APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Kenali Tanda-Tanda Disleksia Ini

Disleksia dapat menyebabkan kesulitan belajar.

Kenali Tanda-Tanda Disleksia Ini, image via www.tes.com

Channing Tatum dan Bill Gates adalah dua nama besar yang pernah mengalami disleksia. Apa itu disleksia? Dikutip dari Riliv Story, disleksia adalah gangguan dalam proses belajar. Seseorang yang mengalami disleksia biasanya mengalami kesulitan mengeja, membaca, dan menulis.

Dalam Bahasa Indonesia, mengeja tak serumit dalam Bahasa Inggris atau bahasa daerah tertentu yang penulisan dan penuturan katanya sedikit berbeda. Namun yang pasti, penderita disleksia mengalami kesulitan saat harus mengidentifikasi kata sehingga tak jarang mereka dikatakan bodoh.

Pada umumnya disleksia sudah dapat terdeteksi sejak dini. Namun adakalanya gejala disleksia baru tampak saat usia sekolah hingga dewasa muda. Menurut Hello Sehat, tanda-tanda disleksia bervariasi pada tiap penderitanya, tapi pada umumnya kita dapat melihat beberapa diantaranya berikut ini.

 

1. Ketika Membaca dan Menulis

Penderita disleksia mengalami kesulitan utama dalam kegiatan membaca dan menulis. Padahal, dua kegiatan ini tak dapat lepas dari rutinitas kita sebagai pelajar.

Ketika mengalami disleksia, seseorang biasanya merasa kesulitan ketika harus membaca font yang jarang dijumpai. Membaca juga bukan kegiatan yang menyenangkan karena akan terasa melelahkan – penderita disleksia acapkali harus mengulang-ulang bacaannya.

Saat menulis, penderita disleksia sering salah menempatkan tanda baca dan menggunakan pilihan kata yang sesuai dengan maksudnya. Kita pernah salah eja saat menulis, atau typo, tapi penderita disleksia hampir selalu melakukannya. Terkadang, untuk mengatasi kesulitannya menulis, penderita disleksia memilih menggunakan huruf kapital saja.

 

2. Ketika Berbicara

Karena cenderung mengalami kesalahan pilihan kata, seseorang yang mengalami disleksia cenderung menghindari bila harus berbicara di depan audiens. Bukan karena merasa nervous ketika harus presentasi, tapi penderita disleksia memang kesulitan mengucapkan dengan benar kata yang sudah muncul didalam benaknya.

Cara bicaranya sering berjeda, berhenti pada frasa yang kurang tepat, atau kalimatnya tersusun dengan tidak lengkap. Akibatnya, pendengar merasa kesulitan memahami apa yang dimaksudkannya, menjadi tak sabar, dan memotong pembicaraannya untuk konfirmasi.

Namun karena tindakan itu menyebabkan penderita disleksia semakin stres, maka cara bicaranya juga semakin gagap. Itulah sebabnya penderita disleksia cenderung pendiam. Selain usahanya untuk berbicara dengan baik dan benar sudah cukup melelahkan, tanggapan orang-orang di sekitarnya juga terkadang kurang mendukung – disadari atau tidak.

 

3. Ketika Menghitung

Penderita disleksia tak hanya mengalami kesulitan dalam kelas Bahasa atau IPS, tapi juga IPA. Pada dasarnya, mereka memahami ketika guru menjelaskan tentang langkah-langkah rumus yang menghabiskan seluruh permukaan papan tulis. Tapi ketika harus melakukannya sendiri di atas kertas ujian, misalnya, mereka mengalami kesulitan.

Bagi penderita disleksia, nilai ujian Matematika atau Fisika yang jelek bukan karena mereka tak memahami materinya. Akan tetapi, permasalahannya adalah kesulitan yang harus mereka hadapi saat menuliskan jawaban secara runtut, rapi, dan detail di atas kertas.

 

4. Ketika Bepergian

Mudah sekali bagi kita untuk membedakan mana sisi kiri dan kanan. Akan tetapi, bagi seseorang yang mengalami disleksia, arah sisi kanan dan kirinya sering tertukar. Begitu pula dengan arah mata angin, mereka mengalami kesulitan ketika harus menentukan mana timur dan barat, utara dan selatan.

Sulitnya menentukan arah ini menyebabkan seorang penderita disleksia mudah merasa cemas ketika berada di tempat yang baru atau asing. Mereka pun kesulitan bila harus menuju tempat baru tersebut seorang diri. Yes, you guess it right. Mereka kesulitan bila harus membaca peta.

 

Perlu dicatat, hanya karena sesekali menunjukkan tanda-tanda diatas, bukan berarti kita berhak menilai seseorang – atau bahkan diri sendiri, mengalami disleksia. Untuk mengetahui kemungkinan disleksia, kita harus mengukuti tes kemampuan melihat, mendengar, membaca, hingga tes kejiwaan.

Bagaimana bila hasil tes tersebut positif? Jangan khawatir, Sobat. Hari ini kita mengenal Channing Tatum dan Bill Gates sebagai orang-orang yang sukses dengan apa yang mereka kerjakan. Dengan terapi dan penanganan yang tepat, disleksia bisa disembuhkan.

200

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar
great!!
00
excellent!
00

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog