APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Bahasa Indonesia

Demi Keluarga

MATERI

Penggunaan Konjungsi


Sebelum ke materinya, perhatikan dua teks berikut!

Kata yang ditulis dengan warna merah adalah konjungsi atau kata hubung. Tugasnya adalah menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, juga paragraf dengan paragraf. Apakah kalian merasakan perbedaan antara teks yang menggunakan konjungsi dan teks yang tidak menggunakan konjungsi?

Tentu berbeda, bukan? Konjungsi dalam suatu kalimat berfungsi untuk menghubungkan unsur-unsur tertentu sehingga menjadi rangkaian yang padu dan memudahkan pembaca dalam memahami maksud dari penulis.

Ada dua jenis konjungsi, yaitu konjungsi subordinatif dan konjungsi koordinatif 
Konjungsi subordinatif adalah sebuah kata penghubung untuk menggabungkan dua klausa atau lebih yang mempunyai hubungan bertingkat. Konjungsi subordinatif menghasilkan sebuah kalimat majemuk bertingkat, kalimat yang terletak setelah konjungsi subordinatif akan menempati struktur keterangan dalam suatu kalimat.

Kata hubung yang termasuk ke dalam kalimat majemuk bertingkat di antaranya adalah:

  • Sesudah, sehabis, sejak, ketika, tatkala, sementara, sambil, dan seraya (hubungan waktu).
  • Jika, jikalau, asalkan, bila, manakala (hubungan syarat).
  • Andaikan, seandainya, seumpama (hubungan pengandaian).
  • Agar, biar, supaya (hubungan tujuan).
  • Biarpun, meskipun, sekalipun, kendatipun, sungguhpun (hubungan konsesif).
  • Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana (hubungan pemiripan).
  • Sehingga, sampai-sampai, makanya (hubungan penyebaban).
  • Bahwa (hubungan penjelasan).
  • Dengan (hubungan cara).

Sementara itu, Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama penting atau memiliki status sintaktis yang sama.
Berikut contoh konjungsi koordinatif dan maknanya:

  • Dan  (penanda hubungan penambahan)
  • Atau (penanda hubungan pemilihan)
  • Melainkan (penanda hubungan perlawanan)
  • Padahal (penanda hubungan pertentangan)
  • Sedangkan (penanda hubungan pertentangan)
  • Serta (penanda hubungan pendampingan)
  • Tetapi (penanda hubungan perlawanan)
  • dan/atau (penanda hubungan jumlah atau pilihan)

Penggunaan Kata Serapan

Saat membaca teks, termasuk tes deskripsi, mungkin kalian menemukan kata yang tidak biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya kata serapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Kata-kata tersebut biasanya digunakan karena belum ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia yang dapat mendeskripsikan maknanya secara tepat.

Kata serapan muncul karena faktor interaksi masyarakat serta pesatnya ilmu pengetahuan dari berbagai bidang dan kehidupan. Pada kajian ini, kemajuan di berbagai bidang pengetahuan, keilmuan, seni, dan teknologi bisa diperluas dari kosakata bahasa-bahasa di dunia, termasuk bahasa Arab dan bahasa Inggris. Berikut ini adalah jenis pola penyerapan bahasa asing atau daerah ke dalam bahasa Indonesia.

Adopsi
Adopsi merupakan unsur serapan yang dipungut secara utuh, tanpa penyesuaian atau perubahan dengan bahasa penerima.
Misalnya, bus dari bahasa Inggris bus ; kendaraan bermotor yang besar, beroda empat atau lebih dan dapat memuat banyak penumpang.

Adaptasi
Adaptasi merupakan unsur serapan yang disesuaikan dengan ejaan dan lafal Indonesia.
Misalnya, maksimum yang diambil dari bahasa Inggris maximum, pada kata tersebut dilakukan penyesuaian dengan cara mengubah huruf X menjadi KS menyesuaikan dengan ejaan orang Indonesia pada umumnya.

Pungutan atau Terjemahan
Menurut Soedjito (1990), proses penyerapan dengan terjemah artinya mengubah atau menyesuaikan kata tersebut dengan sistem fonologi dan morfologi bahasa Indonesia. 
Misalnya kata drive thru yang diserap dengan cara diterjemahkan menjadi lantatur (layanan tanpa turun).

1.

Jawablah soal berikut dengan cermat!

Dalam penulisan teks deskripsi, sering kali kita menjumpai penggunaan konjungsi. Salah satu fungsi penggunaan konjungsi adalah ….


A. Menyusun judul teks deskripsi yang singkat
B. Menggabungkan unsur kata dalam kalimat
C. Memperindah rangkaian kalimat dalam puisi
D. Menggabungkan maksud penulis dengan pembaca

JAWABAN BENAR

B.

Menggabungkan unsur kata dalam kalimat

PEMBAHASAN

Konjungsi merupakan kata hubung sehingga salah satu fungsi utamanya adalah menghubungkan unsur-unsur, seperti kata dengan kata, kata dengan frasa, atau bahkan kalimat dengan kalimat sehingga membentuk rangkaian yang padu.

2.

Jawablah soal di bawah!

Dalam penggunaannya, konjungsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu …


A. Koordinatif dan subordinatif
B. Koordinatif dan implikatif
C. Koordinatif dan imperatif
D. Subordinatif dan imperatif

JAWABAN BENAR

A.

Koordinatif dan subordinatif

PEMBAHASAN

Dalam penulisannya, konjungsi dibedakan menjadi konjungsi yang menghubungkan unsur setara (koordinatif) dan bertingkat (subordinatif).

3.

Jawablah soal berikut dengan benar!

Berikut ini contoh konjungsi koordinatif …


A. bahwa
B. atau
C. jika
D. agar

JAWABAN BENAR

B.

atau

PEMBAHASAN

Konjungsi koordinatif merupakan konjungsi yang menghubungkan unsur-unsur yang setara, seperti kata atau yang menunjukkan hubungan pemilihan.

4.

Kerjakan soal berikut!

“Manakala ayahku hendak berangkat bekerja, ibu akan sigap dalam mempersiapkan perbekalannya” 
Konjungsi yang digunakan dalam kalimat di atas bermakna….


A. konsesif
B. syarat
C. waktu
D. maksud

JAWABAN BENAR

B.

syarat

PEMBAHASAN

Kata hubung jika, bila, apabila, manakala merupakan kata hubung jenis subordinatif yang menunjukkan makna syarat.

5.

Cermati kalimat berikut

Sejak dua bulan yang lalu, aku dan adik tinggal bersama nenek di desa
Kata yang bercetak tebal adalah konjungsi yang berfungsi untuk menunjukkan hubungan …


A. penjelasan
B. penyertaan
C. penambahan
D. penjelasan

JAWABAN BENAR

C.

penambahan

PEMBAHASAN

Kata yang bercetak tebal pada kalimat di atas adalah kata dan yang menunjukkan makna hubungan penambahan antara unsur-unsur yang digabungkan.

redesain-navbar Portlet