Keperawatan: D3, D4, atau S1?
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Keperawatan, image via www.bradsdeals.com
Hingga pertengahan tahun 2019 ini, permintaan pemerintah Jepang akan tenaga perawat dari Indonesia masih tinggi. BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) telah mengirimkan puluhan perawat dan ratusan perawat lansia Indonesia ke Jepang setiap tahun sejak 2008.
Pun begitu, kita masih belum mampu memenuhi jumlah tenaga kerja yang diminta oleh pemerintah Jepang. Dengan kata lain, lapangan pekerjaan untuk profesi perawat ini masih sangat luas. Tak hanya di luar negeri, kebutuhan perawat di dalam negeri juga masih tinggi.
Lantas, seperti apa sih, pendidikan yang harus ditempuh untuk menjadi seorang perawat? Karena pendidikan tinggi untuk calon perawat di Indonesia ditawarkan pada jenjang yang berbeda, ada baiknya kita mempelajarinya satu demi satu ya, Sobat.
Perkuliahan D3 Keperawatan berlangsung selama enam semester dengan beban studi sekitar 116 SKS. Beberapa matakuliahnya antara lain Anatomi Fisiologi, Biokimia, Etika Keperawatan, Ilmu Gizi, Keperawatan Profesional, Mikrobiologi dan Parasitologi, Patologi, Praktek Keperawatan Mutakhir, serta Riset Keperawatan.
Alumni program D3 Keperawatan bergelar A.Md.Kep (Ahli Madya Keperawatan). Para perawat alumni program D3 Keperawatan dibutuhkan di berbagai institusi kesehatan, termasuk puskesmas dan rumah sakit.
Sebagaimana program vokasi pada umumnya, program D3 Keperawatan lebih fokus pada pembelajaran praktik lapangan. Perawat vokasi, demikian alumni program D3 disebut, biasanya berperan sebagai praktisi atau perawat pelaksana yang membantu perawat profesional dalam perawatan klien atau pasien.
Setara dengan S1, tapi tak sama. Itulah program D4 – termasuk juga, program D4 Keperawatan. Alumni program ini bergelar S.Tr.Kep (Sarjana Terapan Keperawatan). Berdasar pada SK Dirjen Dikti tahun 1997 dan sudah ada sejak 1998, program D4 Keperawatan sendiri masih menjadi perdebatan karena tidak diatur dalam UU no.20 tahun 2003.
Bila pendidikan vokasi perawat mengacu pada program D3 Keperawatan dan pendidikan akademik mengacu pada program S1 Keperawatan, lantas dimana posisi program D4 Keperawatan? Pertanyaan ini masih belum terjawab, Sobat.
Yang pasti, alumni D4 dapat langsung bekerja tanpa harus mengikuti pendidikan profesi sebagaimana alumni S1. Alumni D4 Keperawatan dianggap lebih cekatan dan terampil daripada alumni S1 Keperawatan. Selama delapan hingga 10 semester perkuliahannya, program D4 Keperawatan memang lebih banyak terfokus pada praktik.
Program S1 Keperawatan lebih fokus pada pemahaman teori. Alumninya bergelar S.Kep (Sarjana Keperawatan) dan memiliki wewenang untuk mendiagnosa asuhan keperawatan kepada klien atau pasien.
Selain menerima mahasiswa baru dari lulusan SMA, program S1 Keperawatan terbuka bagi lulusan program D3 Keperawatan. Beberapa matakuliah S1 Keperawatan antara lain Manajemen Keperawatan, Psikologi dalam Keperawatan, Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan Jiwa, hingga Keperawatan Kesehatan Daerah Pantai.
Selain prospek kerja yang diyakini lebih baik, alumni program S1 Keperawatan dianggap memiliki kompetensi yang lebih baik sebagai rekan kerja dokter. Pula, diperlukan pendidikan program sarjana agar seorang perawat dapat membuka praktek mandiri atau home care.
Setelah lulus program S1 Keperawatan, seorang Sarjana Keperawatan harus menempuh program pendidikan profesi bila ingin bekerja di instasi kesehatan seperti rumah sakit. Program pendidikan profesi ini biasanya dijalani selama sekitar satu tahun. Alumni program pendidikan profesi bergelar Ns (Ners).
Tujuan dari program pendidikan profesi adalah untuk memberikan pengalaman praktikum klinik. Selama menjalani pendidikan, calon perawat dapat menerapkan konsep dan teori yang telah dipelajari dibangku kuliah di klinik atau rumah sakit.
Pendidikan tinggi Keperawatan diatur dalam UU no.38 tahun 2014. Universitas, akademi atau politeknik, maupun sekolah tinggi merupakan institusi-institusi penyelenggara pendidikan tinggi Keperawatan. Program D3, D4, dan S1 Keperawatan serta pendidikan profesi perawat ditawarkan pada institusi yang sesuai.
Hingga hari ini, kebutuhan dalam negeri akan tenaga perawat masih tinggi. Ditambah pula, permintaan pemerintah Jepang akan tenaga perawat dari Indonesia masih terus bergulir, minimal dari program D3, D4, dan S1 Keperawatan. Jadi, prospek kerja perawat kedepannya memang masih bagus. Sobat Pintar tertarik?
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog