4 Tanda Kamu Salah Jurusan
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
photo via www.theodysseyonline.com
Apakah dunia seakan berakhir saat jadwal kuliah menunggumu? Atau, kamu punya waktu dan tenaga untuk kegiatan rutin UKM, sampai-sampai lupa tugas yang mestinya sudah diserahkan pekan kemarin? Jika setiap kali berangkat ke kampus terasa bagai hukuman atau kamu bener-bener enggak peduli ada tugas apa dari matakuliah apa, bisa jadi kamu kuliah di jurusan yang tak sesuai dengan passion atau minatmu. Ditambah lagi, kalau kamu memiliki tanda-tanda seperti di bawah ini.
1. Selalu ada Cara dan Alasan untuk Tak Hadir
Barangkali kamu masih datang ke perkuliahan kelas sesuai jadwal, tapi kamu enggak bener-bener hadir di kelas. Pikiranmu udah keluar kelas duluan, entah mikirin rute jalan pulang nantinya atau sekedar menu baru di kantin yang belum kamu coba tapi udah keburu raib. Saat sesekali kupingmu berfungsi menangkap suara dosen, rasa-rasanya beliau sedang bertutur dalam bahasa asing yang belum pernah kamu dengar sebelumnya. Pada gilirannya, ketika hasrat masuk kelas menguap tanpa sisa, kamu nitip tandatangan presensi sama teman-temanmu – dengan frekuensi yang setara dengan setengah pertemuan selama satu semester.
2. Prestasi Akademikmu Sepertinya Lagi Ikut Lomba Downhill
Bolos kelas, tugas enggak ngumpulin, materi enggak paham, nilai UTS dan UAS juga tak bisa diharapkan. Mungkin ini bukan pertama kalinya Dosen Pembimbing Akademik memanggilmu karena IPK-mu yang konstan satu atau dua koma.
3. Tak Ada Impian Dimasa Depan yang Memicu Semangatmu
Tak usahlah arah hidup, tapi setelah lulus kuliah nanti kamu pengen kerja di mana? Bahkan untuk pertanyaan yang paling umum ditanyakan orang saja, kamu tak tahu harus menjawab apa. Jangankan gambaran profesi dalam bidang ilmu yang tengah kamu geluti, kamu sudah tak tahu apa yang akan kamu lakukan dalam 5 tahun kedepan dengan latar belakang keilmuanmu sekarang.
4. Semua Hal, Selain yang Berkaitan dengan Kuliah, Terasa Lebih Menarik
Jadi, kamu sedang kuliah di Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, misalnya. Tapi kamu lebih tertarik dengan resep cake terbaru yang dibagikan di kursus pastry yang baru kamu ikuti. Atau, kamu sering banget ngebahas tentang seluk beluk manajemen kafe dengan teman-temanmu dari Fakultas Ekonomi. Sementara buku teks Teori Perencanaan masih licin belum tersentuh, buku-buku resep pastry atau manajemen tampak menumpuk di sudut lain kamarmu. Alih-alih duduk di meja kerja di salah satu kantor BUMN dalam stelan rapi, kamu lebih suka membayangkan dirimu dimasa depan sedang bertabur tepung pastry di dapur atau mengarahkan karyawan kafemu dalam balutan kaos kasual dan celana denim.
Bila kamu mengalami sebagian besar hal di atas, atau sejenisnya, tangguhlah untuk mengakui kalau kamu memang salah pilih jurusan. Jadi bagaimana jalan keluarnya? Jumlah semestermu bisa mempengaruhi keputusanmu, atau murni keberanianmu saja. Kamu bisa melanjutkan langkahmu sampai lulus, apapun alasanmu dulu hingga memilih jurusan kuliahmu sekarang. Tetaplah berpikir positif dan bekali dirimu dengan ilmu-ilmu lain, sesulit apapun memahami perkuliahanmu. Tapi bila kamu berani mengambil keputusan untuk pindah jurusan dan mulai lagi menggeluti bidang yang sesuai dengan passion dan minatmu dari semester 1, lakukanlah. Kedua pilihan ini masing-masing punya risiko dan sama-sama membutuhkan komitmen yang kuat. Pada akhirnya, keberhasilanmu dimasa depan nanti tidak akan murni ditentukan oleh jurusan kuliah dan minatmu saja.
ArtikelTerkaitV3
Cesium-137: Si "Siluman" Radioaktif yang Bisa Jadi Inspirasi
Sobat Pintar, pernah dengar tentang Cesium-137? Zat radioaktif ini mungkin terdengar menyeramkan, tapi tahukah kamu bahwa di balik bahayanya, ada peluang besar untuk berkarier di bidang sains dan teknologi? Yuk, kupas tuntas tentang Cesium-137 dan bagaima...
Baca Selengkapnya
Mengenal Ragam Profesi HR dan Peta Karirnya: Dari Spesialis
Human Resources (HR) atau Sumber Daya Manusia telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi strategic business partner yang vital. Profesi di bidang ini menawarkan ragam spesialisasi dan jenjang karir yang jelas bagi mereka yang tertarik mengelola da...
Kelapa Sawit vs Kelapa Biasa: Asal Nama, Perbedaan, dan Tant
Asal Muasal Nama "Kelapa Sawit" Nama "kelapa sawit" berasal dari dua kata: "kelapa" dan "sawit". Kata "kelapa" digunakan karena buahnya menghasilkan minyak, mirip dengan kelapa biasa yang juga menghasilkan minyak (minyak kelapa). Sementara "sawit" diduga...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog