Mengikuti SNMPTN 2020? Perhatikan 4 Poin Penting Ini
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Mengikuti SNMPTN, image via www.simplylearningtuition.co.uk
Sobat Pintar yang mengikuti SNMPTN tahun ini, kemungkinan besar sedang sibuk-sibuknya dalam pekan-pekan ini. Setelah perpanjangan masa registasi LTMPT, sekolah akan memulai pemeringkatan siswa dan pengisian PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa) mulai pekan depan.
Meskipun dijadwalkan sama, dalam 13 Januari hingga 6 Februari 2020, pengumuman siapa saja siswa di sekolah yang memenuhi syarat untuk mengikuti SNMPTN akan dilakukan setelah kedua tahapan diatas selesai dilalui. Nah, sudah siapkan Sobat mengetahui isi pengumuman tersebut?
Tapi sebenarnya apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi peluang kita lolos dalam SNMPTN 2020 ini? Karena selalu saja ada satu dua perbedaan dari tahun ketahun, ada baiknya kita cermati beberapa poin penting tentang SNMPTN 2020 berikut ini.
1. Setiap Sekolah Memperoleh Kuota Peserta SNMPTN yang Berbeda
Tahukah Sobat, setiap sekolah tidak dapat mengajukan jumlah peserta SNMPTN yang sama. Untuk sekolah-sekolah dengan akreditasi A, 40% siswa pada peringkat teratas dapat mengikuti SNMPTN. Sedangkan sekolah dengan akreditasi B, persentase ini turun menjadi 25% saja.
Dengan kata lain, akreditasi sekolahmu turut mempengaruhi peluangmu mengikuti SNMPTN, Sobat. Bila sekolahmu memiliki akreditasi C, hanya 5% siswa pada peringkat teratas yang berhak mengikuti seleksi.
Apakah ketentuan ini bentuk dari diskriminasi? Well, it's not as simple as that. Tujuan SNMPTN memang untuk menyeleksi siswa berdasarkan pada prestasinya, sehingga sistem penyaringan ini diterapkan. Jangan lupa, kita masih boleh memilih jalur SBMPTN dan Seleksi Mandiri untuk masuk PTN.
2. Prestasi Akademik yang Ditujukkan oleh Nilai Rapor Menjadi Acuan Seleksi
Again, SNMPTN memang jalur seleksi calon mahasiswa kampus negeri berdasarkan pada prestasi – khususnya akademik. Maka, nilai rapor setiap siswa menjadi acuan penting yang dipertandingkan dengan siswa-siswa peserta SNMPTN yang lain.
Bagi Sobat Pintar dari kelas IPA, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris merupakan matapelajaran-matapelajaran penting. Dari kelas IPS, nilai Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia menjadi acuan seleksi.
Nilai matapelajaran Bahasa Asing, Antropologi, Sastra Indonesia, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika merupakan acuan seleksi bagi Sobat Pintar dari kelas Bahasa. Sedangkan untuk siswa SMK, SNMPTN mengacu pada nilai Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan kompetensi keahlian yang berupa teori dan praktik kejuruan.
Seluruh nilai matapelajaran-matapelajaran diatas akan diperiksa sejak semester satu hingga semester lima. Khusus bagi Sobat Pintar yang berada di SMK dengan masa belajar empat tahun, nilai rapor yang digunakan sebagai acuan seleksi adalah sejak semester satu hingga semester tujuh.
3. Kuota Jurusan Mempengaruhi Peluang Lolos SNMPTN
Setiap PTN berhak menentukan kuota penerimaan mahasiswa barunya melalui SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri. Kemendikbud hanya menentukan batas minimum dan maksimum pada masing-masing jalur.
Pada SNMPTN 2020, setiap PTN diperbolehkan menerima mahasiswa baru sebesar minimal 20% dari total daya tampung setiap jurusan. Namun karena angka ini merupakan batas minimal, boleh jadi PTN pilihanmu menetapkan persentase lebih tinggi.
Peluang lolos SNMPTN dipengaruhi juga oleh kuota ini, Sobat. Misalnya pada Universitas Negeri Medan, kuota mahasiswa baru pada jalur SNMPTN 2020 ditetapkan sebesar 20% saja. Jadi, misalnya, Sobat Pintar memilih Jurusan Biologi, artinya ada 30 kursi (20% dari total daya tampung jurusan) yang diperebutkan dengan peserta SNMPTN dari sekolah-sekolah lain.
Disisi lain, persentase dan daya tampung jurusan yang lebih besar tak selalu berarti peluang lolos SNMPTN yang lebih besar. Ingat, peserta SNMPTN dari sekolah-sekolah lain adalah siswa-siswa yang telah terseleksi – yang terbaik di sekolahnya masing-masing.
4. Ketentuan Lintas Jurusan Berbeda pada Tiap PTN
Pada 2019, Kemenristekdikti menganjurkan peserta SNMPTN untuk tidak lintas jurusan. Bukankah rekam prestasi akademik yang digunakan sebagai acuan seleksi? Bila nilai-nilai IPA yang menjadi acuan, misalnya, apakah relevan bila digunakan untuk seleksi masuk jurusan Soshum?
Meskipun demikian, setiap PTN menetapkan aturan berbeda tentang lintas jurusan pada SNMPTN. Universitas Indonesia, misalnya, memperbolehkan siswa IPA untuk memilih jurusan-jurusan Soshum. Sementara itu, siswa IPS dan Bahasa tidak diperbolehkan memilih jurusan-jurusan Saintek.
Bagaimana dengan PTN pilihanmu, Sobat? Apakah PTN tersebut menerapkan aturan lintas jurusan yang berbeda? Atau justru, tidak memperbolehkan lintas jurusan sama sekali?
SNMPTN memang seru dan menarik, memiliki tantangan yang berbeda dari SBMPTN. Mengikuti SNMPTN juga membuat kita bertanggung jawab dengan pilihan. Pasalnya, kita tak bisa mengganti pilihan jurusan – sekalinya pilihan tersebut sudah dijatuhkan. Pula, kita tak bisa menggagalkan pilihan tersebut dan beralih mengikuti SBMPTN.
Selain karena sistem Single Sign On yang telah ditetapkan oleh LTMPT, perubahan sikap yang dilakukan pada SNMPTN dapat berakibat pada sekolah yang harus menanggung penaltinya. Boleh jadi, sekolah tidak diperkenankan mengikuti SNMPTN tahun berikutnya. Kalau sudah begitu, adik-adik tingkat kita yang harus menanggung akibatnya, bukan?
Maka, pertimbangkan baik-baik pilihan jurusan yang diambil pada SNMPTN. Pastikan jurusan tersebut sudah sesuai dengan kemampuan kita. Tak kalah penting, jurusan tersebut juga sesuai dengan bakat dan minat diri. Bila perlu, ikuti Tes Penjurusan pada Minat Pintar untuk menemukan jurusan yang tepat untukmu.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog