Cara Memberikan PR yang Efektif Untuk Siswa di Masa Pandemi
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Julia M Cameron dari Pexels
Pembelajaran daring membuat tugas-tugas yang biasanya dapat dikerjakan di sekolah menjadi pekerjaan rumah atau PR. Ironisnya, banyak siswa maupun orang tua mengeluhkan banyaknya tugas yang diberikan saat daring sangat membebani mereka. Tugas daring siswa disinyalir menjadi salah satu penyebab tingkat stress pada siswa dan orang tua meningkat. Padahal tugas belajar di rumah itu sendiri sudah merupakan beban tersendiri.
Supaya pekerjaan rumah (PR) tidak membuat siswa semakin jengah dengan pembelajaran daring, Guru Pintar harus mencari strategi memberi PR pada siswa yang tidak membuat siswa merasa terbebani. Perlu dipikirkan dengan seksama cara memberikan PR yang efektif untuk siswa sehingga tujuan belajar tercapai dan siswa merasa senang mengerjakannya.
Berikut ini adalah tips memberikan PR untuk siswa yang dapat Guru Pintar coba. Diharapkan pekerjaan rumah untuk siswa menjadi kegiatan menyenangkan yang selalu dinantikan.
Strategi memberi PR pada siswa dapat Guru Pintar mulai dengan berempati pada siswa. Kenali profil siswa, apa kebutuhannya, apa yang disukai kendala, dan apa yang menjadi kendala siswa. Setelah semuanya teridentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang dialami siswa, Guru Pintar dapat merancang bentuk tugas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sekaligus dapat menjawab permasalahan dan kebutuhan siswa dalam belajar.
Tugas daring adalah tugas yang diberikan secara daring dan dapat dikerjakan di mana saja. Dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, tentu saja tugas daring akan dikerjakan siswa di rumah. Jika Guru Pintar memberikan tugas siswa untuk merangkum buku atau menjawab deretan pertanyaan-pertanyaan, maka akan sangat membosankan dan membebani siswa. Strategi memberi PR pada siswa yang dapat membuat senang yaitu dengan memberikan pilihan cara menyelesaikan tugasnya. Tidak hanya memahami materi, strategi ini merupakan bentuk tugas kreatif untuk siswa di rumah.
Misalnya, Guru Pintar memberi tugas siswa untuk mendeskripsikan bagian-bagian tubuh hewan. Guru Pintar dapat memberi kebebasan siswa memilih cara mengerjakan tugas sesuai dengan hobi atau kegemaran siswa. Siswa yang suka menyanyi dapat menuangkan melalui lagu. Siswa yang suka menggambar dapat mendeskripsikan melalui gambar dengan keterangan. Dan siswa yang hobi membuat video dapat membuat video atau vlog tentang bagian-bagian tubuh hewan.
Jika setiap pelajaran memberikan tugas untuk siswa, sudah terbayang betapa banyak tugas yang harus dikerjakan. Hanya dengan melihat deretan tugas saja pasti akan membuat siswa sakit kepala. Parahnya, hal ini tidak hanya membuat siswa tertekan, orang tua juga akan kelabakan. Solusinya adalah dengan mengkolaborasikan beberapa pelajaran ke dalam satu tugas.
Contoh tugas daring yang mengkolaborasikan beberapa pelajaran dalam satu tugas adalah mengkolaborasikan pelajaran Sains, PPkn, Bahasa Indonesia, dan Seni. Misalnya Guru Pintar meminta siswa menjelaskan bagian-bagian tanaman. Guru Pintar dapat meminta siswa untuk menggambar tanaman disertai dengan keterangan. Setelah itu siswa mempresentasikan gambar yang telah dibuat baik secara langsung saat pembelajaran sinkron atau melalui video.
Untuk memudahkan penilaian, Guru Pintar harus membuat rubrik penilaian yang jelas. Misalnya untuk PPKn dinilai dari sikap saat presentasi, cara memberi salam, dan lain sebagainya. Untuk seni tentu saya dari kerapihan gambar, perpaduan warna, dan lain-lain. Dan untuk bahasa Indonesia tentu saja dari struktur presentasi, pilihan kata, dll. Dan untuk sains tentu saja keakuratan keterangan atau gambar tentang bagian-bagian tanaman.
Foto oleh August de Richelieu dari Pexels
Selain tugas akademik, tugas siswa di rumah dapat berupa tugas mandiri siswa di rumah seperti keterampilan hidup atau life skills. Masa belajar di rumah dapat Guru Pintar manfaatkan untuk membekali siswa dengan keterampilan-keterampilan hidup seperti menyapu, mengepel, memasak, dan lain sebagainya. Bentuk tugas yang dikumpulkan dapat berupa foto atau video.
Tugas seperti ini dapat melibatkan keluarga sehingga siswa tidak merasa sendiri tapi dapat juga bekerjasama dengan anggota keluarga lainnya. Dengan demikian, siswa akan merasa lebih bahagia saat mengerjakan tugasnya.
Wah, ternyata banyak cara memberikan tugas di rumah supaya tetap bermakna tetapi siswa tetap gembira! Selamat mencoba, Guru Pintar!
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog