APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Hindari Salah Pilih Jurusan Kuliah, Begini Caranya

Perencanaan masa depan yang baik dimulai sejak memilih jurusan kuliah.

Hindari Salah Pilih Jurusan Kuliah, image via www.flickr.com

Sudah tahukah Sobat? Mayoritas mahasiswa di Indonesia kuliah pada jurusan atau program studi yang salah. Artinya, mayoritas mahasiswa belajar dan mendalami bidang ilmu yang kurang sesuai bagi dirinya.

Sayangnya, banyak mahasiswa yang baru menyadari kesalahan tersebut setelah menempuh kuliah beberapa waktu. Lebih sayang lagi untuk meninggalkan pendidikan yang sudah ditempuh setengah jalan, bukan?

Bagi sebagian orang, mereka bahkan tidak menyadari bahwa telah belajar bidang ilmu yang kurang sesuai bagi dirinya. Lama setelah lulus kuliah dan bekerja, mereka baru bertanya-tanya tentang reward yang lebih bermakna ketimbang pendapatan. Ada pula mereka yang menyadari kesalahan pilihan jurusan setelah lulus kuliah, kemudian memutuskan untuk bekerja pada bidang yang baru sambil terus belajar ilmu baru yang disukainya.

Seandainya setiap kita belajar ilmu yang sesuai dan bekerja pada bidang yang disukai, maka betapa besarnya potensi yang dapat kita kembangkan! Pertanyaannya, bisakah kondisi ideal seperti itu dicapai?

Tentu bisa, Sobat! Bahkan kita dapat memulainya sedari sekarang, sejak sebelum kuliah: pilihlah jurusan atau prodi yang tepat! Artinya, kita harus menempuh cara yang tidak dilakukan oleh mayoritas mahasiswa diatas. Bagaimana caranya?

 

1. Dengan Mengetahui Potensi Diri, Bakat, dan Minat

Matapelajaran apa yang Sobat sukai? Misalnya, Sobat lebih menyukai pelajaran Sejarah daripada Matematika. Maka setiap kali kelas Sejarah tiba, kita akan menantikannya dengan penuh semangat. Sebaliknya, rasanya tak ada semangat untuk mengikuti kelas Matematika.

Bagaimana bila Sobat merasa selesu menghadapi kelas Matematika selama bertahun-tahun kuliah? Bukankah bila belajar sesuatu yang disukai, kita jadi lebih semangat? Mahasiswa Akuntansi, misalnya, merasa bersemangat belajar tentang laporan keuangan dan kurang tertarik belajar tentang tata bahasa.

Masing-masing kita memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda. Bagi sebagian orang, logika dan angka dalam Akuntansi terasa lebih mudah dikuasai daripada tata bahasa. Sebaliknya, bagi sebagian orang lain, tata bahasa lebih mudah dipahami daripada laporan keuangan.

 

2. Dengan Mempertimbangkan Peluang Karier

Mempelajari sesuatu yang disukai, dan kita memiliki kemampuan pada bidang ilmu tersebut, memang akan terasa melegakan. It's so rewarding. Tapi bagaimana dengan peluang kariernya?

Suatu hari nanti kita harus mampu hidup mandiri, menopang diri sendiri secara finansial. It' just logical that we prepare for it. In fact, we're being reasonable and responsible by doing so. Maka, pertimbangan prospek masa depan dari bidang ilmu yang kita pelajari dibangku kuliah juga merupakan faktor penting.

 

3. Dengan Mendengarkan Orang Lain

Orang tua, kerabat, guru BK atau profesional konseling karier memiliki pengetahuan yang dapat kita jadikan referensi untuk membangun masa depan yang baik. They've seen and experienced a lot more than we do, after all.

Pendapat mereka dapat memberi kita sudut pandang yang berbeda. Bisa jadi sudut pandang baru tersebut memang sama sekali belum pernah terbersit dalam pikiran kita. Maka, jangan segan berdiskusi dan mendengarkan apa kata mereka.

Tentunya, kita juga harus pandai-pandai menerima anjuran mereka tanpa mengabaikan keadaan atau tren kehidupan yang kita jalani saat ini. Tantangan pada zaman orang tua kita takkan sama dengan apa yang akan kita hadapi sekarang dan nanti. Tapi nilai-nilai kehidupan dan kebijaksanaan yang telah mereka peroleh mungkin dapat menyelamatkan kita kelak dikemudian hari.

 

4. Dengan Memeriksa Kemampuan Finansial

Last but not least, keadaan keuangan keluarga juga perlu dipertimbangkan. Dengarkan rencana orang tua, adik, dan kakak. Apakah cukup budget untuk kita kuliah dijurusan yang sudah dibidik? Apakah perlu menyesuaikan, misalnya tetap dijurusan yang sama tapi pada jenjang D3 alih-alih S1? Apakah nantinya kita perlu kuliah sambil bekerja?

Bagaimana dengan opsi meminjam biaya untuk kuliah? Dengan Dana Pintar, misalnya, kita dapat memperoleh pinjaman dana kuliah apabila diperlukan.

Atau, mungkin kita perlu menyesuikan kampusnya saja? Misalnya, UKT FK Unpad secara umum lebih terjangkau daripada UKT FK UGM. Lantas, bagaimana pula dengan biaya hidup di Bandung? Apakah lebih terjangkau daripada biaya hidup di Yogyakarta?

 

Dengerin Podcast tentang Dilema Milih Jurusan

Nah, pertimbangan-pertimbangan seperti ini perlu kita cermati sebelum menentukan pilihan kuliah, Sobat. Terasa cukup pelik? Well, we don't want to make the same mistake as older generations did, do we? Lagipula, tak ada salahnya bersakit-sakit dahulu, bersusah payah merencanakan masa depan agar kita dapat bersenang hati kemudian.

220

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog