Hukum Newton: Apa dan Bagaimana dalam Kehidupan Sehari-Hari
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Boxed Water is Better on Unsplash
Hukum Newton berhubungan dengan gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak benda itu sendiri. Hukum ini pertama kali dirumuskan oleh fisikawan dan matematikawan Inggris, yaitu Sir Isaac Newton.
Yuk Sobat, kita belajar Hukum Newton bersama! Kita mulai dari mengetahui pengertian Hukum Newton, hukum I sampai Hukum III Newton, hingga contoh soal Hukum Newton.
Kita mulai belajar dengan definisi Hukum Newton, Sobat. Hukum Newton merupakan hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada benda dan gerak yang disebabkannya. Bagaimana bunyi Hukum Newton? Bagaimana juga dengan penerapan Hukum Newton? Yuk, belajar bersama, Sobat Pintar! Hukum Newton ini terdiri dari tiga jenis yakni Hukum I Newton, Hukum II Newton, dan Hukum III Newton. Berikut adalah bunyi Hukum Newton dan penerapannya.
Bunyi Hukum I Newton adalah “Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya”. Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda bernilai 0 maka benda yang awalnya diam akan tetap diam, sedangkan benda yang awalnya bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan. Persamaannya (rumus Hukum I Newton):
Dimana : F = gaya (N) Peristiwa yang berhubungan dengan Hukum I Newton berikut adalah ketika mengendarai mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi dan kemudian menabrak sesuatu, misalnya pohon . Mobil akan berhenti seketika, tetapi pengemudi akan terus bergerak maju (tubuh pengemudi akan terhentak ke depan, cenderung menabrak kaca mobil depan). Inilah mengapa mobil membutuhkan airbags, sebagai pelindung pengemudi dari ancaman menabrak kaca depan mobil.
Bunyi Hukum II Newton adalah "Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya". Persamaannya (rumus Hukum II Newton):
F = Gaya (N) m = massa (kg) a = percepatan (m/s2)
Berdasarkan Hukum II Newton, dapat dipahami bahwa benda akan menambah kelajuannya jika diberi gaya total arah yang sama dengan arah gerak benda. Contoh dari penerapan Hukum II Newton adalah ketika mendorong sebuah kursi kecil dan lemari. Kita membutuhkan gaya lebih besar untuk mendorong lemari karena massa lemari lebih besar daripada massa kursi.
Bunyi Hukum III Newton adalah “Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah. Atau, gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan berlawanan arah”. Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah berkebalikan, dan segaris. Persamaannya (rumus Hukum III Newton):
Contoh penerapan pada hukum III Newton adalah saat melompat, kaki akan memberi gaya ke tanah dan tanah akan memberi gaya berlawanan arah sehingga badan akan terdorong ke udara.
Shonia meletakkan sebuah balok pada bidang miring dengan elevasi 60 derajat. Balok tersebut memiliki massa 3 kg. Gaya minimum untuk mendorong balok itu sebesar 30 N. Berapakah koefisien gesek kinetis antara balok dan bidang?
Gaya minimum terjadi ketika benda akan bergerak, sehingga pada saat itu terjadi gaya gesekan statis.
Nah bagaimana, Sobat? Hukum Newton tidak terlalu sulit, bukan? Soal evaluasi bab lainnya ada dalam fitur Belajar Pintar, yaa. Sampai bertemu di pembahasan berikutnya!
Writer: Fifa Pransiska Indra Loseta Editor: Deni Purbowati, Qorin R
ArtikelTerkaitV3
Cesium-137: Si "Siluman" Radioaktif yang Bisa Jadi Inspirasi
Sobat Pintar, pernah dengar tentang Cesium-137? Zat radioaktif ini mungkin terdengar menyeramkan, tapi tahukah kamu bahwa di balik bahayanya, ada peluang besar untuk berkarier di bidang sains dan teknologi? Yuk, kupas tuntas tentang Cesium-137 dan bagaima...
Baca Selengkapnya
Mengenal Ragam Profesi HR dan Peta Karirnya: Dari Spesialis
Human Resources (HR) atau Sumber Daya Manusia telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi strategic business partner yang vital. Profesi di bidang ini menawarkan ragam spesialisasi dan jenjang karir yang jelas bagi mereka yang tertarik mengelola da...
Kelapa Sawit vs Kelapa Biasa: Asal Nama, Perbedaan, dan Tant
Asal Muasal Nama "Kelapa Sawit" Nama "kelapa sawit" berasal dari dua kata: "kelapa" dan "sawit". Kata "kelapa" digunakan karena buahnya menghasilkan minyak, mirip dengan kelapa biasa yang juga menghasilkan minyak (minyak kelapa). Sementara "sawit" diduga...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog