APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Apa itu Ghosting? Mendingan Nge-Ghosting atau Di-Ghosting?

Pemutusan komunikasi sepihak secara mendadak bukan tindakan yang patut.

Ghosting, photo by Lennart Wittstock on Pexels

Dari berbagai istilah viral yang muncul, belakangan ini ghosting adalah salah satu yang paling populer. Sobat Pintar sudah tahu ghosting itu apa? Eitts! Hati-hati, Sobat. Kalau ngasal aja pakai istilah ghosting sampai-sampai menggunakannya dalam konteks yang kurang tepat... ugh! You make yourself a joke. Makanya, kita kepoin yuk, apa itu nge-ghosting.

 

Ghosting Itu Apa?

Photo by Zsófia Fehér on Pexels

Karena istilah ghosting itu berasal dari Bahasa Inggris, kita cari tahu dulu apa itu nge-ghosting menurut Oxford's English dictionary. Nah, pengertian ghosting menurut kamus ini adalah the practice of ending a personal relationship with someone by suddenly and without explanation withdrawing from all communication.

Kalau kita pahami dalam Bahasa Indonesia, kurang lebih pengertian ghosting adalah mengakhiri sebuah hubungan secara mendadak dan memutuskan komunikasi tanpa memberikan penjelasan apapun. Istilah viral ini mengacu pada seseorang yang menghindar dan menghilang begitu saja, tak terlihat seperti hantu (ghost).

Istilah ghosting paling sering kita jumpai dalam konteks hubungan romantis walaupun sebenarnya ghosting dapat terjadi dalam berbagai jenis hubungan interpersonal yang lain. Namun ghosting yang terjadi dalam hubungan yang dilandasi rasa kasih sayang begitu kuat tentu berdampak psikologis lebih besar.

Let's be honest. Kalau teman sepupunya adik kelas di sekolah nggak say hi selama satu minggu atau satu bulan, apakah Sobat akan notice? You highly likely won't notice it, will you? Beda lagi kalau pemutusan komunikasi itu dilakukan oleh seseorang yang penting dalam hidupmu, seseorang yang amat dikasihi.

 

Kenapa Seseorang Melakukan Ghosting?

Photo by Thought Catalog on Pexels

Lantas, kenapa orang yang kita sayangi segitu teganya nge-ghosting? Ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya pemutusan komunikasi secara mendadak atau ghosting. Boleh jadi, seseorang melakukan ghosting dan menggantung hubungan karena:

- tak ingin menyakiti perasaan pihak lain

- sulit mengomunikasikan keinginannya untuk mengakhiri hubungan

- tak mau berkomitmen

- merasa tak nyaman dengan situasi yang sedang dialami

- merasa tak ada lagi yang perlu dibahas

- menemukan orang lain yang lebih menarik

- memiliki masalah psikologis

- terlalu sibuk, dan lain sebagainya.

Pemutusan komunikasi dengan cara tiba-tiba menghilang membuat beberapa orang nyaman melakukannya. Mereka tak harus berurusan dengan apa yang dirasakan orang lain dan tak perlu memberikan penjelasan yang belum tentu diterima. Mereka dapat meninggalkan sebuah hubungan dengan cepat dan mudah tanpa drama.

 

Harus Bagaimana Kalau Di-Ghosting?

Photo by Charles Parker on Pexels

On the other side of the story, pemutusan hubungan yang dilakukan oleh satu pihak mengakibatkan pihak lain yang di-ghosting merasa terluka. Bayangkan ketika seseorang yang disayang tiba-tiba menghilang dan menggantung status hubungan, Sobat! Wajar saja dalam keadaan seperti itu kita dihempas oleh berbagai macam emosi negatif.

Seseorang yang di-ghosting bisa kehilangan kepercayaan diri dan menjadi insecure karena merasa ditolak dan tak dihargai. Tak jarang mereka menyalahkan diri sendiri atas menghilangnya pihak lain. Rasa kesepian dan sedih pada awalnya bahkan bisa berkembang hingga menjadi depresi dan frustrasi. Pastinya, amatlah wajar jika seseorang yang di-ghosting merasa sakit hati.

Kalau begitu, apa yang harus dilakukan saat kita di-ghosting? Here are some ideas for you, Sobat Pintar.

- Berusaha menerima keadaan dengan ikhlas. Memang tak mudah, Sobat. Tapi semakin kita bertanya-tanya kenapa kita di­-ghosting, semakin rumit saja kondisi psikis kita.

- Teguhkan hati untuk tidak terus-menerus mencari tahu keadaannya. Berhati-hatilah mengarahkan jempolmu saat menjelajah media sosial agar tidak terobsesi dan semakin sakit hati. Or else, stop using social media altogether. Tak perlu menghubungi teman-temannya. Just stop stalking.

- Curhat boleh, kalau itu membuat hatimu terasa lebih ringan. Tapi curhat pada orang yang terpercaya, ya! Jangan curhat ke media sosial.

- Tak perlu menyalahkan diri sendiri. Everyone is reponsible for their own action. Ketika seseorang memilih untuk ghosting, ia sadar sepenuhnya atas tindakannya itu, kok.

- Cobalah rutinitas atau kesibukan baru.

- Yakinlah bahwa kita akan baik-baik saja. Semua rasa tak nyaman itu akan berlalu.

Jika suatu saat bertemu dengan seseorang yang pernah nge-ghosting, kita tak perlu bersikap kasar ataupun konyol. Tetap bersikap sopan saja tanpa terbawa arus untuk menjalin hubungan dekat lagi karena potensi terulangnya ghosting.

Ghosting apa terjadi juga dalam pertemanan? Bisa saja, Sobat. Siapa sih yang, misalnya, suka menghilang saat ada tugas kelompok yang harus dikerjakan? Nah, nge-ghosting juga, tuh!

Without a doubt, pemutusan komunikasi sepihak dengan disengaja dan tanpa penjelasan apapun itu jahat. Ghosting adalah sebuah bentuk penolakan yang amat kejam karena meninggalkan orang lain dalam kebingungan, bahkan rasa bersalah yang tak perlu. Jangan dilakuin ya, Sobat.

120

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog