APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Bahasa dan Sastra Indonesia (Peminatan)

Pantun

MATERI

Pengertian Pantun

Apa yang Dimaksud Pantun ?

Sobat pintar kalian pasti tidak asing lagi bukan dengan pantun. Mari kita pelajari lagi lebih dalam tentang pantun.

Dalam pengertian umum, pantun merupakan salah satu bentuk sastra rakyat yang menyuarakan nilai-nilai dan kritik budaya masyarakat. Menurut (Waluyo,1987:9), pantun adalah puisi asli Indonesia. Pantun juga terdapat dalam beberapa sastra daerah di Indonesia seperti “parika” dalam sastra jawa atau “paparikan” dalam sastra sunda. Orang yang pertama kali membentangkan pikiran dari hal pantun Indonesia ini adalah H.C. Klinkert dalam tahun 1868. Karangannya bernama “De pantuns of minnenzangen der Maleier”. Sesudah itu datang Prof. Pijnapple; juga beliau memaparkan pikirannya dari hal ini dalam tahun 1883. Pantun tepat untuk suasana tertentu, seperti halnya juga karya seni lainnya hanya tepat untuk suasana tertentu pula.

Sedangkan dalam Kamus Istilah Sastra (2006:173) menjelaskan bahwa: Pantun adalah Puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasa terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b) tiap larik biasanya berjumlah empat kata; baris pertama dan baris kedua biasanya tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi; setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata; merupakan peribahasa sindiran; jawab (pada tuduhan dan sebagainya).

Sehingga dapat disimpulkan pantun merupakan karya yang dapat menghibur sekaligus dan menegur. Pantun merupakan ungkapan perasaan dan pikiran, karena ungkapan tersebut disusun dengan kata-kata hingga sedemikian rupa sehingga sangat menarik untuk didengar atau dibaca. Pantun menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dalam mendidik dan menyampaikan hal-hal yang bermanfaat.

Ciri-ciri Pantun

Apa saja Ciri-ciri dalam Pantun ?

 

Jenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini pada dasarnya diharapkan dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang mendengar maupun membacanya. Tidak hanya sekadar berisi nasihat dan imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang begitu kental, seperti berikut ini :

1. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris

Jika prosa mengenal ada paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya.

Khusus untuk pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.

2. 8-12 Suku Kata di Tiap Baris

Mulanya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8—12 suku kata.

3. Memiliki Sampiran dan Isi

Salah satu keunikan pantun yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran.

Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat.

4. Berima a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.

Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi.

1.

Pantun adalah ...


A. Sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas 4 larik dengan rima diakhiri a - b - a - b
B. Sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas 2 larik dengan rima diakhiri a - b - a - b
C. Sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas 4 larik dengan rima diakhiri a - b - b - a
D. Sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas 2 larik dengan rima diakhiri a - b - b - a
E. Sebuah bentuk puisi baru yang terdiri atas 4 larik dengan rima diakhiri a - b - b - a

JAWABAN BENAR

A.

Sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas 4 larik dengan rima diakhiri a - b - a - b

PEMBAHASAN

Pembahasan :

Pantun adalah Puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasa terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b) tiap larik biasanya berjumlah empat kata; baris pertama dan baris kedua biasanya tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi; setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata; merupakan peribahasa sindiran; jawab (pada tuduhan dan sebagainya).

2.

Pada baris pertama dan kedua pada pantun berupa ...


A. Isi
B. Sampiran
C. Saran
D. Jawaban
E. Pernyataan

JAWABAN BENAR

B.

Sampiran

PEMBAHASAN

Pembahasan :

Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat.

redesain-navbar Portlet