APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

5 Cara untuk Mengetahui Pemahaman Siswa terhadap Materi Pelajaran

Ada beberapa teknik khusus yang bisa digunakan untuk memeriksa apakah siswa sudah memahami materi pelajaran atau belum.

Photo by Karolina Grabowska on Pexels

Tingkat pemahaman siswa atas materi yang dipelajarinya tentu saja tidak sama. Ada banyak faktor yang turut memengaruhi hasil belajar. Di sisi lain, kita sebagai guru harus mampu mengetahui ketuntasan belajar siswa.

Kita tak bisa sekadar bertanya, apa cara yang dilakukan guru agar pembelajaran mudah dipahami? Melainkan, kita juga harus bertanya, bagaimana cara mengetahui bahwa siswa telah memahami apa yang dipelajarinya?

Kita dapat menggunakan beberapa cara untuk mengetahui pemahaman materi siswa, Guru Pintar. Berikut beberapa cara mengecek pemahaman siswa yang dapat diterapkan di kelas.

 

1. Jurnal Belajar

cara menganalisis siswa apakah sudah paham pelajaran
Photo by David Iskander on Unsplash

Salah satu cara menganalisis siswa apakah sudah paham pelajaran adalah dengan "menyimak" mereka secara langsung. Kita bisa meluangkan waktu di setiap akhir unit, pekan, bulan, atau hanya setelah materi tertentu yang dirasa lebih sukar. Alokasikan waktu tersebut untuk siswa menuliskan, meringkas, bahkan menafsirkan apa yang telah mereka pelajari ke dalam sebuah jurnal belajar. Dengan membaca catatan setiap siswa secara berkala, kita dapat mengukur pemahaman siswa terhadap pembelajaran.

Setiap catatan tidak perlu terlalu panjang, Guru Pintar. Selain mempermudah untuk memeriksa, kita juga bisa menilai pemahaman materi dari seberapa padat ringkasan yang dituliskan oleh siswa.

 

2. Bridging

menilai pemahaman murid pendidik
Photo by George Milton on Pexels

Bridging adalah sebuah teknik yang diterapkan untuk menjembatani dua hal. Teknik bridging digunakan di berbagai bidang, dan kita bisa menggunakannya untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa atas materi pelajaran sebelumnya.

Bagaimana caranya? Tepat sebelum melangkah pada materi berikutnya, kita bisa mengawali pembelajaran dengan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan reviu atas materi sebelumnya. Kita juga bisa menyiapkan cue atau media yang terkait dengan materi sebelumnya, kemudian beri kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang setiap cue atau media pembelajaran tersebut. Di samping berguna untuk mengulang materi sebelumnya, kegiatan bridging seperti ini dapat membantu kita mengukur pemahaman siswa terhadap pembelajaran.

 

3. Menjelaskan Ulang

cara mengecek pemahaman siswa
Image by StartupStockPhotos from Pixabay 

Bagaimana cara kita melakukan analisis level pemahaman siswa dalam memahami konsep? Tugaskan siswa untuk menjelaskan. Tanpa sungguh-sungguh memahami konsepnya, menjelaskan sesuatu kepada orang lain itu tidak mudah. Bukankah begitu, Guru Pintar?

Ada beragam cara untuk membuat siswa menjelaskan ulang apa yang telah dipelajarinya. Kita bisa menugaskan siswa pair work dan berganti peran, satu menjelaskan sedangkan satu lagi menyimak dan mengajukan dua atau tiga pertanyaan. Kita juga bisa melibatkan orang tua untuk peran menyimak tersebut dengan menyediakan form penilaian terlebih dahulu. Untuk menilai pemahaman murid pendidik dengan lebih kompleks, kita bisa menugaskan siswa mengerjakan project tertentu dan kemudian mempresentasikannya di depan kelas.

 

4. Self Assesment

analisis level pemahaman siswa dalam memahami konsep
Photo by Katerina Holmes on Pexels

Teknik analisis level pemahaman siswa dalam memahami konsep yang satu ini sangat mudah, tetapi kita harus meluangkan waktu untuk menyiapkan medianya. Kita dapat membuat grading indikator pemahaman siswa dalam angka (1 – 5 atau 1 – 10), bintang, emotikon, atau yang lainnya. Angka satu berarti siswa tidak memahami materi, angka tertinggi berarti pemahaman materi sangat baik. Begitu pula dengan jumlah bintang maupun jenis emotikon, mulai dari eskpresi menangis hingga tertawa.

Kita perlu membuat satu indikator pada satu sisi kartu, dengan sisi lainnya berisi nama siswa. Setiap siswa memiliki seluruh jumlah kartu yang dibutuhkan sesuai dengan grading yang kita siapkan (1-5 atau 1-10). Di akhir kegiatan belajar mengajar, minta siswa untuk meletakkan kartunya di atas meja, dengan sisi namanya berada di atas, kemudian kita mengambilnya satu demi satu. Cara pengambilan kartu bisa disesuaikan, asalkan setiap siswa merasa aman dan nyaman karena tidak harus membandingkan pemahaman materi dirinya sendiri dengan temannya.

 

5. Meringkas Bacaan

Bagaimana cara mengetahui bahwa siswa telah memahami apa yang dipelajarinya
Photo by Polina Tankilevitch on Pexels

Cara mengecek pemahaman siswa yang satu ini sebenarnya mirip dengan jurnal belajar, tetapi tak sepenuhnya sama. Tujuan meringkas suatu bacaan adalah untuk menguji kemampuan literasi siswa. Melalui ringkasan bacaan, kita dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa atas apa yang dibacanya.

Di samping memeriksa tingkat pemahaman siswa, kita dapat menggunakan ringkasan bacaan untuk mengajarkan parafrasa sehingga siswa terlatih untuk tidak melakukan plagiat. Fleksibilitas kita diperlukan tak terbatas pada memahami parafrasa bacaan, Guru Pintar. Untuk bacaan tertentu, terkadang kita harus bisa mengerti ketika siswa merumuskan simpulannya sendiri alih-alih merangkum. Fleksibilitas diperlukan sebab yang dibutuhkan siswa adalah kemampuan literasi, bukan keterampilan meringkas teks. Sekali lagi, semakin padat sebuah ringkasan, berarti semakin baik pula pemahaman dan literasi siswa.

Selain kelima cara mengecek pemahaman siswa di atas, apakah Guru Pintar punya "jurus" khusus bagaimana cara mengukur kemampuan peserta didik? Setiap guru tentu memiliki caranya masing-masing untuk menilai pemahaman murid pendidik, bukan?

00

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog