Kenali lebih Dekat: 5 Jurusan Pertanian
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Jurusan Pertanian, image credit Alicja Neumiler
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah makanan. Ketika populasi penduduk dunia terus bertambah, kebutuhan akan makanan juga terus meningkat. Disisi lain, perubahan iklim dan penurunan daya dukung lingkungan mempengaruhi keberlanjutan ketersediaan pangan kita.
How should we deal with it, then? Salah satunya, dengan belajar tentang ilmu pertanian, Sobat. Tapi ternyata ilmu pertanian tak melulu tentang bercocok tanam, lho! Jurusan-jurusan kuliah berikut ini biasanya kita jumpai di Fakultas Pertanian.
Dikenal juga sebagai Seni Taman, ilmu ini adalah tentang perencanaan, perancangan, perawatan, bahkan seni... bertaman! Segala aspek tersebut diterapkan pada konstruksi buatan manusia berskala besar seperti desain kampus, fasilitas rekreasi, kawasan perumahan, kawasan industri, infrastruktur jalan raya, dan lain-lain.
Taman berskala besar seperti kebun raya, taman nasional, atau jalur hijau juga membutuhkan profesional Arsitektur Lanskap. Tak ketinggalan, aspek perbaikan tanah juga menjadi perhatian penting dalam ilmu ini.
Jurusan atau prodi ini disebut juga sebagai Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan. Lebih tepatnya, Proteksi Tanaman dikenal di Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Lampung. Sedangkan di Universitas Brawijaya dan Universitas Hasanuddin, jurusan ini lebih dikenal sebagai Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan.
Meskipun berbeda nama diperguruan tinggi yang berbeda, apa yang kita pelajari dikedua jurusan ini tetap sama – yaitu tentang produksi pertanian, pengelolaan hama, konservasi lingkungan, dan manajemen sumberdaya hayati.
Mahasiswa Ilmu Tanah belajar tentang... tanah! Iya, tapi tentang apanya tanah? Banyak, Sobat! Mulai dari pembentukannya, pemetaannya, klasifikasinya, kesuburannya, hingga karakteristik biologis, kimiawi, dan fisiknya. Bahkan, kita juga belajar tentang bagaimana mengelola dan memanfaatkan tanah dengan baik.
Jurusan Ilmu Tanah dikenal juga sebagai Manajemen Sumberdaya Lahan. Tak melulu tentang pertanian, disini kita juga belajar tentang Sistem Informasi Geografis, perencanaan dan pengembangan wilayah, konservasi tanah dan air, reklamasi lahan tambang, mineralogi tanah, dan lain-lain.
Sama seperti jurusan-jurusan sebelumnya, Agribisnis juga punya nama lain – yaitu Sosial Ekonomi Pertanian. Dari nama ini, kita mendapat gambaran yang lebih jelas tentang apa yang dipelajari dijurusan ini. Bisa menebak, Sobat?
Iya, kita belajar tentang bisnis atau usaha yang berfokus pada pemanfaatan komoditas pertanian. Bukan hanya bagaimana mengelola hasil pertaniannya, tapi kita juga belajar tentang bagaimana mengusahakan produksi pertaniannya.
Kalau Agribisnis berfokus pada bidang ekonomi, Agronomi mendalami tentang biosains atau ilmu hayati. Bukan hanya tentang tumbuhan, disini kita juga belajar tentang budidaya hewan – multidisiplin banget! Jurusan ini juga menjadi tempat kita belajar tentang teknologi budidaya pertanian sehingga produktivitas pertanian kita meningkat.
Namun pada dasarnya, mahasiswa Agronomi belajar tentang pembibitan tanaman, teknik perbanyakan tanaman, pembesaran tanaman, dan tentunya peningkatan hasil pertanian. Makanya, tak perlu heran bila jurusan ini dikenal juga sebagai Budidaya Pertanian.
Nah, ternyata menjadi mahasiswa Pertanian tak melulu belajar tentang bertani, bukan? Justru disinilah kita berjuang untuk menemukan terobosan-terobosan baru dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan tanpa mengabaikan keadaan bumi dan lingkungan.
Kita dapat mengambil inspirasi dari Masanobu Fukuoka, seorang petani, penulis, dan ilmuwan agrikultur Jepang yang menerapkan teknik pertanian alami tanpa mesin dan bahan kimia. Apa yang dilakukannya memang terkesan anti-mainstream. Tapi toh, hasil pertaniannya lebih baik ketimbang lahan pertanian yang diolah secara modern.
Terlepas dari pilihan pribadinya, Masanobu Fukuoka meyakini bahwa bukan teknik bertanam yang merupakan faktor paling penting, melainkan lebih kepada pikiran petaninya. Dan salah satu yang membentuk pemikiran kita adalah apa yang kita pelajari dibangku kuliah.
ArtikelTerkaitV3
Cesium-137: Si "Siluman" Radioaktif yang Bisa Jadi Inspirasi
Sobat Pintar, pernah dengar tentang Cesium-137? Zat radioaktif ini mungkin terdengar menyeramkan, tapi tahukah kamu bahwa di balik bahayanya, ada peluang besar untuk berkarier di bidang sains dan teknologi? Yuk, kupas tuntas tentang Cesium-137 dan bagaima...
Baca Selengkapnya
Mengenal Ragam Profesi HR dan Peta Karirnya: Dari Spesialis
Human Resources (HR) atau Sumber Daya Manusia telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi strategic business partner yang vital. Profesi di bidang ini menawarkan ragam spesialisasi dan jenjang karir yang jelas bagi mereka yang tertarik mengelola da...
Kelapa Sawit vs Kelapa Biasa: Asal Nama, Perbedaan, dan Tant
Asal Muasal Nama "Kelapa Sawit" Nama "kelapa sawit" berasal dari dua kata: "kelapa" dan "sawit". Kata "kelapa" digunakan karena buahnya menghasilkan minyak, mirip dengan kelapa biasa yang juga menghasilkan minyak (minyak kelapa). Sementara "sawit" diduga...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog