Memahami Polimer Mulai dari Jenis, Kegunaan, dan Contohnya
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Angela Bailey on Unsplash
Polimerisasi terjadi ketika monomer atau molekul-molekul kecil bergabung membentuk polimer atau molekul besar. Nah, apa yang dimaksud dengan polimer atau molekul yang besar itu? Yuk, Sobat Pintar, kali ini kita belajar semua hal tentang polimer!
Â
Photo by Venti Views on Unsplash
Polimer adalah struktur tiga dimensi yang terdiri dari ribuan hingga jutaan unit monomer yang berulang. Polimer dapat berupa bahan alami atau sintetis serta memiliki berbagai sifat fisik dan kimia, sehingga memiliki banyak kegunaan.
Polimer memiliki sifat yang beragam, tergantung pada jenis monomernya. Keterikatan antara polimer dan monomer juga turut memengaruhi sifat polimer.
Monomer sendiri merupakan molekul yang berfungsi sebagai unit dasar untuk membentuk polimer. Istilah monomer berasal dari bahasa Yunani, mono berarti satu dan meros berarti bagian.
Monomer bisa berupa senyawa organik atau anorganik, tergantung pada jenis polimer yang dibentuk. Contoh monomer organik yaitu etilena (CH2=CH2) atau gliserol, sementara formaldehida adalah contoh monomer anorganik.
Photo by Ayush Kumar on Unsplash
Sebagaimana telah disebutkan di awal, polimerisasi terjadi ketika monomer bergabung membentuk polimer. Proses ini disebut juga reaksi pembentukan polimer.
Terdapat dua macam polimerisasi, Sobat Pintar. Berikut penjelasannya.
Contoh reaksi pembentukan polimer adisi adalah polimerisasi etilena (pembentukan polietilena). Reaksi adisi terjadi ketika monomer dengan ikatan rangkap dua (alkena) bergabung menjadi rantai polimer panjang. Dalam hal ini, etilena menjadi polietilena.
Reaksi:
Keterangan: n adalah jumlah monomer yang diulang. Monomer etilena (CH2 = CH2) menambahkan dirinya sendiri untuk membentuk rantai polimer panjang polietilena ([CH2 − CH2]n).
Contoh reaksi pembentukan polimer kondensasi adalah pembentukan poliester dari asam dikarboksilat dan alkohol. Reaksi kondensasi melibatkan dua jenis monomer yang bereaksi dan melepaskan molekul kecil seperti air atau metanol sebagai produk sampingan. Contoh ini menggunakan asam dicarboxylic (A) dan alkohol (B) untuk membentuk poliester.
Keterangan: Monomer A adalah asam dicarboxylic (contohnya, asam tereftalat). Monomer B adalah alkohol (contohnya, etilen glikol). Produk poliester (A-CO-O-B) terbentuk dengan melepaskan molekul air (H2O) sebagai produk sampingan.
Pada dasarnya, reaksi adisi dan kondensasi merupakan dua mekanisme utama dalam pembentukan polimer. Reaksi ini membantu kita memahami bagaimana monomer bergabung untuk membentuk rantai polimer yang panjang dan digunakan di berbagai industri maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Photo by Thirdman on Pexels
Ada beberapa jenis polimer yang perlu kitahui, Sobat. Bagaimana pula penggolongan polimer itu dilakukan? Berikut penjelasannya, Sobat.
Berdasarkan asalnya, ada jenis polimer alami dan sintetis. Bagaimana membedakannya?
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, terdapat dua jenis polimer. Keduanya adalah termoplastik dan termoset. Apa yang dimaksud dengan dua sifat polimer ini?
Berdasarkan pembentukannya, terdapat dua penggolongan polimer. Keduanya yaitu polimer adisi dan kondensasi. Bagaimana keduanya terbentuk?
Berdasarkan monomernya, penggolongan polimer dibagi menjadi dua. Keduanya adalah homopolimer dan kopolimer. Apa perbedaan monomer keduanya?
Berdasarkan susunan rantainya, ada tiga jenis polimer. Ketiga jenis polimer tersebut adalah polimer linear, bercabang, dan jala. Ini dia perbedaan ketiganya.
Photo by Adrian Malec on Pixabay
Telah disebutkan sebelumnya bahwa polimer memiliki nilai guna yang beragam. Polimer juga penting dalam kehidupan sehari-hari maupun industri. Karena sifatnya yang dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik, polimer dapat memenuhi bermacam fungsi. Berikut macam-macam contoh dan fungsi polimer.
Setiap jenis polimer memiliki sifat dan kegunaan uniknya masing-masing. Oleh karena itu, polimer memiliki fungsi penting di berbagai industri maupun di sekitar kita. Pemilihan polimer yang tepat, sesuai dengan kebutuhan penggunaan, dapat meningkatkan kinerja material tersebut.
Nah, bagaimana mengetahui jenis polimer yang sesuai dengan kebutuhan kita, Sobat Pintar? Kamu bisa belajar lebih banyak tentang Polimer Makromolekul melalui aplikasi Aku Pintar.
Penulis: Muhammad Fahmi Ridlo
Penyunting: Deni Purbowati
ArtikelTerkaitV3
Cesium-137: Si "Siluman" Radioaktif yang Bisa Jadi Inspirasi
Sobat Pintar, pernah dengar tentang Cesium-137? Zat radioaktif ini mungkin terdengar menyeramkan, tapi tahukah kamu bahwa di balik bahayanya, ada peluang besar untuk berkarier di bidang sains dan teknologi? Yuk, kupas tuntas tentang Cesium-137 dan bagaima...
Baca Selengkapnya
Mengenal Ragam Profesi HR dan Peta Karirnya: Dari Spesialis
Human Resources (HR) atau Sumber Daya Manusia telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi strategic business partner yang vital. Profesi di bidang ini menawarkan ragam spesialisasi dan jenjang karir yang jelas bagi mereka yang tertarik mengelola da...
Kelapa Sawit vs Kelapa Biasa: Asal Nama, Perbedaan, dan Tant
Asal Muasal Nama "Kelapa Sawit" Nama "kelapa sawit" berasal dari dua kata: "kelapa" dan "sawit". Kata "kelapa" digunakan karena buahnya menghasilkan minyak, mirip dengan kelapa biasa yang juga menghasilkan minyak (minyak kelapa). Sementara "sawit" diduga...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog