Sobat Pintar lahir tahun berapa, nih? Mereka yang terlahir setelah tahun 1997, menurut hasi penelitian Pew Research Center, merupakan Generasi Z. Pada setiap masa, setiap generasi memiliki karakteristiknya masing-masing – demikian pula Gen Z. Lantas, apa saja karakteristik unik yang dimiliki Gen Z?

1. Akrab dengan Dunia Digital

Seperti apa bentuk ponsel pertamamu, Sobat? Coba tanyakan bentuk ponsel yang pertama kali dimiliki oleh papa-mama, bapak-ibu, om-tante, atau siapapun pada generasi mereka. Find the differences – and you'll find a lot of differences!

Gen Z tumbuh dengan 'hak istimewa' untuk berkomunikasi dengan siapapun yang mereka inginkan, di belahan bumi manapun, pada detik ini juga, melalui berbagai pilihan cara – khususnya media sosial online. Bukankah Sobat bisa menjadi follower Cristiano Ronaldo, misalnya, dan bebas mengisi kolom komentar pada akun Instagramnya?

Ponsel bukan barang mewah bagi Gen Z. Kecanggihan teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang sangat wajar. Makanya, Gen Z disebut juga sebagai Neo-Digital Natives (NDN) – ketika file musik, peta, hingga undangan menjadi serba digital.

2. Tak ada yang Sempurna

Knowing the world globally since childhood, Gen Z holds different values from older generations. Bukan hal yang aneh bagi Gen Z untuk mengetahui tindak kriminal atau terorisme di sebuah kota di benua lain. Sementara di lingkungan tempat tinggal sendiri, ada saja hal-hal negatif yang terjadi.

Alih-alih berpikiran optimis, Gen Z lebih realistis. Bagi mereka, tak ada ukuran yang ideal atas apapun – baik keluarga, pekerjaan, bahkan hidup itu sendiri. Unik dan menjadi diri sendiri, meskipun tak sempurna menurut standar umum yang telah dipegang oleh khalayak selama ini, lebih menggambarkan seperti apa sosok Gen Z.

3. Terbiasa dengan Heterogenitas

Perbedaan merupakan bagian dari kehidupan Gen Z yang alami. Mereka terbiasa bertemu dengan berbagai orang dari berbagai bangsa yang berbeda – baik melalui internet maupun perjalanan pribadi. Mereka pun memiliki teman dari berbagai kalangan, bahkan mungkin transgender.

Menghadapi keberagaman sejak kecil menjadikan Gen Z mampu menerima perbedaan dengan lebih baik ketimbang generasi-generasi sebelumnya. Bagi Gen Z, tak ada golongan, ras, ataupun agama tertentu yang lebih superior dibanding yang lain – semua setara.

Pada saat yang sama, keberanian Gen Z untuk menjadi diri sendiri turut memperkaya heterogenitas, kebhinekaan, atau kosmopolitanisme tersebut. Maka ketika ada pandangan atau keadaan yang mengharuskan keseragaman atau ketidakbebasan, Gen Z cenderung kesulitan untuk memahaminya – atau bahkan tak bisa menerimanya.

4. Lebih Akrab dengan Pola Makan Sehat

Dibanding generasi-generasi sebelumnya, Gen Z lebih sering membawa lunch box ke sekolah. Sobat Pintar juga?

Tak hanya bekal makanan yang secara umum lebih sehat dibanding menu jajanan, Gen Z juga memetik manfaat dari melimpahnya informasi diujung jari mereka. Also, healthy lifestyle campaign over the years has been a constant exposure that leads Gen Z to be more aware of their healthy diet.

5. Lebih Sadar Batas Privasinya

Karena telah akrab dengan media sosial sejak kecil, Gen Z memiliki kepekaan yang baik pada konsekuensi digital yang dihadapinya. Gen Z mampu memisahkan antara informasi preferensi yang digunakan untuk digital marketing dengan informasi pribadi yang semestinya dijaga dari publik secara online.

Bahkan, Gen Z mampu menciptakan sosok tertentu untuk ditampilkan bagi audiens yang lebih luas pada akun media sosial mereka sambil tetap menjaga interaksi yang intens dengan teman-teman terdekatnya. Bila dibandingkan dengan generasi yang baru menggunakan media sosial pada usia dewasa akhir, kecakapan menjaga privasi ini terhitung elegan.

Bagaimana dengamu, Sobat? Are you aware of your privacy line as well? And how do you exactly use social media? Dari kelima keunikan Gen Z diatas, mana yang paling mirip dengan keunikanmu?