6 Karakter Si Jenius – Ada Kemiripan Denganmu?
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Karakter Si Jenius, image via sel.cse.edu
Are you a genius? Kalau ditanya begitu, apa jawaban Sobat? Kita punya gambaran orang jenius seperti Albert Einstein. Tapi Albert Einstein itu sendiri karakternya seperti apa, sih? Ayo cari tahu tentang menjadi jenius itu seperti apa dan bagaimana. Psstt... siapa tahu, barangkali Sobat memang jenius!
1. Problem Solver Andalan
Seorang jenius memiliki kemampuan bernalar diatas rata-rata. Didukung dengan kemampuan belajar yang cepat, seorang jenius dapat menyusun langkah-langkah yang sistematis untuk memecahkan suatu masalah.
Berangkat dari analisis masalah, kemudian mengumpulkan ide dan konsep, hingga validasi informasi, seluruhnya dikerjakan dengan rapi dan cepat. Dengan kemampuan berpikir seperti ini, seorang jenius sudah pasti menjadi rujukan ketika orang-orang disekitarnya membutuhkan solusi. Apapun masalahnya, tanya pada si jenius. You'll always find a way out.
2. Imajinatif dan Kreatif
Bukan hanya kemampuan bernalar yang membantu kita mencapai suatu solusi, tapi juga tentang bagaimana kita mampu melihat sesuatu yang tak terpikirkan, terlihat, maupun dikerjakan orang lain. Itulah kreativitas. Seorang jenius yang kreatif memiliki pemikiran, pandangan, dan ide-ide yang orisinal.
Didukung oleh imajinasinya yang kuat, kreativitas seorang jenius tampak pada kemampuannya dalam menghubungkan konsep-konsep yang sepertinya tidak terkait satu sama lain. Sering bertanya "bagaimana jika gagal, bagaimana jika ada cara yang lebih baik, dan seterusnya," membuat seorang jenius mampu memikirkan sesuatu dari sudut pandang yang banyak dan berbeda.
3. Minat, Rasa Ingin Tahu yang Kuat
Seorang jenius sulit mengalihkan fokusnya dari suatu hal yang teramat sangat menarik minatnya. Berawal dari pertanyaan, tujuan, atau masalah yang muncul dalam benaknya, seorang jenius sanggup terus mencari jawaban yang dibutuhkan tanpa kenal lelah, tanpa kenal waktu.
Bukan hanya fokus secara mental, minat yang kuat juga dapat mengikat emosi si jenius. Tak ada satu hal pun di dunia ini yang lebih penting, selain sesuatu yang sedang menguras perhatian dan pikirannya. Hanya saja, sesuatu tersebut biasanya tak terpikirkan oleh kebanyakan orang – sesuatu yang dianggap biasa dan tidak menarik.
4. Humoris bagi yang Memahami
Sebenarnya orang-orang jenius memiliki selera humor yang sangat baik. Sayangnya, tak semua orang memahami lelucon yang dianggap lucu oleh si jenius. Perbedaan selera seperti ini yang membuat orang-orang jenius tampaknya tak memiliki banyak teman. Disisi lain, boleh jadi si jeniusnya sendiri yang selektif dalam memilih teman.
5. Mudah Bosan dengan Rutinitas
Seorang jenius merasa terkungkung dengan rutinitas normal yang terasa membosankan seperti sekolah dan belajar di kelas setiap hari. Rasa bosan juga dapat diakibatkan oleh cepatnya si jenius memahami materi pelajaran dan harus menunggu teman-temannya yang lain.
Selain menunggu, mengulang-ulang hal yang sama, seperti materi pelajaran, juga membosankan bagi seorang jenius. Pasalnya, benak si jenius senantiasa penuh dengan pertanyaan dan ide-ide baru yang mengalir – bukan lagi tentang rumus yang sama, yang sudah dibahas selama satu jam terakhir, misalnya.
6. Nilai Bukan Hal yang Penting
Uniknya, seorang jenius tidak selalu menjadi juara kelas. Bagi mereka yang jenius, prestasi sesaat dan label juara bukan hal yang penting. Alih-alih prestasi akademis, proses belajar dan apa yang diperoleh selama proses tersebut jauh lebih penting bagi si jenius.
Seorang jenius berpikir dengan lebih abstrak sehingga mampu memahami konsep dibalik pembelajaran yang dijalani. Rather than paying attention to details, a genius is more interested in the bigger picture. Itulah sebabnya, instruksi sederhana dari guru atau dosen dianggap membuang waktu dan tak penting.
Apa akibatnya? Iya, seorang jenius boleh jadi merupakan pelajar atau mahasiswa yang dianggap bermasalah. Tapi bukan berarti setiap pelajar atau mahasiswa yang bermasalah adalah seorang jenius, ya!
Nah, kita sudah membahas tentang beberapa karakter yang biasanya dimiliki oleh orang-orang jenius. Tapi tahukah Sobat, bahwa ternyata kata jenius itu sendiri sebenarnya bukan ejaan baku. Genius adalah ejaan bakunya, yang mengacu pada mereka dengan kapasitas intelektual diatas rata-rata atau IQ lebih dari 140.
Ada satu lagi yang menarik, sebagai bagian dari kebiasaan yang dianggap mencirikan kejeniusan seseorang. Sobat Pintar gemar bermain jigsaw puzzles atau game serupa? Boleh jadi Sobat adalah orang yang jenius.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog