Cara Mengatasi Bullying dan Tips untuk Mencegahnya
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels
Kasus bullying di Indonesia sudah sering sekali terdengar. Bahkan ada juga yang berakhir dengan kematian. Oleh karena itu, menghentikan bullying harus dilakukan oleh semua pihak baik itu keluarga maupun sekolah. Bullying harus dihentikan sekarang juga! Mengapa? Karena dampaknya sangat luas sekali mulai dari prestasi akademis, kehidupan sosial, kesehatan mental dan fisik anak, hingga keselamatan nyawa anak.
Jenis jenis bullying sangat beragam, mulai dari bullying secara fisik, verbal, sosial, hingga cyber bullying. Terlebih anak-anak zaman sekarang yang sudah sangat dekat dengan dunia digital, cyber bullying rentan sekali terjadi melalui media sosial. Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan cara mencegah bullying baik di sekolah, rumah, maupun di dunia maya.
Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels
Apa sih, bullying itu? Bullying adalah sikap atau perilaku agresif yang terjadi secara terus-menerus, di mana satu atau sekelompok orang dalam posisi berkuasa dengan sengaja mengintimidasi, menyalahgunakan, atau memaksa individu lain dengan maksud menyakiti korbannya secara fisik maupun emosional. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bullying atau biasa juga disebut dengan perundungan adalah tindakan mengganggu, mengusik terus-menerus, dan menyusahkan.
Jadi perundungan atau bullying tidak hanya sebatas gangguan secara fisik, tetapi juga mental atau emosional. Oleh karena itu banyak pihak seperti orangtua, guru, atau masyarakat luas harus memahami apa itu bullying. Hal ini bertujuan untuk supaya tindakan perundungan atau bullying dapat dihindari.
Setidaknya ada lima jenis bullying atau perundungan yang harus Guru Pintar ketahui, yaitu:
1. Verbal Bullying/ Perundungan Verbal
2. Physical Bullying/ Perundungan Fisik
3. Social Bullying/ Perundungan Sosial
4. Cyber Bullying/ Perundungan Dunia Maya
5. Sexual Bullying / Perundungan Seksual
Dengan mengetahui jenis-jenis bullying, Guru Pintar akan lebih mudah dalam mengedukasi siswa tentang apa itu bullying dan bagaimana dampaknya terhadap seseorang. Tidak hanya jenis-jenisnya, contoh bullying juga harus diberitahukan sehingga tidak menjadi hal yang akan terus berulang.
Stop bullying di sekolah! Sekolah sangat rentan menjadi tempat terjadinya bullying. Oleh karena itu, Guru Pintar dan seluruh warga sekolah harus mengambil langkah untuk mencegahnya. Lebih-lebih jika kasus bullying sudah terjadi, maka jangan tunggu terlalu lama, segera hentikan bullying di sekitar kita!
Berikut ini adalah cara mengatasi bullying di sekolah
Sebagai seorang guru, kita harus peka dengan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh siswa. Jangan sampai hal-hal yang menyebabkan siswa tidak nyaman atau bahkan membahayakan siswa terjadi secara terus menerus. Segera hapuskan bibit-bibit bullying sedini mungkin, seperti memanggil nama siswa dengan nama ayahnya, menghina bentuk fisik, merampas benda-benda, atau menyakiti fisik. Apapun dalihnya, bercanda sekalipun, hal seperti tidak dapat dibenarkan.
Pembullyan yang terjadi di sekolah sering menjadi bahan pemberitaan baik di media sosial maupun media-media lainnya.Sering sekali kejadian bullying ini terjadi karena kurangnya pengetahuan dan juga pemahaman tentang bullying. Hal penting yang harus dilakukan oleh pihak sekolah adalah melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah seperti guru, siswa, pegawai tata usaha, sekuriti, bahkan tenaga kebersihan juga perlu diedukasi tentang hal ini. Jika semua orang memahami bentuk-bentuk perundungan, dampak yang ditimbulkan bagi korbannya, dan juga bagaimana menghindari bullying, maka akan lebih mudah untuk meminimalisir potensi bullying di sekolah. Bentuk-bentuk sosialisasi dapat dilakukan dengan cara menempelkan poster-poster anti bullying, menyelipkan pesan anti bullying dalam pembelajaran, atau ketika kepala sekolah atau guru memberikan amanat pada saat upacara bendera.
Solusi bullying yang harus dilakukan adalah memberikan dukungan kepada korban bullying. Korban bullying biasanya merasakan ketakutan dan kecemasan berada di lingkungan di mana ia mengalami bullying. Oleh karena tunjukkan bahwa guru dan teman-temannya peduli akan dapat membantu korban bullying merasa aman kembali. Jangan lupa untuk bekerjasama dengan orang tua siswa sehingga korban bullying dapat hidup normal kembali.
Mengatasi orang yang melakukan bullying juga harus dilakukan sebagai langkah menghentikan tindakan atau sikap bullying. Selain korban, pelaku juga harus diberikan treatment supaya tidak terus terulang. Perlu bagi guru dan juga sekolah membuat peraturan yang ketat tentang bullying. Peraturan-peraturan ini bisa dimulai dari level peraturan kelas hingga peraturan sekolah. Dengan demikian, semua orang akan tahu konsekuensi yang didapat ketika terjadi pembullyan. Nah, dengan begini para pembully akan menjadi jera dan tidak melakukan pembullyan lagi.
Bullying pada anak sering terjadi karena mencontoh orang-orang di sekitarnya. Sebagai guru, maka Guru Pintar harus sangat berhati-hati dalam bertindak maupun bertutur kata. Jangan sampai suka memberikan hukuman verbal yang tanpa disadari sudah masuk dalam kategori pembullyan. Hal ini tentu akan dicontoh oleh siswa-siswanya.
Bentuk perlawanan terhadap tindakan perundungan atau bullying tidak harus dengan cara kekerasan atau melakukan hal yang sama dengan pembullyinya. Salah satu cara melawan bullying adalah dengan berani melaporkan tindakan bullying terhadap gurunya. Dengan begitu, guru dan pihak sekolah akan dapat segera mengambil tindakan untuk menghentikan pembullyian.
Bullying merupakan contoh perilaku buruk. Guru Pintar wajib membantu pelaku bullying untuk menghentikan perilaku buruknya, apalagi mengucilkan mereka. Selain korban, pelaku juga membutuhkan penanganan supaya tidak melakukan pembullyan lagi. Ajarkan pada mereka bersimpati dan berempati pada orang lain. Selain itu berikan juga pengetahuan bahaya pembullyan terhadap korban-korbannya.
Dampak bullying bagi korbannya sangatlah dahsyat. Beberapa contoh dampak bullying antara lain: depresi dan gangguan kecemasan, merasa sedih dan kesepian, terjadinya perubahan pada pola tidur dan makan, berkurangnya ketertarikan terhadap aktivitas yang sebelumnya disenangi, masalah kesehatan, hingga menurunnya prestasi akademis. Bagi pelaku, dampaknya bisa sampai pada kriminalitas. Nah Guru Pintar, yuk kita hentikan segala bentuk perundungan di sekitar kita!
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog