Sejak diperkenalkan oleh Howard Gardner pada 1983, Teori Kecerdasan Majemuk membantu guru memahami kenapa ada saja siswa yang tetap tertinggal – terlepas dari berbagai usaha pengajaran di kelas yang diberikan. Tak ada satu pendekatan pengajaran yang dapat menjawab setiap kebutuhan siswa di kelas – seluruhnya berbeda.

Lantas bagaimana mereka berbeda? Bagaimana sebenarnya siswa memahami, memproses pembelajaran di kelas, sesuai dengan kecerdasan majemuknya yang paling dominan?

1. Spasial-Visual

Siswa spasial-visual menyukai kegiatan membaca, menulis, menggambar, dan melukis. Mereka cermat dan mudah dalam memahami grafik, gambar, diagram. Mereka tak mengalami kesulitan ketika memvisualisasikan peta (visual) maupun petunjuk arah (abstrak) didalam benak.

2. Verbal-Linguistik

Siswa verbal-linguistik memiliki ingatan yang kuat tentang informasi tulis dan verbal yang pernah diperolehnya. Mereka juga suka membaca, tetapi siswa biasanya verbal-linguistik lebih cekatan dalam debat – bahkan mahir mempengaruhi orang lain. Ketika berbicara, penuturannya runtut dan jelas – dan mungkin cenderung jenaka.

3. Logis-Matematis

Siswa logis-matematis mahir dalam memecahkan masalah, terutama perhitungan yang kompleks. Mereka memiliki minat yang tinggi pada eksperimen ilmiah, mampu mencerna konsep dan berpikir secara abstrak, serta alur berpikir yang logis dan terpola.

4. Kinestetik-Jasmani

Siswa kinestetik-jasmani menonjol dikelas Olahraga. Koordinasi fisik mereka baik, dan biasanya suka terlibat dalam kegiatan kriya. Bagi mereka, lebih mudah mengingat sesuatu setelah melakukannya alih-alih sekedar melihat atau mendengarnya saja.

5. Musikal

Siswa musikal sering terdengar berdendang. Mengingat nada dan irama adalah hal yang sangat mudah bagi mereka. Dengan pemahamannya yang baik pada irama, struktur, dan not, siswa musikal terlatih untuk berpikir dalam pola, irama, dan suara.

6. Interpersonal

Siswa dengan kemampuan interpersonal yang baik adalah komunikator verbal dan non-verbal yang handal. Mereka cenderung memiliki hubungan yang baik dengan orang lain karena mampu memandang situasi dari berbagai sudut pandang serta memahami emosi, keinginan, dan motivasi yang disimpan oleh orang lain.

7. Intrapersonal

Siswa dengan kecerdasan intrapersonal yang baik mampu melihat kelebihan dan kekurangannya sendiri. Mereka menyukai kegiatan menganalisis dan memikirkan tentang nilai, perasaan, keyakinan, bahkan melamun – dan biasanya semua tentang dirinya sendiri.

8. Naturalis

Siswa naturalis biasanya memiliki minat yang tinggi pada matapelajaran Biologi. Mereka mampu membuat kategorisasi dan klasifikasi informasi, khususnya yang terkait dengan hewan dan tumbuhan, dengan mudah. Mereka pun cenderung terlibat dalam kegiatan luar ruangan seperti go green di sekolah atau berkemah.

9. Eksistensial

Siswa dengan kecerdasan eksistensial yang dominan tampak pada minatnya pada pemikiran spiritualitas. Pemikiran tentang kehidupan dan kematian memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka.

Kecerdasan majemuk cenderung merujuk pada kemampuan intelektual, bukan gaya belajar. Gaya belajar, menurut Gardner, lebih merujuk pada pendekatan yang dilakukan siswa untuk memahami pelajaran dan menuntaskan tugasnya.

Siswa verbal-linguistik, misalnya, cenderung lebih mudah belajar bahasa. Tapi boleh jadi, ia kurang menyukai cara belajar bahasa yang membuatnya harus duduk mendengarkan penjelasan guru yang panjang.

Memahami kecerdasan majemuk apa yang lebih dominan pada siswa membuka jendela baru tentang definisi intelegensi – bukan semata-mata IQ. Namun perlu diingat untuk tidak membuat klasifikasi yang kaku tentang siswa dan tipe kecerdasannya. Bagaimanapun juga, belajar merupakan kegiatan yang kompleks dan dapat terus berubah.

Rujukan:

https://www.edutopia.org/multiple-intelligences-research

https://www.cornerstone.edu/blogs/lifelong-learning-matters/post/what-are-multiple-intelligences-and-how-do-they-affect-learning

https://www.verywellmind.com/gardners-theory-of-multiple-intelligences-2795161

https://www.alodokter.com/9-kecerdasan-majemuk-pada-anak-yang-perlu-diketahui