Home Visit di Masa Pandemi
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Home Visit, photo by David Travis on Unsplash
Benar apa yang disampaikan Dilan bahwa rindu itu memang berat, kamu tidak akan kuat. Itulah yang sekarang dirasakan oleh hampir semua siswa yang sangat merindukan kehadiran gurunya dalam pembelajaran. Siswa mulai merasa jenuh dan bosan dengan model pembelajaran jarak jauh di masa Covid-19, yang sama sekali tidak terbayangkan sebelumnya.
Peran dan kehadiran guru Bimbingan dan Konseling (BK) di masa pandemi saat ini sangat dibutuhkan oleh siswa sebagai tempat curhat atau sharing terkait dengan pembelajaran jarak jauh. Guru BK harus tetap bisa memberikan layanan kepada siswa asuhnya meskipun melalui Layanan Jarak Jauh atau yang biasa disebut LJJ. Peran guru BK dalam LJJ sangat penting agar siswa bisa berkembang secara optimal sesuai dengan tugas perkembangannya.
Proses pembelajaran maupun layanan yang biasanya dilakukan secara klasikal melalui tatap muka saat ini harus diganti secara daring atau online. Sehingga, semua guru dan siswa dituntut untuk menguasai IT dalam proses pembelajaran secara virtual. Guru dan siswa pun harus mengakrabi sajian materi ajar melalui perangkat yang dipandang asing sebelumnya.
Namun, kenyataan di lapangan ada beberapa siswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran maupun Layanan Jarak Jauh karena tidak mempunyai gawai atau ponsel. Selain itu, kendala signal jaringan yang cukup lemah dan tidak terkoneksi internet membuat siswa tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Untuk mengatasi siswa yang pasif dan tidak bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh ini, perlu dilakukan upaya penanganan melalui layanan home visit yang dilakukan oleh guru BK. Layanan home visit atau kunjungan rumah adalah salah satu teknik pengumpulan data siswa (klien) yang dilakukan oleh konselor dengan cara mengunjungi tempat tinggal klien. Kunjungan ini berutujuan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat tentang permasalahan klien. Data yang diperoleh dari home visit digunakan oleh guru BK untuk mengentaskan permasalahan siswa, terutama terkait dengan pembelajaran jarak jauh yang tidak bisa diikuti oleh siswa tersebut.
Sehubungan dengan masa pandemi ini, guru BK dilengkapi dengan alat pelindung diri dalam melaksanakan kegiatan home visit. Karena harus melakukan komunikasi secara langsung atau tatap muka dengan siswa dan orang tua atau wali siswa, guru BK memakai masker, face shield, dan menjaga jarak.
Teknik yang digunakan adalah bimbingan konseling individu dengan tahapan sebagai berikut.
Gambar 1. Kolaborasi dengan guru mapel dan Wali Kelas
Menetapkan kasus tentang siswa yang tidak pernah mengikuti pembelajaran jarak jauh dan siswa yang mengabaikan tugas dari guru mata pelajaran. Kasus ditetapkan berdasarkan data kolaboratif antara guru mata pelajaran dan Wali Kelas. Data kolaboratif tersebut merupakan informasi pokok yang perlu disampaikan kepada keluarga dan sebagai kelengkapan administrasi.
Gambar 2. Pelaksanaan home visit di masa pandemi C19
Sebelum menuju ke rumah siswa, terlebih dahulu guru BK mengomunikasikan rencana home visit pada pihak terkait seperti Wali Kelas, Waka Kesiswaan, dan Kepala Sekolah.
Bersama dengan orang tua, wali siswa, atau anggota keluarga, guru BK membahas penyebab siswa tidak mengikuti pembelajaran daring serta mengembangkan komitmen orang tua siswa. Kemudian, guru BK merekam dan menyimpulkan hasil kegiatan home visit.
Guru BK melakukan evaluasi proses dan hasil kunjungan rumah dalam pengentasan masalah klien tentang pembelajaran jarak jauh. Kemudian, guru BK menganalisis keberhasilan penggunaan hasil kunjungan rumah terhadap penanganan kasus, khususnya pengentasan masalah siswa tidak mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Guru BK perlu mempertimbangkan apakah perlu dilakukan home visit lanjutan atau tidak. Kemudian, guru BK melakukan tindak lanjut layanan dengan menggunakan data hasil kunjungan rumah yang lebih akurat.
Gambar 3 dan 4. Pelaporan hasil pelaksaan home visit kepada Wali Kelas dan Kepala Sekolah
Guru BK perlu menyampaikan laporan home visit pada pihak-pihak terkait seperti Wali Kelas dan Kepala Sekolah. Guru BK juga perlu mendokumentasikan laporan home visit.
Home visit diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh. Diperlukan kerjasama yang baik antara guru BK dengan orang tua atau wali siswa dalam mengungkap penyebab siswa tidak mengikuti pembelajaran jarak jauh. Dengan terjalinnya kerjasama yang baik antara Guru Pintar dan Ortu Pintar dalam memantau perkembangan siswa, diharapkan siswa bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan selama masa pandemi ini.
Penulis: Zaenal Arifin, S.Pd. (Guru BK SMP 1 Kangkung – Jawa Tengah)
Editor: Deni Purbowati
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog