Apa yang Terlewat Dipelajari Dikelas Meskipun Nilaimu Bagus?
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
photo via professionalcaretakers.com
Sukses nggak harus kuliah, buktinya Albert Einstein nggak selesai sekolah. Bahkan, gurunya dulu menuduh Einstein menderita keterbelakangan mental. Tak sampai disitu, Einstein juga menderita disleksia. Namun kemudian, Einstein menjadi profesor yang mengajar di perguruan tinggi di Belanda dan Amerika Serikat. Tahukah kamu sebabnya kenapa prestasi akademik bukan segalanya yang menentukan kesuksesan masa depanmu? Temukan jawabannya dibawah ini.
Â
Tujuannya bukan supaya disukai banyak orang meskipun tak ada salahnya jika kamu cukup populer di sekolah atau kampus. Tapi bila kamu bisa melatih sikap rendah hati tanpa tujuan lain dibalik sikap tersebut, maka kamu sendiri yang akan memetik manfaatnya. Sikap ini membuatmu tak segan untuk menimba ilmu, pengetahuan, dan pelajaran dari orang lain – siapapun dia.
Saat sekolah atau kuliah, mungkin kamu baru tahu tentang suatu hal dari adik kelas atau adik tingkat, bahkan mungkin dari penjaga sekolah atau petugas kebersihan kampus. Saat bekerja, kamupun takkan hitung-hitungan untuk menjalin relasi yang baik dengan seluruh rekan kerja, apapun posisi atau jabatannya, karena fokusmu ada pada proses belajarmu – dimanapun dan kapanpun kamu berada.
Atasan di kantor lebih muda usianya darimu? Nggak akan jadi soal, karena kamu tak pernah memandang kemampuan seseorang dari usia. Atau kamu yang kelak memiliki jabatan tinggi dalam pekerjaan, kamupun akan bersikap baik pada orang-orang yang menjadi bawahanmu. Alih-alih sebagai bawahan, kamu dapat memandang mereka sebagai rekan-rekan yang menjadi tanggung jawabmu, yang bisa jadi suatu saat mengajarkan suatu pelajaran hidup padamu. Coba lihat, alasan apa yang membuatmu tak disukai orang bila begitu?
Membangun dan menjaga hubungan pertemanan saat sekolah atau kuliah sepertinya terasa lebih mudah. Kamu bisa ikutan geng ini atau itu, dan semua terasa wajar. Tapi beda cerita saat kamu udah kerja nanti. Mungkin teman dekatmu di kantor adalah saingan beratmu untuk menduduki sebuah jabatan. Atau bisa jadi, orang yang kamu anggap menyebalkan dan mempersulit pekerjaanmu ternyata memberimu peluang jenjang karir yang lebih menjanjikan.
Hubungan relasi kerja lebih abu-abu, tak sesederhana hitam putihnya pertemanan saat sekolah atau kuliah. Makanya, tetaplah bersikap baik pada semua orang sejak sekarang, agar kamu terlatih nggak baperan saat bekerja kelak.
Kehidupan kampus yang lebih individual bisa menggerus keterampilanmu untuk berempati para orang lain. Jagalah kepekaanmu dengan mempelajari satu hal tentang temanmu saat belajar kelompok, jangan hanya terfokus pada tugas kelompok saja.
Terlatih memahami suasana hati orang dan situasi disekitarmu dapat menguntungkan saat kamu bekerja nanti. Misalnya, kamu tahu kapan saat yang tepat untuk menyampaikan suatu gagasan atau memahami instruksi yang tak disebutkan sepenuhnya.
Tahu bedanya menyayangi diri dan memanjakan diri? Kalau kamu suka junk food dan hanya ini menu makananmu, itu yang namanya memanjakan diri. Kalau kamu sayang dirimu sendiri, kamu akan lebih perhatian pada kualitas makananmu – sudah cukup bergizikah? Sayang pada diri sendiri berarti kamu mau berkeringat olahraga dan hidup lebih sehat, alih-alih makan kripik dan nonton TV secara rutin. Sayang diri sendiri juga berarti kamu bisa lebih disiplin mengatur keuanganmu.
Yang begini-begini nggak akan diajarkan dikelas atau tercatat pada transkrip, tapi menjadi pelajaran berharga yang akan kamu terima dalam perjalanan hidupmu – asal kamu bisa membuka diri. Lagipula,saat nantinya memasuki dunia kerja dan hidup mandiri, ada lebih banyak hal kompleks yang menentukan kesuksesanmu – lebih dari sekedar transkrip dan daftar nilai. Toh, tak ada salahnya menjadi dirimu sendiri dalam versi yang lebih baik, bukan?
ArtikelTerkaitV3
Penyelamat Tanpa Sorak: Mengenal Lebih Dekat Profesi Pemadam
Sobat Pintar, kalau ditanya cita-cita, pasti banyak yang menjawab dokter, polisi, atau pilot. Tapi pernah nggak sih kepikiran jadi firefighter atau pemadam kebakaran? Profesi ini sering banget dibandingin sama polisi karena sama-sama berjasa buat masyarak...
Baca Selengkapnya
Mitos vs Fakta Jurusan Manajemen: Jangan Tertipu Sebelum Kam
Hai, Sobat Pintar! Kamu tertarik masuk Jurusan Manajemen tapi masih ragu karena banyak anggapan yang simpang siur? Tenang, kali ini kita akan kupas tuntas mitos dan fakta seputar jurusan ini. Simak baik-baik ya! Mitos 1: "Lulusan Manajemen Hanya Jadi Bos...
Mitos & Fakta Jurusan Hukum: Benarkah Hanya untuk Calon Peng
Sobat Pintar, pernah dengar anggapan bahwa Jurusan Hukum hanya cocok untuk mereka yang suka berdebat atau ingin jadi pengacara? Atau mungkin kamu berpikir bahwa lulusan Hukum pasti akan jadi hakim atau jaksa? Nah, sebelum kamu terjebak dalam mitos-mitos i...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog