: Panas bumi yang dihasilkan oleh inti menyebabkan pergerakan konvektif dalam mantel. Pergerakan ini mempengaruhi pergerakan lempeng tektonik dan menciptakan fenomena seperti zona subduksi dan batas lempeng tektonik.

Inti Bumi:
Inti adalah lapisan terdalam Bumi dan terdiri dari dua bagian: inti luar dan inti dalam. Berikut adalah poin penting tentang inti Bumi:

  • Ketebalan dan Komposisi: Inti luar memiliki ketebalan sekitar 2.200 kilometer, sedangkan inti dalam memiliki diameter sekitar 1.220 kilometer. Inti Bumi terutama terdiri dari logam, seperti besi dan nikel.
  • Suhu dan Tekanan Tinggi: Inti Bumi mengalami suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Suhunya diperkirakan mencapai ribuan derajat Celsius.
  • Medan Magnet Bumi: Inti luar yang cair bergerak menghasilkan medan magnet Bumi melalui efek dinamo. Medan magnet ini melindungi Bumi dari radiasi berbahaya dan berperan dalam navigasi.
  • Sumber Panas: Inti Bumi menghasilkan sebagian besar panas bumi yang ada di planet ini melalui peluruhan radioaktif dan panas residu dari pembentukan Bumi.

Teori Tektonik Lempeng

Yuk Sobat, kita beralih ke Teori Tektonik Lempeng

Seorang ahli meteorologi asal Jerman bernama Alfred Wegener mengajukan sebuah teori yang dikenal dengan teori pergerakan benua (continental drift). Dalam teorinya, Wegener menjelaskan bahwa pada zaman dahulu, semua benua di Bumi menyatu membentuk sebuah daratan yang sangat luas (Pangeae). Sekitar 200 juta tahun lalu benua tersebut terpisah dan bergerak menjauh secara perlahan.

Selain fakta benua yang ada di Bumi seperti puzzle, penemuan fosil juga mendukung teori pergerakan benua. Salah satu buktinya dengan adanya penemuan fosil Mesosaurus di Amerika Selatan dan di Afrika.

Mesosaurus merupakan jenis reptil yang hidup di darat dan di air tawar. Wegener beranggapan bahwa Mesosaurus tidak mungkin berenang di samudra untuk sampai ke benua  lain. Oleh karena itu, Wagener beranggapan bahwa Mesosaurus hidup di benua tersebut pada saat benua masih menyatu.

Selain fosil Mesosaurus, penemuan fosil lainnya juga mendukung teori pergerakan lempeng. Beberapa penemuan fosil tersebut, antara lain:

  • Fosil Cynognathus yang ditemukan di Amerika Selatan dan Afrika,
  • Fosil Lystrosaurus yang ditemukan di Afrika, India, dan Antartika,
  • Fosil tumbuhan Glossopteris yang ditemukan di Amerika Selatan, Afrika, India, Antartika, dan Australia.

Pergerakan Tektonik Lempeng

Yuk Sobat, kita beralih ke Pergerakan Tektonik Lempeng

Pergerakan sebuah lempeng akan mengakibatkan perubahan pada lempeng lainnya. Berbagai lempeng yang ada di atas dapat bergerak secara terpisah dan juga bersamaan.

Pergeseran lempeng dibedakan menjadi 2 yaitu divergen dan konvergen

Divergen
Apabila 2 lempeng bergerak saling menjauh, lempeng tersebut bersifat divergent. Contoh dari pergerakan yang saling menjauh adalah lempeng Indo-Australia bergerak menjauh dari lempeng Antartika.

Konvergen
Jika terdapat 2 lempeng yang saling mendekat, maka pergerakan tersebut disebut convergent. Beberapa lempeng yang bergerak konvergen antara lain, lempeng Indo-Australia dengan lempeng Filipina serta lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.

Pergerakan lempeng secara konvergen akan mengakibatkan tabrakan antarlempeng. Akibatnya terjadi fenomena Subduksi dan tabrakan antarbenua. Subduksi merupakan hasil tabrakan lempeng Samudra dengan lempeng Benua yang mengakibatkan lempeng Samudra menyelusup ke bawah lempeng Benua seperti pada Gambar dibawah Salah satu akibatnya adalah terbentuknya palung laut.

Gempa Bumi

Yuk Sobat, kita beralih ke Gempa Bumi

Batuan pada lempeng mengalami perubahan bentuk atau deformasi secara perlahan dalam jangka waktu tertentu. Ketika batuan tersebut mengeras atau menegang maka energi potensialnya terus bertambah. Ketika lempeng bergerak atau patah, maka energi tersebut dilepaskan. Energi tersebut mengakibatkan terjadinya getaran yang merambat melalui meterial Bumi lainnya. Getaran ini disebut gempa Bumi.

Semakin besar energi yang dilepaskan, maka getarannya akan semakin terasa. Ketika lempeng patah menjadi 2 bagian, maka masing-masing bagian akan bergerak menjauh. Daerah lempeng yang patah tersebut dinamakan fault (patahan/sesar). Sesar yang terjadi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, bergantung pada bagaimana sebuah gaya bekerja pada lempeng.

Pergerakan lempeng di sepanjang sesar melepaskan sebuah energi. Energi ini merupakan energi potensial saat lempeng terkena gaya. Kemudian, energi potensial tersebut merambat dalam bentuk gelombang seismik. Sebuah titik pada kedalaman Bumi yang menjadi pusat gempa disebut hiposentrum. Permukaan Bumi yang berada di atas hiposentrum disebut episentrum.

Ilmuwan yang mengkaji gempa Bumi disebut ahli seismologi. Alat yang digunakan untuk mencatat data gelombang seismik adalah seismograf.

Kekuatan gempa (magnitude) pada sebuah daerah dinyatakan dengan Skala Richter. Pengukuran kekuatan gempa didasarkan pada amplitudo atau grafik gelombang seismik di seismogram. Skala Richter menunjukkan besarnya energi gempa yang dilepaskan.

Gempa dikategorikan seperti pada Tabel dibawah.

Tsunami

Yuk Sobat, kita berlanjut ke Tsunami

Sebagian besar kerusakan akibat gempa Bumi diakibatkan oleh gelombang yang merambat di permukaan Bumi. Ketika gempa terjadi di dasar laut, gerakan lempeng tersebut akan mendorong air laut ke atas, sehingga timbul gelombang yang besar dan kuat. Gelombang air laut dapat mengalir ratusan kilometer ke segala arah dari episentrum. Gelombang air laut ini disebut tsunami.

Pusat gelombang tsunami adalah episentrum yang berada di laut yang jauh dari pantai. Ketinggian gelombang tsunami di tengah lautan, hanya sekitar 1 meter. Namun, gelombang tersebut dapat merambat dengan kecepatan 500-1.000 km/jam. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km/jam. Akan tetapi, tinggi gelombang tsunami di dekat pantai meningkat hingga puluhan meter.

Sebelum gelombang tsunami sampai di pantai, air laut yang ada di pantai surut seketika. Hal tersebut merupakan pertanda bahaya akan terjadi gelombang tsunami. Proses terjadinya gelombang tsunami dapat dilihat pada gambar berikut.

Gunung Berapi

Yuk Sobat, kita beralih ke Gunung Berapi

Aktivitas lempeng dapat membentuk serangkaian gunung api. Salah satu rangkaian gunung api yang dikenal adalah cincin api pasifik (ring of fire). Cincin api pasifik merupakan pusat gempa dan rangkaian gunung berapi di sekitar samudra Pasifik. Hampir 90% pusat gempa berada di sepanjang cincin api Pasifik. Rangkaian gunung berapi diilustrasikan dengan titik merah pada Gambar di atas.

Berdasarkan gambar tersebut, ternyata Indonesia terletak di dalam cincin api pasifik. Akibatnya, di Indonesia banyak terbentuk gunung api. Hal tersebut dikarenakan letak Indonesia berada di jalur pertemuan lempeng Eurasia dan Indo- Australia.

Gunung api tersebut membentuk sebuah barisan yang membentang dari bagian barat hingga timur Indonesia. Rangkaian gunung berapi membentang dari pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi hingga kepulauan Maluku.

Ketika erupsi gunung berapi (gunung meletus) terjadi, lava dan beberapa material dimuntahkan hingga ribuan meter kubik (m3) ke udara. Partikel-partikel dari material dan lava yang mendingin akan terlontar ke atas, kemudian berjatuhan dari langit. Fenomena ini yang disebut hujan debu vulkanik (tephra).

1.

Jawablah soal berikut ini!

Kulit bumi atau lapisan batuan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat dinamakan ….


A. Litosfer 
B. Barisfer 
C. Atmosfer 
D. Eksosfer

JAWABAN BENAR

A.

Litosfer 

PEMBAHASAN

Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos  yang berarti berbatu, dan sphere  yang berarti padat.

2.

Jawablah soal berikut ini!

Alat yang digunakan untuk mencatat data gelombang seismik adalah ...


A. seismometer
B. seismograf
C. desikator
D. higrometer

JAWABAN BENAR

B.

seismograf

PEMBAHASAN

Alat yang digunakan untuk mencatat data gelombang seismik adalah seismograf.

3.

Jawablah soal berikut ini!

Apa lapisan terluar Bumi yang kita tinggali ?


A. Mantel
B. Inti
C. Kerak
D. Litosfer

JAWABAN BENAR

C.

Kerak

PEMBAHASAN

Kerak adalah lapisan terluar Bumi yang terdiri dari kerak samudra dan kerak benua.

4.

Jawablah soal berikut ini!

Proses apa yang bertanggung jawab atas pergerakan lempeng tektonik ?


A. Konveksi mantel
B. Gempa bumi
C. Aktivitas vulkanik
D. Pembentukan gunung berapi

JAWABAN BENAR

A.

Konveksi mantel

PEMBAHASAN

Pergerakan lempeng tektonik disebabkan oleh pergerakan konvektif dalam mantel yang dihasilkan oleh panas dari inti Bumi.

5.

Jawablah soal berikut ini!

Apa yang menyebabkan pembentukan gunung berapi ?


A. Pergerakan lempeng tektonik
B. Pergeseran mantel
C. Aktivitas vulkanik
D. Peluruhan radioaktif

JAWABAN BENAR

C.

Aktivitas vulkanik

PEMBAHASAN

Pembentukan gunung berapi terjadi ketika material magma naik ke permukaan Bumi melalui retakan dan meletus sebagai letusan vulkanik.

redesain-navbar Portlet