Bekerja atau Kuliah?
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Bekerja atau Kuliah, photo via podcasts.google.com
Bekerja atau kuliah – mana yang lebih penting? Bisakah menjalani keduanya bersamaan? Cepat atau lambat, bekerja dan menjadi mandiri secara finansial adalah kebutuhan setiap orang – it's inevitable. Pertanyaan untukmu Sobat, adalah kapan kamu memilih (atau dipilih oleh keadaan) untuk bekerja.
Ada sebagian kita yang sudah mulai bekerja sejak sekolah, ada yang saat kuliah, ada pula yang bekerja setelah lulus kuliah. Sobat Pintar pun dapat memilih kuliah pada program diploma bila berkeinginan untuk mempercepat tibanya masa bekerja tersebut.
Tapi karena bekerja dan kuliah merupakan dunia yang sama-sama belum dialami, wajar bila kita merasa bingung bila dihadapkan pada kedua pilihan tersebut. Lantas, seperti apa gambaran keduanya?
Kuliah dan Serba-Serbinya
Bila dibanding sekolah, jam kuliah jauh lebih fleksibel. Itulah sebabnya kenapa ada mahasiswa yang dapat bekerja sambil kuliah. Namun perlu dicatat, fleksibel bukan berarti mengikuti keinginanmu sebagai individu mahasiswa ya, Sobat.
Fleksibilitas jadwal kuliah hampir bisa diartikan sebagai ketidakteraturan. Bisa jadi dalam satu hari jadwal kuliahmu hanya satu kelas, tapi dihari lain jadwalmu penuh dari pagi hingga malam. Memang hal ini tidak terjadi pada setiap kampus, tapi kemungkinan ini perlu Sobat ketahui.
Yang pasti, dimanapun Sobat Pintar kuliah nanti, dosenmu akan tetap menumpahkan tugas. Tapi jangan khawatir, tugas-tugas itu diberikan setelah materi kuliahnya diberikan. Jadi berbekal pengetahuan yang diperoleh, semestinya Sobat dapat menuntaskan tugas dengan baik.
Libur kuliah juga terhitung jauh lebih lama dibanding libur sekolah. Again, mahasiswa dapat memanfaatkan waktu libur ini untuk bekerja.
Dan bila mengikuti organisasi kampus, nantinya Sobat Pintar akan bekerjasama dengan mahasiswa-mahasiswa lain. Tergantung pada organisasinya, Sobat dapat bekerja dengan mahasiswa satu jurusan, satu fakultas, atau satu kampus. Struktur organisasi ini biasanya berjalan selama satu tahun saja – dan bergulirlah perubahan ditahun berikutnya.
Memang terhitung cepat, tapi Sobat hanya akan bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa lain yang seumuran. Selisih usia kalian takkan mencapai 10 tahun atau lebih. Sehingga, perlu penyesuaian yang berat bagi kalian untuk menyelaraskan tempo, ritme, selera, ide-ide, cara kerja, dan lain-lain.
Bekerja dan Dunianya
Setelah leluasa menikmati jadwal mahasiswa yang fleksibel, menjadi pekerja berarti Sobat harus siap terikat dengan jadwal kantor. Tentunya, ini berlaku bagi mereka yang bekerja kantor dengan jam kerja teratur.
As we know it, saat ini ragam dunia kerja sudah jauh berbeda dibanding satu dekade yang telah lalu. Bila Sobat bekerja setelah lulus kuliah program sarjana, misalnya, dunia kerja mungkin sudah berbeda lagi dari sekarang.
Sekarang ini pun, jam kerja para pelaku industri kreatif sudah sama tak menentunya dengan entrepreneur. Bagi mereka yang bekerja dengan fleksibilitas tinggi seperti ini, waktu libur menjadi sulit diprediksi. Berbeda dengan pekerja kantor dengan jadwal libur sesuai kalender nasional atau masa cuti yang telah ditetapkan sesuai aturan perusahaan.
Yang sama bagi setiap pekerja, termasuk pula entrepreneur, adalah seberapa familiar mereka dengan tugasnya. In most cases, they do tasks while learning at the same time. Tak hanya kreativitas, namun soft skills yang baik juga akan sangat menentukan ketuntasan tugasmu ketika bekerja kelak – and thus, your success.
Apalagi, struktur organisasi dunia kerja berbeda dari masa kuliah. Semakin besar suatu perusahaan, semakin besar pula struktur organisasinya. Apakah organisasi yang lebih kecil berarti akan lebih mudah diatasi?
Belum tentu, karena terlepas dari ukuran organisasinya, semestinya kita dapat berada didalamnya dalam kurun waktu yang lama. Artinya, kita mampu menuntaskan tugas-tugas dengan baik bersama rekan-rekan kerja dalam waktu yang lebih lama dibanding saat tergabung dengan organisasi kampus.
Apalagi, tak ada kriteria usia bagi rekan kerja. What if your employer will be younger than you? Or else, what if your employees are older than you? There's no other way but you should be able to work with them all. Nah, disitulah perbedaan dunia kerja dengan kuliah.
Jadi, kuliah atau kerja, mana yang kira-kira dalam waktu dekat sanggup dijalani, Sobat? Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya, keseruan dan tantangannya sendiri. How you perceive something will surely affect how you live it. Bukankah itulah sebabnya kenapa ada mahasiswa yang sanggup menjalani kuliah sambil bekerja?
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog