IPS

Bentuk Keragaman Masyarakat Indonesia

Masyarakat Indonesia memiliki keragaman yang sangat kaya dan kompleks. Keragaman tersebut mencakup berbagai aspek, seperti budaya, bahasa, agama, suku bangsa, adat istiadat, tradisi, dan geografi. Beberapa faktor yang menyebabkan keragaman masyarakat Indonesia antara lain:

Suku Bangsa: Indonesia memiliki lebih dari 1.300 suku bangsa yang tersebar di berbagai pulau dan wilayah. Setiap suku bangsa memiliki bahasa, adat istiadat, dan tradisi unik yang membedakannya dari suku-suku lainnya. Beberapa suku bangsa terkenal di Indonesia antara lain Jawa, Sunda, Batak, Minangkabau, Dayak, dan masih banyak lagi.

Bahasa: Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi dan bahasa persatuan yang digunakan di seluruh Indonesia. Namun, selain bahasa Indonesia, terdapat juga berbagai bahasa daerah yang beragam di setiap wilayah. Beberapa bahasa daerah yang dikenal di Indonesia adalah Jawa, Sunda, Minang, Batak, Bali, dan masih banyak lagi.

Agama: Indonesia adalah negara dengan beragam agama dan kepercayaan. Agama-agama besar yang dianut oleh masyarakat Indonesia antara lain Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Selain itu, terdapat juga kepercayaan-kepercayaan tradisional dan aliran-aliran keagamaan lainnya.

Adat Istiadat dan Tradisi: Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki adat istiadat dan tradisi yang berbeda dalam pernikahan, upacara, tarian, musik, seni, dan kehidupan sehari-hari. Hal ini mencerminkan keanekaragaman budaya yang luar biasa di Indonesia.

 

Mobilitas Sosial

Pengertian Mobilitas Sosial:
Mobilitas sosial merujuk pada perubahan status sosial seseorang atau kelompok dalam masyarakat. Status sosial mencakup faktor-faktor seperti pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dan prestise sosial. Mobilitas sosial dapat terjadi secara vertikal (naik atau turun dalam hierarki sosial) atau horizontal (berpindah ke kelompok sebaya yang memiliki status sosial yang sama).

Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial:

• Mobilitas Vertikal Positif: Ini terjadi ketika seseorang atau kelompok mengalami peningkatan status sosial, seperti mendapatkan pekerjaan yang lebih baik atau meningkatkan pendidikan mereka.
• Mobilitas Vertikal Negatif: Ini terjadi ketika seseorang atau kelompok mengalami penurunan status sosial, misalnya, kehilangan pekerjaan atau penghasilan yang lebih rendah dari sebelumnya.
• Mobilitas Horizontal: Ini terjadi ketika individu atau kelompok beralih dari satu posisi ke posisi lain dalam status sosial yang sama, misalnya, dari satu jenis pekerjaan ke jenis pekerjaan lainnya yang memiliki status yang setara.
• Mobilitas Inter-generasi: Mobilitas ini terjadi antara generasi berbeda dalam sebuah keluarga, seperti ketika anak-anak mencapai tingkat pendidikan atau pendapatan yang lebih tinggi daripada orang tua mereka.
• Mobilitas Intra-generasi: Ini terjadi dalam kehidupan seseorang, ketika mereka mengalami perubahan status sosial selama masa hidup mereka, seperti memulai dari posisi pekerjaan rendah dan kemudian naik ke posisi yang lebih tinggi.

Saluran-saluran Mobilitas Sosial:
Mobilitas sosial dapat terjadi melalui beberapa saluran, antara lain:

• Pendidikan: Mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dapat membuka peluang untuk pekerjaan yang lebih baik dan, akibatnya, mobilitas sosial positif.
• Pekerjaan dan Karir: Mendapatkan pekerjaan yang lebih baik atau kemajuan dalam karir dapat menjadi saluran mobilitas sosial.
• Warisan dan Kekayaan: Menerima warisan atau memiliki akses ke kekayaan dapat mempengaruhi status sosial seseorang.
• Perubahan dalam Struktur Keluarga: Perkawinan, perceraian, atau perubahan dalam struktur keluarga juga dapat memengaruhi mobilitas sosial.

Dampak Mobilitas Sosial:

• Perubahan Ekonomi: Mobilitas sosial dapat mengubah pendapatan individu atau kelompok, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesejahteraan ekonomi.
• Perubahan Sosial: Mobilitas sosial dapat merubah struktur sosial masyarakat, mempengaruhi hubungan antar-kelompok, dan menciptakan kesempatan yang lebih adil dalam masyarakat.
• Peningkatan Pendidikan dan Keterampilan: Mobilitas sosial positif sering kali berhubungan dengan peningkatan pendidikan dan keterampilan individu.
• Pengaruh pada Kesejahteraan Psikologis: Mobilitas sosial dapat memiliki dampak emosional pada individu, seperti meningkatkan harga diri dan kebahagiaan jika itu adalah mobilitas sosial positif, atau sebaliknya jika itu adalah mobilitas sosial negatif.

 

1.

Jawablah soal berikut ini!

Suatu negara dengan tingkat kematian rendah cenderung memiliki pertumbuhan penduduk yang....

A. Cepat
B. Lambat
C. Stabil
D. Negatif

2.

Jawablah soal berikut ini!

Tingkat kelahiran yang tinggi akan menyebabkan…

A. Pertumbuhan penduduk yang cepat
B. Pertumbuhan penduduk yang lambat
C. Pertumbuhan penduduk yang stabil
D. Tidak ada pengaruh pada pertumbuhan penduduk

3.

Jawablah soal berikut ini!

Adat istiadat dan tradisi masyarakat Indonesia tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, kecuali...

A. Pernikahan
B. Upacara
C. Bahasa
D. Tarian

4.

Jawablah soal berikut ini!

Keanekaragaman budaya di Indonesia tercermin melalui... 

A. Bahasa Indonesia
B. Bahasa resmi
C. Adat istiadat dan tradisi
D. Agama Islam saja

5.

Jawablah soal berikut ini!

Dinamika penduduk adalah…

A. Perubahan iklim suatu wilayah
B. Perubahan jumlah hewan di suatu wilayah
C. Perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah
D. Perubahan tingkat pendapatan di suatu wilayah