5 Tips Menyontek
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Tips Menyontek, image via www.rawpixel.com
Seperti banyak hal lainnya, menyontek sekalipun perlu skill yang jempolan. Kalau kurang mahir melakukannya, risiko ketahuan guru atau pengawas ujian menjadi lebih besar. Tak ingin dikeluarkan dari ruang ujian karena ketahuan menyontek, bukan? Nah, apa saja tips unggulannya agar kita dapat mengerjakan ujian dengan lancar?
1. Pahami Isi Setiap Halaman Buku
Langsung menyontek dari sumbernya: buku – baik buku teks maupun buku catatan. Syarat cara ini adalah ada kolong di bawah mejamu untuk membuka buku. Syarat berikutnya adalah tahu benar di halaman berapa dan bagian mana dari halaman tersebut yang membuat jawaban yang dibutuhkan.
Bagaimana kalau mejamu tak berkolong? Tak mungkin membuka buku apapun saat ujian berlangsung, bukan? Tak berguna juga berkali-kali membolak-balik halaman dan membaca semua baris dari atas sampai bawah demi menemukan jawaban yang dicari. It's a total waste of time.
2. Berteman Baik dengan Juara Kelas
Posisi duduk saat ujian menentukan prestasi atau hasil ujian – percaya hal ini, Sobat? Memang, si juara kelas yang cerdas pasti lebih tahu jawaban yang benar. Juara kelas juga pasti menghasilkan nilai ujian yang bagus. Bukankah itulah sebabnya ia menjadi juara kelas?
Jadi, kalau kita ingin hasil ujian yang bagus, duduk saja dengkat dengan juara kelas dan kemudian contek jawaban ujiannya. But then, what if you get the purposely wrong answer? Apakah ada jaminan bahwa jawaban yang dibagikannya memang jawaban yang benar? Kalau diberi jawaban salah, dan ketahuan guru atau pengawas ujian, bisa berabe juga!
3. Kepo, Cari Tahu Lebih Banyak
Google is the holy machine of the century. Ingin jawaban dari segala macam pertanyaan? Google pasti bisa menjawabnya. Lagipula, cara mendapatkan jawabannya juga mudah. Semua gawai kita saat ini sudah layaknya komputer mini saja.
Tapi apakah sekolah mengizinkan Sobat membawa gawai? Kalaupun sekolah mengizinkan, apakah gawai tidak disita terlebih dahulu oleh guru atau pengawas sebelum ujian dimulai?
4. Baca Lebih dari Satu Buku
Bagaimana bila ada begitu banyak materi yang harus dibawa kedalam ruang ujian? Pesan saja kepada kakak petugas photocopy agar memperkecil ukuran font buku teks atau catatan yang ingin dicontek.
Membuat beberapa lembar materi pelajaran menjadi selembar kertas memang tampaknya merupakan cara menyontek yang efisien. Tapi kalau kita sendiri belum pernah membaca atau memahaminya, bagaimana kita tahu jawaban mana yang dibutuhkan? Apalagi, kalau yang di-copy adalah buku catatan dengan tulisan yang tak lengkap dan kurang rapi.
5. Meringkas Materi Pelajaran dengan Efisien
Cara yang cukup efisien untuk menyontek adalah dengan menuliskan poin-poin penting dari seluruh materi yang telah dipelajari kedalam selembar kertas berukuran kecil. Kertasnya harus kecil agar muat diselipkan kedalam berbagai barang di sekitar kita saat ujian. Karena ukuran kertasnya kecil, ukuran tulisan tangan kita juga harus menyesuaikan.
Nah, dari sekian banyak materi yang ada, bagaimana kita memilah bagian-bagian mana saja yang harus ditulis ulang sebagai contekan? Cara terbaik adalah dengan mempelajari dan memahami materi tersebut, Sobat. Barulah kemudian kita dapat menyarikan bagian-bagian penting yang layak masuk kedalam kertas kecil tersebut.
Tapi kalau dipikir-pikir, bukankah waktu dan usaha yang kita tempuh untuk menghasilkan catatan intisari pelajaran tersebut sama dengan waktu dan usaha yang kita luangkan untuk belajar? Bahkan, keduanya sama-sama memerlukan pemahaman materi pelajaran yang baik.
Seandainya kurang memahami materi pelajaran, ringkasan yang kita buat juga kurang efisien. Apalagi, dengan ukuran tulisan tangan yang juga kecil, bagaimana kita dapat membacanya saat menyontek? Atau, bagaimana bila saat ujian justru kita membuang waktu untuk memahami contekan – alih-alih berusaha menjawab dengan tepat?
Maka, jawab saja soal-soal ujian sebaik mungkin dengan segenap pengetahuan yang telah kita pelajari. Abaikan saja dulu benar atau salah jawaban yang kita berikan karena bukan tugas kita untuk menilai. Tak ada alasan untuk membiarkan lembar jawaban kosong, apalagi untuk soal-soal pilihan ganda.
Nilai ujian seharusnya menjadi tolok ukur sebaik apa penguasaan dan pemahaman kita atas suatu materi pelajaran. Jika sungguh-sungguh direnungkan, remedial sebenarnya bukan sesuatu yang menakutkan. Barangkali kita akan mengerjakan ulang soal-soal yang sama atau mengerjakan tugas yang dapat dikerjakan di rumah. Isn't it simple?
In conclusion, the ultimate cheating tip is to not cheat. Bukankah kepuasan kita saat menuntaskan game dengan cheating juga berbeda rasanya dibanding ketika memenangkannya secara fair?
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog