Kamu Perlu Tahu: 4 Poin Penting tentang Fast Track
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
photo via AP Images
Pelan-pelan asal selamat – pepatah ini tepat digunakan saat kamu berkendara di jalan raya, tapi bagaimana dengan kuliah? Mau berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk menyelesaikan pendidikan S1 nanti? Bagaimana dengan S2 atau bahkan S3?
Bisa saja kamu menghibur diri dengan mengatakan lulus kuliah adalah sebuah kepastian, pada saatnya nanti. Iya, tanggapan seperti ini lebih berupa penghiburan diri karena sebenarnya dibutuhkan perencanaan jauh-jauh hari untuk menyelesaikan kuliah saat ini. Apa sebabnya? Program fast track.
Dan apakah program fast track ini? Berikut penjabaran ringkasnya.
Â
1. Semacam program akselerasi ditingkat perguruan tinggi
Bila kamu pernah mengetahui tentang program akselerasi di sekolah, maka program fast track ini punya kemiripan. Bedanya, fast track ditawarkan ditingkat perguruan tinggi pada jenjang Strata 1. Pada dasarnya, program ini mengintegrasikan studi S1 dan S2.
2. Diperlukan perencanaan sedini mungkin
Fast track adalah program yang dirancang untuk memungkinkan mahasiswa menyelesaikan studi S1 dan S2 sekaligus dalam waktu 5 tahun. Bila kamu ingin mengikuti program fast track, selesaikan sebanyak mungkin SKS dalam semester 1 sampai 6. Selain menyelesaikan semua matakuliah wajib, memilih matakuliah pilihan yang menarik akan membantumu menyelesaikan perkuliahan tanpa merasa terlalu terbebani.
Kemudian, jaga nilai IPK-mu agar minimal berada dikisaran 3.00 dan 3.25 – tergantung pada persyaratan yang ditetapkan oleh kampus yang bersangkutan. Kampus juga mengatur pada semester berapa pendaftaran program fast track diberikan – biasanya pada semester 5 atau 6. Nah, bila pada semester sebelum-sebelumnya kamu masih bisa maju mundur ikut fast track, tak ada langkah surut lagi setelah formulir pendaftaran kamu serahkan. Sejak saat inilah komitmenmu yang sesungguhnya diuji.
3. Kerja keras sejak masa peralihan
Tanpa mengikuti program fast track, kamu akan dihadapkan pada skripsi saja diakhir perkuliahan. Akan tetapi, bila mengikuti program fast track, kamu juga sudah mulai mengambil matakuliah S2 pada tahun terakhir S1 – iya, sembari mengerjakan skripsimu.
Masa peralihan saat menyelesaikan S1 dan memulai S2 memang tak mudah, tapi ini hanya permulaan. Pada tahun terakhir program fast track, kamu harus menuntaskan seluruh sisa SKS dan menyelesaikan tesismu. Bagaimana supaya tesismu bisa selesai dalam 1 tahun? Usahakan tesismu masih satu topik dengan skripsimu, jadi kamu tak harus memulai penelitian dari nol.
4. Diwacanakan untuk diterapkan pada semua kampus
Pemampatan perkuliahan memang terdengar menjanjikan. Bayangkan saja, kamu bisa menyelesaikan S1 dan S2 hanya dalam waktu 5 tahun, saat teman-temanmu yang lain mungkin belum seluruhnya menyelesaikan S1 mereka. Bahkan, ITS mengintegrasikan S3 pada program fast track yang ditawarkannya – kamu bisa jadi seorang doktor sebelum usiamu genap 30 tahun!
Selain ITS, fast track telah dijalankan di ITB, UI, dan UGM. Sejak tahun 2017, Kemenristekdikti berencana menawarkan program ini pada semua kampus. Kamu berminat?
Hanya saja, perlu diingat bahwa fast track tidak untuk semua orang. Dari sedikit poin-poin di atas, tentu kamu bisa memperkirakan sendiri betapa sunyinya langkahmu nanti. Saat teman-temanmu punya waktu luang begitu banyak, kamu harus banting tulang menyelesaikan tumpukan tugas dan belajar. Saat teman-temanmu merayakan wisuda, benakmu akan dipenuhi dengan penelitian – skripsi dan tesis.
Akan tetapi, kamu akan melangkah lebih jauh meskipun sendirian, seperti sepenggal pepatah Afrika: if you want to go fast, go alone. Sanggupkah kamu?
menariq
ArtikelTerkaitV3
Cesium-137: Si "Siluman" Radioaktif yang Bisa Jadi Inspirasi
Sobat Pintar, pernah dengar tentang Cesium-137? Zat radioaktif ini mungkin terdengar menyeramkan, tapi tahukah kamu bahwa di balik bahayanya, ada peluang besar untuk berkarier di bidang sains dan teknologi? Yuk, kupas tuntas tentang Cesium-137 dan bagaima...
Baca Selengkapnya
Mengenal Ragam Profesi HR dan Peta Karirnya: Dari Spesialis
Human Resources (HR) atau Sumber Daya Manusia telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi strategic business partner yang vital. Profesi di bidang ini menawarkan ragam spesialisasi dan jenjang karir yang jelas bagi mereka yang tertarik mengelola da...
Kelapa Sawit vs Kelapa Biasa: Asal Nama, Perbedaan, dan Tant
Asal Muasal Nama "Kelapa Sawit" Nama "kelapa sawit" berasal dari dua kata: "kelapa" dan "sawit". Kata "kelapa" digunakan karena buahnya menghasilkan minyak, mirip dengan kelapa biasa yang juga menghasilkan minyak (minyak kelapa). Sementara "sawit" diduga...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog