Sobat Pintar yang lulus sekolah tahun ini, sudah siap kuliah semester depan? Sudah mendengar cerita-cerita kakak atau kerabat tentang serunya kuliah dengan dosen dan ragam karakternya? Nah, sekedar sebagai persiapan, kali ini Aku Pintar berbagi trik agar Sobat punya catatan kuliah yang lengkap – siapapun dosennya.

1. Tuliskan Nama Matakuliah dan Jadwal Dibagian Awal Catatan

Pada umumnya, dosen takkan terlalu meributkan apa yang dicatat mahasiswa dari kuliah beliau – selalu ada pengecualian dalam hal ini ya, Sobat. Dan biasanya, lama-kelamaan buku dalam tas mahasiswa terus saja berkurang – kecuali saat mengerjakan skripsi.

So, let's assume you don't use one book for one class. Instead, you use one note book for all classes, all semester long. Bahkan bisa jadi, buku catatan kuliah juga yang dipakai mencatat poin-poin penting dari rapat-rapat organisasi atau UKM yang diikuti. How messy it is!

Well, you just need a simple trick. Jangan lupa menuliskan keterangan pada bagian awal catatan: nama matakuliah, dosen, jadwal kelas, hari dan tanggal, topik perkuliahan, atau informasi lain yang penting bagi Sobat Pintar.

Tujuannya demi diri sendiri – agar nanti sewaktu kuis, UTS, atau UAS, Sobat Pintar dapat dengan mudah menemukan catatan yang dibutuhkan. Trik ini pun bisa diterapkan pada catatan yang dibuat pada alat-alat elektronik. Tak hanya folder yang rapi per matakuliah, tambahan informasi pada bagian awal setiap kali catatan dibuat juga diperlukan.

2. Pahami Silabus Perkuliahan, kemudian Sesuaikan Catatan

Pada awal semester, biasanya dosen akan menjelaskan silabus perkuliahan selama satu semester. Bisa diibaratkan, silabus tersebut adalah batang inti apa saja yang akan dibahas selama satu semester, yang kemudian akan bercabang keberbagai arah topik.

Dengan memahami silabus perkuliahan, Sobat Pintar dapat menyesuiakan apa saja yang perlu dicatat nantinya. Bila terbiasa dengan mind mapping, Sobat bisa menggunakan silabus tersebut sebagai kerangka awal dan terus mengembangkannya melalui catatan kuliah selama semester tersebut.

Bila Sobat Pintar lebih menyukai catatan rapi dalam bentuk paragraf, triknya masih tetap sama. Silabus tersebut bisa digunakan sebagai kerangka catatan, dan sisihkan catatan tambahkan pribadi pada halaman lain – bila ada.

Does it sound painstaking? Sebenarnya tidak juga, Sobat. Dibanding ketika nanti Sobat mencari satu kata kunci atau kalimat dengan mengaduk-aduk seluruh catatan. Tak ingin 'mencari jarum dalam tumpukan jerami,' bukan?

3. Gunakan Warna-Warna Tertentu untuk Menandai Bagian-Bagian Penting

Catatan yang menarik merupakan modal belajar yang penting bagi pelajar bertipe visual. Jadi, jangan ragu memainkan warna dalam catatanmu, Sobat! Baik dalam bentuk mind map atau catatan rapi berparagraf, warna-warna terang yang cukup membuka mata akan membuatmu betah belajar.

Misalnya, gunakan warna biru untuk poin-poin tambahan dan warna merah untuk key words. Tujuan variasi warna ini masih sama, Sobat: agar mudah mencari kata kunci yang dibutuhkan setiap waktu diperlukan. This way, you don't need to read the whole notes.

Bagaimana kalau Sobat Pintar lebih suka mencatat langsung di laptop atau gadget? Atau, Sobat lebih suka mengambil foto whiteboard yang sudah penuh catatan ulasan dosen? Boleh-boleh saja, asal sebelumnya sudah meminta izin pada dosen yang bersangkutan untuk menggunakan kamera ponsel.

Basically, nobody will complain on how you make your notes. Akan tetapi, menurut penelitian yang dilakukan di Princeton University, catatan tangan terbukti lebih efektif dalam membantu pelajar mengingat kembali materi yang telah dipelajari. Jadi, bagaimana catatan kuliahmu nanti, Sobat?