APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Bahasa Indonesia (Wajib)

Buku Fiksi dan Non Fiksi

MATERI

Pengertian dan Ciri-Ciri Buku Fiksi

PENGERTIAN BUKU FIKSI

Fiksi sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cerita rekaan. Maksudnya, fiksi itu adalah cerita yang mengandung imajinasi fantasi atau ceritanya hanya dibuat-buat oleh pengarangnya.

Imajinasi pengarang tersebut diolah dengan dasar pengalaman, wawasan, tafsiran, cendekiawan, penilaian kepada berbagai kejadian baik secara nyata atau rekaan. 
Lalu, apa itu buku fiksi? Buku fiksi adalah buku yang mengandung cerita fiksi

Meskipun fiksi berasal dari imajinasi pengarangnya, tapi cerita di dalamnya tetap masuk akal serta banyak mengandung kebenaran yang dibumbui dengan drama hubungan antar manusia.

Kebenaran dalam fiksi adalah keyakinan bahwa sesuai dengan pandangan penulis terhadap masalah hidup dan kehidupan.

CIRI-CIRI BUKU FIKSI

Buku fiksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Sifatnya rekaan atau mewujudkan imajinasi yang dimiliki oleh pengarang.
  2. Dalam karya fiksi ada kebenaran yang relatif dan tidak mutlak.
  3. Umumnya memakai bahasa dengan sifat konotatif (bukan sebenarnya).
  4. Karya fiksi tidak ada sistematika baku di dalamnya.
  5. Karya fiksi umumnya menyasar pada emosi dan perasaan dari pembaca, bukan pada logikanya.

Contoh-Contoh Buku Fiksi

CONTOH-CONTOH BUKU FIKSI

Berikut ini beberapa contoh dari buku fiksi:

1. Novel
Novel adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Novel biasanya berisi 10.000 lebih kata. Cerita fiksi dalam novel biasanya membahas beberapa insiden dan konflik yang menggerakkan jalan ceritanya. Watak tokoh dalam novel juga seringkali dijabarkan secara meluas.  

Contoh-contoh novel antara lain: Dilan 1990, Mariposa, Bumi Manusia, Negeri 5 Menara, Laskar Pelangi, dan masih banyak lagi. Mana nih yang sudah pernah sobat pintar baca?

2. Kumpulan Cerpen
Kumpulan cerpen adalah buku fiksi yang berisi beberapa cerita pendek (cerpen). Cerita pendek sendiri berbeda dengan novel. Cerpen terdiri dari 1.000 hingga tidak lebih dari 10.000 kata. 

Plot dalam cerpen mengarah hanya pada suatu insiden atau kejadian tunggal, watak tokoh tidak dikembangkan secara penuh (contohnya jika tokoh itu baik maka hanya kebaikan saja yang diceritakan sedangkan sifat lainnya tidak), dimensi ruang dan waktunya terbatas, cerita lebih berisi serta memusat dan mendalam. 

Contoh buku kumpulan cerpen yang banyak dikenal adalah Buku Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas.

3. Dongeng
Sobat pintar pasti banyak yang pernah membaca dongeng, bukan? Dongeng adalah cerita prosa yang kejadiannya dianggap tidak benar-benar terjadi. Maksudnya, cerita dalam dongeng hanyalah imajinasi dan tidak pernah terjadi di dunia nyata.

Dongeng biasanya diceritakan turun temurun, dari generasi ke generasi. Contoh-contoh dongeng sendiri antara lain: Kancil dan Kura-Kura, Sangkuriang, Legenda Jaka Tarub, Bawang Merah dan Bawang Putih, dan masih banyak lagi.

Struktur dan Unsur Cerita Fiksi

STRUKTUR CERITA FIKSI

Struktur dari cerita fiksi adalah sebagai berikut:

1. Abstrak
Pada bagian ini opsional atau dapat ada maupun tidak. Bagian ini merupakan gambaran umum keseluruhan cerita.

2. Orientasi
Berisi tentang pengenalan tema, latar belakang tema dan juga tokoh-tokoh dalam cerita. Diletakkan di bagian awal dan menjadi pembahasan dari teks cerita fiksi.

3. Komplikasi/Klimaks
Adalah puncak ketegangan dari teks cerita fiksi karena di bagian ini akan muncul berbagai permasalahan, seringkali komplikasi di suatu novel menjadi daya tarik tersendiri untuk pembacanya.

4. Evaluasi
Adalah bagian yang didalamnya berisi munculnya penjelasan memecahkan maupun menyelesaikan masalah.

5. Resolusi
Adalah bagian yang didalamnya berisi inti pemecahan masalah dari masalah-masalah yang dijalani tokoh utama.

6. Koda (Reorientasi)
Bagian ini didalamnya berisi amanat dan juga pesan moral positif yang dapat dipetik dari suatu naskah teks cerita fiksi.

 

UNSUR-UNSUR CERITA FIKSI

Unsur-unsur dalam cerita fiksi dibagi menjadi 2, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.

A. Unsur Intrinsik Cerita Fiksi

1. Tema
Gagasan mendasar yang umumnya menopang suatu karya sastra dan yang ada didalam teks.

2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah pelaku dalam jalannya cerita. Penokohan adalah penciptaan citra tokoh dalam cerita. Tokoh dari segi peranan dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Kemudian tokoh dari segi perwatakan dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh antagonis dan protagonis.

3. Alur/Plot
Adalah urutan peristiwa untuk mencapai efek tertentu. Alur dibagi menjadi tiga yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran (maju-mundur).

4. Latar
Adalah tempat, waktu, dan lingkungan sosial ketika terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

5. Amanat
Pesan yang disajikan pengarang dari persoalan di dalam suatu karya sastra

6. Sudut Pandang Pengarang
Adalah cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menampilkan cerita. Bisa meliputi tokoh, perbuatan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam suatu karya fiksi terhadap pembaca.
Sudut pandang pengarang dibagi menjadi 4:
a. Sudut pandang orang pertama
, pengarang/pembaca berposisi sebagai tokoh dengan kata ganti "aku", "saya", "daku" atau "kami".
b. Sudut pandang orang kedua, menggunakan kata ganti "kau" sebagai tokoh dalam cerita.
c. Sudut pandang orang ketiga, menggunakan kata ganti seperti "dia", "ia", "nama tokoh", "mereka".
d. Sudut pandang campuran, yaitu sudut pandang pengarang yang di awal bisa saja menggunakan sudut pandang pertama namun kemudian berganti menggunakan sudut pandang lainnya.


B. Unsur Ekstrinsik Cerita Fiksi

Salah satu unsur yang mempengaruhi penulis dari cerita tersebut. Unsur ekstrinsik biasanya mengkaji beberapa hal berikut:

1. Keyakinan penulis
2. Pandangan hidup penulis
3. Psikologi penulis yang berupa dari penulis misalnya ekonomi, politik, dan sosial
4. Pandangan hidup suatu bangsa
5. Berbagai karya seni yang lain
dan sebagainya.

Kaidah Kebahasaan Cerita Fiksi

KAIDAH KEBAHASAAN CERITA FIKSI

Seperti teks pada umumnya, cerita fiksi juga memiliki kaidah-kaidah kebahasaan yang membedakan teks cerita fiksi dengan teks lainnya. Kaidah-kaidah kebahasaan itu antara lain:

1. Metafora
Adalah perumpamaan yang sering dipakai untuk membandingkan sesuatu atau menggambarkan dengan langsung terhadap sifat yang sama.

2. Metonimia
Adalah gaya bahasa yang dipakai, kata tertentu dipakai sebagai pengganti kata yang sebenarnya, tetapi pemakaiannya hanya pada kata yang mempunyai hubungan yang sangat dekat.

3. Simile (persamaan)
Adalah gaya bahasa yang dipakai sebagai pembanding yang sifatnya eksplisit dengan maksud menjelaskan sesuatu hal dengan hal lainnya. Contohnya adalah seumpama, selayaknya, laksana dan lain-lain.

1.

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!

Yang dimaksud dengan perumpamaan yang sering dipakai untuk membandingkan sesuatu atau menggambarkan dengan langsung terhadap sifat yang sama adalah….


A. Simile
B. Metafora
C. Metonimia
D. Kompilasi

JAWABAN BENAR

B.

Metafora

PEMBAHASAN

Metafora adalah perumpamaan yang sering dipakai untuk membandingkan sesuatu atau menggambarkan dengan langsung terhadap sifat yang sama.

2.

Perhatikan pernyataan berikut ini!

1) Mengandung imajinasi penulis
2) Berdasarkan fakta yang akurat
3) Gaya bahasa menggunakan majas seperti metafora, simile, dan metonimia
4) Menjelaskan tentang gagasan dari suatu topik permasalahan

Dari pernyataan berikut, berikut ini yang merupakan ciri-ciri dari teks cerita fiksi adalah….


A. 1 dan 4
B. 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4

JAWABAN BENAR

C.

1 dan 3

PEMBAHASAN

Teks cerita fiksi memiliki ciri-ciri yaitu ceritanya berdasarkan imaji dari penulisnya dan gaya bahasanya menggunakan majas (metafora, metonimia, dan simile).

3.

Jawablah pertanyaan berikut!

Puncak ketegangan dari teks cerita fiksi ada pada bagian....


A. Konflik
B. Klimaks
C. Orientasi
D. Abstrak

JAWABAN BENAR

B.

Klimaks

PEMBAHASAN

Puncak ketegangan dari teks cerita fiksi ada pada bagian klimaks di mana berisikan tentang bagian teratas dari konflik dalam teks cerita fiksi.

4.

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Berikut ini yang benar tentang cerpen dan novel adalah....


A. Cerpen terdiri lebih dari 10.000 kata sedangkan novel terdiri dari kurang 10.000 kata
B. Cerpen lebih panjang daripada novel
C. Biasanya dalam cerpen terdapat banyak konflik, sedangkan di novel hanya ada satu konflik yang dibahas
D. Cerpen terdiri kurang dari 10.000 kata dan bisa dibaca dalam sekali duduk, novel terdiri lebih dari 10.000 kata

JAWABAN BENAR

D.

Cerpen terdiri kurang dari 10.000 kata dan bisa dibaca dalam sekali duduk, novel terdiri lebih dari 10.000 kata

PEMBAHASAN

Cerpen lebih sedikit, terdiri dari kurang dari 10.000 kata dan dapat dibaca dalam sekali duduk, sementara novel terdiri lebih dari 10.000 kata.

5.

Pilihlah jawaban yang tepat!

Berikut ini yang merupakan unsur intrinsik cerita fiksi adalah....


A. Tema, alur, latar
B. tema, nilai sosial, tokoh
C. tokoh, watak, keadaan lingkungan penulis
D. sudut pandang pengarang, jumlah kata, amanat

JAWABAN BENAR

A.

Tema, alur, latar

PEMBAHASAN

Unsur Intrinsik Cerita Fiksi:

  1. Tema
  2. Tokoh dan penokohan
  3. Alur
  4. Latar
  5. Amanat
  6. Sudut pandang pengarang

redesain-navbar Portlet