Mau jadi Diplomat yang sering jalan-jalan ke berbagai negara di dunia? Kamu bisa bertugas ke Rusia, Amerika Serikat, Swiss, atau Korea Selatan seperti Bapak Cecep Herawan, seorang Diplomat Republik Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik. Beliau alumnus Hukum Internasional Universitas Padjadjaran. Nah, penasaran tentang jurusan ini?

Jurusan Hukum Internasional di Perguruan Tinggi

Kalau mau jadi seperti Bapak Cecep Herawan, kuliahnya ya di Jurusan Hukum Internasional. Terdapat sedikit perbedaan antar perguruan tinggi, tapi tak terlalu signifikan. Misalnya, pada Universitas Indonesia, Hukum Internasional disebut sebagai Bidang Studi. Di Universitas Gadjah Mada, disebutnya Departemen Hukum Internasional. Sebagai salah satu pilihan konsentrasi, Hukum Internasional biasanya ditawarkan pada mahasiswa Ilmu Hukum ditingkat atas – sekitar tahun ketiga atau keempat.

Kuliah Hukum Internasional

Dibandingkan Hukum Pidana atau Perdata, konsentrasi Hukum Internasional masih terbilang baru. Seiring dengan gema globalisasi yang kian semarak, maka kebutuhan akan ahli-ahli Hukum Internasional juga semakin meningkat. Contohnya saja, banyak wilayah di belahan dunia ini yang ternyata tak terkena jangkauan perlindungan hukum negara manapun. Maka, disitulah Hukum Internasional diperlukan untuk mengatur aspek legal wilayah tersebut.

Apa lagi yang diatur oleh Hukum Internasional? Banyak banget! Hukum Internasional terkait dengan hak asasi manusia, perdagangan internasional, dan masih banyak lagi. Lihat saja dari ragam matakuliahnya, seperti Hukum Organisasi Internasional, Hukum Perjanjian Internasional, Hukum Udara dan Ruang Angkasa, Studi Kasus Hukum Internasional, Hukum Laut Internasional, Hukum Ekonomi Internasional, Hukum Diplomatik, Hukum Hak Asasi Manusia Internasional, dan Hukum Penyeleseian Sengketa Internasional.

Alternatif Jurusan Selain Hubungan Internasional

Kamu meyakini kalau mau jadi Diplomat kuliahnya harus di Jurusan Hubungan Internasional? Nah, ternyata enggak juga, tuh. Kamu bisa jadi Diplomat juga dari Jurusan Ilmu Hukum dengan konsentrasi Hukum Internasional. Trus, bedanya apa kedua jurusan ini?

Kalau kuliah Hubungan Internasional, kamu akan belajar tentang politik internasional, ekonomi internasional, termasuk juga hukum internasional. Dijurusan ini, belajar tentang negara-negara di dunia dan industrinya juga menjadi keharusan. Tak ketinggalan, kamupun akan mengulik tentang hubungan internasional kawasan Timur Tengah, Asia Pasifik, Eropa, dan lain sebagainya. Jadi, tumpuan keilmuan Hubungan Internasional berada pada Ilmu Politik, lebih menekankan pada hubungan diplomatiknya.

Sementara itu, berada di Jurusan Hukum Internasional, kuliahmu akan terfokus pada ilmu hukum dalam konteks global. Tiap negara punya struktur hukum yang berbeda, masing-masing bertujuan melindungi warga negaranya di luar negeri. Bertumpu pada Ilmu Hukum, kamu akan terlatih untuk memandang Hubungan Internasional dari sisi yuridis.

Nah, menarik bukan, Hukum Internasional ini? Buktikan sendiri deh, kalau kamu mengikuti jejak Bapak Cecep Herawan di Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran... atau universitas lain!