APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Geografi

Interpretasi Peta dan Pengolahan Citra Penginderaan Jauh Terkait Jaringan Transportasi dan Tata Guna Lahan

MATERI

Interpretasi Peta


 

Sob! Peta itu apa sih?

Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia Sumber: Mainlokal

     Singkatnya peta adalah representasi dari seluruh atau sebagian permukaan bumi atau beberapa benda langit pada permukaan bidang dengan tanda-tanda konvensional. Representasi ini digambarkan melalui skala tertentu, sehingga setiap aspek yang berbeda dari permukaan bumi seperti relief, permukiman, penggunaan lahan dan jaringan transportasi dapat dikenali.
Pendapat lain juga mengatakan bahwa peta adalah gambaran permukaan tiga dimensi yang ditampilkan dalam bidang dua dimensi.

 

Fungsi Peta


 

Sob sedikitnya terdapat lima fungsi peta, diantaranya sebagai berikut!
     Peta sangat bermanfaat untuk menunjukkan atau menggambarkan:
1.    Arah dan jarak di bumi,
2.    Lokasi suatu tempat,
3.    Ketinggian suatu tempat,
4.    Puas dan bentuk wilayah,
5.    Perubahan sifat alami dan nonalami.

Jadi, peta dapat berfungsi memperlihatkan / menyajikan bentuk, ukuran, dan lokasi/letak suatu daerah terhadap daerah lain yang berada di permukaan bumi ke dalam bidang datar; menyajikan data tentang potensi yang dimiliki suatu daerah (sebagai sumber data). 

 

Jenis dan Klasifikasi Peta


 

Sob kita mulai dari jenis-jenis peta yuk!

Jenis Peta
Sobat Pintar, berdasarkan skalanya, jenis peta dibedakan menjadi lima macam.

  • Skala 1: 100 sampai 1: 5.000 disebut peta kadaster. Peta ini berguna untuk menggambarkan peta tanah dalam sertifikat hak milik tanah (bahasa Jawa: pikukuh).
  • Skala 1: 5.000 sampai 1: 250.000 disebut peta skala besar. Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang sempit, misalnya peta kota.
  • Skala 1: 250.000 sampai 1: 500.000 disebut peta skala sedang. Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta provinsi.
  • Skala 1: 500.000 sampai 1: 1.000.000 disebut peta skala kecil. Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang cukup luas, misalnya menggambarkan suatu negara.
  • Skala kurang dari 1: 1.000.000 disebut peta skala geografi. Peta ini digunakan untuk menggambar benua atau dunia.

 

Klasifikasi Peta
Peta dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu peta dasar dan peta tematik.

Peta Dasar
Peta dasar adalah peta yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta berikutnya. Peta dasar yang digunakan ialah peta topografi yang menggambarkan keadaan bentuk muka bumi (bentang alam). Peta ini disebut juga peta umum, yaitu peta yang menggambarkan seluruh kenampakan yang ada di suatu daerah, misalnya sungai, sawah, pemukiman, jalan raya, dan jalan kereta api, peta rupa bumi.

Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang menggambarkan kenampakan tertentu di permukaan bumi. Berikut beberapa contoh peta tematik.
●    Peta khusus atau peta tematik
●    Peta tematik kualitatif
●    Peta lokasi pertambangan
●    Peta persebaran hutan bakau
●    Peta persebaran industri
●    Peta persebaran jenis tanah
●    Peta tematik kuantitatif
●    Peta kepadatan penduduk
●    Peta tingkat pendapatan
●    Peta produksi jagung

 

Memperbesar dan Memperkecil Peta

   
 

     Memperbesar peta adalah kegiatan mengubah ukuran peta menjadi lebih besar daripada ukuran semula. Sebaliknya, memperkecil peta adalah kegiatan mengubah ukuran peta menjadi lebih kecil daripada ukuran semula. Mengubah ukuran peta dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya, memperbesar dan memperkecil petak/dam pada peta, mengolah skala menggunakan fotokopi, dan menggunakan pantograf.
Contoh:

  • Peta berskala 1: 50.000 diubah menjadi 1: 100.000. Jika jarak petaknya p cm, maka peta tersebut mengalami pengecilan
  • Peta berskala 1: 100.000 diubah menjadi 1: 50.000. Jika jarak petaknya y cm, maka peta tersebut mengalami pembesaran menjadi x y cm = 2 cm.

Kesimpulan: Semakin besar angka pembagiannya, semakin kecil skala peta tersebut, begitu sebaliknya. 

Membaca, Menganalisi dan Menginterpretasi Peta


 

Sobat pernah dengar klasifikasi peta berdasarkan isinya?
Berdasarkan isinya peta terbagi menjadi peta umum dan peta khusus atau peta tematik. Salah satu contoh peta tematik adalah peta jaringan jalan. 
Suatu peta dapat dibaca, dianalisis dan diinterpretasi.

Ketiga istilah ini memiliki makna yang berbeda dalam aktivitas kompleks penggunaan peta loh, yuk baca dengan seksama penjelasannya ya!

Membaca Peta


 
Unsur Peta Sumber: Utakatikotak.com


Membaca peta merupakan aspek dasar dalam penggunaan peta, hal ini bertujuan untuk menggali informasi dari peta.

Hal yang perlu diperhatikan ketika membaca peta yaitu judul peta, skala peta, legenda, orientasi peta, garis tepi peta dan tahun pembuatan peta.


Manfaat yang akan didapatkan ketika Sobat mampu membaca peta dengan baik dan benar adalah Sobat bisa menggambarkan fenomena geografis sebagai panduan dalam melakukan perjalan.


Unsur geografi yang dapat diketahui dengan membaca peta yaitu:
1. Kenampakan pokok
seperti laut, sungai, danau, gunung, bukit, lembah, vegetasi, permukiman, jaringan jalan dan industri.
2. Jarak pada peta
dapat dibaca dengan bantuan penggaris, ini bisa dilakukan jika jaraknya adalah jarak lurus. Untuk mengukur jarak yang tidak beraturan misalnya jarak sungai dapat dilakukan dengan menggunakan benang yang ditempelkan mengikuti pola sungai kemudian benang tersebut diukur menggunakan penggaris.
Tahukah Sobat?
Untuk mengukur jarak ini selain menggunakan pengaris dapat juga menggunakan garis lintang dan bujur, setiap satu derajat garis lintang setara dengan 111 km. Cakupan area yang luas ini menyebabkan pembagian koordinat dibagi lagi menjadi menit (‘) dan detik (“).

3. Arah merupakan suatu hal penting untuk diatur sedemikian rupa, sehingga bagian utara tetap mengarah ke arah utara. Pengaturan ini dapat dilakukan dengan bantuan kompas. Terdapat dua model kompas yang umum digunakan yaitu kompas dengan model bearing dan model azimuth.
a. Model bearing adalah istilah bahari yang menghubungkan pembacaan derajat timur atau barat dari garis referensi utara-selatan. Terdapat empat kuadran bearing yang digunakan dalam menentukan arah dengan besaran sudut antara 0-90 º. Pengukuran dimulai dari titik dimana kita berada kemudian mengukur sudut dari utara ke selatan searah jarum jam atau berlawanan jarum jam. Misalnya U 45º T, artinya 45º dari arah utara menuju timur.
 

Model Bearing Sumber: https://slideplayer.info


b. Model azimuth digunakan untuk menentukan arah dengan mengukur dari utara berputar searah jarum jam ke titik yang dituju dengan besaran sudut antara 0-360 º.
 

Model Azimuth Sumber: https://slideplayer.info


4. Lokasi, lokasi suatu kenampakan geografi dapat dibaca dengan beberapa cara, yaitu:
a. Parallel dan meridian, metode ini dilakukan dengan berdasar pada sistem koordinat geografis. Garis yang menghubungkan barat dan timur bumi sejajar dengan garis khatulistiwa disebut garis lintang, garis ini memiliki luasan 0 º sampai 180 º dan semakin pendek ketika mendekati kutub. Sedangkan garis yang melingkari bumi secara vertikal adalah garis bujur dengan meridian utama berada di Greenwich sehingga sering disebut sebagai Meridian Greenwich.
b.Arah dan jarak dalam kuadran, penerapan konsep ini dilakukan dengan meletakkan suatu lokasi berdasarkan jarak suatu lokasi terhadap lokasi awal dan sudut azimuth.
c. Jarak dan jarak dalam koordinat kartesius, jarak dalam konsep ini menggunakan sumbu horizontal x dan sumbu vertikal y. Jarak satu ada pada titik x sedangkan jarak dua ada pada titik y dan titik awal disebut sebagai pusat koordinat (titik O) yang menjadi perpotongan antara garis x dan y.
d. Metode arah dan arah, penentuan lokasi dengan metode ini menggunakan cara resection dan intersection. Metode reseksi adalah dilakukan dengan menentukan sudut bearing dari dua lokasi yang telah diketahui dengan baik pada peta. Gunakan tiga atau lebih lokasi untuk akurasi yang lebih baik, metode ini dapat dilakukan dengan membidik azimuth lokasi pertama kemudian tentukan back azimuth dari lokasi tersebut dan lakukan hal yang sama pada lokasi lainnya. Titik pertemuan dari back azimuth lokasi pertama dan lokasi kedua adalah perkiraan lokasi Sobat.


5.Ketinggian merupakan jarak vertikal yang diukur dari permukaan laut. Ketinggian pada peta dapat dibaca melalui 
a. Ketinggian titik-titik tertentu (spot height) menunjukkan ketinggian suatu tempat dengan simbol titik hitam dan angka yang menunjukkan angka ketinggiannya.
b. Titik-titik triangulasi, menunjukkan ketinggian tertinggi dengan simbol segitiga biru dan angka keterangan ketinggian.
c. Garis kontur yang disajikan dengan warna coklat, menghubungkan tempat dengan ketinggian yang sama diatas permukaan laut dan digambarkan dengan jarak interval sama.

Menganalisis Peta
Analisis peta bertujuan menunjukkan hubungan antara berbagai variabel yang berbeda yang ditemukan pada peta. Verifikasi dalam analisis peta dibutuhkan untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan dalam peta adalah benar. Evaluasi peta pun dibutuhkan untuk mengetahui sumber dan tahun pembuatan peta sehingga analis mengetahui data yang disajikan berupa data terbaru atau data lama. 
Orientasi menjadi hal yang perlu diperhatikan ketika menganalisis peta, dari orientasi ini akan diketahui bagaimana kedudukan dan hubungan suatu wilayah dengan wilayah sekitarnya. Unsur yang dianalisis yaitu ukuran skala, sistem koordinat, deklinasi, relief dan simbol lainnya.
Analisis peta mencakup beberapa kegiatan yaitu pengklasifikasian, delineasi, pembuatan daftar dan pengukuran.
a. Pengklasifikasian dilakukan pada objek, fitur atau wilayah berdasarkan kriteria tertentu. Terdapat tiga hal yang perlu diperahtikan dalam pengklasifikasian yaitu menentukan satu atau lebih kenampakan geografis pada peta, menentukan kenampakan geografis yang lebih umum, mengidentifikasi identitas objek lebih detail.
b. Delineasi atau penarikan garis batas sementara suatu objek atau wilayah misalnya wilayah pertambangan.


 
Delineasi Peta Sumber: Blogspot.com


c. Enumerasi atau pembuatan daftar atau penghitungan hal-hal yang terlihat berbeda pada peta.
d. Pengukuran, mengacu pada pengukuran kuantitatif variabel fisik tertentu seperti jarak, ketinggian, volume dan kuas.

Menginterpretasi Peta
Interpretasi peta berfungsi dalam menjelaskan perbedaan spasial atau mengapa kenampakan geografis tertentu terjadi di tempat tertentu. Hal yang harus diperhatikan dalam interpretasi peta yaitu kemampuan menjelaskan pola spasial dengan mengaitkan setiap pola geografis dengan informasi yang diketahui, tidak hanya berfokus pada penentuan jarak, ketinggian, lokasi dan kuantitas tetapi pada ciri fisik dan sifat. Interpretasi peta dapat dilakukan dalam beberapa langkah yaitu 
a. Mengenali pola spasial dengan mempelajari sifat dan ciri yang digambarkan oleh suatu pola. Tidak hanya kenampakan budaya saja, suatu pola dapat menggambarkan kenampakan fisik misalnya pada ketinggian 2000 mdpl jenis vegetasi yang dapat ditemui adalah teh.
b. Menjelaskan pola, dilakukan dengan identifikasi jenis pola dan membuat garis besar informasi yang dapat menjawab pertanyaan apa, dimana dan kapan pola itu terjadi.
c. Mengorelasikan pola yang berbeda, sebab keberadaan suatu pola bisa menjadi sebab dari adanya pola lain disekitarnya. Misalnya terdapat pemukiman di sepanjang aliran sungai, itu artinya pola alami bisa berhubungan dengan pola sosial atau pola budaya.


 

 Peta Pola suatu Fenomena Sumber: https://docplayer.info


d. Sadar akan keterbatasan kartografi, keterbatasan pada peta dapat dilihat dari proses pembuatan peta.

Secara umum keterbatasan peta yaitu

  1. keterbatasan pada sifat terutama pada simbol, skala dan bentuknya berupa dua dimensi,
  2. keterbatasan data, beberapa peta menggunakan data statistik untuk menggambarkan suatu fenomena misalnya populasi. Informasi yang dimuat merupakan suatu hal yang dinamis sehingga dapat berubah kapan saja,
  3. keterbatasan teknologi, hal ini menentukan kualitas tampilan dan komponen peta,
  4. keterbatasan pembuatan peta, sebab peta tidak selalu dibuat oleh seorang ahli kartografi atau GIS atau pembuat peta tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang daerah yang dipetakan,
  5. keterbatasan dari pemesan peta, sebab peta tidaklah netral melainkan disesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna peta,
  6. keterbatasan pengguna peta, kemampuan pengguna peta yang minim akan menyebabkan kesalahan dalam membaca dan menafsirkan peta.

Pengertian Penginderaan Jauh


 

Sob! pernah belajar penginderaan jauh kan waktu kelas X?
Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menentukan objek serta memperoleh informasi tentang sifat fisik objek melalui analisis data objek yang dikumpulkan dengan menggunakan sensor yang letaknya jauh dari objek dan tidak bersentuhan langsung secara fisik dengan objek.  Penginderaan jauh telah mengalami banyak perkembangan, selain dari wahana dan instrumen, sensor yang digunakan pun turut berkembang. 
 

Citra hasil Inderaja Sumber : Google Earth
 

Komponen Penginderaan Jauh


 

Yuk kita pelajari komponen inderaja!

Komponen Inderaja Sumber: https://www.researchgate.net
 


Penginderaan jauh memiliki beberapa komponen, yaitu:
a.    Sumber energi, berupa gelombang elektromagnetik untuk mendapatkan gambaran permukaan bumi
b.    Atmosfer yang selektif terhadap panjang gelombang
c.    Sensor untuk melacak, mendeteksi, dan mereka objek sasaran di alam dalam jangka waktu tertentu
d.    Perolehan data dengan interpretasi foto udara
e.    Penggunaan data sebagai penentu tingkat keberhasilan


 

Citra merupakan gambaran objek yang terlihat pada lensa kamera atau pada hasil cetakan. Citra terbagi menjadi dua yaitu citra foto yang dihasilkan oleh sensor kamera dan citra nonfoto yang dihasilkan sensor bukan kamera. Citra foto adalah hasil foto udara sementara radar adalah hasil rekaman gelombang.
      


Gambar 9 Citra Nonfoto Sumber: data:image/jpeg;base64


Gambar 10 Citra Foto Sumber: http://4.bp.blogspot.com/


Dalam penginderaan jauh, bumi dipotret dari ruang angkasa dengan menggunakan pesawat atau satelit. Pesawat atau satelit inilah yang disebut dengan wahana.

Jarak pemotretan terbagi menjadi tiga tingkat ketinggian;
● Ketinggian 1.000 m sampai 9.000 m dari permukaan laut, pemotretan dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang rendah sampai medium (low to medium altitude aircraft). Citra yang dihasilkan adalah citra foto (foto udara).
● Ketinggian sekitar 18.000 m dari permukaan bumi, pemotretan dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft). Citra yang dihasilkan adalah foto udara dan multispectral scanners data.
● Ketinggian 400 km sampai 900 km dari permukaan bumi, pemotretan dilakukan dengan menggunakan satelit. Citra yang dihasilkan adalah citra satelit.

 

Proses pemotretan objek yang sedang diteliti, baik melalui pesawat terbang maupun satelit, merupakan tahap pengumpulan data yang hasilnya berupa citra foto udara atau citra satelit.
Tahap pengumpulan data ini memerlukan lima komponen pendukung, yaitu:

  • sumber tenaga (energi),
  • atmosfer,
  • objek,
  • sensor,
  • dan produk (data yang diperoleh). 

Nah Sob, umumnya terdapat empat langkah dalam pengolahan citra
Empat langkah dalam pengolahan citra yaitu:
a. Prapengolahan data (preprocessing) merupakan langkah yang dilakukan sebelum analisis data utama dan ekstraksi informasi. Tahapan dalam pengolahan data terdiri atas tahapan

  • koreksi geometrik mencakup penerapan algoritma untk gambar yang cocok dengan kelengkungan bumi,
  • koreksi georeferensi mencakup pembentukan sistem koordinat geografis atau membuat susunan gambar yang diperlukan untuk tumpang susun (overlay),
  • koreksi radiometrik adalah proses memastikan keakuratan nilai reflektansi permukaan yang diwakili angka digital dalam gambar. Koreksi radiometrik ini berupaya untuk menghilangkan kesalah dalam sensor.

 



Proses Koreksi Atmosferic Sumber:https://uzishidqi.files.wordpress.com


b. Peningkatan kualitas citra, ditujukan agar interpretasi dan analisis visual dapat dilakukan dengan baik. Tindakan yang dapat dilakukan berupa reduksi citra, pembesaran citra, dan penyesuaian kontras linier dan non linier.
c. Transformasi citra bertujuan hampir sama dengan peningkatan kualitas citra dan mencakup pemrosesan gabungan data dari beberapa pita spektrum.
d. Klasifikasi citra merupakan langkah dalam pengolahan data citra digital penginderaan jauh yang dilakukan berdasarkan kategori tertentu. Terdapat dua jenis klasifikasi yaitu klasifikasi terbimbing (supervised classification) dan klasifikasi tidak terbimbing (unsupervised classification).

  • Klasifikasi terbimbing memberikan keleluasaan kepada pengguna untuk mengklasifikasikan secara mandiri, artinya klasifikasi ini dilakukan atas arahan peneliti melalui training sample yang menjadi bahan pembelajaran otomatis bagi komputer.
  • Sementara klasifikasi tidak terbimbing menyerahkan sepenuhnya klasifikasi pada sistem komputer dengan cara memisahkan sejumlah besar piksel yang tidak diketahui pada gambar berdasarkan nilai reflektansi.

      



Klasifikasi Terbimbing Sumber: http://horizonlangit.blogspot.com    

 


 

Klasifikasi Tidak Terbimbing Sumber: http://horizonlangit.blogspot.com/

Interpretasi Citra Penginderaan Jauh


 

Sobat mari kita berdiskusi mengenai interpretasi citra!
Penginderaan jauh menyajikan representasi permukaan bumi berdasarkan pantulan energi elektromagnetik dari objek yang akan direkam sensor.      

Objek yang terekam pada citra memiliki beberapa ciri yaitu 
(1) ciri spasial yang berkaitan dengan aspek keruangan yang mencakup bentuk, ukuran, bayangan, pola, tekstur situs dan asosiasi, 
(2) ciri temporal, yaitu ciri yang berkaitan dengan umur benda atau waktu perekaman, 
(3) ciri spektral yaitu ciri yang dihasilkan dari interaksi tenaga elektomagnetik dengan benda yang dinyatakan dengan rona dan warna.

Terdapat tiga pengetahuan dasar dalam interpretasi citra
a. Pengetahuan tentang subjek interpretasi. Hal ini akan memberi akurasi lebih bagi interpreter karena beberapa disiplin ilmu lain juga digunakan dalam interpretasi citra.
b. Pengetahuan tentang wilayah geografis. Setiap lokasi memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi pola yang terekam citra, pengalaman interpreter akan sangat berguna dalam mengidentifikasi kenampakan dalam peta.
c. Pengetahuan tentang sistem penginderaan jauh. Interpreter harus mengetahui bagaimana variabel berbeda dapat mempengaruhi citra yang akan diinterpretasikan dan bagaimana mengevaluasinya sehingga informasi yang diperoleh adalah informasi yang berguna.

Nah Sob, dalam interpretasi citra terdapat beberapa gugus tugas loh!
Gugus tugas dalam interpretasi citra diantaranya sebagai berikut:
a. Klasifikasi adalah penempatan objek, fenomena atau wilayah ke kelompok tertentu berdasarkan kenampakannya pada citra.
b. Pencacahan dilakukan dengan membuat daftar atau menghitung data diskret yang terlihat pada citra.
c. Pengukuran dalam interpretasi terdiri atas pengukuran jarak, tinggi, volume dan luas wilayah, jenis pengukuran ini membentuk subjek fotogrametri yang menerapkan pengetahuan geometri citra ke derivasi jarak yang akurat. Pengukuran jarak yang kedua adalah menilai kecerahan kualitatif terhadap kecerahan gambar. Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan suatu objek.
d. Penggambaran, adalah kegiatan menggambarkan secara garis besar wilayah sebagaimana yang diamati pada citra penginderaan jauh. Peneliti harus mampu membedakan dan memisahkan setiap wilayah yang berbeda baik dari segi corak dan tekstur tertentu.

Nah Sob, untuk menginterpretasi citra kita harus mengetahui unsur-unsur interpretasi citra
Unsur interpretasi citra diantaranya yaitu:
1.  Rona, adalah tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada citra.
2. Ukuran, meliputi dimensi panjang, luas, tinggi, kemiringan dan volume objek.
3. Bentuk, memiliki kaitan yang erat dengan ciri keuangan, konfigurasi dan batas sebuah objek.
4. Tekstur, biasanya dikelompokkan menjadi kasar dan halus.
5. Pola, merupakan ciri yang menandai objek buatan manusia atau alami.
6. Bayangan, membantu dalam menegaskan objek pada citra.
7. Situs, adalah letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya.
8. Asosiasi, merupakan keterkaitan antara objek yang satu dengan lainnya.

 

Manfaat Citra Penginderaan Jauh


 

Sobat sudah tahu apa saja keunggulan penginderaan jauh? Yuk kita cari tahu!
Keunggulan penginderaan jauh diantaranya sebagai berikut:
● Daerah atau kota yang semula tidak tampak dapat direkam sehingga terwujud dalam bentuk citra yang akhirnya dapat dikenali.

● Setiap gambar dapat meliputi daerah yang luas, misalnya sampai setengah bola bumi.
● Merupakan cara yang paling cepat dan tepat untuk memetakan daerah bencana. Misalnya, daerah gempa dan daerah banjir.
● Pembuatannya dapat diulang-ulang dalam waktu yang pendek.
● Merupakan alat yang baik untuk pembuatan peta karena dapat menggambarkan objek secara lengkap dan mirip dengan wujud yang sebenarnya.
●  Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.

 

Manfaat citra pengindraan jauh yaitu:
● Sebagai alat penerima, Citra merupakan alat yang baik dalam memberikan rekaman objek sehingga citra sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran geografi, juga merupakan alat pendukung dalam penelitian geografi.
● Untuk mendapatkan kenyataan terbaru setiap saat dan dalam cuaca apapun, pengambilan citra dapat dilakukan. Citra merupakan sumber data dan dapat menyajikan gambar secara lengkap.
● Alat penjelasan, Citra merupakan alat yang baik untuk memahami letak dan susunan gejala di muka bumi, karena citra menyajikan gambar yang lengkap dan wujud yang sebenarnya.
● Alat bantu menyusun teori Foto udara merupakan penghubung yang baik antara fakta dan teori. Teori disusun berdasarkan penelitian yang dibuat dengan tingkat kepercayaan antara fakta dan teori.

 

Latihan 1

Type here..

redesain-navbar Portlet