Kenapa Hati-Hati Memilih Jurusan Kuliah? Ini 3 Alasannya
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Kenapa Hati-Hati Memilih Jurusan Kuliah? Ini Alasannya, image credit Winnie Chen
Disadari atau tidak, faktor eksternal punya pengaruh yang tak bisa diabaikan atas setiap keputusan yang kita ambil. Termasuk pula, ketika kita memutuskan untuk memilih jurusan tertentu pada jenjang pendidikan tinggi.
Adakalanya prestis jurusan dan kampus mempengaruhi pertimbangan kita. Adakalanya, opini kerabat atau cita-cita teman karib mengarahkan kita untuk memilih bidang ilmu yang sebenarnya kurang sesuai bagi diri kita pribadi. Tapi sebenarnya kenapa kita perlu mempertimbangkan masak-masak pilihan kuliah, sih?
Okay, it's not always the case. Tapi pada umumnya, dan idealnya, apa yang kita pelajari dibangku kuliah akan kita gunakan disepanjang sisa umur kita.
Misalnya, kita memilih untuk kuliah Pendidikan Dokter. Besar kemungkinan profesi kita nanti setelah lulus kuliah adalah menjadi dokter. Perkara kuliah spesialisasi lagi dikemudian hari, tentu mempengaruhi apa persisnya pekerjaan kita – sebagai dokter spesialis atau dosen, misalnya. Akan tetapi, pastinya yang dikerjakan takkan jauh-jauh dari bidang kesehatan.
Nah, bayangkan bila ternyata kita tak menyukai seluk-beluk kesehatan. Baik bekerja sebagai dokter maupun dosen, kita takkan melakukannya dengan hati ringan – unless, of course, you ignore what you feel.
Disisi lain, kuliah memerlukan biaya yang tak sedikit – apalagi beberapa jurusan, termasuk Pendidikan Dokter, juga memerlukan alokasi tenaga dan waktu yang tak main-main. Sayang sekali bila seluruhnya dicurahkan untuk sesuatu yang kemudian dikerjakan hanya dengan setengah hati, bukan?
Let's say, you've always been the brightest student ever since elementary school. Prestasi akademis tak pernah mengecewakan, selalu diatas rata-rata – bahkan terbaik di sekolah. Bukan hal yang sulit untuk mengikuti seleksi masuk Fakultas Kedokteran di PTN manapun. But then, do you have a fervent interest in health study?
Mampu kuliah kedokteran tak sama dengan minat kuliah kedokteran – demikian juga dengan jurusan-jurusan kuliah yang lain. Berapa banyak orang yang saat ini bekerja karena kemampuan semata, tapi tak dapat benar-benar menikmati pekerjaannya? Padahal, sebagian besar waktu kita habiskan untuk bekerja.
Selain itu, saat melakukan sesuatu yang benar-benar menjadi minat, kita akan mengerjakannya dengan sepenuh hati – sebaik mungkin. Sebagai mahasiswa kedokteran, misalnya, kita tabah menjalani koas berjam-jam di rumah sakit dengan segala tantangannya. Sebagai dokter kelak, kita dapat menemui setiap pasien dengan semangat menolong yang tulus.
Sampai dibangku SMA, dapatkah Sobat memetakan diri sendiri, matapelajaran apa yang dapat dipelajari dengan menyenangkan tanpa perlu bersusah payah? Pada umumnya, kita bisa membedakan antara materi-materi hafalan dan hitungan.
Nah, bila direnungkan kembali, Sobat merasa lebih enjoy belajar materi-materi hafalan atau hitungan? Mana dari keduanya yang terasa lebih mudah untuk dipelajari?
Dari situ kita dapat memperkirakan kekuatan atau kemampuan diri sendiri. Pertimbangan pemilihan jurusan kuliah dapat merujuk pada bidang yang lebih mudah kita kuasai tersebut: misalnya, hafalan pada jurusan-jurusan kesehatan, sedangkan hitungan pada Matematika, Akuntansi, dan lain-lain.
Tentunya, cara ini tidak dapat menjadi acuan mutlak karena masing-masing bidang ilmu tidak memerlukan satu kemampuan semata. Disinilah Tes Kemampuan dibutuhkan agar kita dapat memetakan dimana kekuatan dan potensi diri dengan lebih baik lagi.
Karakter juga merupakan faktor lain yang tak dapat diabaikan saat memilih jurusan kuliah. Misalnya, seorang dokter yang cenderung ekstrovert takkan merasa sangat kelelahan bila harus bertemu pasien dari pagi hingga malam hari. Akan tetapi, barangkali ia mengalami kesulitan ketika harus belajar mandiri selama kuliah.
Tentunya, rentangan atau kadar ekstrovert dan introvert tiap orang berbeda. Maka dari itu, pertimbangan pribadi seperti ini jangan sampai terabaikan dalam memilih jurusan kuliah hanya karena faktor eksternal seperti anjuran kerabat, desakan teman, dan lain-lain.
ArtikelTerkaitV3
Mitos vs Fakta Jurusan Kedokteran: Benarkah Hanya untuk Oran
Jurusan Kedokteran selalu menjadi salah satu program studi paling populer dan bergengsi di Indonesia. Namun, banyak mitos yang beredar seputar jurusan ini, mulai dari anggapan bahwa hanya orang kaya yang bisa masuk hingga rumor mistis tentang praktikum ma...
Baca Selengkapnya
QRIS: Kebanggaan Indonesia yang Bikin Amerika Ketar-Ketir! I
Sobat Pintar, pernah nggak sih kamu bayangkan kalau teknologi pembayaran digital buatan Indonesia bisa bikin negara adidaya seperti Amerika Serikat ketar-ketir? Yap, itu bukan mimpi! QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah sistem pembayaran ...
5 Destinasi Healing Terbaik untuk Siswa Setelah Ujian, Bikin
Hai, Sobat Pintar! Sudah lelah dengan segudang ujian yang bikin kepala pusing? Tenang, kamu berhak untuk healing sejenak sebelum melanjutkan perjalanan akademismu. Nah, kali ini Aku Pintar kasih rekomendasi destinasi healing terbaik buat kamu yang baru sa...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog